Senin, 16 Maret 2015

nurlaila PMI 6


nurlaila 1112054000027 PMI 6

Nama : Nurlaila
NIM : 1112054000027
Jurusan : PMI 6
Mesin Dunia A La Newton
Pandangan dunia dan system nilai yang melamdasi kebudayaan kita dan yang telah dikaji ulang secara seksama telah dirumuskan dalam sketsa penting abad keenam belas dan tujuh belas. Sebelum tahun 1500 tahun pandangan dunia yang dominan di Eropa dan sebagian besar peradaban lain bersifat organik. Kerangka ilmiah dari pandangan dunia yang organic ini didasarkan ats 2 ororitas aristoteles dan gereja. ilmu abad pertengahan didasarkan atas penalaran dan keimanan dan tujuan utamanya adalah memahamai makna dan signifikansi segala sesuatu, dan bukan untuk tujaun peramalan dan pengendalian.
Pandangan abad pertengahan itu berubah secara mendasar pada abad ke-16 dan 17. Pengertian alam semesta sebagai sesuatu yang bersifat orgaik, hidup dan spiritual digunakan oleh pengertian bahwa dunia itu laksana sebuah mesin, dan mesin dunia itu kemudian menjadi metafora yang dominan pada zaman modern. Revolusi ilmiah itu dimulai dengan Nicholas Copernicus, yang membantahkan pandangan Ptolemy dan Gereja yang telah diterima sebagai dogma selama lebih dari seribu tahun. Corponus diikuti oleh Johannes kepler, seorang ilmuwan dan sekaligus seorag ahli mistik yang mencari harmoni planet-plenet yang melakukan kerja keras dan dengan menggunakan tabel-tabel astronomi dia mampu merumuskan hukum-hukum empirisnya yang terkenal tentang gerak planet.
Namun demikian, perubahan yang sebenarnya dalam pandangan ilmiah adalah perubahan yang dihasilkan oleh Galileo, yang terkenal menemukan hukum-hukum bintang jauh ketika dia mengalihkan perhatiannya pada astronomi. Peran Galileo dalam revolusi ilmiah jauh melebihi prestasinya dalam astronomi, meskipun semua itu tidak dikenal luas kerena pertentangannya dengan gereja. Galileo melakukan percobaannya yang cemerlang di Italia, Francis bacon merumuskan metode ilmu empiris secara panjang lebar di inggris. Bacon merupakan orang pertama yang merumuska teori tentang prosedur induktif dengan jelas untuk membuatpercobaan dan menarik kesimpulan umum dari percobaan2 itu, untuk diuji dalam percobaan lebih jauh. Istilah yang digunakan bacon dalam mengembangkan metode penelitian empiris barunya tidak hanya penuh semagat tetapi juga sangat kejam.
Karya bacon menjadi contoh penting pengaruh partriakhal pada pemikiran ilmuiah. Konsep kuno tentang bumi sebagai ibu yamg menyusui diubah secara radikal dalam berbagai tulisan bacon, dan gambaran itu menghilag ketika revolusi ilmiah mulai menggantikan pandangan organic ttg alam dengan metavora duia sebagai sebuah mesin. Perubahan itu yang merupakan sesuatu yang penting dalam perkembangan peradaban barat ebih jauh, dimulai dan disempurnakan oleh 2 tokoh Descartes dan Newton. Visi Descartes telah menumbuhkan keyakinan kuat pd dirinya tentang kepatian pengetahan ilmiah.
Kejeniusan Descartes adalah kejeniusan seorang ahli matematika, dan hal itu juga tampak di dalam filsafatnya. Inti metode Descartes adalah keraguan yang mendasar. Metode Descartes bersifat analitik. Metode Descartes ini terdiri atas pemecahan pemikiran dan msalah menjadi potongan-potongan kecil dan penyusan potongan itu dalam tatanan logisnya. Descartes menyadarkan keseluruhan pandanganya tentang alam pemisahan findemental anatara 2 alam yang mandiri dan terpisah, yaitu alam pikiran dan benda materi. Baik pikiran atau materi ciptaan tuhan, yang menampilkan titik refrensi yang sama, yang menjadi sumber tatanan alam pasti dan sumebr cahaya penalaran yang memungkinkan akal manusia mengenali tatanan ini. bagi Descartes alam semeta adalah sebuah mesin dan tidak lebih dari sekedar mesin, dan segala sesuatu dalam alam materi dapat diterangkan dalam pengertian tatanan dan gerakan dari bagian-bagiannya.
Perubahan drastis gambaran alam dari organism menjadi mesin mempunyai  pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan alam. pandangan  Descartes tentang organism hidup telah mempunyai pengaruh yang menentukan dalam perkembangan ilmu-ilmu kehidupan. Meskipun keterbatsan-keterbatasan pandangan duia Descartes semakin tampak di semua bidang ilmu, metode umum Descartes untuk mendekati masalah2 intelektual dan kejelsan pemikirannya tetap bernilai luar biasa. Descartes menciptakan kerangka konseptual untuk ilmu abad ke 17, tetapi pandangannya terhadap dunia sebagai sebuah mesin yang sempurna yang diatur oleh hokum-hukum pasti matematika terpaksa tetap tinggal sebagai visis selama hidupnya.
Newton mengembangkan suatu formulasi pandagan dunia mekanistik yang metamatis dan ;engkap, pemahaman newton tentang metemtika jauh lebih kuat dari pada orang-orang sezamannya. Prestasi intelektual yang luar biasa ini telah dipuiji oleh Einstein sebagai kemajuan yang mungkin terbesar dalam pemikiran yang pernah dibuat oelh pribadi tunggal. Kepler telah mengambil hukum empiris tentang gerak planet dengan cara mempelajari table-tabel astronomi. Dalam pandangan mekanisme newton, semua fenomena fisisk direduksi menjadi gerak partikel benda, yang disebabkan oleh ekuatan yang tarik menarik, kekuatan gravitasi. Pada abad ke-18 mekanisme newton telah digunakan dengan keberhaislan yang luar biasa. Teori newton mampu menjelaskan gerak planet, bulan, dan komet hingga ke rincian yang paling terkecil. Didorong oleh keberhasilan mekanisme newton yang cemerlang dalam atronomi, para fisikawan mengembangkannya hingga ke gerak cairan yang terus menerus dan getaran-getaran benda elastis.
Penelitian tentang prilaku fisik gas membawa Jhon Dalton kepada perumusan hipotesis atomnya yang terkenal, yang barangkali merupakan langkah terpenting dalam keseluruhan sejarah kimia. Dengan demikian, hal ini merupakan suatu konsekuensi yang tidak dapat dielakan bagi pandangan duni Cartesain bahwa smw ilmuan abad ke-18 menggunakan model fisika Newton. Dengan mengikuti fisika newton, locke mengebangkan pandangan masayarakt yang atomistic, yang menggambarkan dalam pengertian balok bagunan dasarnya, manusia. Ketika locke menerapkan teorinya tentang hakikat manusia pada fenomena sosial, dia dituntun oleh keyakinan bahwa terdapat  hukum-hukum alam yang mengatur masyarakat manusia yang sama dengan hokum-hukum yang mengatur alam semesta fisik. Konsep locke menjadi dasar bagi sitem nilai pencerahan dan mempunyai pengaruh yang kuat pada perkembangan pemikiran ekonomi dan politik. Selama abad ke-19 para ilmuan terus mengembangkanmekanistik alam semesta dalam fisika, kimia, biologi, psikologi dan ilmu-ilmu sosial.
Salah satu perkembangan pada abad ke-19 ini adalah penemuan dan penelitian ttg fenomena listrik dan megnetik yang melibatkan suatu jenis kekuatan baru dan tidak digambarkan secara tepat oleh model mekanistik. Suatu perubahan yang menentukan pun datang bersama jean baptisme Lamarck, pada awal abad kesembilan belas. Lamarck adalah orang pertama yang menyajiakan suatu evolusi yang koheran, yang meneragkan bahwa semua mahluk hidup telah berevolusi dari bentuk2 tang lebih sederhana sebelumnya dibawah tekanan lingkugan. Penemuan evolusi dalam biologi memaksa para ilmuan meninggalkan konsepsi dunia Descartes sbg sebuah mesin yang muncul dalam keadaan sudah jadi dari tangan sang pencipta. Penerapan mekanika newton pada penelitian fenomena panas, hokum itu menyatakan baha besarnya energy yang terlibat di dalam suatu proses selalu kekal. Hukum ini yang ditemukan oleh para fisikawan dalam peneltian mereka tentang mesin uap dan mesin penghasil panas lainnya, juga dikenal sebagai hukum termodinamika pertama. Hukum itu kemudian diikuti dengan hukum termodinamika kedua, hokum pemborosan energy. Kesamaan yang dimiliki oleh proses ini adalah bahwa proses tersebut dimulai dari suatu arah tertentu dari teratur kekacau dan hal ini merupakan rumusan hukum termodinamika umum kedua. Pada akhir abad kesembilan belas mekanika newton telah kehilangan perannya sebagai teori pokok fenomna alam. pengertian partikel benda padat, subtansi materi pokok, sifat dasar fenomena fisik yang mempunyai hubungan sebab akibat yang ketat, tak satupun dari konsep-konsep ini baru yang disebutkannya dengan entropi.
Rumusan konsep entropi dan hukum termodinamika kedua merupakan salah satu sumbangan terpenting terhadap fisiska abad kesembilan belas. Boltzmann menunjukkan bahwa hokum termodinamika kedua merupakan hukum statistic.
 

Tugas1_Jamillah(1113054000040)_Antropologi Budaya.

Antropologi berasal dari kata Yunani. Antross (manusia) dan Logos (ilmu). Dengan kata lain, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia yang mencangkup sejarah dan kebudayaan.
Ø  Mengapa kita perlu mempelajari Antropologi?
§  Banyak sekali manfaat yang akan kita dapat apabila mempelajari Antropologi. Diantaranya adalah : Dapat saling mengetahui dan memahami prilaku masyarakat di berbagai suku bangsa yang ada. Memperluas wawasan terhadap suku bangsa yang berbeda-beda. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar atau tempat-tempat baru. Serta dapat mengetahui peran berbagai macam permasalahan di dalam masyarakat sehingga mampu memberikan solusi untuk dapat memecahkan nya.
Ø  Jelaskan pengertian dan ruang lingkup Antropologi Budaya?
§  Antropologi budaya adalah ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan manusia. Ruang lingkup antropologi budaya meliputi semua manusia termasuk Asal-usul manusia, evolusi fisik manusia, Keragaman bentuk fisik manusia, berbagai kemampuan manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan gejala kebudayaan, termasuk proses yang mengakibatkan timbulnya fenomena dan berbagai bentuk persamaan dan perbedaan.
Ø  Apa fungsionalitas Antropologi Budaya dalam pengembangan masyarakat?
§  Agar dapat mengetahui dan memahami latar belakang, sikap, prilaku, dan budaya masyarakat kelompok tersebut. Sehingga kita dapat lebih mudah untuk mengambangkan dan memberdayakan masyarakat tersebut. Juga untuk dapat memposisikan atau menyesuaikan  diri ditengah masyarakat luas karena memang pengembangan masyarakat pasti akan terjun kedalam masyarakat.  

Nurdin Araniri_Ekologi_PMI VI_Tugas 1 Resume

NAMA            : Nurdin Araniri

NIM                : 1112054000010

Mata Kuliah    : Ekologi

TITIK BALIK PERADABAN (Sains, Masyarakat dan Kebangkitan Kebudayaan)

BAB I

KRISIS DAN TRANSFORMASI

Pada awal dua dasawarsa terakhir abad ke 20, kita menemukan diri kita berada dalam suatu krisis global yang serius, yaitu suatu krisis kompleks dan multidimensional yang segi-seginya menyentuh setiap aspek kehidupan kesehatan dan ekonomi, teknologi dan politik. Krisis ini merupakan krisis dalam dimensi-dimensi intelektual, moral dan spiritual; suatu krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam catatan sejarah umat manusia. Untuk pertama kalinya kita dihadapkan pada ancaman kepunahan ras manusia yang nyata dan semua bentuk kehidupan diplanet ini.

Kita telah menimbulkan puluhan ribu nuklir, yang cukup untuk mengahancurkan seluruh dunia beberapa kali, dan perlombaan senjata itu pun berlanjut dengan kecepatan melaju. Biaya kegilaan nuklir kolektif ini pun mengejutkan. Pada tahun 1978, sebelum terjadinya peningkatan biaya terbaru, pengeluaran militer dunia kira-kira 425 miliar dolar (lebih dari satu miliar dolar setiap harinya). Sementara itu lebih dari 15 juta orang (sebagian besar anak-anak) meninggal karena kelaparan setiap tahunnya, 15 juta lainnya kekurangan gizi dengan serius. Hampir 40% dari penduduk dunia tidak mempunyai peluang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan prefesional, namun negara berkembang menghabiskan biaya tiga kali lebih besar untuk persenjataan dari pada untuk kesehatan. 35% dari seluruh umat manusia kekurangan air minum yang bersih, sementara separoh dari keseluruhan ilmuwan yang ada terlibat dalam teknologi pembuatan senjata.

Ancaman perang nuklir merupakan bahaya terbesar yang dihadapi oleh manusia saat ini. Sementara kekuatan-kekuatan militer meningkatkan persediaan senjata nuklir mereka, dunia industri sibuk membangun pembangkit-pembangkit tenaga nuklir yang sama-sama berbahaya, yang mengancam punahnya kehidupan diatas planet kita. Kini kita menyadari bahwa kekuatan nuklir itu tidak aman, tidak bersih dan tidak murah. Elemen-elemen radiokatif yang dilepaskan oleh reaktor nuklir sama dengan elemen-elemen yang membentuk ledakan bom atom. Ribuan ton bahan berancun ini telah dilepaskan kelingkungan oleh letusan-letusan nuklir dan tumpahan-tumpahan reaktor. Karena bahan-bahan beracun itu terus menumpuk dalam udara yang kita hirup, makanan yang kita makan, dan air yang kita minum, maka risiko kita terhadap berkembangnya kanker dan penyakit-penyakit generika semakin meningkat. Racun radiokatif yang paling berbahaya, plutonium, bisa diurai yang berarti bahwa racun tersebut bisa digunakan untuk membangun bom atom. Dengan perkembangnya yang terus-menerus, kemungkinan akan terjadinya kepunahan global itu setiap harinya semakin besar.

Bahkan tanpa mempertimbangkan ancaman malapetaka nuklir sekalipun, ekosistem global dan evolusi kehidupan selanjutnya di bumi dalam bahaya yang serius dan bisa berakhir dalam suatu bencana ekologis dalam skala besar. Sebagai akibatnya, kesehatan dan kesejahteraan hidup kita menjadi terancam. Kota-kota besar menjadi tertutup oleh selimut asap kabut yang berwarna kekuning-kuningan dan terasa menyesak. Polusi udara yang terus-menerus ini tidak hanya mempengaruhi manusia melainkan juga menganggu sistem ekologi. Polusi udara melukai dan membunuh tumbuh-tumbuhan, dan mengubah populasi binatang yang tergantung pada tumbuh-tumbuhan itu secara drastis. Selain polusi udara, kesehatan kita juga terancam oleh air yang kita minum dan makanan yang kita makan, yang keduanya tercemar oleh berbagai macam bahan kimia beracun. Baik kita berbicara tentang kanker, kejahatan, polusi, kekuatan nuklir, inflasi, maupun kehabisan energi, dinamika yang mendasari masalah-masalah tersebut adalah sama.

Diantara transisi-transisi terdapat ada tiga yang akan mengoncang dasar kehidupan kita dan akan mempengaruhi sistem sosial, ekonomi, dan politik kita secara mendalam.

Kesadaran ekologis akan tumbuh hanya jika kita memadukan pengetahuan rasional kita dengan intuisi untuk hakikat lingkungan kita yang nonlinier. Kearifan intuitif semacam ini merupakan ciri dari kebudayaan-kebudayaan tradisional dan terbelakang, terutama kebudayaan Indian Amerika, dimana kehidupan ditata berdasarkan kesadaran lingkungan yang sedemikina halus.

Pada abad kedua puluh fisika telah melewati beberapa revolusi konseptual yang jelas mengungkapkan batas-batas pandanagn dunia mekanistik dan menuju kearah pandangan dunia ekologis organik yang menunjukan banyak kesamaan dengan pandangan mistik sepanjang zaman dan dalam situasi tradisi. Alam semesta tidak lagi dipandang sebagi sebuah mesin, yang tersusun atas sekumpulan objek yang terpisah, melainkan sebagai sebuah keseluruhan yang harmonis yang tidak bisa dipisahkan, suatu jaringan hubungan dinamis yang meliputi manusia pengamat dan kesadarannya dengan cara yang sangat esensial.

 

Siti Nur Rahmah_PMI6_tugas Resume

Nama : Siti Nur Rahmah

NIM : 1112054000018

Tugas Resume BAB 2 (Mesin Dunia a la Newton)



Pandangan Dunia dan system nilai yang melandasi kebudayaan kita dan
yang telah dikaji ulang secara seksama telah dirumuskan dalam telah
dirumuskan dalam sketsa penting abad keenam belas dan tujuh belas.
Antara tahun 1500 dan 1700 itu terdapat suatu perubahan dramatis pada
cara manusia menggambarkan dunianya dan dalam keseluruhan cara
berpikir mereka. Sebelum tahun 1500 pandangan dunia yang dominan di
Eropa dan sebagian besar peradaban lainbersifat organic. Manusia hidup
dalam komunitas-komunitas kecil dan erat, dan menjalani kehidupan alam
raya dalam pengertian hubungan yang organic, yang ditandai oleh saling
ketergantungan antara fenomena spiritual dengan fenomena material dan
prinsip bahwa kebutuhan masyarakat umum lebih utama daripada
kepentingan pribadi.

Ilmu Abad Pertengahan didasarkan atas penalaran dan keimanan dan
tujuan utamanya adalah memahami makna dan signifikansi segala sesuatu,
dan bukan untuk tujuan peramalan dan pengendalian. Para ilmuan pada
Abad Pertengahan, yang mencari-cari tujuan dasar yang mendasari
berbagai fenomena, mengganggap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan Tuhan, dan etika sebagai pertanyaan-pertanyaan yang memiliki
signifikansi tertinggi. Pandangan Abad Pertengahan itu berubah secara
mendasar abad ke enam belas dan tujuh belas. Pengertian alam semesta
sebagai sesuatu yang bersifat organic, hidup,dan spiritual digantikan
oleh pengertian bahwa dunia itu laksana sebuah mesin, dan mesin dunia
itu kemudian menjadi metafora yang dominan pada Zaman Modern.



Dengan mengakui peran ilmu yang sangat menentukan dalam menghasilkan
perubahan-perubahan yang luar biasa itu, para sejarawan telah menyebut
abad keenam belas dan tujuh belas itu sebagai Zaman Revolusi Ilmiah.
Namun demikian, perubahan yang sebenarnya dalam pandangan ilmiah
adalah perubahan yang dihasilkan oleh Galileo Galilei, yang terkenal
menemukan hokum-hukum bintang jatuh ketika dia mengalihkan
perhatiannya pada astronomi. Dengan mengarahkan teleskop baru yang
diciptakannya ke langit dan dengan memanfaatkan bakatnya yang luar
biasa dalam fenomena langit, Galileo mampu menyingkirkan kronologi
lama dengan begitu meyakinkan dengan kemudian menetepkan hipotesis
Copernicus sebagai teori ilmiah yang sahih.

Galileo adalah orang pertama yang memadukan percobaan ilmiah dengan
bahasa matematika untuk merumuskan hokum-hukum alam yang ditemukannya,
dan oleh karena itu dia anggep sebagai bapak ilmu modern. "Filsafat",
*katanya, "ditulis dalam buku besar yang terhampar di depan mata kita;
tetapi kita tidak dapat memahaminya jika tidak mempelajari bahasa dan
huruf yang dipakainya terlebih dahulu. Bahasa itu adalah matematika,
dan hurufnyaadalah segetiga, lingkaran, dan bentuk-bentuk geometris
lainnya."

Pada abad ke tujuh belas sikap ini berubah menjadi lawan kutbnya; dari
yin ke yang, dari integrasi ke penonjolan diri. Sejak Bacon, tujuan
ilmu berubah menjadi pengetahuan yang dapat digunakan untuk menguasai
dan mengendalikan alam, dan sekarang baik ilmu maupun teknologi
digunakan untuk tujuan-tujuan yang sama sekali antiekologis.
Istilah-istilah yang digunakan oleh Bacon dalam mengembangkan metode
penelitian empiris barunya tidak tidak hanya penuh semangat tetapi
juga sangat kejam.

Metode pemikiran Descartes dan pandangannya tentang alam telah
mempengaruhi semua cabang ilmu modern dan mungkin masih sangat berguna
pada saat ini. Namun demikian, metode dan pandangan itu akan
bermanfaat hanya jika keterbatasan-keterbatasannya diketahui.
Kejeniusan Descartes adalah kejeniusan seorang ahli matematika, dan
hal ini juga tampak didalam filsafatnya. Untuk melaksanakan rencananya
membangun suatu ilmu alam yang legkap dan pasti, dia mengembangkan
suatu metode penalaran baru yang disajikan dalam bukunya yang paling
terkenal, Discours on Method.

Perubahan drastic gambaran alam dari organisme menjadai mesin
mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada sikap manusia terhadap
lingkungan alam. Pandangan dunia organic pada Abad Pertengahan telah
menyiratkan suatu tata nilai yang kondusif terhadap prilaku ekologis.
Carolyn Merchant menyatakan:

Gambaran Bumi sebagai organisme hidup dan ibu susuan berfungsi sebagai
hambatan budaya yang membatasi tindakan manusia. Seseorang tidak akan
mudah menyembelih ibunya, menggali isi perutnya untuk mendapatkan
emas, atau merusak tubuhnya … Selama bumi dianggap hidup dan
berperasaan, melakukan tindakan yang merusak bumi dapat dianggap
sebagai suatu pelanggaran terhadap prilaku rtis manusia.

Pandangan Descertes tentang organisme hidup telah mempunyai pengaruh
yang menentukan dalam perkembangan ilmu-ilmu kehidupan. Gambaran yang
seksama tentang mekanisme yang membentuk organisme hidup telah menjadi
tugas utama para biologi, dokter, dan pikolog selama tiga ratus tahun
terakhir. Pendekatan Descertes sangat berhasil terutama dalam biologi
tetapi juga telah membatasi arah penelitian ilmiah. Masalahnya adalah
bahwa para ilmuwan, didorong oleh keberhasilan mereka dalam
memperlakukan organisme hidup sebagai mesin, cenderug mempercayai
bahwa organisme hidup itu tidak lebih dari sekedar mesin.

Kapler telah mengambil hukum-hukum empiris tentang gerak
planet dengan cara mempelajari table-tabel astronomi, dan Galileo
telah melakukan percobaan-percobaan yang cemerlang untuk menemukan
hukum-hukumbenda jatuh. Newton memadukan kedua penemuan itu dengan
merumuskan hukum gerak umum yang mengatur semua objek dalam tata
surya, dari batu hingga planet. Menurut cerita, wawasan menentukan itu
terjadi pada Newton dalam suatu kilatan inspirasi yang mendadak ketika
dia melihat sebuah apel jatuh dari pohonnya. Dia menyadari bahwa buah
apel itu ditarik kea rah bumi oleh kekuatan yang sama dengan yang
menerik planet-planet kea rah matahari, dan dengan demikian ia
menemukan kunci dari sintesis agungnya.

Dalam tulisannya yang berjudul Opicks, Newton memberikan gambaran yang
lebih jelas bagaimana dia membayangkan dunia materi ciptaan Tuhan
tersebut:

Adalah sesuatu yang mungkin menurut saya, bahwa Tuhan mencipta materi
bermula dalam bentuk partikel-partikel padat, dalam massa besar,
keras, tidak bisa ditembus, dan tidak bergerak, dalam ukuran dan
bentuk tertentu, dengan sifat-sifat tertentu, dan dalam perbandingan
tertentu dengan dimensi ruang, yang sesuai dengan tujuan
pembentukannya; bahwa partikel-partikel sederhana yang padat itu lebih
keras daripada benda-benda berlobang yang dihasilkannya bahkan karena
kerasnya partikel-partikel itu tidak pernah using atau pecah; taka da
kekuatan yang mampu memecah apa yang dijadikannya utuh oleh Tuhan
sendiri dalam pencitaan yang pertama.

Pada abad kedelapan belas dan kesembilan belas mekanika
Newton telah digunakan dengan keberhasilan yang luar biasa. Teori
Newton mampu menjelaskan gerak planet, bulan, dan komet hingga
rincian-rincian terkecil, begitu pula aliran gelombang dan berbagai
fenomena lain yang berkaitan dengan gravitasi. Di dorong oleh
keberhasilan Newton yang cemerlang dalam astronomi, para fisikiawan
mengembangkannya hingga ke gerak cairan yang terus menerus dan getaran
benda-benda elastis, dan lagi-lagi semua itu berhasil dengan baik.
Bahkan akhirnya teori ini pun bisa direduksi menjadi mekanika ketika
disadari bahwa panas adalah energy yang dihasilkan oleh sesuatu
gerakan "bergoncang" yang kompleks dari atom dan molekul. Dengan
demikian, banyak fenomena panas, seperti penguapan air, atau
temperature dan tekanan gas, bisa dipahami dengan sangat baik dari
sudut pandang mekanistik murni.

Ketika Locke menerapkan teorinya tentang hakikat manusia
pada fenomena sosial, dia dituntun oleh keyakinan bahwa terhadap
hukum-hukum alam yang mengatur masyarakat manusa yang sama dengan
hukum-hukum yang mengatur alam semesta. Sebagaimana atom daidalam gas
yang menetapkan kondisi seimbang, individu manusia dimasyarakat juga
membentuk "kondisi alam". Dengan demikian fungsi ini pemerintah bukan
untuk memaksakan hukum-hukumnya pada penduduk melainkan lebih dalam
pengertian menemukan dan mendorong hukum-hukum alam yang telah ada
sebelum semua pemerintahan terbentuk.

Salah satu perkembangan pada abad kesembilan belas ini adalah penemuan
dan penelitian tentang fenomena listrik dan magnetic yang melibatkan
suatu jenis kekuatan baru dan tidak digambarkan secara tepat oleh
model mekanisrik. Sementara elektrimagnetime menggulingkan mekanika
Newton sebagai teori ultima fenomena alam, muncullah ssuatu
kecenderungan pemikiran baru yang melebihi gambaran mesin dunia Newton
dan kemudian mendominasi tidak hanya abad kesembilan belas melainkan
juga pemikiran ilmiah pada masa berikutnya. Suatu perubahan yang
menentukan pun dating berasama Jean Baptiste Lamarck, pada awal abad
kesembilan belas; suatu perubahan yang sedemikan dramatis sehingga
Gregory Bateson telah memperbangingkannya dangan revolusi Copernicus:

Lamarck, yang mungkin merupakan biology terbesar dalam sejarah,
mengjungkir-balikan tangga penjelasan itu. Dialah yang mengatakan
bahwa terdapat perubahan-perubahan yang mengarah pada manusia.
Pengjungkirbalikan taksonomi itu merupakan salah satu prestasi
mengagumkan yang pernah ada. Revolusi dalam biologi itu sama dengan
revolusi Copernicus dalam astronomu.

Lamarck adalah orang pertama yang menyajikan siatu teori evolusi yang
koheren, yang menerangkan bahwa semua makhluk hidup telah berevolusi
dari bentuk-bentuk yang lebih sederhana sebalumnya dibawah tekanan
lingkungan.

Tugas 1 Sosped Isu-isu Penting Desa

Nama             : Ilmam Fachri Zen

Jurusan        : Pengembangan Masyarakat Islam

Semester      : Dua

 

Pendahuluan

 

Isu-isu penting dalam warga Lampung dan kedudukan kaum pendatang memiliki dasar yang genealogis yang tegas. Sosiologi terutama menelaah gejala-gejala dalam masyarakat, lembaga sosial, proses sosial, perubahan sosial dan perwujudannya. Ekologis suatu marga terdiri atas "pekon-pekon", tempat perkampungan yang tersebar letak nya dll. Dasarnya adat Lampung adalah bahwa kedudukan kepala kelompok diwariskan dengan pemilihan.


Pembahasan

 

Menurut cerita yang dicatat oleh Van Royen, golongan adat Lampung mempunyai daerah asal di Pegunungan Bukit Barisan disekitar gunung Ranau (Belanau Segalaberak). Dengan menyusur lembah, sungai-sungai mereka sambil berladang, berpindah ke dataran dataran renda, ada yang kea rah Muradua (Palembang) dimana gerakan itu dihalau kembali dan ada yang sampai ke daerah yang sekarang bernama Lampung. Kelompok-kelompok yang tersebar di daerah Belalau, sesudah berkembang atas berbagai cabang keturunan. Konon pernah mengenal 4 atau 6 "ratu" di Lampung. Percabangan-percabanagan daripadanya menjadikan orang kemudian membeda-bedakan "suku asal", yang bercabang-cabang lagi atas "buai" dan atas "suku".

 

Kesatuan territorial disebut "marga" yang bertepatan dengan wilayah kekuasaan "suku asal". Kelompok-kelompok "buai" bertempat tinggal terbagi-bagi atas berbagai "pekon"  (tujuh, "anak-anak kampong). Bagaimanakah terjadinya pekon didalam susunan adat Lampung? Dasar genealogis disitu menjadi syarat. Misalnya suatu "pekon" dapat terjadi dari sebuah "umbulan". "Nuwa" yang mula-mula mendiami "umbulan" itu karena berkembang biak menjadi "cangkai" dan makin permanen, menetap disitu meminta pengakuan sebagai "suku" baru. Hal ini pemisahan diri  dari suku yang lama. Sesudah izin untuk itu didapat wakil-wakil suku yang ada. Barulah didalam suatu upacara adat wakil tertua dari calon calon suku itu diangkat menjadi "penyimbang" dari suku baru itu dengan "naik pepadon". "pepadon" itu berupa bangku, tempat duduk memperlambangkan kedudukan adat yang penting darin penyimbang. Kemudian dengan upacara adat pula, "umbulan" itu diresmikan menjadi "pekon". Tiap langkah mencapai pengakuan yang penuh disertai dengan syarat pembayaran uang adat (dau) yang dibagi antara "penyimbang-penyimbang" dan ada persembahan persembahan lain seperti pemotongan kerbau serta jamuan makan kepada para tamu yang diundang.

Pemisahan diri suatu bagian suku dapat pula dihubungkan dengan dorongan ekonomis. Jumlah orang bertambah, sehingga untuk mendapat nafkah, "ranting-ranting" yang lebih muda terpaksa pergi ke lading yang jauh. 

 

Pengaruh apakah yang datang dari luar dari kekuasaan-kekuasaan sentral yang kuat? Sebab susunan genealogis itu kemudian hanya mengenal "lingkungan kekuasaan ratu" sebagai cerita cerita legendaries . yang paling nyata sering tinggallah pertama-tama masyarakat adat di pekon kemudian barulah "marga". Didalam perpecahan pekon itu sering kekuasaan dari luar yang lebih kuat memasukkan pengaruhnya yang untuk 4 masa abad terakhir, tak lain adalah kekuasaan Sultan Banten dan kemudian Belanda (VOC). Sampai kurang lebih tiga seperempat abad campur tangan langsung dari pemerintah Hindia Belanda di Lampung dilakukan dengan sama sekali tak mengindahkan susuanan adat penduduk setempat. . akhirnya pada 1928 pemerintah Hindia Belanda mengakui "marga" di Lampung sebagai Inlandse gemeente , daerah otonomi tingkat terbawah. Ini bukan hanya semata-mata karena hendak mengindahkan susunan adat penduduk, melainkan juga karena pertimbangan-pertimbangan kekuasaan suatu pemerintahan sentral yang mau bersambung ke bawah.

 

Bagaimanakah orang-orang luar bukan anggota masyarakat adat dapat masuk dan ikut berusaha diatas tanah wilayah marga? Yang dimaksud disini khususnya memungkinkan pembentukan kampong baru yang terdiri dari orang orang pendatang yang menetap.  Untuk kampong-kampung baru orang-orang Jawa dibawah marga, ada perbedaan antara "ikatan marga" (hubungan pemerintahan) dan ikatan adat. Yang belakangan ini tidak dengan sendirinya terbuka bagi orang-orang pendatang Jawa yang membawa susunan adat sendiri. Untuk memasuki susunan adat Lampung yang dasar-dasarnya genealogis masih kuat, perlu syarat pengakuan masyarakat "desa Jawa" sebagai "suku baru".

 

Bagaimanakah perkembangan terakhir dalam hal ini ? beberapa perubahan dalam susunan pemerintahan di Lampung sudah terjadi sejak 1942 dengan perginya pejabat pejabat Belanda diganti dengan penguasa-penguasa Jepang. Hilangnya dualism baru terjadi sesudah dicapai kemerdekaan 1945. Yang mengenal satu macam susunan pemerintahan seperti yang terdapat di Jawa. Dari residen kebawah : bupati, wedana dan camat. Ditingkat bawah, susunan marga tetap ada, sampai datang peraturan residen Lampung membentuk "negeri". Dalam susunanya ia mirip dengan marga. Ada kepala negeri dan dewan negeri . bedanya anggota-anggota dewan dipilih dengan pemilihan umum  dan kepala kepala kampong juga dengan pemilihan umum. Kepala kampung menjadi pejabat eksekutif di kampung masing masing


Penutup

 

Golongan adat Lampung mempunyai daerah asal di Pegunungan Bukit Barisan disekitar gunung Ranau. Kelompok-kelompok yang tersebar di daerah Belalau, sesudah berkembang atas berbagai cabang keturunan. Konon pernah mengenal 4 atau 6 "ratu" di Lampung. Percabangan-percabanagan daripadanya menjadikan orang kemudian membeda-bedakan "suku asal", yang bercabang-cabang lagi atas "buai" dan atas "suku". Pengaruh dari luar menyebabkan terjadinya perpecahan dalam pekon. Cara untuk menjadi masyarakat di daerah marga adalah dengan izin menetap kepada kepala kampung untuk menetap.perkembangan terakhir dalam hal ini ialah hilangnya dualism dan hanya mengenal satu macam susunan pemerintahan.


Daftar Pustaka

 

J.W. Van Royen; "Note over de Lampungse Marga's." Med. Afd. Bestuurzaken der Buintengew, van het Dept. VVB. Serie B No.7, 1930, hal 2,3

 

Pudjiwati, Sajogyo. 1995. Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan.  Yogyakarta:Gadjah Mada University Press

 

Kampto Utomo :"Masyarakat Transmigran Spontan di Daerah Way Sekampung (Lampung)" Th ke-VII, No. 7,8 dan 9. 1958, hal 337-346

Tugas 1 Sosped Isu-isu Penting Desa

Nama : Azhar Fuadi

 

NIM   : 11140540000004

 

Kelas : PMI 2

 

                                            Isu-isu Penting Desa



A. Pendahuluan

 

Isu-isu penting yang lagi hangat dibicarakan di Desa adalah kelangkaan bahan bakar minyak dan gas. Bahan bakar minyak dan gas sangat diperlukan oleh warga desa untuk memenuhi kebutuhan memasak. Pada saat ini perusahaan Tambang Milik Negara atau bisa yang diebut dengan Pertamina, mulai kekurangan pasokan gas dan minyak yang ada di alam. Karena begitu banyak masyarakat indonesia yang memakai bahan bakar minyak dan gas sehingga kelangkaan itu terjadi. Padahal indonesia sendiri akan kaya dengan hasil tambang tersebut, menurut banyak kalangan ahli yang menjadi masalah sejak lama dari Negara Indonesia adalah Sumber Daya Manusia yang kualitasnya tidak begitu handal dalam mengelola tambang minyak dan gas tersebut. Isu kelangkaan bahan bakar minyak dan Gas membuat warga desa berfikir keras agar mereka dapat terus hidup. Sekarang banyak di desa yang menggalakan penghematan energi. Bagaimana cara warga desa untuk menggalakan penghematan energi tersebut? Akan kita bahas dalam pembahasan nanti.


B. Pembahasan

 

Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secaraefisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungankeamanan negarakeamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghematan energi.

Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energiatau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.

Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.

Berikut ini diuraikan langkah nyata sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk menghemat energi.

1.    Menggunakan lampu hemat energi misalnya lampu neon yan glebih bersifat hemat energi daripada lampu bohlem. Disiang hari dapat menggunakan penerang alami secara optima.

2.    Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan.

3.    Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan.

4.    Jika memungkinkan untuk mengeringkan pakaian secara alami di bawah sinar matahari.

5.    Menggunakan alat rumah tangga atau kantor yang bersifat hemat energi dan ramah lingkungan, seperti pendingin ruangan dan kulkas dengan freon ayng ramah lingkungan

6.    Mengefisienkan pemakaian energi di tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan, perkantoran, terminal, jalan raya, bandara, stasiun dan sebagainya.

7.    Mengdesain rumah atau gedugn hemat energi, misalnya pencahayaan yang baik dengan cukup ventilasi, sehingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari, mempergunakan bahan atap bangunan yang dapat mendinginkan suhu di dalam ruangan seperti atap berbahan tanah atau keramik, menaruh tanaman hias di dalam rumah untuk menyejukkan udara di dalam ruangan dan sebagainya.

8.    Pemerintah meyediakan fasilitas kendaraan umum massal secara efektif dan efisien.

9.    Pemerintah menyusun kebijakan dan memberikan penghargaan atau apresiasi positif atas segala upaya atau inovasi penghematan energi.

10. Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghemat energi.

11. Memakai jenis pakainan yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca dan suhu udara, sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendingin atau pemanas ruangan

12. Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi biodiesel.

Di Desa sekarang ini banyak yang menggalakan Program memasak dengan kayu bakar, karena dengan menggunakan kayu bakar,  mereka sudah menghemat bahan bakar yang berasal dari pemerintah. Di sisi lain banyak warga desa berinovatif juga belajar dalam memanfaatkan energi terbarukan. Di desa banyak warganya yang memiliki hewan ternak seperti sapi dan kambing. Dari kotoran sapi dan kambing tersebut diolah oleh masyarakat bisa diubah menjadi biogas yang dapat digunakan sebagai gas untuk memasak. Biogas tersebut adalah energi terbarukan yang akan menjadi rekomendasi penganti Gas Alam. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat desa untuk terus mengelola biogas yang berasal dari kotoran ternak hewan tersebut.

 

C. Penutup

 

Pemanfaatan Energi bahan bakar yang berlebihan, akan menjadikan kelangkaan energi dimana-mana. Pemanfaatan energi terbarukan sangat bisa dijadikan rekomendasi oleh pemerintah, agar energi bahan bakar yang ada dimasyarakat tidak menjadi langka. Karena dari sisi pembuatannya tidak terlalu susah, jika kita sudah  biasa menggunakan energi terbarukan tidak akan ada yang namanya kelangkaan bahan bakar di masyarakat.

 

D.Daftar Pustaka

 

Pudjiwati, Sajogyo. 1995. Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan.  Yogyakarta:Gadjah Mada University Press


Referensi

 

http://id.wikipedia.org/wiki/Penghematan_energi

Metlit Kualitatif, Paradigma Penelitian Kualitatif. Firda Zanariyah BPI 6

Nama               : Firda Zanariyah

NIM                : 1112052000031

Jurusan            : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

A.    Paradigma Penelitian Kualitatif

Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengajar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti maupun oleh para praktisi melalui model-model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigm. Paradigma, menurut Bogdan dan Biklen (1982:31), adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mnegarahkan cara berpikir dan penelitian.

Paradigm merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku yang didalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu). Kuhn (1962 dalam The Structure Of Scientific Revolutions mendefinisikan 'paradigma ilmiah' sebagai 'contoh yang diterima tentang praktek ilmiah sebenarnya, contoh-contoh termasuk hokum, teori, aplikasi, dan instrumentasi secara bersama-sama yang menyediakan model yang darinya muncul tradisi yang koheren dari penelitian ilmiah. Penelitian yang pelaksanaannya didasarkan pada paradigm bersama berkomitmen untuk menggunakan aturan dan standar praktek ilmiah yang sama.

Berdasarkan definisi Kuhn tersebut, Hrmon (1970) mendefinisikan 'paradigma' sebagai cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang visi realitas.

Ada bermacam-macam paradigma, tetapi yang mendominasi ilmu pengetahhuan adalah scientific paradigm (paradigma keilmuan, namun untuk memudahkan penulis menerjemahkannya secara harfiyah secagai paradigma ilmiah) dan naturalistic paradigm atau paradigma alamiah. 

B.     Penelitian Kualitatif

Merupakan metode-metode yang mengeksplorasi dan memahami mkna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah social atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya yang penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para patisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Laporan akhir untuk penilitian ini memilki struktur atau kerangka yang fleksibel. Siapa pun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus menerapkan cara pandang penelitian yang berguna induktif, berfokus terhadap makna individual, dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan (diadaptasi dari Creswell 2007)

C.     Tiga komponen penting dalam rancangan penelitian

Para peneliti harus mempertimbangkan tiga komponen penting, yaitu:

1.      Asumsi-asumsi pandangan dunia (worldview) filosofis yang mereka bawa kedalam penelitiannya.

2.      Strategi penelitian yang berhubungan dengan asumsi-sumsi tersebut

3.      Metode-metode atau prosedur-prosedur spesifik yang dapat menerjemahkan strategi tersebut ke dalam praktik nyata.

 

a.       Pandangan Dunia Post-Positivisme

Asumsi-asumsi post positivisme mempresentasikan bentuk tradisional penelitian, yang kebenarannya lebih sering disematkan untuk penelitian kunatitatif ketimbang penelitian kualitatif. Pandangan dunia ini terkadang disebut sebagai metode saintifik atau penelitian sain. Ada pula yang menyebutkan sebagai penelitian positivis/post positivis, sains empiris dan post positivism. Istilah terakhir disebut post-positivisme karena ia mepresentasikan pemikiran post-positivisme, yang menentang gagasan tradisional tentang kebenaran absolute ilmu pengetahuan (Philips &Burbles, 2000), dan mengakui bahwa kita tidak bisa terus menjadi "orang yang yakin/ positif" pada klaim-klaim kita tentang pengetahuan ketika kita mengkaji perilaku dan tindakan manusia, dalam perkembangan historisnya, tradisi post-positivis ini lahir dari penulis-penulis abad XIX, seperti Comte, Mill, Durkheim, Newton, dan Locke 9Smith, 1983).

Kaum post-positivis mempertahankan filsafat deterministic bahwa sebab-sebab (factor-faktor kausatif) sangat memungkinkan menentukan akibat atau hasil akhir. Untuk itulah, problem-problem yang dikaji oleh kaum post-positivis mencerminkan adanya kebutuhan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab memengaruhi hasil akhir, sebagaimana yang banyak kita jumpai dalam penelitian eksperimen kuantitaif.

Pengetahuan yang berkembang melalui kacamata kaum postivis selalu didasarkan pada observasi dan pengujian yang sangat cermat terhadap relaitas objektif yang muncul didunia "luar sana" untuk itulah melakukan observasi dan meneliti perilaku individu dengan berlandaskan pada ukuran anka dianggap sebagai aktivitas yang amat penting bagi kaum psot-positivis. Akibatnya, muncul hokum-hukum atau teori yang mnegatur dunia, yang menuntut adanya adanya pengujian dan verifikasi atas kebenaran teori-teori tersebut agar dunia ini dapat dipahami oleh manusia.

Membaca buku Philips dan Burbules (2000), kita akan menemukan sejumlah asumsi dasar yang menjadi inti dalam paradigma penelitian post-postivis, antara lain"

1.      Pengetahuan bersifat konjektural/ terkaan (dan antifondasional/ tidak berlandasan apa pun) bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan kebenaran absolut. Untuk itulah, bukti yang dibangun dalam penelitian seringkali lemah dan tidak sempurna.

2.      Penelitain merupakan proses membuat klaim-klaim, kemudian menyaring sebagian klaim tersebut menjadi "klaim-klaim lain" yang kebenarannya jauh lebih kuat.

3.      Penelitian dibentuk oleh data, bukti dan pertimbangan-pertimbangan logis

4.      Penelitian harus mampu mengembangkan statemen-statemen yang relevan dan benar, statemen yang dapat menjelaskan situasi yang sebenarnya atau dapat mendeskripsikan relasi kausalitas dari suatu persoalan.

5.      Aspek terpenting dalam penelitian adalah sikap objektif; para peneliti harus menguji kembali metode-metode dan kesimpulan.

 

b.      Kontruktivisme Sosial

Meneguhkan asumsi bahwa individu selalu berusaha memahami dunia dimana mereka hidup dan bekerja. Mereka mengembangkan makna subjektif atas pengalaman mereka. Makna yang diarahkan pada objek atau benda-benda tertentu. Makna-makna ini pun cukup banyak dan beragam sehingga peneliti dituntut untuk lebih mencari kompleksitas pandangan-pandangan ketimbang mempersempit makna-makna menjadi sebuah kategori dan gagasan. Peneliti berusaha mengandalkan sebanyak mungkin pandangan pastisipan tentang situasi yang tengah diteliti. Untuk mengeksplorasi pandangan-pandangan ini, pertanyaan-pertanyaan pun perlu diajukan. Pertanyaan-pertanyaan ini bisa jadi sangat luas dan dan umum sehingga patisipan dapat mengkonstruksi makna atas situasi tersebut, yang biasanya tidak asli atau tidak tidak dipakai dalam interkasi dengan orang lain.

Terksit dengan kontruktivisme ini, Crotty (1998) memperkenalkan sejumlah asumsi:

1.      Makna diskontruksi oleh manusia agar mereka bisa terlibat dengan dunia yang tengah merka tafsirkan. Para peneliti kualitatif cenderung menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka agar patisipan dapat mengungkapkan pandangannya

2.      Manusia senantiasa terlibat dengan dunia mereka dan berusaha memahaminya berdasarkan perspektif historis dan social mereka sendiri. Kita semua dilahirkan ke dunia makna (world of meaning) yang dianugerahkan oleh kebudayaan disekeliling kita.

3.      Yang menciptakan makna pada dasarnya adalah lingkungan social, yang muncul didalam dan diluar interaksi dengan komunitas manusia. Proses penelitian kulaitatif bersifat induktif dimana di dalamnya peneliti menciptakan makna dari data lapangan yang dikumpulkan

 

c.       Advokasi dan Partisipatoris

Pandangan dunia advokasi/ partisipatoris berasumsi bahwa penelitian harus dihubungkan dengan politik dan agenda politis. Untuk itulah, penelitian ini pada umumnya memiliki agenda aksi demi reformasi yang diharapkan dapat mengubah kehidupan para patisipan, intuisi-intuisi dimana mereka hidup dan bekerja, dan ini menyatakan bahwa ada isu-isu tertentu yang perlu mendapat perhatian lebih, utamanya isu-isu menyangkut kehidupan social nguasaan, ketertindasan dan pengasingan. Penelitian dapat mengawali penelitian mereka dengan salah satu dari isu-isu ini sebagai focus penelitiannya.

d.      Dunia Pragmatik

Pragmatisme pada hakikatnya merupakan dasar filosofis untuk setiap bentuk penelitian, khususnya penelitian metode campuran:

1.      Pragmatisme tidak hanya diterapkan untuk satu system filsafat atau realisasinya saja.

2.      Setiap peneliti memiliki kebebasan memilih

3.      Kaum pragmatis tidak hanya melihat dunia sebagai kestauan yang mutlak

4.      Kebenaran adalah apa yang terjadi pada saat itu.

5.      Para peneliti pragmatis selalu melihat apa dan bagaimana meneliti, seraya mengetahui apa saja akibat akibat yang akan mereka terima kapan, dimana merka harus menjalankan penelitian tersebut

 

Daftar Pustaka

Cresswell. W John Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed Method Approach (terj pendekatan kualitatif, kuantitatif dan Metode Campuran). Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Cet 1:2010

Meleong J. Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosada Karya. Bnadung: 2007

Cari Blog Ini