Senin, 22 Juni 2015

TUGAS UAS SOSPED_Desa Jengkok_Yuyun Yunena_PMI 2

Yuyun Yunena
PMI 2
1.      PENDAHULUAN
A.    Permasalahan yang dikaji
Indramayu merupakan salah satu daerah penghasil padi di daerah jawa barat, berdasarkan catatan Dinas Pertanian Indramayu tahun 2014, produksi padi Indramayu mencapai 1,8 juta ton dari luas lahan sekitar 120.000 Hektar, tetapi dibalik tingginya produksi padi di Indramayu ternyata masih banyak petani yang hidup dalam kemiskinan fakta ini pun tidaklah sulit untuk ditemui salah satunya tampak di desa Jengkok Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu, lebih dar 50 % penduduk desa Jengkok adalah petani yang memiliki sawah sendiri, namun tingginya biaya menggarap sawah membuat petani sulit lepas dari kemiskinan.
Mahalnya harga pupuk benih dan obat hama padi membuat keuntungan dari hasil panen semakin sedikit sementara harga padi sering kali anjlok akibat permainan harga para tengkulap, alhasil kesejahteraan para petani pun diangan-angan belaka. Ketika musim kemarau para petani harus mengeluarkan biaya ekstra sekitar Rp 1.300.000  untuk biaya memompa air mengairi sawah selama musim tanam, biaya itu akan bertambah jika sawah petani jauh dari pengairan.
Untuk mengurangi permasalahan diatas dibuatlah salah satu program yaitu Pengadaan bibit padi unggul yang diberikan pemerintah setempat kepada kelompok tani yang ada di Desa Jengkok. Pengadaan bibit padi unggul ini diharapkan mampu mengurangi permasalahan yang sudah ada dan mampu meningkatkan kesejahteran para petani yang ada di desa itu.
B.     Metodologi
1.      Hari pertama menuju lokasi (19 Juni 2015)
Perjalanan menuju Desa Jengkok dari Ciputat bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum seperti bus atau kereta, jika menggunakan bus kita bisa naik bus Luragung dari terminal Lebak Bulus atau bus-bus yang lainnya juga. Namun biasanya saya menggunakan bus Dwi Sri dari terminal Pondok Labu. Karena jarak yang cukup jauh untuk bisa sampai ke Desa Jengkok kira-kira akan memakan waktu sekitar 5-6 jam tergantung dari suasana jalan raya.
2.      Hari kedua melakukan observasi (20 Juni 2015)
Ketika observasi di Desa Jengkok , saya langsung bertemu dengan Bapak Joharipin, beliau adalah ketua kelompok tani di desa itu. Disana saya wawancara beliau , dan beliau cukup tau tentang bagaimana keadaan desa Jengkok baik dalam segi ekonomi, pendidikan, mata pencaharian, khususnya keadaan tanaman padinya.  Kemudian saya juga mewawancarai masyarakat sekitar salah satunya adalah bapak Nasikin beliau adalah salah satu petani yang ikut dalam kelompok tani di Desa Jengkok.
3.      Hari ketiga melihat teknik pembuatan bibit padi unggul ( 21 Juni 2015)
Setelah mewawancarai tokoh masyarakat dan petani yang ada di Desa Jengkok, hari selanjutnya adalah melihat bagaimana cara pembuatan bibit padi unggul, kemudian tahap demi tahap bapak joharipin menjelaskan teknik-teknik yang harus dilakukan untuk menciptakan bibit padi unggul itu, salah satu teknik yang diperkenalkan oleh beliau adalah dengan proses pengebirian.
 
C.    Tinjauan Teori
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
Dalam penelitian sosiologi, metodologi penelitian kualitatif banyak digunakan karena objek kajian sosiologi adalah manusia sebagai masyarakat dan individu. Metode penelitian ini menggunakan bahan yang sukar diukur dengan angka. Walau demikian bukan berarti metode penelitian tidak menggunakan angka (statistik). Perhitungan statistik diperlukan untuk mendukung dan sebagai alat untuk memperjelas penelitian. Penelitian kualitatif bertujuan untuk melakukan penafsiran terhadap fenomena sosial.
 
D.    Gambaran Lokasi
Jengkok adalah desa di Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Indonesia. Letak geografis desa Jengkok adalah sebagai berikut :
                                        Utara    : Berbatasan dengan desa Kedokan Bajing
Sebelah S                         Selatan : Berbatasan dengan desa Pondok Asem
Sebelah                            Barat    : Berbatasan dengan desa  Soga
Seb                                  Timur   : Berbatasan dengan desa Wirangrong
Sedangkan topografi daerahnya adalah dataran rendah pantai utara pulau jawa, adapun ketinggian 9 m di atas permukaan laut, Curah hujan rata-rata adalah sebesar 1.288 mm dengan curah hujan terendah 0 mm dan tertinggi 678 mm, dan suhu udara antara 28°C sampai 32°C. Sebagian besar wilayah desa adalah lahan pertanian atau perkebunan. Sepanjang jalan desa jengkok terdapat sungai yang bernama sungai Sindup Raja.  
Mata pencaharian masyarakat desa Jengkok umumnya 50% adalah sebagai petani.
Jumlah penduduk berdasarkan sensus penduduk Tahun 2014 adalah  dengan jumlah jiwa :
1.      Laki-laki                : 4.905
2.      Perempuan                        : 4.788
Jadi jumlah keseluruhan adalah 9.693 jiwa
E.     HASIL PENELITIAN
1.      Pertanyaan penelitian
Bagaimana pengadaan bibit padi unggul itu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa ?
2.      Hasil petanyan penelitian
Hasil penelitian yang telah saya dapatkan di Desa Jengkok adalah sebagai berikut :
·         Menurut bapak Joharipin, kondisi tanaman padi yang ada di desa jengkok sebelum adanya bibit padi unggul itu sangat memprihatinkan, banyak tanaman-tanaman padi yang mudah sekali terserang penyakit dan tidak tahan terhadap cuaca yang sesekali mudah berganti-ganti.
·         Pada tahun 2004 bapak Joharipin menemukan benih unggul yang telah diuji dilahanya sendiri. Adapun jenis benih penemuannya, Ia beri nama Bongong yaitu hasil persilangan dari benih lokal kebo dan longong. Bongong pun dibagi-bagikan secara gratis kepada 30 orang petani di desa Jengkok.
·         Dalam menemukan bibit padi  unggul, ilmu yang digunakan adalah menggunakan teknik persilangan yaitu dengan menyilangkan berbagai varietas lokal untuk mendapatkan padi yang berkualitas dengan tingkat produktifitas dan ketahanan terhadap hama yang tinggi dan juga dengan   proses pengebirian. Proses itu didapatkan dari sekolah lapangan yang ditawarkan oleh Lembaga Sosial Masyarakat, Sekolah Lapangan Pemulihan Benih tersebut dikembangkan oleh yayasan FIELD (Farmers' Initiative for Ecological Livelihood and Democracy) Indonesia yang bekerja sama dengan IPPHTI Kabupaten Indramayu selama satu musim yang diikuti 25 petani laki-laki dan perempuan pada tahun 2004. Selama Sembilan musim tanam berikutnya, petani-petani penyilang didesa ini melakukan seleksi benih silangannya dan studi-studi lain dilahannya. Selanjutnya, banyak petani lain didesa ini yang terlibat dalam kegiatan seleksi, studi-studi, maupun penanaman benih-benih persilangan tersebut. Kemudian mengamati bersama, mencari solusi pemecahan bersama dan menikmati hasilnya bersama-sama. 
Proses Pengebirian Padi, adalah sebagai berikut :
1.      Proses pengebirian dilakukan pada sore hari, untuk melakukan proses pengebirian diambil bagian tengah kemudian dipotong, dan bagian bawah dibuang dikarenakan masih muda.
2.      Setelah itu ambil beberapa biji antara 20-30 biji, lalu biji padi dipotong sepertiga miring agar mempermudah proses pengebirian.
3.      Kemudian keluarkan bunga jantan nya dengan menggunakan jarum atau lidi, jangan sampai terlalu dalam karena ditakutkan akan merusak bunga betina sehingga akan menyebabkan kegagalan.
4.      Setelah bunga jantan dikeluarkan, tutup menggunakan kertas wajik yang tidak lembab.
 
Teknik menyemai benih hasil persilangan media persemihannya adalah menggunakan kompos,
Cara nya adalah sebagai berikut :
1.      Sediakan besek dan dialasi daun pisang agar akar nya tidak tembus.
2.      Bibit padi yang telah direndam kurang lebih dua hari dimasukan kedalam besek yang sudah disiapkan.
3.      Setelah bibit padi ditebar dibesek kemudian dilapisi dengan abu dan semprotkan air sedikit.
Selain itu juga menggunakan ilmu uji adaptasi lingkungan untuk menseleksi padi yang tahan terhadap kekeringan selama satu minggu.
·         Dengan adanya pengadaan bibit padi unggul di desa Jengkok, terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. Salah satunya adalah bapak Nasikin beliau juga seorang petani di desa itu. Menurut beliau, awalnya ia tidak tertarik menggunakan bongong, namun melihat hasil panen bapak Joharipin yang meningkat, kemudian ia pun tertarik. Pilihan bapak Nasikin tidak salah kini selama 6 tahun menggunakan bongong ia mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Hasil panennya jauh lebih banyak dibandingkan dengan bibit  padi ciherang yang ia gunakan sebelumnya.
 
F.     KESIMPULAN
Pengadaan bibit padi unggul yang dilakukan oleh masyarakat desa Jengkok merupakan program yang bisa membebaskan para petani dari permasalahan dan mampu melakukan perubahan bagi peningkatan kesejahteraan para petani desa Jengkok. Program ini diharapkan bisa memberikan motivasi kepada petani-petani Indonesia lainnya.
G.    DAFTAR PUSTAKA
Asparno Mardjuki, 1990, Pertanian dan Masalahnya, Yogyakarta: Andi Offset
Pudjiwati, Sajogyo. 1995. Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan.  Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Salam, Syamsir dan Amir. 2008. Sosiologi Pedesaan. Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Soetomo. 2008. Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Data wawancara masyarakat desa Jengkok dan Ketua Kelompok Tani
 
 

Tugas UAS SOSPED_Desa Cibentang_Azhar Fuadi PMI 2

Nama            :      Azhar Fuadi

NIM              :      11140540000004

Prodi             :      Pengembangan Masyarakat Islam

 

Infrastruktur Jalan Sebagai Jantung Perekonomian Desa

 

I.                   Pendahuluan

Sarana infrastruktur jalan mempunyai peran yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, baik untuk pendistribusian barang atau jasa. Ketersediaan jalan yang baik dan stabil berpengaruh terhadap kelancaran arus lalu lintas. Tingginya pertumbuhan lalu lintas sebagai akibat pertumbuhan ekonomi dapat menimbulkan masalah yang serius apabila tidak diimbangi dengan perbaikan mutu dari sarana dan prasarana jalan yang ada. Diperlukan penambahan sarana infrastruktur jalan dan perencanaan lapis perkerasan yang baik serta pemeliharaan jalan yang terus menerus agar kondisi jalan tetap aman dan nyaman untuk memberikan pelayanan terhadap lalu lintas kendaraan.

Pertumbuhan kendaraan yang begitu cepat berdampak pada kepadatan lalu lintas, baik di jalan dalam kota maupun luar kota, sehingga perlu adanya peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan. Berdasarkan klasifikasi menurut fungsi jalan, maka dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung segala aktifitas masyarakat. Kenyataan menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi di jalan raya memerlukan perbaikan perkerasan dan fungsional pada permukaan jalan yang rusak. Penanganan ini dirasa belum cukup tepat karena upaya perbaikan yang dilakukan tidak dapat bertahan lama sesuai dengan umur rencana. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk menentukan perbaikan kerusakan yang tepat pada Ruas Jalan Raya.

         

A.    Permasalahan yang dikaji

Infrasturukur umum yang dibangun pemerintah pusat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur yang baik sangat diharapkan oleh masyarakat dalam mencari kemudahan beraktifitas setiap hari dalam memberikan investasi dan jalan keluar masuk barang dan jasa. Infrastruktur seperti Jalan Raya sangat vital bagi masyarakat, khususnya masyarakat Desa Cibentang Kecamatan Ciseeng Bogor Jawa Barat. Jalan Raya digunakan setiap hari untuk kelancaran transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain.

Jalan Raya yang dibangun oleh pemerintah pusat di daerah Desa Cibentang banyak yang rusak dan jelek. Jalan Raya yang rusak tersebut dapat mempengaruhi kemunduran prekonomian masyarakat Desa Cibentang. Pemerintah sampai saat ini belum ada tindak lanjut untuk memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Jalan Raya yang rusak yang paling merugikan adalah dapat menghilangkan nyawa seseorang. Salah satu Jalan Raya di Desa Cibentang itu menghubungkan dengan sektor Pariwisata Gunung Sindur.

 

B.     Metodologi

Hari pertama menuju lokasi (19 Juni 2015)

Perjalanan menuju ke lokasi Desa Cibentang Ciseeng Kabupaten Bogor kira-kira berjarak 25 km dari UIN Ciputat, perjalanan bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum dan bisa juga menggunakan kendaraan pribadi. Jika tidak ada halangan berarti perjalanan ke Desa Cibentang ditempuh kurang lebih 50 menit.

 

Hari Kedua Observasi ( 20 Juni 2015 )

Hari kedua saya mulai untuk mengobservasi permasalahan di Desa Cibentang yaitu tentang infrastruktur jalan raya. Saya pergi ke pariwisata Gunung Sindur, perjalanan ke Gunung Sindur sedikit terhambat karena jalanan yang rusak. Setelah sampai dilokasi, saya bertemu Pak Surya penjaga sekaligus pengelola tempat Pariwisata Gunung Sindur. Saya mewawancarai Pak Surya dengan pertanyaan-pertanyaan tentang infrastruktur dan pariwisata.

 

II.                Tinjauan Teori

Teori Kontruktivis

Konstruktivis sosial merupakan sebuah teori sosiologi kontemporer yang dicetuskan oleh Peter L.Berger dan Thomas Luckman. Dalam menjelaskan paradigma konstruktivis, realitas sosial merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu. Individu adalah manusia yang bebas yang melakukan hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain. Individu menjadi penentu dalam dunia sosial yang dikonstruksi berdasarkan kehendaknya. Individu bukanlah korban fakta sosial, namun sebagai media produksi sekaligus reproduksi yang kreatif dalam mengkonstruksi dunia sosialnya.

     Pendekatan konstruktivis ini memfasilitasi mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi dalam dirinya untuk berpikir kronologis, kritis analitis  seperti mengembangkan kemampuan pengetahuan, pemahaman, analisis dan sikap serta perilaku berdasarkan pengalaman yang akan membantu siswa dalam mengambil hikmah dari pengalaman tersebut, untuk dijadikan tolak ukur dalam bersikap, berpikir dan bertingkah laku.

 

III.             Gambaran Lokasi

Desa Cibentang adalah desa di kecamatan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat. Desa Cibentang memiliki batas wilayah administratif  sebagai berikut:

Sebelah Utara              :           Gunung Sindur

Sebelah Timur             :           Kec. Kemang dan Kec. Rancabungur

Sebelah Barat              :           Kec. Rumpin  

Sebelah Selatan           :           Kec. Parung

           

Administrasi kewilayahan Desa Cibentang dari segi kewilayahan luas daerah Desa Cibentang adalah 307,4 Ha, disana terdapat 3 dusun, 7 rukun warga, dan 34 rukun tetangga. Desa Cibentang kondisi alamnya masih sangat alami dan hijau, oleh karena itu cuaca dan iklim di Desa Cibentang terbilang Sejuk dan Asri. Di Desa Cibentang masih banyak pohon-pohon yang rimbun, sawah yang luas, sungai, dan gunung.

Populasi dan kepadatan penduduk di Desa Cibentang yaitu:

No.

Dusun

Pria

Wanita

Jumlah

%

KK

Kepadatan

1.

Cihowe

3.152

3.003

6.155

6,38

1.670

27,19

2.

Cibentang

5.027

4.728

9.755

10.11

2.399

31,73

3.

Kuripan

5.145

4.740

9.885

10,25

2.594

17.78

Total

13.324

12.471

25.795

26,74

6.663

76,7

 

Jumlah Penduduk Desa Cibentang menurut pekerjaan:

No.

Pekerjaan

Jumlah

%

1.

Petani/Buruh Tani

12.936

53,95%

2.

Pedagang/Wiraswasta

206

0,86%

3.

Buruh/Karyawan

299

1,25%

4.

Pedagang

3.610

15,06%

5.

Pegawai Negeri/TNI/POLRI

527

2,20%

6.

Pensiunan

147

0,61%

7.

Lainnya

6.251

26.07%

 

IV.            Hasil Penelitian

 

A.    Pertanyaan Penelitian

1.      Apakah Infrastruktur Jalan rusak mempengaruhi invesatsi dan jalan keluar masuk barang dan jasa?

 

B.     Hasil Petanyaan Penelitian

1.      Infrastruktur Jalan rusak mempengaruhi investasi dan jalan keluar masuk barang jasa karena jalan yang rusak dapat menghambat kelancaran investasi perekonomian penduduk Desa Cibentang. Jalan rusak juga mempengaruhi waktu tempuh, waktu tempuh menjadi lama karena kendaraan harus berjalan lambat untuk menghindari kerusakan. Investasi dalam segala bidang prekonomian dan pariwisata yang seharusnya besar akhirnya menjadi kecil dikarenakan infrastruktur Jalan raya yang rusak. Keluar masuk barang dan jasa juga terhambat oleh infrastruktur jalan yang rusak.

Penyebab Infrastruktur Jalan raya yang rusak salah satunya karena banyak Kendaraan yang melewati jalan raya yang membawa barang melebihi bobot kapasitas kendaraannya, sehingga jalanan lebih cepat rusak karena tekanan yang besar dari kendaraan tersebut. Selain itu penyebab infrastruktur jalan yang rusak dikarenakan jumlah kendaraan yang lebih banyak akan tetapi jumlah jalan raya yang tetap dan tidak bertambah. Infrastruktur jalan raya yang rusak berdampak kepada menurunnya kesejahteraan penduduk Desa Cibentang karena semakin hari investasi serta keluar masuk barang jasa menjadi berkurang.

 

C.     Pertanyaan Teknis

1.      Kapan Jalan raya di Desa Cibentang rusak?

2.      Mengapa Jalan Raya di Desa Cibentang rusak?

3.      Apa yang dilakukan masyarakat dan pemerintah dengan melihat kondisi Jalan Raya yang rusak?

4.      Apa keuntungan jika Jalan Raya menjadi Baik dan Bagus?

5.      Apa Kerugian Jalan Raya yang Rusak?

 

D.    Hasil Pertanyaan Teknis

Peneliti mewawancara salah seorang penduduk di Desa Cibentang yang bernama Pak Surya dan hasil wawancara tersebut memberikan jawaban dari pertanyaan teknis diatas.

1.      Jalan raya di Desa Cibentang rusak sejak Tahun 2011.

2.      Jalan Raya di Desa Cibentang rusak karena banyak Kendaraan Mobil besar yang melewati jalan raya yang membawa barang melebihi bobot kapasitas kendaraannya, sehingga jalanan lebih cepat rusak karena tekanan yang besar dari kendaraan tersebut.

3.      Yang dilakukan masyarakat dan pemerintah dengan melihat kondisi Jalan Raya yang rusak adalah warga sudah memberi tahu pemerintah desa setempat bahwa jalan rusak akan tetapi pemerintah desa beralasan bahwa dana dari pemerintah pusat belum turun sehingga jalan yang rusak terabaikan dan tidak segera dibetulkan.

4.      Keuntungan jika Jalan Raya menjadi Baik dan Bagus adalah penduduk menjadi lebih sejahtera dikarenakan semakin besarnya investasi dan keluar masuk barang jasa yang lebih banyak.

5.      Kerugian Jalan Raya yang Rusak adalah Penduduk menjadi lebih susah karena perekonomian warga semakin menurun.

 

Gambaran Hasil Penelitian:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

V.               Kesimpulan

Infrastruktur Jalan merupakan hal yang penting dan vital bagi setiap penduduk. Jalan yang baik mendatangkan keuntungan bagi penduduk karena investasi menjadi tinggi dan keluar masuk barang jasa menjadi mudah. Jalan yang baik menjadikan perekonomian masyarakat menjadi lancar dan mudah sehingga masyarakat menjadi sejahtera. Di Desa Cibentang infrastruktur jalan rusak terbilang banyak dikarenakan kurang perhatian dari pemerintah pusat untuk memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Jalan rusak mengakibatkan investasi menjadi sedikit dan keluar masuk barang jasa menjadi terganggu. Peneliti menyarankan kepada pemerintah pusat agar bertindak cepat dalam memperbaiki jalan yang rusak, sehingga jalan yang rusak dapat segera diperbaiki dan masyarakat menjadi terbantu jika jalanan menjadi baik kembali.

 

VI.           Daftar Pustaka

Salam, S., & Fadhillah, A. (2008). Sosiologi Perdesaan. Jakarta: Lembaga Peneliti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sakti, Suryo. (2012). Perencanaan Pariwisata Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Graha Ilmu

 

Cari Blog Ini