IMAJINASI KENYAMANAN
Nama : Tuti Awaliyah
Kelas : KPI IA
NIM : 11150510000033
Lokawisata BATURADEN
Sebagai negara yang berada di daerah tropis, Indonesia memiliki banyak potensi. Wisata berupa keindahan alam sebagai daya tarik wisata. Ada banyak daerah termasuk Jawa Tengah yang memiliki obyek wisata alamdengan keindahan alam sebagai daya tarik utamanya, misalnya Tawangmangu, Bandungan, Baturaden, dan lain-lain.
Salah satu wisata yang terkenal di Jawa Tengah adalah Lokawisata Baturraden yang terbentang di sebelah selatan kaki Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640 m di atas permukaan laut. Baturraden terletak hanya 14 km dari Kota Purwokerto yang dihubungkan dengan jalan yang memadai. Di tempat wisata ini Anda dapat menikmati pemandangan indah & udara pegunungan yang segar dengan suhu 18' Celcius - 25' Celcius.
Sedangkan Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 m, merupakan gunung berapi terbesar dan gunung tertinggi ke-2 di Jawa. Jika cuacanya bagus, Kota Purwokerto dapat terlihat dari Baturraden, begitu juga dengan Cilacap dan Nusa Kambangan. Ketika kita melihat gunung Slamet, kita dapat melihat lereng gunung Slamet yang ditutupi oleh hutan Heterogen.
Secara keseluruhan, kawasan wisata Baturraden memang sesuai sebagai sarana rekreasi keluarga, perusahaan ataupun perorangan. Selain itu di Baturraden para pengunjung juga dapat melakukan terapi penyakit melalui air panas.
Baturaden memiliki banyak jasa akomodasi dengan fasilitas yang sangat memadai seperti rumah makan, penginapan, transportasi lokal dan lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan tiap wisatawan baik yang dari nusantara atapun mancanegara.
Baturraden memiliki banyak objek wisata yang menarik dikunjungi seperti Lokawisata, Wanawisata, Rimba Petualangan / Baturraden Adventure Forest, Kebun Raya dengan beragam koleksi tanaman, Selain untuk aktifitas wisata keluarga, Baturraden memiliki banyak tempat untuk aktifitas outdoor seperti Outbound, Jungle Trekking, Camping, Forest Adventure, Canyoning, Water Sliding, Downhill Trek serta lainnya.
Pengaruhnya dala kehidupan masyarakat
- Pola konsumsi
Perubahan pola konsumsi responden setelah bekerja pada sektor pariwisata adalah: Penurunan kosumsi teh dan kopi setelah bekerja di sektor pariwisata, adanya peningkatan konsumsi susu, softdrink dan minuman isotonik. Pada makanan konsumsi makanan tradisional mengalami penurunan, konsumsi mie instan, biskuit, dan junkfood mengalami peningkatan.
- Sosial
Perubahan sosial yang terjadi setelah responden bekerja di sektor pariwisata ditandai dengan berkurangnya keaktifan pada kegiatan kemasyarakatan dan adanya pengaruh wisatawan terhadap gaya berpakaian dan bahasa pergaulan responden.
- Daerah wisata
Lokasi yang cukup sejuk dan menyegarkan, cukup untuk membuat para pengunjung bisa menikmati indahnya alam setelah penat dengan kehidupan kota.
- Ekonomi
Rata-rata pendapatan responden sebelum bekerja di sektor pariwisata sebesar Rp. 528.000,00/ bulan, sedangkan rata-rata pendapatan sesudah bekerja di sektor pariwisata sebesar Rp. 856.000,00/bulan. Ada perubahan sebesar Rp. 328.000,00/bulan setelah responden bekerja di sektor pariwisata. Tetapi jumlah kunjungan wisatawan regional dan nasional yang cenderung stabil dan mengalami puncaknya pada tahun 1999-2000 karena pengaruh event Jambore Nasional tahun 2000 di Baturaden tidak sepenuhnya mampu menghidupkan dan membangkitkan industri wisata Baturaden, karena wisatawan regional merupakan jenis wisatawan one day tripper yang lama tinggal dan jumlah pengeluarannya terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar