Kamis, 24 September 2015

Faizah Azizah jurnalistik IB 11150510000212 konflik sosial dan perebutan sumber daya Tugas 2

KONFLIK SOSIAL DAN PEREBUTAN SUMBER DAYA


Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

 Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).

Berikut faktor yang menyebabkan terjadinya konflik.

1.Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan, 

2.Perbedaan latar belakang budaya yang berbeda sehingga terjadi pribadi yang berbeda

3. Perbedaan kepentingan antar individu atau kelompok,

4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Adapun macam-macam konflik social yaitu :

a.       Konflik Gender

b.      Konflik Rasial dan Antar suku

c.       Konflik Antar Umat Agama

 

PEREBUTAN SUMBER DAYA

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources).

Sumber daya alam berdasarkan jenis, yaitu sumber daya alam hayati / biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Contoh, tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain. Lalu sumber daya alam non hayati / abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati. Contoh bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain.

Dalam beberapa tahun terakhir ini fenomena konflik sumber daya alam mencuat ke permukaan secara terbuka. Konflik itu tidak hanya terjadi dalam kegiatan eksploitasi sumber daya alam yang tergolong non-renewable resources (tidak dapat di perbaharui) seperti minyak dan mineral, tetapi juga yang tergolong reneweble resources (dapat diperbaharui) seperti hutan dan perkebunan.

 


 

Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. 2011.Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana Prenada Media group.

 https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik

Fizna Sa'diyyah-11150510000028-KPI-1A-Tugas 3

TUGAS 3 PENGANTAR SOSIOLOGI

Nama: Fizna Sa'diyya
NIM: 11150510000028

KONFLIK SOSIAL DAN PEREBUTAN SUMBERDAYA

PengertianKonflikSosial
Konflikadalahinteraksiantaradu
aataulebihpihak yang satusama lain
salingbergantungnamunterpisahkanolehperbedaantujuandimanasetidaknyasalahsatudaripihak-pihaktersebutmenyadariperbedaantersebutdanmelakukantindakantersebut.Krisbergmendefinisikankonfliksebagaiperbedaantujuanmasing-
masingmanusia (individu), kelompok,danetnisdalamsuatunegaradanbangsa.
AdapunmenurutCoser, konflikadalahprilakudankondisiseseorang yang
tengahdilakukannyadanjugaperbedaanfokusdanpemahamanmanusia.
Konflikmenjadifenomena yang paling
seringmunculkarenakonflikselalumenjadibagianhidupmanusia yang
bersosialdanberpolitiksertamanjaipendorongdalamdinamikadanperubahansosial-politik.
Padaasarnya, duniasosial-politikselaludisaratiolehhubngankonflikkepentingandanidentitas.
Memahamiduniakonflikakanmembawapadagambarankompleksdarimobilisasiberbagaisumberdayakonflik,
sepertiideologi, massa, kekerasan, danmiliter.
Konflikadalahunsurterpentingdalamkehiupanmanusia.
Karenakonflikmemilikifungsipositif;
konflikmenjadidinamikasejarahmanusia,
konflikmenjadientitashubungansosial, an onflikadalahanbagiandari
proses pemenuhankebutuhandasarmanusia.
Secarasederhana, konflikadalahpertentangan yang
ditandaiolehpergerakandarbeberapapihaksehinggaterjadipersinggungan.
Konflikbisamuculpadaskala yang bebeda, sepertikonflikantarindividu,
konflikantarkelompok, konflikantarkelompokdengannegara,
konflikantarnegara. Konflik yang
bisadikelolasecaraarifdanbijaksanaakanmendinamisasi proses
sosialdanbersifatkonstruktifbagiperubahansosialmasyarakatdantidakmenghadirkankekerasan.
Namundalamcatatansejarahmasyarakatdunia,
konflikseringdiikutiolehbentuk-bentukkekerasan,
sepertiperangdanpembantaian.

Sumberdaya dalam perpektif sosiologi
                        Sumber daya yaitu sesuatu yang dapat dimanfaatkan (berpotensi)
dalam berbagai kebutuhan.Ada sumber daya yang dapat diperbaharui
(renewable resources) seperti tanaman, hewan, dan sumberdaya hayati
yang lain; ada pula sumber daya yang tidak bisa diperbaharui
(non-renewable resources) seperti, minyak bumi, timah, tembaga,
dll.Sedangkan objek kajian dalam Sosiologi disini adalah masyarakat,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber daya dalam perpektif
sosiologi adalah potensi yang dimiliki oleh masyarakatyang dapat
memenuhi kebutuhan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
                        Sehingga perlindungan sumber daya juga berarti pengendalian
kebutuhan manusia. Kehadiran sumber daya yang berkelanjutan akan
mendukung kelangsungan manusia . kenikmatan material berarti
terpenuhinya pemenuhan kebutuhan yan memanfaatkan sumber daya. Jika
ada populasi manusia yang banyak serta pemanfaatan yang tidak
terkendali, maka kelangkaan sumber daya akan terjadi dan manusia akan
menghadapi kemungkinan bencana kemasyarakatan. Disini, manusia perlu
membatasi pertumbuhan populasinya , mengendalikan pemakaian sumber
daya, dan mengurangi pencemaran.


Contohdalamkehidupansehari-hari
a.      Kofliksosial:
1.      Konflikantarindividu :perbedaanpendapatantara ayah,
ibudananakmengenaisuatu ide.
2.      Konflikantarkelompok: Tawuranpelajar SMA dan SMK di kotabesar,
konfliketniskeagamaan di Ambon Maluku, konflik separatism di Aceh dan
Papua, dll.
3.      Konflikantarkelompokdengannegara: Demo
kenaikanhargabbmolehmahasiswadanburuh;
pembantaiandanpenghancuranperadabanbangsaIncolehinvasiSpanyol, dll.
4.      Konflikantarnegara: PerangDunia I & II, perangantara Israel
danPalestina, dll.
b.      Perebutansumberdaya:
1.      Penggusuran pemukiman penduduk untuk pembuatan waduk di Tasikmalaya.
2.      Perebutan lahan perhutanan di Sumatra untuk perluasan perkebunan
kelapa sawit.
3.      Eksploitasi timah, karet, dan kelapa sawit oleh Inggris di Malaysia
4.      Konflik laut Tiongkok Selatan



Sumber
•       Arza, Azyumardi. Konflik Baru Antar Peradaban: Globalisasi,
Radikalisme, dan Pluralitas ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2002)
•       Narwoko, Dwi dan Bagong Suyanto. Sosiologi: Teks Pengantar dan
Terapan (Jakarta: Kencana, 2007)
•       Susan, Novri. Pengantar Sosiologi Konflik & Isu-isu Konflik
Kontemporer (Jakarta: Kencana, 2010)
•       Winardi. Manajemen Konflik: Konflik Perubahan dan Pengembangan
(Bandung: Mandar Maju, 1994)

Hardi Yuantoro _ Jurnalistik I/B _ Konflik Sosial dan Perebutan Sumber Daya _ Tugas 2

NAMA  : Hardi Yuantoro
NIM       :11150510000185
KELAS: JURNALISTIK 1B
TUGAS: Pengantar Sosiologi
 
                              Konflik Sosial dan Perebutan Sumber Daya
*DEFINISI KONFLIK SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI
 Istilah "konflik" secara etimologis berasal dari bahasa latin "con" yang berarti bersama dan "fligare" yang berarti benturan atau tabrakan. Definisi Konflik sosial adalah pertentangan antara anggota-anggota masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan sosial atau perubahan masyarakat yang pesat. Sebagaimana dijelaskan oleh Roucek dan Warren. Masyarakat yang heterogen biasanya ditandai kurang dekatnya hubungan antara orang satu dengan orang atau kelompok lainnya, individu cenderung mencari jalannya sendiri-sendiri. Sementara itu kondisi sumber pemenuhan kebutuhan semakin terbatas, sehingga persaingan tidak dapat dihindari. Jika proses ini memuncak, maka pertentangan akan terjadi pada masyarakat yang bersangkutan. Pada saat masyarakat dalam keadaan konflik, dapat timbul kekecewaan dan keresahaan sosial, maka pada saat itu pula individu-individu pada umumnya sangat mudah terhadap hal-hal yang baru.
 
Secara sederhana konflik dapat diartikan sebagai perselisihan atau persengketaan antara dua atau lebih kekuatan baik secara individu atau kelompok yang kedua belah pihak memiliki keinginan untuk saling menjatuhkan atau menyingkirkan atau mengalahkan atau menyisihkan. Keragaman sosiokultural di dalam suatu bangsa atau negara memiliki intensitas konflik yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara struktur sosialnya bersifat homogen. Heterogenitas suatu bangsa sering kali menimbulkan konflik antarsuku, agama, ras, dan antargolongan yang sering diistilahlan konflik SARA. Selain keragaman sosiokultural, ketimpangan ekonomi juga memicu kerawanan konflik sosial sebagai akibat kecemburuan sosial di antara para anggota masyarakat.
 
*PENYEBAB KONFLIK
Pada dasarnya, secara sederhana penyebab konflik dibagi dua, yaitu :
1.      Kemajemukan Horizontal, yang artinya adalah struktur masyarakat yang majemuk secara kultural, seperti suku bangsa, agama, dan majemuk secara sosial dalam arti perbedaan pekerjaan dan profesi, seperti buruh, pedagang, pengusaha, pegawai negeri,dll.
 
2.      Kemajemukan Vertikal, yang artinya adalah struktur masyarakat yang terpolarisasi berdasarkan kekayaan, pendidikan, dan kekuasaan. Kemajemukan vertikal ini menimbulkan konflik sosial karena ada sekelompok kecil masyarakat yang memiliki kekuasaan dan kewenangan yang besar, sementara sebagian besar tidak atau kurang memiliki kekayaan, pendidikan rendah, dan tidak memiliki kekuasaan dan kewenangan yang besar.
 
Contoh Konflik dan Perebutan Sumber Daya Dalam Kegiatan Sehari- hari
Ø  Konflik
·         Konflik Rasial, ras sering dikaitkan dengan warna kulit seseorang. Diantara warna kulit, yang paling signifikan adanya diskriminasi adalah kuit putih dan kulit hitam. Dahulu, orang berkulit putih melakukan berbagai bentuk eksploitasi terhadap kulit hitam. Saat ini kulit hitam sudah tidak dipandang sebelah lagi. Meski demikian, masih banyak kita temui di lingkungan sekolah, rumah dan lainnya, perbedaan kulit dijadikan bahan ejekan.
·         Konflik Gender Istilah gender bukan merujuk pada aspek perbedaan jenis kelamin di mana laki – laki di tunjukkan dengan identitas diri dan di mana laki – laki memilki alat kelamin yang berbeda dengan perempuan, akan tetapi gender lebih berorientasi pada aspek sosiokultural.
·         Konflik Antar Umat Beragama, anggapan bahwa agama yang ia yakini adalah yang paling benar serta agama lain adalah sesat adalah sumber awal mulanya konflik antar umat beragama. Contoh konflik umat Kristen dan Islam di Poso.
·         Konflik Pribadi, konflik ini sering terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Mendahulukan atau mementingkan kepentingan pribadi serta adanya perbedaan pendapat adalah salah satu pemicu timbulnya konflik. Misal, perbedaan pendapat dalam forum diskusi.
 
Ø  Perebutan Sumber Daya
Contoh perebutan sumber daya:
1)      Perebutan wilayah Negara Irak oleh Amerika karena memiliki sumber daya minyak yang banyak.
2)      Perebutan Kepulauan Senkaku antara Cina dan Jepang karena kepulauan itu melimpahnya sumber daya minyak dan gas alam.
 
Sumber: -Pengantar Sosiologi karya Elly M. Setiadi dan Usman Kolip
                   -Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan karya Abdulsyani
 
 

Fizna Sa'diyya-11150510000046-KPI-1A-Tugas 3











TUGAS 3 PENGANTAR SOSIOLOGI

Nama: Fizna Sa'diyya
NIM: 11150510000028

KONFLIK SOSIAL DAN PEREBUTAN SUMBERDAYA

PengertianKonflikSosial
Konflikadalahinteraksiantaraduaataulebihpihak yang satusama lain
salingbergantungnamunterpisahkanolehperbedaantujuandimanasetidaknyasalahsatudaripihak-pihaktersebutmenyadariperbedaantersebutdanmelakukantindakantersebut.Krisbergmendefinisikankonfliksebagaiperbedaantujuanmasing-
masingmanusia (individu), kelompok,danetnisdalamsuatunegaradanbangsa.
AdapunmenurutCoser, konflikadalahprilakudankondisiseseorang yang
tengahdilakukannyadanjugaperbedaanfokusdanpemahamanmanusia.
Konflikmenjadifenomena yang paling
seringmunculkarenakonflikselalumenjadibagianhidupmanusia yang
bersosialdanberpolitiksertamanjaipendorongdalamdinamikadanperubahansosial-politik.
Padaasarnya, duniasosial-politikselaludisaratiolehhubngankonflikkepentingandanidentitas.
Memahamiduniakonflikakanmembawapadagambarankompleksdarimobilisasiberbagaisumberdayakonflik,
sepertiideologi, massa, kekerasan, danmiliter.
Konflikadalahunsurterpentingdalamkehiupanmanusia.
Karenakonflikmemilikifungsipositif;
konflikmenjadidinamikasejarahmanusia,
konflikmenjadientitashubungansosial, an onflikadalahanbagiandari
proses pemenuhankebutuhandasarmanusia.
Secarasederhana, konflikadalahpertentangan yang
ditandaiolehpergerakandarbeberapapihaksehinggaterjadipersinggungan.
Konflikbisamuculpadaskala yang bebeda, sepertikonflikantarindividu,
konflikantarkelompok, konflikantarkelompokdengannegara,
konflikantarnegara. Konflik yang
bisadikelolasecaraarifdanbijaksanaakanmendinamisasi proses
sosialdanbersifatkonstruktifbagiperubahansosialmasyarakatdantidakmenghadirkankekerasan.
Namundalamcatatansejarahmasyarakatdunia,
konflikseringdiikutiolehbentuk-bentukkekerasan,
sepertiperangdanpembantaian.

Sumberdaya dalam perpektif sosiologi
                        Sumber daya yaitu sesuatu yang dapat dimanfaatkan (berpotensi)
dalam berbagai kebutuhan.Ada sumber daya yang dapat diperbaharui
(renewable resources) seperti tanaman, hewan, dan sumberdaya hayati
yang lain; ada pula sumber daya yang tidak bisa diperbaharui
(non-renewable resources) seperti, minyak bumi, timah, tembaga,
dll.Sedangkan objek kajian dalam Sosiologi disini adalah masyarakat,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber daya dalam perpektif
sosiologi adalah potensi yang dimiliki oleh masyarakatyang dapat
memenuhi kebutuhan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
                        Sehingga perlindungan sumber daya juga berarti pengendalian
kebutuhan manusia. Kehadiran sumber daya yang berkelanjutan akan
mendukung kelangsungan manusia . kenikmatan material berarti
terpenuhinya pemenuhan kebutuhan yan memanfaatkan sumber daya. Jika
ada populasi manusia yang banyak serta pemanfaatan yang tidak
terkendali, maka kelangkaan sumber daya akan terjadi dan manusia akan
menghadapi kemungkinan bencana kemasyarakatan. Disini, manusia perlu
membatasi pertumbuhan populasinya , mengendalikan pemakaian sumber
daya, dan mengurangi pencemaran.


Contohdalamkehidupansehari-hari
a.      Kofliksosial:
1.      Konflikantarindividu :perbedaanpendapatantara ayah,
ibudananakmengenaisuatu ide.
2.      Konflikantarkelompok: Tawuranpelajar SMA dan SMK di kotabesar,
konfliketniskeagamaan di Ambon Maluku, konflik separatism di Aceh dan
Papua, dll.
3.      Konflikantarkelompokdengannegara: Demo
kenaikanhargabbmolehmahasiswadanburuh;
pembantaiandanpenghancuranperadabanbangsaIncolehinvasiSpanyol, dll.
4.      Konflikantarnegara: PerangDunia I & II, perangantara Israel
danPalestina, dll.
b.      Perebutansumberdaya:
1.      Penggusuran pemukiman penduduk untuk pembuatan waduk di Tasikmalaya.
2.      Perebutan lahan perhutanan di Sumatra untuk perluasan perkebunan
kelapa sawit.
3.      Eksploitasi timah, karet, dan kelapa sawit oleh Inggris di Malaysia
4.      Konflik laut Tiongkok Selatan



Sumber
•       Arza, Azyumardi. Konflik Baru Antar Peradaban: Globalisasi,
Radikalisme, dan Pluralitas ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2002)
•       Narwoko, Dwi dan Bagong Suyanto. Sosiologi: Teks Pengantar dan
Terapan (Jakarta: Kencana, 2007)
•       Susan, Novri. Pengantar Sosiologi Konflik & Isu-isu Konflik
Kontemporer (Jakarta: Kencana, 2010)
•       Winardi. Manajemen Konflik: Konflik Perubahan dan Pengembangan
(Bandung: Mandar Maju, 1994)



Arya Andika _ Jurnalistik I/B _ Konflik Sosial dan Perebutan Sumber Daya _ Tugas 2

Nama  : Arya Andika .N

Nim      : 11150510000202

Kelas   : Jurnalistik I/B

Tugas  : Pengantar Sosiologi

 

" Konflik Sosial dan Perebutan Sumber Daya "

      DEFINISI KONFLIK SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI

 

      Istilah "konflik" secara etimologis berasal dari bahasa latin "con" yang berarti bersama dan "fligare" yang berarti benturan atau tabrakan. Definisi Konflik sosial adalah pertentangan antara anggota-anggota masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan sosial atau perubahan masyarakat yang pesat. Sebagaimana dijelaskan oleh Roucek dan Warren. Masyarakat yang heterogen biasanya ditandai kurang dekatnya hubungan antara orang satu dengan orang atau kelompok lainnya, individu cenderung mencari jalannya sendiri-sendiri. Sementara itu kondisi sumber pemenuhan kebutuhan semakin terbatas, sehingga persaingan tidak dapat dihindari. Jika proses ini memuncak, maka pertentangan akan terjadi pada masyarakat yang bersangkutan. Pada saat masyarakat dalam keadaan konflik, dapat timbul kekecewaan dan keresahaan sosial, maka pada saat itu pula individu-individu pada umumnya sangat mudah terhadap hal-hal yang baru.

 

      Secara sederhana konflik dapat diartikan sebagai perselisihan atau persengketaan antara dua atau lebih kekuatan baik secara individu atau kelompok yang kedua belah pihak memiliki keinginan untuk saling menjatuhkan atau menyingkirkan atau mengalahkan atau menyisihkan. Keragaman sosiokultural di dalam suatu bangsa atau negara memiliki intensitas konflik yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara struktur sosialnya bersifat homogen. Heterogenitas suatu bangsa sering kali menimbulkan konflik antarsuku, agama, ras, dan antargolongan yang sering diistilahlan konflik SARA. Selain keragaman sosiokultural, ketimpangan ekonomi juga memicu kerawanan konflik sosial sebagai akibat kecemburuan sosial di antara para anggota masyarakat.

 

      PENYEBAB KONFLIK

 

Pada dasarnya, secara sederhana penyebab konflik dibagi dua, yaitu :

1. Kemajemukan Horizontal, yang artinya adalah struktur masyarakat yang majemuk secara kultural, seperti suku bangsa, agama, dan majemuk secara sosial dalam arti perbedaan pekerjaan dan profesi, seperti buruh, pedagang, pengusaha, pegawai negeri,dll.

      2. Kemajemukan Vertikal, yang artinya adalah struktur masyarakat yang terpolarisasi berdasarkan kekayaan, pendidikan, dan kekuasaan. Kemajemukan vertikal ini menimbulkan konflik sosial karena ada sekelompok kecil masyarakat yang memiliki kekuasaan dan kewenangan yang besar, sementara sebagian besar tidak atau kurang memiliki kekayaan, pendidikan rendah, dan tidak memiliki kekuasaan dan kewenangan yang besar.

 

ý Pengertian Sumber daya dalam Perspektif Sosiologi

 

      Sumber daya dalam kajian ilmu sosiologi adalah modal, dinilai sebagai sesuatu yang berpotensi yang dimiliki oleh materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya dapat berupa sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya pikiran yang berpotensial untuk meningkatkan kesejahteraan. Perebutan dapat diartikan dengan perbuatan yang saling memaksa. Perebutan sumber daya dilakukan karena esensi sumber daya tersebut dibutuhkan namun secara kuantitas, jumlahnya terbatas. Dibutuhkannya sumber daya dan jumlahnya yang terbatas, serta pembagian yang tidak merata inilah yang dapat menyebabkan konflik berupa perebutan sumber daya.

 

      Sumber daya tidak selalu fisik, namun bisa juga non-fisik. Dalam hal ini, biasanya sumber daya non fisik inilah yang biasa terjadi pertentangan dan konflik yang terjadi di masyarakat. misal sumber daya manusia yang terbatas, para sosiolog berpendapat bahwa akar dari timbulnya konflik adalah hubungan sosial, ekonomi maupun polotik yang akarnya adalah perebutan atas sumberdaya-sumberdaya yang ketersediaannya sangat terbatas dengan pembagian yang tidak merata di masyarakat. Pembagian yang tidak merata ini menyebabkan kesimpangan yang menjadi salah satu sebab konflik yang utama.

 

ý FAKTOR ADANYA PEREBUTAN SUMBER DAYA :

 

1.            Memperluas daerah kekuasaan

2.            Tidak adanya kepuasan tentang sumber daya yang telah dimiliki

 

ý Contoh Dalam Kehidupan Sehari – Hari Konflik dan Perebutan Sumber Daya ;

 

ÿ Contoh Konflik Sosial ;

ü  Penyerangan Palestina oleh Israel, Tawuran antar pelajar, Kasus Poso

ü  Didalam kemajemukan horizontal banyak sekali konflik sosial yang terjadi, misalnya saja di daerah yang minoritas agama muslim seperti di papua, beberapa waktu lalu telah terjadinya pembakaran mushola atau mesjid yang dilakukan oleh warga papua yang bukan beragama islam. Konflik antar daerah di poso yang sampai hari ini masih kerap terjadi, bahkan baru-baru ini telah memakan bebarapa korban akibat konflik tersebut. Konflik antar-etnis seperti peristiwa Tanjung Priok, Peledakan Bom di BCA, Kasus irah atau Peristiwa Solo. Selain itu konflik antarsuporter juga sering terjadi di indonesia yang menyebabkan kerusuhan.

 

ÿ Contoh Perebutan Sumber Daya ;

1.      Perebutan Timor Timur dari negara Indonesia

2.      Malaysia mengklaim bahwa batik adalah kebudayaan milik Malaysia

3.      Perebutan pulau-pulau kecil di daerah perbatasaan yang jauh dari perkotaan

 

-Sekian Wassallam-

 

 

REFRENSI ( SUMBER ) ;

v  Budiyono, Sosiologi2. DPN. Jakarta 2009

v  Sosiologi, The Key Concepts karya Prof. Dr. Iman Santosa M.si

v  Pengantar Sosiologi karya Elly M. Setiadi dan Usman Kolip

v  Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan karya Abdulsyani

 

 

 

Nama :ikhwana mutuah mico

Kelas :jurnalistik 1 a

Konflik sosial 

adalah suatu bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan saling mengancam, menghancurkan, melukai, dan melenyapkan di antara pihak-pihak yang terlibat. Sebenarnya, konflik tidak selalu membawa dampak negatif. Sisi positif konflik sosial adalah konflik mengawali terjadinya perubahan. Pertentangan antara kelompok-kelompok sosial pada dasarnya adalah bentuk tuntutan terhadap perubahan kondisi yang tidak menguntungkan. Suatu kelompok yang merasa diperlakukan tidak adil menuntut perubahan, untuk memperjuangkan perubahan itu, jalan yang ditempuh adalah dengan menentang kondisi yang ada.

a. Dampak positif Konflik 

  • Adanya yang memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas dipelajari
  • Adanya penyesuaian kembali norma dan nilai yang diserta dengan hubungan sosial dalam kelompok yang bersangkutan. 
  • Jalan untuk mengurangi ketegangan antarindividu dan antarkelompok 
  • Untuk mengurangi atau menekan adanya pertentangan yang terjadi dalam masyarakat
  • Membantu menghidupkan kembali norma lama dan menciptakan norma baru

b. Dampak Negatif Konflik 

  • Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
  • Keretakan hubungan antar anggota kelompok, seperti akibat konflik antarsuku
  • Menimbulkan perubahan kebribadian pada individu, seperti adanya rasa benci dan saling curiga akibat perang
  • Adanya kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
  • Terdapat domoniasi, juga penaklukan, yang terjadi pada salah satu pihak yang terlibat dalam konflik 

Contoh Dalam kehidupan sehari

·        Demo kenaikan harga beras

 

 

andi dewi mahardika_konflik dan perebutan sumber daya_tugas 3

Nama : Andi Dewi Mahardika

Kelas: KPI 1B

NIM: 11150510000086

KONFLIK dan PEREBUTAN SUMBER DAYA

Istilah "konflik" secara Etimologis berasal dari bahasa Latin "con" yang berarti bersama dan "fligere" yang berarti benturan atau tabrakan. Dengan demikian, "konflik" dalam kehidupan sosial berarti benturan, kepentingan, keinginan, pendapat, dan lain-lain yang paling tidak melibatkan dua pihak atau lebih. Konflik sosial bukan hanya berakar dari ketidakpuasan batin, kecemburuan, iri hati, kebencian, masalah perut, masalah tanah, tempat tinggal, pekerjaan, uang, dan kekuasaan, tetapi juga emosi manusia sesaat dapat memicu terjadinya konflik sosial.

Di dalam International Encyclopedia of The Social Sciences Vol. 3 (hlm. 236-241) diuraikan mengenai pengertian konflik dari aspek antropologi, yakni ditimbulkan sebagai akibat persaingan antara paling tidak dua pihak.

Keragaman sosiokultural di dalam suatu bangsa atau negara mempunyai intensitas konflik yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara –negara yang struktur sosialnya bersifat homogen. Heterogenitas suatu bangsa sering kali menimbulkan konflik antarsuku, agama, ras, dan antargolongan, yang sering diistilahkan konflik SARA. Selain itu, gejala doferensiasi sosial (penggolongan sosial) jika tidak ditangani secara bijak akan menimbulkan kerawanan konflik sosial . akan tetapi di sisi lain keanekaragaman sosiokultural suatu bangsa juga bisa menjadi kekayaan khazanah budaya bangsa yang akan menjungjung tinggi bangsa dan percaturan internasional, sehingga keanekareagaman sosial budaya juga berdampak pada keuntungan ekonomis jika dikelola dengan baik. Selain keragaman sosiokultural, ketimpangan ekonomi juga memicu kerawanan konflik sosial sebagai akibat kecemburuan sosial diantara para anggota masyarakat.

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible).

Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources). Ke dalam sumber daya dapat pulih termasuk tanaman dan hewan (sumber daya hayati).

Pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang mengabaikan kelestarian SDA, kerusakan dan pencemaran lingkungan. Permintaan pun semakin meningkat, sehingga nilai ekonomi SDA bersangkutan juga semakin meningkat. Akibatnya SDA semakin diperebutkan, maka potensi konflik pun semakin meningkat pula. Konflik ini pada umumnya terjadi karena banyak hal, misalnya karena perbedaan value, cara pandang, persepsi, dan etika moral, ataupun perbedaan kepentingan para pihak. Untuk mencegah terjadinya dampak negatif yang semakin luas terhadap SDA dan lingkungannya, diperlukan manajemen konflik, yang bertujuan agar masing masing pihak yang bersaing dapat menyelesaikan konflik secara bijaksana.

Pertumbuhan penduduk, kegiatan pembangunan dan konsumsinya yang berlebihan telah menyebabkan semakin merosotnya SDA, bahkan banyak d iantaranya yang menjadi semakin langka, planet bumi semakin pengap dan daya dukungnya semakin menurun. Salah satu implikasinya adalah semakin meningkatnya konflik antarmanusia dan antarbangsa.

Konflik pemanfaatan SDA dapat terjadi karena persoalan yang sangat sederhana, seperti konflik di antara petani sawah yang memperebutkan air, hingga konflik antara kabupaten tentang hak pemanfaatan sumberdaya air, ataupun konflik antarnegara, misalnya karena memperebutkan batas negara ataupun SDA strategis seperti sumberdaya minyak dan sumberdaya perikanan, ataupun memperebutkan kedaulatan suatu pulau. Berbagai konflik ini semakin meningkat intensitasnya, terutama karena dipicu oleh persoalan moral manusia yang tidak berwawasan konservasi dan lingkungan hidup.

Ada tiga hal yang sangat terkait dengan konflik, yaitu:

1.      Karena kegiatan manusia dapat menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas sumberdaya, terutama jika sumberdaya dieksploitasi tabpa memperhatikan daya pulih ataupun daya dukung lingkungannya.

2.      Karena adanya penurunan ataupun kelangkaan sumberdaya yang disebabkan karena pesatnya pertumbuhan penduduk, sehingga mempengaruhi ketersediaan tanah dan air yang jumlahnya relatif tetap.

3.      Adanya akses terhadap lingkungan dan SDA yang tidak seimbang, yang biasanya disebabkan karena pranata hukum ataupun hak kepemilikan yang terkonsentrasi pada sekelompok masyarakat tertentu sehingga menyebabkan kelangkaan hak kepemilikan bagi kelompok lainnya.

Akibatnya ketiga hal tersebut diatas, serta keberlanjutannya eksploitasi SDA ataupun daya dukung lingkungannya telah menyebabkan terjadinya krisis lingkungan yang berkepanjangan permasalahan yang sangat serius ini, terbentuk berbagai gerakan masyarakat yang bertujuan untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan SDA secara bijaksana. Gerakan ini kemudian kita kenal sebagai gerakan konservasi. Gerakan konservasi ini bertujuan untuk mengatasi krisis lingkungan, yang mencakup dimensi yang luas yang kemudian dimengerti sebagai krisis karakter dan budaya.

 

Sumber :

Setiadi. Elly M, Usman Kolip. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana. 2013

Alikodra, Hadi S, Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2012

Cari Blog Ini