Minggu, 12 Oktober 2014

UTS_AHMAD DEDE KURNIADI_KPI 5D_1112051000109

Nama   : AHMAD DEDE KURNIADI

NIM      : 1112051000109

Kelas    : KPI 5D

ETIKA DALAM ORGANISASI MAJLIS TA'LIM NURUL SYABAB

 

A. Latar Belakang

Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentatati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu organisasi, Etika organisasi menekankan perlunya seperangkat nilai yang dilaksanakan ssetiap orang anggota. nilai tersebut berkaitan dengan pengaturan bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku dengan baik seperti sikap hormat, kejujuran, keadilan dan bertanggung jawab. seperangkat nilai tersebut biasanya dijadikan sebagai acuan dan dianggap sebagai prinsip-prinsip etis atau moral.

Dalam kehidupan organisasi terdapat berbagai permasalahan yang pemecahannya mengandung implikasi moral dan etika, ada cara pemecahan yang secara moral dan etika  diterima tetapi ada juga yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam praktek kehidupan organisasi tidak ada tolok ukur yang mutlak tentang yang benar dan yang salah, ini tidak terlepas dari berbagai faktor seperti agama, budaya dan sosial..

Sesuai dengan judul diatas maka saya akan membahas persoalan etika di dalam majlis ta'lim nurul syabab.

      B.Kasus yang diteliti.

Majlis ta'lim ini banyak yang menyukainya yang diantanya;

1.    Membangun masyarakat dengan ahlak yang baik

2.    Menambah pemahaman atau pengetahuan terhadap agama islam

Namun majlis ini juga banyak yang tidak menyukainya yang diantaranya;

1.    Mengganggu seseorang yang sedang istirahat karna dilasanakannya pada malam hari

2.    Terkadang apabila cukup ramai jama'ahnya dan masjid tidak menampung maka terpaksa jalan ditutup sementara untuk menampung para jama'ah.

Sesuai dengan pengertian diatas majlis ini ada yang menyukainya dan ada yang tidak, meskipun dari kalangan masyarakat ada yang tidak menyukainya majlis ini terus bertambah jamaahnya bahkan dari kalangan orang-orang yang baru masuk ke agama islam. Majlis ini memang diadakan pada malam hari dan terkadang menutup jalan namun itu semua sudah mendapat perijinan dari pihak pemerintah dari RT,RW, Kelurahan dan kepolisian.

 

C. Pembahasan

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Pengertian ini muncul mengingat etika berasal dari bahasa Yunani kuno "ethos" (jamak: ta etha), yang berarti adat kebiasaan, cara berkipikir, akhlak, sikap, watak, cara bertindak. Kemudian diturunkan kata ethics (Inggris), etika (indonesia). Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988, menjelaskan etika dengan membedakan tiga arti, yakni: Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan azas atau nilai, dan nilai mengenai benar dan salah. Dengan pembedaan tiga definsi etika tersebut maka kita mendapatkan pemahaman etika yang lebih lengkap mengenai apa itu etika, sekaligus kita lebih mampu memahami pengertian etika yang sering sekali muncul dalam pembicaraan sehari-hari, baik secara lisan maupun tertulis. Objek etika adalah alam yang berubah, terutama alam manusia.

Terdapat dua macam etika, yaitu :

·       Etika deskriptif adalah etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan prilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya, etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya.

·       etika normatif adalah etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang idel dan seharusnya dimiliki manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidupnya.

Berikut ini beberapa Pengertian Etika Menurut para Ahli:

·       Menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

·       Menurut W. J. S. Poerwadarminto: Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).

·       Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno: Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada tindakan manusia.

·       Menurut Ramali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar dalam satu profesi.

·       Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.

 

Tujuan Mempelajari Etika

Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia.

 

Manfaat Etika

•                 Membuat seseorang disegani, dihormati dan disenangi

•                 Memudahkan hubungan baik dengan orang lain

•                 Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi

•                 Memelihara suasana yang baik di lingkungan keluarga dan sekitarnya

 

Sesuai dengan judul diatas, maka saya akan meninjau persoalan etika dalam Organisasi Majlis Ta'lim Nurul Syabab. Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan. Organisasi itu sendiri dapat di artikan sebagai wadah atau tampat untuk melakukan kegiatan dimana kita dapat berkreasi serta menyalurkan aspirasi kita khususnya dibidang agama, untuk membangun organisasi itu sendiri dalam suatu tujuan yang telah di tetapkan bersama dan saya menganalisis tentang etika.

•        Tujuan Organisasi

Setiap organisasi harus memiliki tujuan.Tujuan dicerminkan oleh sasaran-sasaran yang dilakukan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tiga bidang utama dalam tujuan organisasi yaitu profitability (keuntungan), growth (pertumbuhan), dan survive (bertahan hidup). Ketiganya harus berjalan berkesinambungan demi kemajuan organisasi.

•        Kumpulan Orang

Jelas, tidak mungkin jika organisasi hanya terdiri dari satu orang yang ingin mencapai tujuannya sendiri.Dari definisi dijelaskan bahwa organisasi setidaknya terdiri dari kumpulan orang, berarti minimal dua, yang memiliki tujuan bersama.

•        Struktur organisasi

Struktur dibentuk dalam sebuah organisasi dengan tujuan agar posisi setiap anggota organisasi dapat dipertanggungjawabkan, mengenai hak maupun kewajibannya.Struktur dibentuk agar organisasi berjalan sesuai rencana, karena terdapat struktur komando, siapa yang berwenang dan siapa yang diberi wewenang.

Majlis ini dibina oleh H. Ghofur dan ketuanya Muhammad Al-Athas

•        Sistem dan Prosedur Organisasi

Karakteristik yang terakhir ini menggambarkan bahwa sebuah organisasi diatur berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan bersama dan tentu saja harus dengan penuh komitmen dalam menjalankannya. Implementasi dari sistem dan prosedur ini ialah adanya ketetapan mengenai tata cara, sistem rekrut, dan birokrasi.

Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap eksistansi suatu organisasi.Organisasi cenderung memainkan peran menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, entah itu demografi, ekonomi, politik, budaya, juga alam sekitar.Jadi, kemajuan organisasi harus selaras dengan perubahan lingkungan meskipun banyak juga masyarakat yang tidak menyukai organisasi ini karna berbagai macam alasan walaupun demikian H.Ghofur selaku Pembina majlis tidak berputus asa dalam menyiarkan agama islam dengan akhlak yang baik sesuai ajaran agama islam.

Banyak sekali manfaat ketika kita berkecimpung di dunia organisasi.Apalagi ketika kita di beri tanggung jawab atau berperan aktiv secara structural.Itulah masa-masa dimana kita akan berjuang untuk menjadikan organisasi itu lebih baik lagi kedepannya. Banyak sekali hal yang akan kita dapat ketika kita berorganisasi. Di bawah ini merupakan menfaat dari majlis ta'lim yang mungkin banyak tidak kita sadari :

 

1.      Melatih Leadership

2.      Belajar Mengatur Waktu

3.      Memperluas Jaringan atau Networking

4.      Mengasah Kemampuan Sosial

5.      Problem Solving dan Manajemen Konflik

6.      Menambah ilmu pengetahuan agama

Majlis ta'lim ini dibentuk atas dasar-dasar tugas untuk mencapai tujuan, yaitu terciptanya lingkungan yang sehat, bersih, ramah, tertib, dan tentunya bernuansa agamis. Dalam kegiatan majlis ini, semua berperan penting khususnya para guru yang setiap jadwal pengajiannya diiringi dengan pemahasan kitab-kitab seperti al-mukhtaru minal anwar, duratunnashihin dll.

Majlis ini memang dibangun oleh H.Ghofur namun yang mengajar bukan hanya beliau namun  juga banyak para kiyai, habaib, maupun para ustad. Majlis ini tidak berganti-ganti struktur organisasi tidak seperti organisasi pada umumnya.

D. Teori

Teori Keutamaan (Virtue Theory)

Dalam teori-teori yang dibahas sebelumnya, baik buruknya perilaku manusia dipastikan berdasarkan suatu prinsip atau norma. Dalam konteks utilitarisme, suatu perbuatan adalah baik, jika membawa kesenangan sebesar-besarnya bagi jumlah orang terbanyak. Dalam rangka deontologi, suatu perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan prinsip "jangan mencuri", misalnya. Menurut teori hak, perbuatan adalah baik, jika sesuai dengan hak manusia. Teori-teori ini semua didasarkan atas prinsip (rule-based).

Disamping teori-teori ini, mungkin lagi suatu pendekatan lain yang tidak menyoroti perbuatan, tetapi memfokuskan pada seluruh manusia sebagai pelaku moral. Teori tipe terakhir ini adalah teori keutamaan (virtue) yang memandang sikap atau akhlak seseorang. Dalam etika dewasa ini terdapat minat khusus untuk teori keutamaan sebagai reaksi atas teori-teori etika sebelumnya yang terlalu berat sebelah dalam mengukur perbuatan dengan prinsip atau norma. Namun demikian, dalam sejarah etika teori keutamaan tidak merupakan sesuatu yang baru. Sebaliknya, teori ini mempunyai suatu tradisi lama yang sudah dimulai pada waktu filsafat Yunani kuno.

Seperti yang telah saya jelaskan diatas Peraturan majlis ta'lim ini tidak tertulis dan tidak seperti halnya organisasi biasanya, meski peraturan ini tidak ditulis namun seseorang yang mengikuti majlis ini sudah paham dengan aturan-aturan majlis ta'lim ini karna peraturan majlis talim ini adalah peraturan yang sudah ada dalam ajaran agama islam yang berasal dari Al-Qur;an dan Al-Hadist.

E. Metodologi Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

Subyek penelitian ini adalah H.ghofur yang merupakan Pembina majlis ta'lim Nurul Syabab. Penelitian ini mengambil lokasi dikediaman beliau condet raya Jakarta Timur. dikarenakan saya jamaah dari majlis ta'lim ini sehingga saya menjadikan majlis ta'lim ini sebagai tugas saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini