Senin, 09 September 2013

AnisaLestari_KPI1A_Tugas1Sosiologi_DefinisiSosiologi

            Sosiologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang pola-pola hubungan antara manusia dan manusia baik individu maupun kelompok yang berakibat pada lahirnya pola-pola sosial diantaranya nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan yang dianut oleh manusia di dalam kelompok tersebut.
            Berikut adalah beberapa pengertian sosiologi menurut para ahli:
a.     August Comte
August Comte mendapat kehormatan sebagai bapak sosiologi melalui karya filsafat positifnya. Ia merupakan orang pertama yang mengusulkan pemberian nama "sosiologi" terhadap keseluruhan pengetahuan manusia tentang kehidupan bermasyarakat. Kata socius yang berasal dari bahasa Latin yang berarti teman dan logos berasal dari bahasa Yunani yan berarti cerita.
Walaupun dia tidak menguraikan secara rinci objek apa yang dikaji di dalam sosiologi, tetapi dia mempunyai anggapan bahwa sosiologi terdiri dari dua bagian pokok,yaitu social statistic dan social dynamics. Konsepsi tersebut merupakan pembagian dari isi sosiologi yang sifatnya pokok sekali.
Sebagai social statistic sosiologi merupakan ilmu yangmempelajari hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sedangkan social dynamics meneropong bagaimana lembaga-lembaga tersebut berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa. Perkembangan tersebut pada hakikatnya melewati 3 tahap, sesuai dengan tahap-tahap perkembangan fikiran manusia yaitu, tahap teologis, tahap metafisis, dan tahap positif.
Menurut Comte, masyarakat harus diteliti atas dasar fakta-fakta obyektif dan dia juga menekankan pentingnya masyarakat yang berlainan.  Jadi, menurut Comte sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum dasar dari berbagai gejala sosial yang dibedakan menjadi social statistic dan social dynamics.
 
b.    Emile Durkheim
 
Menurut Emile Durkheim, sosiologi adalah mempelajari social fact (fakta sosial) dan fakta sosial bukanlah fakta individual. Sosial fact (fakta sosial) adalah aspek-aspek kehidupan sosial yang tidak dapat dijelaskan dalam pengertian biologis atau psikologis dari seorang individu. Fakta sosial bersifat eksternal atau berada diluar individu. Contoh fakta sosial yang paling besar dan umum adalah masyarakat.
Emile Durkheim berpendapat bahwa sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosial. Dia mengadakan sosiologi atas tujuh seksi, yaitu sosiologi umum yang mencangkup kepribadian individu dan kelompok manusia; sosiologi agama; sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, organisasi sosial,perkawinan dan keluarga; sosiologi tentang kejahatan; sosiologi ekonomi yang mencakup ukuran-ukuran penelitian dan kelompok kerja; demografi yang mencakup masyarakat perkotaan dan pedesaan; dan sosiologi estetika.
Dia juga menekankan pentingnya penelitian perbandingan karena sosiologi adalah ilmu mengenal masyarakat. Di samping itu, sosiologi mengulas solidaritas dan angka bunuh diri dalam masyarakat bersahaja sebagai bersifat mekanis. Jadi, menuru Emile Durkheim, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan mampu melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu.
 
c.     Max Weber
Max Weber berusaha memberikan pengertian mengenai perilaku manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi sosial. Ia mengatakan bahwa sosiologi sebagai ilmu yang berusaha memberikan pengertian tentang aksi-aksi sosial. Max Weber juga terkenal dengan teori ideal typus. Yang dimaksud ideal typus adalah suatu konstruksi dalam fikiran seorang peneliti yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis gejala-gejala dalam masyarakat.
Konstibusi penting Weber adalah penjelasannya mengenai verstehen, yang dalam bahasa inggris diterjemahkan dengan understanding, yang berarti memahami atau mengerti. Secara istilah, verstehen adalah metode pengmpulan data yang berhubungan dengan tindakan sosial individu. Bagi Weber, sosiologi adalah bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang tindakan individu atau menghubungkan mengapa sampai orang bertindak demikian dan untuk apa dia bertindak seperti itu.
Max Weber lebih berorientasi pada pendekatan tingkah laku menekankan sosiologi sebagai ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial. Jadi, menurut Max Weber sosiologi adalah ilmu yang memahami tindakan-tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain.
 
d.    Karl Marx
 
Secara garis besar teori Karl Max membahas tentang masyarakat kapitalis berdasarkan citranya mngenai sifat mendasar manusia. Marx meyakini bahwa manusia pada dasarnya produktif, artinya untuk bertahan hidup manusia perlu bekerja di dalam dan dengan alam. 
Kapitalis mempunyai sumber daya yang sangat besaryang dapat digunakan untuk mencegah munculnya sosialisme tetapi mereka dapat dikuasai melalui tindakan bersama dari kaum proletariat yang mempunyai kesadaran kelas. Sosialisme menurut pengertian paling mendasar adalah suatu masyarakat dimana mula-mula orang akan mendekati citra ideal Karl Marx tentang produktivitas. Dengan bantuan teknologi modern orang dapat berinteraksi dengan alam dan dengan orang lain secara selaras untuk menciptakan segala sesuatu yang mereka butuhkan untuk hidup. Dengan kata lain, dalam masyarakat sosialis manusia takkan lagi teralienasi.
Jadi, sosiologi menurut Karl Marx adalah ilmu yang memperkenalkan pendekatan materialism diakletis, yang menganggap konflik antar kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
 
Sumber:
Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, George Ritzer
Sosiologi, Soerjono Soekanto
Mengerti Sosiologi, M. Amin Nurdin, MA dan Ahmad Abrori, M.Si
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini