Nama : Muhammad Badruzzaman
Fakultas : Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Program Studi : Komunikasi Penyiaran Islam 1A
Nim : 11150510000041
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keragaman masyarakat Indonesia menunjukan bahwa negeri ini sangat kaya dengan identitas lokalnya, berbagai keragaman tersebut tampak dalam hal etnik, suku, bahasa, tradisi, agama dan bangsa. Dengan keragaman tersebut, potensi untuk membangun Nusantara yang indah menjadi tantangan yang tidak mudah dilakukan.
Sudah berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sering kali gagal merespon tuntutan dan harapan masyarakat yang beragam. Sering kali satu masalah hanya didefinisikan berdasarkan kultur dan norma yyang bersifat sektarian dan politis. Akibat seperti itu melahirkan konflik horisontal dan konflik vertikal antar masyarakat dan konflik antara negara dengan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumasukan permasalahan sebagai berikut :
1. Definisi Konflik sosial dalam perspektif sosiologi
2. Sumberdaya dalam perspektif Sosiologi
3. Contoh dalam kehidupan sehari-hari konflik sosial dan sumber daya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Konflik Sosial
Menurut Webster, istilah "conflict" berarti suatu "perkelahian, peperangan, atau perjuangan" yaitu berupa konfrontasi fisik antara beberapa pihak. Konflik juga diartkan oleh Webster sebagai suatu persepsi mengenai perbedaan kepentingan (perceived divergence of interest), atau suatu kepercayaan bahwa aspirasi pihak-pihak yang berkonflik tidak dapat dicapai secara simultan.
Sejak zaman Habil dan Qobil konflik umat manusia telah berlangsung hingga kini dan di masa depan, dengan intensitas dan faktor-faktor yang memicu konflik yang berfariasi. Konflik klasik manusia yang dipresentasikan oleh Habil dan Qobil lahir dari persoalan harga diri dan nafsu keserakahan sebagaimana yanag menjadi konflik masyarakat modern.
Teori konflik yang diperkenalkan oleh Horitz2 menyebutkan bahwa terdapat dua teori, yakni cultural pluralism dan modernization and economic intersest. Teori pertama memandang bahwa konflik etnik sebagai pertentangan atau bentrokan akan nilai-nilai yang tidak sesuai. Teori plural menenkankan pemisahan dan isolasi dalam kelompok. Teori ini memandang adanya pertentangan nilai yang muncul dari keragaman budaya, etnik, atau adat istiadat.
Teori kedua memandang konflik sebagai suatu perjuangan dalam merebutkan sumberdaya dan status sosial di masyarakat. Dengan penekanan pada kompetisi, teori motret masyarakat modern yang selalu hadir dengan asumsi-asumsi ekonomi yang menjadi sumberdaya yan dipertentangkan serta status sosial. Teori ini menawarkan adanya konsensus dan konvergensi dalam suatu masyarakat yang berkonflik.
2. 2 Definisi Sumberdaya
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat diperbaharui dan atau sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui. Menurut Collins, variabel utama dalam konflik sosial adalah sumber daya yang dimiliki manusia.
2.3 Contoh dalam kehidupan sehari-hari konflik sosial dan sumberdaya
Contoh konflik sosial dalam kehidupan sehari-hari yaitu, tawuran antar pelajar, pelanggaran lalu lintas, perebutan harta warisan dan masih banyak yang lainnya.
Contoh Sumberdaya dalam kehidupan sehari-hari yaitu, sumber daya manusia dapat dimanfaatkan sebagai pengajar, tenaga kerja fisik dan non fisik dengan memberikan jasa nya.
BAB III
PENUTUP
· Jurdi Syarifudin. 2013. Sosiologi Nusantara. Jakarta. Kencana Prenadamedia Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar