Disusun oleh:
Badzlia Rusydina F
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan yang sehat,bersih, dan dipenuhi oleh udara yang segar adalah dambaan setiap manusia, dan tidak ada setiap makhluk hidup yang rela tempat tinggalnya dikotori ataupun dicemari. Tetapi yang terjadi sekarang ini di negara kita khususnya di lingkungan kita semua itu bertolak belakang antara keinginan manusia untuk mempunyai lingkungan yang bersih dan sehat dengan keadaan lingkungan saat ini yang dimana-mana dipenuhi dengan sampah-sampah yang berserakan. Keinginan untuk mempunyai lingkungan yang sehat dan bersih hanyalah keinginan belaka apabila tidak diimbangi dengan perilaku yang ramah lingkungan.
Sekarang ini di negara kita khususnya dilingkungan kita sudah terlalu banyak pencemaran terjadi, salah satunya adalah pencemaran limbah sampah yang tiada habisnya melanda lingkungan kita. Secara tidak langsung kita sebagai manusia merupakan faktor dari terjadinya kerusakan alam di lingkungan kita sendiri. contohnya seperti perilaku kita selama ini yang secara tidak sadar seringkali membuang sampah tidak pada tempatnya, kita seringkali membuang sampah secara sembarang baik itu dijalanan,di sungai, di saluran air, dll.
Sampah merupakan suatu permasalahan lingkungan yang tidak akan pernah ada habisnya, karena selama kehidupan di dunia ini masih berjalan maka sampahpun masih akan terus diproduksi. Produksi sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk, semakin bertambah banyak jumlah penduduk maka semakin meningkatlah sampai yang akan diproduksi.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Untuk memenuhi persyaratan tugas kuliah semester 6
b. Untuk mengetahui tentang pencemaran lingkungan dan limbah sampah
c. Untuk mengetahui bagaimana pencemaran dilakukan oleh faktor manusia
d. Untuk mengetahui dampak yang timbul akibat pencemaran limbah sampah
2. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Hasil laporan ini diharapkan bagi mahasiswa dapat menjadi bekal ilmu pengalaman, perluasan wawasan dalam mata kuliah ekologi manusia dan bagi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan dapat menjadi bahan informasi juga bahan acuan bagi laporan sejenis yang sifatnya lebih mendalam.
b. Manfaat Praktis
Agar hasil penulisan laporan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi penulis untuk mengetahui tentang pencemaran limbah sampah terhadap lingkungan akibat faktor manusia.
C. Metodologi Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Observasi
Penulis mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung di lingkungan sekitar
b. Teknik Wawancara
Penulis secara langsung berkomunikasi dengan masyarakat di lingkungan sekitar
c. Studi Kepustakaan
Penulis mengumpulkan data dengan cara mempergunakan berbagai informasi dari berbagai sumber data antara lain: buku, diktat, brosur, internet, dan lain-lain
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran Lingkungan
1. Pengertian Pencemaran
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
2. Pengertian Lingkungan
Menurut St. Munajat Danusaputra, lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
Pengertian lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan hidup kita yang berupa makhluk hidup. Baik itu manusia , hewan maupun tumbuhan . itninya semua yang memiliki nyawa dan tergolong sebagai makhluk yang bernafas adalah bagian dari lingkungan hidup.
3. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan satusatunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia.
B. Pengertian Limbah Sampah
Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang,mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
C. Proses dan Contoh Pencemaran Limbah Sampah yang Dilakukan Manusia Terhadap Alam dan Lingkungan Sekitar
Saat ini di negara kita khususnya dilingkungan kita sudah terlalu banyak pencemaran terjadi, salah satunya adalah pencemaran limbah sampah yang tiada habisnya melanda lingkungan kita. Secara tidak langsung kita sebagai manusia merupakan faktor dari terjadinya kerusakan alam di lingkungan kita sendiri. contohnya seperti perilaku kita selama ini yang secara tidak sadar seringkali membuang sampah tidak pada tempatnya, kita seringkali membuang sampah secara sembarang baik itu dijalanan,di sungai, di saluran air, dan lain-lain.
Perilaku dan perbuatan kita yang tidak ramah lingkungan dan secara sembarangan membuang sampah tidak pada tempatnya akan menimbulkan banyak sekali kerugian bukan hanya untuk alam dan lingkungan tetapi juga untuk diri kita sendiri, dan sayangnya kita sebagai manusia dan kebanyakan orang pada umunya tidak menyadari akan hal ini. perilaku kita dan masyarakat lainnya yang terbiasa membuang sampah secara sembarangan memang dilihat seperti hal yang kecil dan biasa, tetapi hal ini dapat menimbulkan dampak yang negatif yang cukup besar bagi kerusakan alam, dan jg lingkungan.
Proses dan contoh bahwa hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan alam dan lingkungan adalah sebagai berikut : "kita dan masyarakat lainnya terbiasa dan sering membuang sampah disembarang tempat baik itu dijalanann, di sungai, disaluran air, dan lain-lain. apabila kita dan masyarakat lainnya terbiasa membuang sampah di sungai dan saluran air, sampah tersebut akan tersumbat dan akhirnya menyebabkan banjir dan membuat alam juga lingkungan sekitar tercemar, munculnya wabah-wabah penyakit yang juga merugikan kita. Selain itu apabila kita membuang sampah di jalanan akibat yang akan terjadi adalah bau busuk dari sampah tersebut yang mencemari udara yang kita hirup juga mengurangi estetika jalan, karena jalanan yang penuh dengan sampah sungguh menjadi pemandangan yang tidak nyaman untuk disaksikan."
Bukan hanya hal-hal di atas saja yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan perilaku kita dan masyarakat kebanyakan yang sering membuang sampah sembarangan. Akibat lainnya adalah munculnya pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah, dan lain-lain
Banyaknya pencemaran yang timbul akibat dari perilaku kita dan masyarakat lainnya yang selalu terbiasa membuang sampah di sembarang tempat harusnya membuat kita sadar bahwa dengan perilaku kita yang seperti itu yang mencerminkan tidak ramah lingkungan membuat alam dan lingkungan kita sendiri menjadi tercemar dan pada akhirnya perilaku kita sendirilah yang merugikan kita. Maka dari itu mulai dari saat ini kita harus menghentikan perilaku tersebut dan membuang sampah pada tempatnya dan juga kita wajib menghimbau masyarakat lain untuk membuang sampah pada tempatnya. Karena apabila kita melakukan perilaku yang merusak alam maka alampun akan memberikan kerugian untuk kita tetapi apabila kita menjaga kelestarian,kebersihan alam dan lingkungan kita, maka alampun akan memberikan keuntungan manfaat yang baik kepada kita.
D. Dampak dari Pencemaran Limbah Sampah Terhadap Alam dan Lingkungan Sekitar
Berikut ini adalah dampak yang timbul akibat dari limbah sampah yang dibuang secara sembarangan terhadap alam dan lingkungan sekitar :
1. Perkembangan Vektor Penyakit
Wadah sampah merupakan tempat yang sangat ideal bagi pertumbuhan vektor penyakit terutama lalat dan tikus. Hal ini disebabkan dalam wadah sampah tersedia sisa makanan dalam jumlah yang besar. Tempat Penampungan Sementara / Container juga merupakan tempat berkembangnya vektor tersebut karena alasan yang sama. Sudah barang tentu akan menurunkan kualitas kesehatan lingkungan sekitarnya.
Vektor penyakit terutama lalat sangat potensial berkembangbiak di lokasi TPA. Hal ini terutama disebabkan oleh frekwensi penutupan sampah yang tidak dilakukan sesuai ketentuan sehingga siklus hidup lalat dari telur menjadi larva telah berlangsung sebelum penutupan dilaksanakan. Gangguan akibat lalat umumnya dapat ditemui sampai radius 1-2 km dari lokasi TPA.
2. Pencemaran Udara
Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif sekitarnya seperti permukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan lokasi pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga menyebabkan kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sangat potensial menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat berpotensi menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama akibat bercecerannya air lindi dari bak kendaraan.
Pada instalasi pengolahan terjadi berupa pelepasan zat pencemar ke udara dari hasil pembuangan sampah yang tidak sempurna; diantaranya berupa : partikulat, SO x, NO x, hidrokarbon, HCl, dioksin, dan lain-lain. Proses dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan mengganggu komposisi gas alamiah di udara, mendorong terjadinya pemanasan global, disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di sekitarnya.
Pembongkaran sampah dengan volume yang besar dalam lokasi pengolahan berpotensi menimbulkan gangguan bau. Disamping itu juga sangat mungkin terjadi pencemaran berupa asap bila sampah dibakar pada instalasi yang tidak memenuhi syarat teknis.
Seperti halnya perkembangan populasi lalat, bau tak sedap di TPA juga timbul akibat penutupan sampah yang tidak dilaksanakan dengan baik. Asap juga seringkali timbul di TPA akibat terbakarnya tumpukan sampah baik secara sengaja maupun tidak. Produksi gas metan yang cukup besar dalam tumpukan sampah menyebabkan api sulit dipadamkan sehingga asap yang dihasilkan akan sangat mengganggu daerah sekitarnya.
3. Pencemaran Air
Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran.
Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.Lindi yang timbul di TPA sangat mungkin mencemari lingkungan sekitarnya baik berupa rembesan dari dasar TPA yang mencemari air tanah di bawahnya. Pada lahan yang terletak di kemiringan, kecepatan aliran air tanah akan cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadi cemaran terhadap sumur penduduk yang terletak pada elevasi yang lebih rendah.
Pencemaran lindi juga dapat terjadi akibat efluen pengolahan yang belum memenuhi syarat untuk dibuang ke badan air penerima. Karakteristik pencemar lindi yang sangat besar akan sangat mempengaruhi kondisi badan air penerima terutama air permukaan yang dengan mudah mengalami kekurangan oksigen terlarut sehingga mematikan biota yang ada.
4. Pencemaran Tanah
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.
5. Gangguan Estetika
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat terjadi baik di lingkungan permukiman atau juga lahan pembuangan sampah lainnya.
Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi pengumpulan sangat mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula dengan ceceran sampah dari kendaraan pengangkut sering terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup yang memadai.
Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran yang tertiup angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran sampah di dalam area pengolahan maupun ceceran sampah dari truk pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Sarana pengumpulan dan pengangkutan yang tidak terawat dengan baik merupakan sumber pandangan yang tidak baik bagi daerah yang dilalui.
Lokasi TPA umumnya didominasi oleh ceceran sampah baik akibat pengangkutan yang kurang baik, aktivitas pemulung maupun tiupan angin pada lokasi yang sedang dioperasikan. Hal ini menimbulkan pandangan yang tidak menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi / tinggal berdekatan dengan lokasi tersebut.
6. Kemacetan Lalu lintas
Lokasi penempatan sarana / prasarana pengumpulan sampah yang biasanya berdekatan dengan sumber potensial seperti pasar, pertokoan, dan lain-lain serta kegiatan bongkar muat sampah berpotensi menimbulkan gangguan terhadap arus lalu lintas.
Arus lalu lintas angkutan sampah terutama pada lokasi tertentu seperti transfer station atau TPA berpotensi menjadi gerakan kendaraan berat yang dapat mengganggu lalu lintas lain; terutama bila tidak dilakukan upaya-upaya khusus untuk mengantisipasinya.
Arus kendaraan pengangkut sampah masuk dan keluar dari lokasi pengolahan akan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lalu lintas di sekitarnya terutama berupa kemacetan pada jam-jam kedatangan. Pada TPA besar dengan frekwensi kedatangan truck yang tinggi sering menimbulkan kemacetan pada jam puncak terutama bila TPA terletak berdekatan dengan jalan umum.
7. Gangguan Kebisingan
Kebisingan akibat lalu lintas kendaraan berat / truck timbul dari mesin-mesin, bunyi rem, gerakan bongkar muat hidrolik, dan lain-lain yang dapat mengganggu daerah-daerah sensitif di sekitarnya.Di instalasi pengolahan kebisingan timbul akibat lalu lintas kendaraan truk sampah disamping akibat bunyi mesin pengolahan (tertutama bila digunakan mesin pencacah sampah atau shredder). Kebisingan di sekitar lokasi TPA timbul akibat lalu lintas kendaraan pengangkut sampah menuju dan meninggalkan TPA; disamping operasi alat berat yang ada.
8. Dampak Sosial
Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya pembangunan tempat pembuangan sampah di dekat permukimannya. Karenanya tidak jarang menimbulkan sikap menentang / oposisi dari masyarakat dan munculnya keresahan. Sikap oposisi ini secara rasional akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pendidikan dan taraf hidup mereka, sehingga sangat penting untuk mempertimbangkan dampak ini dan mengambil langkah-langkah aktif untuk menghindarinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sampah merupakan hasil sampingan dari kegiatan manusia sehari-hari, sampah dapat menghasilkan manfaat apabila dikelola dengan baik, tetapi sebaliknya apabila sampah dibuang secara sembarangan hal ini akan menimbulkan banyak kerugian bukan hanya terhadap alam dan lingkungan sekitar tetapi juga kepada kita sebagai manusia.
Kita sebagai manusida dan masyarakat lainnya secara tidak langsung ikut andil atas rusaknya alam dan lingkungan ini, contohnya secara tidak sadar kita sering m,embuang sampah secara sembarangan dan hal ini menimbulkan banyak dampak negatif dan kerugian yang terjadi kepada alam dan lingkungan sekitar kita. Salah satu dampaknya adalah membuat lingkungan dan alam rusak juga tercemar.
Banyaknya pencemaran yang timbul akibat dari perilaku kita dan masyarakat lainnya yang selalu terbiasa membuang sampah di sembarang tempat harusnya membuat kita sadar bahwa dengan perilaku kita yang seperti itu yang mencerminkan tidak ramah lingkungan membuat alam dan lingkungan kita sendiri menjadi tercemar dan pada akhirnya perilaku kita sendirilah yang merugikan kita. Maka dari itu mulai dari saat ini kita harus menghentikan perilaku tersebut dan membuang sampah pada tempatnya dan juga kita wajib menghimbau masyarakat lain untuk membuang sampah pada tempatnya. Karena apabila kita melakukan perilaku yang merusak alam maka alampun akan memberikan kerugian untuk kita tetapi apabila kita menjaga kelestarian,kebersihan alam dan lingkungan kita, maka alampun akan memberikan keuntungan manfaat yang baik kepada kita.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar