NAMA : OKA PRASETYA
NIM : 11150510000235
PRODI : JNR 1B
Konflik Sosial dalam Perebutan Sumber Daya
1. Definisi
a. Definisi konflik sosial
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan dan pertentangan. Sedang arti konflik dalam prespektif sosiologi adalah pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan.
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Ø Adapun macam-macam konflik social yaitu :
1. Konflik Gender
2. Konflik Rasial dan Antar suku
3. Konflik Antar Umat Agama
4. Konflik Antar Golongan
5. Konflik Kepentingan
6. Konflik Antar Pribadi
7. Konflik Antar Kelas Sosial
8. Konflik Antar Negara atau Bangsa
b. Definisi Sumber Daya
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur baik yang dapat berubah atau bersifat kekal. Sumber daya terbagi menjadi dua bentuk, yakni bentuk fisik dan non fisik.
2. Contoh konflik sosial dalam perebutan sumber daya
· Konflik di Myanmar Umat muslim di tindas.
· Konflik Bosnia-Kroasia, konflik di Rwanda, dan konflik di Kazakhstan yang terjadi karena perbedaan ras dan etnis.
· Konflik Timur Tengah merupakan contoh konflik yang tidak terkontrol, sehingga timbul kekerasan. Hal ini dapat dilihat dalam konflik Israel dan Palestina.
· Konflik tawuran antar pelajar.
· Pertentangan antar anggota partai politik.
· Konflik anak-anak yang putus sekolah dikarenakan membantu orang tuanya.
· Pertentangan yang terjadi antara kaum buruh disebuah pabrik tekstil yang menuntut kenaikan gaji atau dikeluarkannya THR (Tunjangan Hari Raya).
· Si A dan Si B berkonflik karena mereka berdua memiliki pandangan yang berbeda tentang cara memperoleh nilai yang baik. Si A berpandangan bahwa untuk mendapatkan nilai baik, menyontek adalah hal yang wajar. Sebaliknya, si B berpandangan bahwa untuk mendapatkan nilai yang baik, menyontek adalah hal yang tidak baik dan tidak wajar.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar