Tugas 3 Sosiologi
Imajinasi Kenyamanan dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Sosial
Taman Mini Indonesia Indah
Taman Mini Indonesia Indah atau yang biasa dikenal TMII merupakan salah satu objek wisata terbesar di Indonesia yang terletak di daerah Jakarta Timur. Taman yang merupakan miniatur Indonesia ini pertama kali diusulkan pembangunannya oleh ibu Siti Hartinah atau yang biasa dipanggil ibu Tien pada tanggal 13 Maret 1970. Beliau mengusulkan akan dibangun sebuah objek wisata yang bisa membangkitkan kebanggaan rakyat Indonesia terhadap budaya nusantara. Pada tahun 1972 dimulailah pembangunan TMII dan kemudian diresmikan pada tanggal 20 April 1975.
Di TMII terdapat anjungan dari semua propinsi yang ada di Indonesia. Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya pakaian tradisional, busana pernikahan, senjata khas, tarian daerah, alat musik khas daerah, dll. Di setiap anjungan terdapat panggung untuk menampilkan pertunjukan tarian tradisional, upacara adat, dan juga pertunjukan musik khas daerah masing-masing. Pada beberapa anjungan terdapat pula kafetaria dan toko souvenir yang menjajakan makanan dan kerajinan tangan khas daerah.
Taman seluas 145 hektar ini bukan hanya kaya dengan adat istiadat yang dibawa dari berbagai provinsi, tapi TMII juga tercatat memiliki berbagai wisata edukatif seperti 18 museum, 7 rumah ibadah, taman Flora dan Fauna, wahana permaianan anak dari yang tradisional sampai dengan modern seperti monorail, kereta gantung, perahu angsa, arsipel dan bangunan komersil lainnya. Inilah wujud kekayaan adat istiadat dan budaya Indonesia.
Taman wisata yang memiliki motto "Perekat dan Pemersatu Bangsa" ini telah mengantongi berbagai penghargaan dari pemerintah daerah maupun lembaga Internasional. Beberapa hal menarik lainnya yang ada di TMII adalah Pusat Informasi Budaya dan Wisata yang didalamnya terdapat teater mini dan perpustakaan; Puri Caping Gunung Rest and Convention yang menyajikan menu makanan khas daerah sampai menu makan Internasional; Pasar tiban yang di dalamnya terdapat banyak kios penjual kuliner khas nusantara dengan harga terjangkau; Desa wisata dan Graha Wisata Remaja yang menyediakan penginapan bagi wisatawan yang ingin bermalam.
Dampak adanya TMII bagi masyarakat sekitar
Dengan dikenalnya budaya nusantara oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, pendapatan pemerintah daerah ikut meningkat dari adanya pajak tontonan, pajak penjualan, cukai, dan pungutan biaya. Selain itu terdapat pula kios-kios makanan dan toko souvenir yang memberi keuntungan bagi usaha masyarakat sekitar. Sedang adanya pusat desain dan pengembangan industri bisa digunakan sebagai media promosi yang dapat meningkatkan dan memperluas pemasaran hasil-hasil kerajinan rakyat. Adanya kawasan wisata TMII juga membantu pemerintah dalam melaksanakan Pelita, dengan mempersembahkan suatu tempat rekreasi yang bersifat pendidikan kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga ibukota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar