M Fahmi Nurdin
1113054000023
PMI 5
Tugas ke2_Mortalitas, Fertilitas, Migrasi_Mata kuliah_Demografi
KEMATIAN (MORTALITAS)
Kematian atau mortalitas adalah salah satu dari tiga komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masayarakat di daerah tersebut.
Mati ialah peristiwa hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanent, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Dari definisi ini terlihat bahwa keadaan mati hanya bisa terjadi kalau sudah terjadi kelahiran hidup. Morbiditas yang diartikan sebagai penyakit atau kesakitan. Penyakit dan kesakitan dapat menimpa manusia lebih dari satu kali dan selanjutnya rangkaian morbiditas ini atau sering disebut morbiditas kumulatif pada akhirnya menghasilkan peristiwa yang disebut kematian. Penyakit atau kesakitan adalah penyimpangan dari keadaan normal, yang biasanya dibatasi pada kesehatan fisik dan mental. Peristiwa kematian yang terjadi di dalam rahim disebut intra uterin, sedangkan yang terjadi diluar rahim disebut dengan extra uterin. Pada masa janian masih dalam kandungan ibu, terdapat peristiwa-peristiwa kematian janin sebagai berikut:
KELAHIRAN (FERTILITAS)
Fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan, misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan sebagainaya. Fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup. Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan pengukuran mortalitas, karena seorang perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi ia dapat melahirkan lebih dari seorang bayi. Di samping itu, seseorang yang meninggal pada hari dan waktu tertentu, berarti mulai saat itu orang tersebut tidak mempunyai resiko kematian lagi. Sebaliknya, seorang perempuan yang telah melahirkan seorang anak tidak berarti resiko melahirkan dari perempuan tersebut menurun. Ada dua macam pengukuran fertilitas, yaitu pengukuran fertilitas tahunan (vital rates) dan pengukuran fertilitas kumulatif. Pengukuran fertilitas kumulatif ialah mengukur jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang permpuan hingga mengakhiri batas usia subur. Sedangkan pengukuran fertilitas tahunana (vital rates) ialah mengukur jumlah kelahiran pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut.
MOBILITAS PENDUDUK
Mobilitas penduduk adalah pergerakan penduduk dari satu daerah ke daerah lain. Baik untuk sementara maupun untuk jangka waktu yang lama atau menetap seperti mobilitas ulang-alik (komunitas) dan migrasi. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain atau dari suatu daerah ke daerah lain.
Mobiliats penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertikal dan mobilitas penduduk horinzontal.
· Mobiliats penduduk vertical sering disebut dengan perubahan status, atau perpindahan dari cara-cara hidup tradisional ke cara-cara hidup yang lebih modern. Dan salah satu contohnya adalah perubahan status pekerjaan. Seseorang mula-mula bekerja dalam sector pertanian sekarang bekerja dalam sector non pertanian.
· Mobilitas penduduk horizontal sering pula disebut dengan mobilitas penduduk gegrafis adalah gerak (movement) penduduk yang melintas batas wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu (mantra, 1987), atau dengan kata lain perpindahan penduduk dari satu lapangan hidup ke lapangan hidup yang lain. Penggunaan batas wilayah dan waktu untuk indicator mobilitas penduduk horizontal ini mengikuti paradigma ilmu geografi yang berdasarkan konsepnya atas wilayah dan waktu (space and time concept).
v Mobilitas Penduduk Permanen (Migrasi)
Migrasi penduduk
Migrasi penduduk terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
Migrasi internasional. Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara.
Migrasi interen adalah migrasi yang terjadi dalam batas wilayah suatu negara. Terdiri dari:
Ø Migrasi sirkuler yaitu perpindahan penduduk sementara karena mendekati tempat pekerjaan.
Ø Komuter atau ngelaju yaitu pergi ketempat atau kota lain di pagi hari dan pulang di sore hari ataupun malam hari.
Ø Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan maksud untuk mencari nafkah.
Sebab-sebab timbulnya migrasi penduduk yaitu adanya alasan ekonomis, adanya alasan politis, adanya alasan wabah penyakit yang timbul disuatu daerah tertentu, dan adanya alasan pendidikan.
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Migrasi
Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi, adalah sebagai berikut :
1. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru.
2. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya.
3. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok.
4. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis.
5. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
6. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA.
7. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
Referensi Bacaan
http://rahma-kurnia.blogspot.com/2006/09/kematian-mortalitas.html. Posted by Rahma Kurnia @ 4:24 PM. Diakses pada tanggal 10 oktober 2015. Pukul 10.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar