Nama : Arya Andika .N
Nim : 11150510000202
Kelas : Jurnalistik I/B
Tugas : Pengantar Sosiologi
" Konflik Sosial dan Perebutan Sumber Daya "
DEFINISI KONFLIK SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI
Istilah "konflik" secara etimologis berasal dari bahasa latin "con" yang berarti bersama dan "fligare" yang berarti benturan atau tabrakan. Definisi Konflik sosial adalah pertentangan antara anggota-anggota masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan sosial atau perubahan masyarakat yang pesat. Sebagaimana dijelaskan oleh Roucek dan Warren. Masyarakat yang heterogen biasanya ditandai kurang dekatnya hubungan antara orang satu dengan orang atau kelompok lainnya, individu cenderung mencari jalannya sendiri-sendiri. Sementara itu kondisi sumber pemenuhan kebutuhan semakin terbatas, sehingga persaingan tidak dapat dihindari. Jika proses ini memuncak, maka pertentangan akan terjadi pada masyarakat yang bersangkutan. Pada saat masyarakat dalam keadaan konflik, dapat timbul kekecewaan dan keresahaan sosial, maka pada saat itu pula individu-individu pada umumnya sangat mudah terhadap hal-hal yang baru.
Secara sederhana konflik dapat diartikan sebagai perselisihan atau persengketaan antara dua atau lebih kekuatan baik secara individu atau kelompok yang kedua belah pihak memiliki keinginan untuk saling menjatuhkan atau menyingkirkan atau mengalahkan atau menyisihkan. Keragaman sosiokultural di dalam suatu bangsa atau negara memiliki intensitas konflik yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara struktur sosialnya bersifat homogen. Heterogenitas suatu bangsa sering kali menimbulkan konflik antarsuku, agama, ras, dan antargolongan yang sering diistilahlan konflik SARA. Selain keragaman sosiokultural, ketimpangan ekonomi juga memicu kerawanan konflik sosial sebagai akibat kecemburuan sosial di antara para anggota masyarakat.
PENYEBAB KONFLIK
Pada dasarnya, secara sederhana penyebab konflik dibagi dua, yaitu :
1. Kemajemukan Horizontal, yang artinya adalah struktur masyarakat yang majemuk secara kultural, seperti suku bangsa, agama, dan majemuk secara sosial dalam arti perbedaan pekerjaan dan profesi, seperti buruh, pedagang, pengusaha, pegawai negeri,dll.
2. Kemajemukan Vertikal, yang artinya adalah struktur masyarakat yang terpolarisasi berdasarkan kekayaan, pendidikan, dan kekuasaan. Kemajemukan vertikal ini menimbulkan konflik sosial karena ada sekelompok kecil masyarakat yang memiliki kekuasaan dan kewenangan yang besar, sementara sebagian besar tidak atau kurang memiliki kekayaan, pendidikan rendah, dan tidak memiliki kekuasaan dan kewenangan yang besar.
ý Pengertian Sumber daya dalam Perspektif Sosiologi
Sumber daya dalam kajian ilmu sosiologi adalah modal, dinilai sebagai sesuatu yang berpotensi yang dimiliki oleh materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya dapat berupa sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya pikiran yang berpotensial untuk meningkatkan kesejahteraan. Perebutan dapat diartikan dengan perbuatan yang saling memaksa. Perebutan sumber daya dilakukan karena esensi sumber daya tersebut dibutuhkan namun secara kuantitas, jumlahnya terbatas. Dibutuhkannya sumber daya dan jumlahnya yang terbatas, serta pembagian yang tidak merata inilah yang dapat menyebabkan konflik berupa perebutan sumber daya.
Sumber daya tidak selalu fisik, namun bisa juga non-fisik. Dalam hal ini, biasanya sumber daya non fisik inilah yang biasa terjadi pertentangan dan konflik yang terjadi di masyarakat. misal sumber daya manusia yang terbatas, para sosiolog berpendapat bahwa akar dari timbulnya konflik adalah hubungan sosial, ekonomi maupun polotik yang akarnya adalah perebutan atas sumberdaya-sumberdaya yang ketersediaannya sangat terbatas dengan pembagian yang tidak merata di masyarakat. Pembagian yang tidak merata ini menyebabkan kesimpangan yang menjadi salah satu sebab konflik yang utama.
ý FAKTOR ADANYA PEREBUTAN SUMBER DAYA :
1. Memperluas daerah kekuasaan
2. Tidak adanya kepuasan tentang sumber daya yang telah dimiliki
ý Contoh Dalam Kehidupan Sehari – Hari Konflik dan Perebutan Sumber Daya ;
ÿ Contoh Konflik Sosial ;
ü Penyerangan Palestina oleh Israel, Tawuran antar pelajar, Kasus Poso
ü Didalam kemajemukan horizontal banyak sekali konflik sosial yang terjadi, misalnya saja di daerah yang minoritas agama muslim seperti di papua, beberapa waktu lalu telah terjadinya pembakaran mushola atau mesjid yang dilakukan oleh warga papua yang bukan beragama islam. Konflik antar daerah di poso yang sampai hari ini masih kerap terjadi, bahkan baru-baru ini telah memakan bebarapa korban akibat konflik tersebut. Konflik antar-etnis seperti peristiwa Tanjung Priok, Peledakan Bom di BCA, Kasus irah atau Peristiwa Solo. Selain itu konflik antarsuporter juga sering terjadi di indonesia yang menyebabkan kerusuhan.
ÿ Contoh Perebutan Sumber Daya ;
1. Perebutan Timor Timur dari negara Indonesia
2. Malaysia mengklaim bahwa batik adalah kebudayaan milik Malaysia
3. Perebutan pulau-pulau kecil di daerah perbatasaan yang jauh dari perkotaan
-Sekian Wassallam-
REFRENSI ( SUMBER ) ;
v Budiyono, Sosiologi2. DPN. Jakarta 2009
v Sosiologi, The Key Concepts karya Prof. Dr. Iman Santosa M.si
v Pengantar Sosiologi karya Elly M. Setiadi dan Usman Kolip
v Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan karya Abdulsyani