Imajinasi Kenyamanan dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Sosial
A. Gambaran Umum Istana Maimun
Istana Maimun adalah istana kesultanan Deli yang merupakan salah satu ikon kota medan Sumatera Utara, terletak di Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun. Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Sultan Muhammad Al Rasyid. Di bangun pada tanggal 26 Agustus 1888, Iatana maimun memiliki luas sebesar 2.772 M2 dan 30 ruangan Istana Maimun terdiri dari 2 lantai dan memiliki 3 bagian aitu bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan sayap kanan.Bangunan istana ini menghadap ke utara dan pada sisi depan terdapat bangunan masjid Al-Mahsun atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Raya Medan.Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang tua, namun juga desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, dengan gaya Islam, Spanyol, India. dan Italia. Namun sayang, tempat wisata ini tidak bebas dari kawasan Pedagang kaki lima.
Bentuk jendela serta pintunya yang tinggi dan lebar merupakan pengaruh dari arsitektur Belanda, sementara beberapa pintu lainnya memperlihatkan pengaruh arsitektur Spanyol. Adanya lengkungan pada atap dengan tinggi sekitar 5-8 meter menunjukkan pengaruh Islam. Lengkungan ini mirip dengan perahu terbalik, terkenal dengan sebutan pilar lengkungan persia yang juga populer di Turki, Timur Tengah, serta India.Bangunan istana ini memiliki 40 kamar dengan 20 kamar di lantai atas dan sisanya di lantai bawah. Selain itu juga masih ada gudang, dapur, empat kamar mandi, serta penjara. Beberapa material untuk membangun istana ini berasal dari Eropa, seperti marmer, teraso, dan ubin lantai.
Bangunan Induk atau Balairung memiliki luas 412 meter persegi. Di sinilah singgasana Kesultanan Deli berada. Tahta singgasana didominasi warna kuning. Secara keseluruhan, bangunan Istana Maimun Medan ini memang berwarna kuning. Warna ini dianggap sebagai warna kebesaran oleh suku Melayu.Di atas singgasana sultan itu terdapat lampu kristal bergaya Eropa yang menerangi singgasana. Singgasana ini masih digunakan hingga kini pada seremoni-seremoni khusus, misalnya penobatan sulatan atau ketika sultan menerima sembah sujud dari para anggota keluarga di perayaan hari-hari besar Islam.
Pengaruh gaya Eropa pada Istana Maimun Medan ditandai oleh perabotan-perabotan, seperti meja, kursi, dan lemari. Perabotan-perabotan tua ini dibuat dengan begitu detail dan rumit. Rasa takjub terhadap kemegahan objek wisata Medan yang satu ini tidak hanya berhenti sampai di situ. Kita dapat menyaksikan hiasan pada interior istana yang penuh warna dan mendetail, menyuguhkan sebuah tatanan yang rapi dan indah.Sebuah tempat duduk lebar dengan warna kuning terletak di ruang tengah sebelah kanan. Tempat duduk ini adalah tempat sultan serta permaisuri biasa duduk sambil bersantai. Di sepanjang dinding dan bufet, Anda dapat melihat foto anggota keluarga kerajaan terpajang di sana dan berjumlah banyak.Di dalam Istana Maimun, Anda diperbolehkan melihat warisan Kesultanan Deli, mulai dari kursi, lemari, meja, hingga aneka koleksi lainnya. Memang ada sejumlah tempat yang tidak boleh dimasuki atau diduduki, seperti sayap kanan istana yang berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga kesultanan.
B. Pengaruh Kehadiran Istana Maimun bagi Kehidupan Masyarakat Sosial
Istana Maimun merupakan warisan yang patut dijaga dan juga sudah menjadi tujuan wisata utama di kota Medan. Namun sepertinya kesadaran masyarakat masih kurang untuk membantu dan menjaga dan melestarikan objek wisata tersebut, juga kurangnya informasi yang jelas dan
kurangnya event/acara yang mendukung objek wisata. Selain itu, pihak dari Istana Maimun dan Pemerintah kota Medan sendiri juga kurang melakukan promosi dan yang tepat untuk menarik perhatian wisatawan lokal maupun wisatawan asing sehingga banyak wisatawan kurang mengetahui dan kurang meminati tempat wisata ini.Jika objek wisata ini dapat dioptimalisasikan dengan maksimal maka otomatis Istana Maimun akan menjadi daya tarik wisata yang menarik untuk dikunjungi.Desain Komunikasi Visual, dapat berperan dalam memecahkan masalah diatas yaitu dengan perancangan promosi Istana Maimun sebagai warisan budaya 3 Kesultanan Deli dengan menggunakan visual yang menarik dan kreatif, dan sederhana agar dapat mudah di mengerti dan dapat menarik perhatian wisatawan. Perancangan promosi ini diharapakan mampu meningkatkan para wisatawan untuk lebih mengenal objek-objek wisata warisan budaya Indonesia dan tentunya mampu menjadikan kota Medan menjadi salah satu kota wisata budaya di Indonesia. Disamping itu pula istana maimun ini di buat agar mengenang kesultanan yag ada di medan dan membuat masyarakat selalu ingat dengan sejarah yang ada di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar