Senin, 01 Oktober 2012

FERDY RIZKY SAPUTRA / KPI 1E/ TUGAS 4

TEORI KRITIS

            Teori kritis adalah produk sekelompok neo-Marxis Jerman yang tak puas dengan keadaan teori Maxrian (Bernstein, 1995; Kellner, 1993; untuk tinjauan yang lebih luas terhadap teori kritis) terutama kecendrungannya menuju determenisme ekonomi. Teori kritis resmi didirikannya di Frankfurt, Jerman, 23 Februari 1923, dan telah berkembang melalui lampau batas aliran Frankfurt. Teori kritis berasal dari dan sebagian besar berorientasi ke pemikir Eropa, meski pengaruh teori ini tumbuh didalam sosiologi Amerika.


Kritik Utama terhadap kehidupan sosial dan intlektual

            Teori kritis sebagian besar terdiri dari kritik  terhadap sebagian aspek kehidupan sosial dan intlektual, namun tujuannya adalah mengungkapkan sifat masyarakat secara lebih akurat.

 - Kritik terhadap teori Marxian

            Teori kritis mengambil kritik terhadap teori Marxian titik tolaknya. Teoritisi kritis ini merasa sangat terganggu oleh pemikir Marxis penganut determinisme ekonomi yang mekanistis. Beberapa orang diantaranya yang mengkritik determinisme yang tersirat di bagian tertentu dari pemikiran asli Marxs, tetapi kritik mereka sangat di tekan oleh neo-Marxis terutama karena mereka telah menafsirkan pemikiran Marx terlalu mekanistis.Selain menyerang teori Marxian lain, aliran kritis mengkritik masyarakat seperti bekas Uni Soviet yang pura-pura dibangun berdasarkan teori Marxian.

- Kritik terhadap positivisme

            Teoritisi kritis juga memusatkan perhatian terhadap filsafat yang mendukung penelitian ilmiah terutama positivisme. Kritik terhadap positivisme sekurangnya sebagian berkaitan dengan kritik terhadap determinisme ekonomi karena beberapa pemikir determinisme ekonomi menerima sebagian atau seluruh teori positivisme tentang pengetahuan. Positivisme menerima gagasan bahwa metode ilmiah tunggal dapat di terapkan pada seleuruh bidang studi.positivisme mengambil ilmu fisika sebagai standar kepastian dan ketepatan untuk semua disiplin ilmu. Penganut positivisme yakin bahwa pengetahuan bersifat netral. Mereka merasa bahwa mereka dapat mencegah masuknya nilai-nilai kemanusiaan kedalam pemikiran mereka. Keyakinan ini semua selanjutnya menimbulkan pandangan bahwa ilmu tak berada dalam posisi mendukung bentuk tindakan sosial khusus apapun.
 
 Aliran krtitis menentang positivisme karena berbagai alasan;
Pertama, Positivisme cenderung melihat kehidupan sosial sebagai proses ilmiah. Teoritisi kritis lebih menyukai memusatkan perhatian pada aktivitas manusia maupun pada cara-cara aktivitas tersebut mempengaruhi struktur sosial yang lebih luas.teoritisi krtitis tidak dapat menerima gagasan bahwa hukum umum sains dapat di terapkan terhadap tindakan manusia begitu saja. Positivisme diserang karena berpuas dirinya hanya dengan menilai alat untuk mencapai tujuan tertentu karena tak membuat penilaian serupa terhadap tujuan. Kritik ini mengarah ke pandangan bahwa positivisme berwatak konservatif atau dapat disebut tak mampu menentang sistem yang ada. Seperti apa yang dikatakan Martin Jay tentang positivisme ini, "Akibatnya adalah mengabsolutkan fakta dan reifikasi tatanan yang ada". Positivisme mengakibatkan aktor dan ilmuwan sosial menjadi pasif. Meski kritikan ada kritik terhadap positivisme, beberapa orang Marxis misalnya, mendukung positivisme, dan Marx sendiri tampaknya yang terlalu positivis.

- Kritik terhadap Sosiologi

            Sosiologi diserang karena "keilmiahannya", yakni karena menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan didalam dirinya sendiri. Selain itu Sosiologi dituduh menerima status quo. Aliran kritis berpandangan bahwa sosiologi tak serius mengkritik masyarakat, tak berupaya merombak struktur sosial masa kini. Menurut aliran kritis, sosiologi telah melepaskan kewajibannya untuk membantu rakyat yang di tindas oleh masyarakat masa kini.sosiologi lebih memperhatikan masyarakat sebagai satu kesatuan ketimbang memperhatikan individu dlam masyarakat dan mengabaikan interaksi individu dan masyarakat. Walau sebagian besar prospektif sosiologi tidak bersalah ketika mengabaikan interaksi ini, namun pandangan ini menjadi landasan serangan aliran kritis terhadap sosiologi.

- Kritik terhadap masyarakat modern    

            Kebanyakan karya aliran kritis ditujukan untuk mengkritik masyarakat modern dan berbagai jenis komponennya. Kebanyakan teori Marxian awal secara tegas tertuju ke bidang ekonomi, sedangkan aliran kritis menggeser orientasinya. Kultur di anggap sebagai realitas masyarakat kapitalis modern. Artinya, tempat dominasi dalam masyarakat moderen bergeser dari bidang ekonomi ke bidang kultural. Karena itulah aliran kritis mencoba memusatkan perhatian pada penindasan kultural atas individu dalam masyarakat.
            Pemikiran kritis telh di bentuk tak hanya oleh teori Marxian, tetapi juga oleh teori Weberian, seperti tercermin pada perhatian mereka terhadap resionalitas sebagai perkembangan dominan dalam dunia modern. Seperti di jelaskan Tren Schroyer pandangan aliran kritis adalah bahwa dalam masyarakat modern, penindasan dihasilkan oleh rasionalitas yang menggantikan eksploitas ekonomi sebagai masalah sosial dominan. Menurut teori kritis,rasionalitas formal tak mencrminkan perhatian mengenai cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Inilah yang dipandang sebagai "cara berfikir teknokratis" dimana tujuannya adalah untuk membantu kekuatan yang mendoninasi, bukan memerdekakan individu dari doninasi. Tujuannya adalah semata-mata untuk menemukan cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan apapun yang di anggap penting oleh pemegang kekuasaan.

            Meski keadaan modern kelihatan rasional, aliran kritis memandang masyarakat modern penuh dengan ketidakrasionalan.

            Aliran kritis memusatkan perhatian pada satu bentuk rasionalitas formal-teknologi modern. Misalnya, mengencam keras teknologi modern setidaknya seperti yang digunakan dalam kapitalisme. Contoh utamanya adalah televisi untuk mensosialisasikan dan mensejahterahkan penduduk. Marcuse menolak gagasan bahwa teknologi adalah netral dalam dunia modern dan sebaliknya memandangnya sebagai alat yang menguasai rakyat.

- Kritik terhadap kultur

           
Teori kritis melontarkan kritis pedas terhadap apa yang mereka sebut "industri kultur", yakni struktur yang dirasionalkan dan dibriokratisasikan (misalna, jaringan televisi) yang mengendalikan kultur modern. Perhatian kepada industri kultur lebih mencerminkan perhatian mereka terhadap konsep superstruktur Marxian ketimbang terhadap basis ekonomi.

            Ada dua hal yang paling dicemaskan oleh pemikir kritis mengenai industri kultur ini.
Pertama, mereka mngkhawatirkan mengenai kepalsuannya.Mereka membayangkan sebagai sekumpulan paket gagasan yang di produksi secara massal dan disebarkan di tengah-tengah masa melalui media.
Kedua, teoristis kritis terganggu oleh pengaruh yang bersifat menentramkan, menindas dan membius dari industri kultur terhadap rakyat. Meski demikian, Kellner melihat televisi sebagai ancaman terhadap demokrasi, individualitas, dan kebebasan, dan ia memberi saran untuk mengatasi masalah itu, (misalnya, akuntabilitas yang lebih demokratis, akses dan partisipasi yang lebih besar dari warga negara, diversitas yang lebih besar kepada televisi).

Aliran kritis juga tertarik terhadap apa yang di sebut dengan "industri pengetahuan", yang mengacu kepada entitas-entitas yang berhubungan dengan produksi pengetahuan. (Misalnya, Universitas dan lembaga penelitian)

Analisis kritis Marx terhadap kapitalisme membuatna berharap pada masa depan, akan tetapi banak teoritis kritis malah masuk pada pandangan putus asa dan tanpa harapan. Mereka melihat problem-problem dunia modern bukan hana ada pada kapitalisme, tetapi membawah sampai ke dunia yang di rasionalkan.
            Sebagian besar teori kritik (sperti rumusan asli Marx) adalah sejalan dengan analisis kritik. Meskipun teori kritik juga mempunyai sejumlah minat yang positif, tetapi ia lebih memberikan konstribusi yang lebih kritis ketimbang konstribusi positif.


Tugas 4 / FITRI PERMATA SARI / KPI 1E

TEORI KRITIS
Teori kritis adalah produk sekelompok neo-Marxis jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian, terutama kecenderungan nya menuju determinisme ekonomi.
Kritik Utama terhadap Kehidupan Sosial dan Intelektual
Teori kritis sebagian besar terdiri dari kritik terhadap berbagai aspek kehidupan sosial dan intelektual, namun tujuan utamanya adalah mengungkapkan sifat masyarakat secara lebih akurat.
          Kritik terhadap Teori Marxian, Teori kritis mengambil kritik terhasap teori arxian titik tolaknya. Teoritis kritis ini merasa sangat terganggu oleh pemikir Marxis penganut determinisme ekonomi yang mekanistis. Beberapa orang diantaranya (misalnya Habermas,1971) mengkritik determinisme yang tersirat di bagian tertentu dari pemikiran asli Marx, tetapi kritik mereka sangat ditekankan pada neo-Marxis terutama karena mereka telah menafisrkan pemikiran Marx terlalu mekanistis. Teoritisi kritis tak menyatakan bahwa determinis ekonomi keliru, ketika memusatkan perhatian pada bidang ekonomi, tetapi karena mereka seharusnya juga memusatkan perhatian pada aspek kehidupan sosial yang lain. Seperti akan kita lihat, aliran kritis mencoba meralat ketidakseimbangan ini dengan memusatkan perhatian pada bidang kultural. Selain menyerang teori Marxian lain, aliran mengkritik masyarakat seperti bekas Uni Soviet yang pura-pura dibangun berdasarkan teori Marxian.
          Kritik terhadap Positivisme, Teori kritis juga memusatkan perhatian terhadap filsafat yang endukung menelitian ilmiah terutama positivisme. Kritik terhadap positivisme sekurangnya sebagian berkaitan dengan kritik terhadap determinisme ekonomi karena beberapa pemikir determinisme ekonomi menerima sebagian atau seluruh teori positivisme tentang pengetahuan. Aliran kritis menentang positivisme karena berbagai alasan. Pertama, positivisme cenderung melihat kehidupan sosial sebagai proses alamiah. Singkatnya positivisme dianggap mengabaikan aktor, menurunkan aktor ke derajat yang pasif yang ditentukan oleh kekuatan alamiah. Positivisme diserang karena berpuas diri hanya dengan menilai alat untuk mencapai tujuan tertentu, dan karena tidak membuat penilaian terhadap tujuan. Kritik ini mengarah ke pandangan bahwa positivisme berwatak konservatif, tidak mampu menantang sistem yang ada.
          Kritik terhadap Sosiologi. Sosiologi diserang karena "keilmiahannya" yakni karena menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan di dalam dirinya sendiri. Selain dari itu sosiologi dituduh menerima status quo. Menurut aliran kritis, sosiologi telah melepaskan kewajibannya untuk membantu rakyat yang ditindas oleh masyarakat masa kini. Karena mengabaikan individu sosiologi dianggap tidak mampu mangatakan sesuatu yang bermakna tentang perubahan politik yang dapat mengarah ke sebuah masyarakat manusia dan yang adil.
          Kritik terhadap Masyarakat Mosern. Kebanyakan karya aliran kritis ditujukan untuk mengkritik masyarakat modern dan berbagai jenis komponennya. Kebanyakan teori Marxian awal secara tegas tertuju ke bidang ekonomi, sedangkan aliran kritis menggeser orientasinya ke tingkat kultural mengingat kultur dianggap sebagai realitas masyarakat kapitalis modern. Pemikiran kritis telah dibentuk tidak hanya oleh teori Marxian, tetapi oleh teori Weberian, seperti tercermin pada perhatian mereka kepada rasionalitas sebagai perkembangan dominan dalam dunia modern. Menurut teoritisi kritis, rasionalitas formal tidak mencerminkan perhatian mengenai cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuannya adalah semata-mata untuk menemukan cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan apapun yang dianggap penting oleh pemegang kekuasaan. Meski kehidupan modern kelihatan rasional, aliran kritis memandang masyarakat modern penuh dengan ketidakrasionalan. Masyarakat adalah tidak rasional karena dunia rasional merusak individu serta kebutuhan dan kemampuan mereka, bahwa perdamaian dipertahankan melalui ancaman perang terus-menerus dan bahwa meski sarana yang ada suadah cukup, rakyat tetap miskin, tertindas, tereksploitasi dan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri.
          Kritik terhadap Kultur. Teori kritis melontarkan kritik pedas terhadap apa yang mereka sebut "industi kultur", yakni struktur yang dirasionalkan dan dibirokrasikan yang mengandalkan kultur modern. Industri kultur menghasilkan apa yang secara konvesional disebut "kultur massa" yang didefinisikan "sebagai kultur yang diatur, tidak spontan dimaterialkan, dan palsu, bukan ketimbang sesuat yang nyata". Ada dua hal yang paling dicemaskan oleh pemikir kritis mengenai industri kultur ini. Pertama, mereka mengkhawatirkan mengenai kepalsuannya. Mereka membayangkan sebagai sekumpulan paket gagasan yang diproduksi secara massal dan disebarkan ketengah-tengah massa melalui media. Kedua, teoritisi kritis terganggu oleh pengaruh yang bersifat menentramkan, menindas, dan membius dari industri kultur terhadap rakyat. Aliran kritis juga tertarik dan kritis terhadap apa yang disebut sebagai industri pengetahuan, yang mengacu kepada entitas-entitas yang berhubungan dengan produksi pengetahuan yang menjadi struktur otonom didalam masyarakat. Analisis kritik Marx terhadap kapitalisme membuatnya berharap masa depan, tetapi banyak teoritisi kritis malah masuk pada pandangan putus asa dan tanpa harapan. Mereka melihat problem-problem dunia modern bukan hanya ada kapitalisme, tetapi mewabah sampai ke dunia yang dirasionalkan. Sebagian besar teori kritik adalah sejalan dengan analisis kritik. Meskipun teori kritik juga mempunyai sejumlah minat positif, tetapi ia lebih banyak memberikan kontribusi yang lebih kritis ketimbang kontibusi positif. Dan karena alasan ini mereka merasa bahwa teori kritik tak banyak memberi sumbangan pada teori sosiologi.

Tugas ke 4 Teori Kritik Nama:Apik sopan Katanya(1112051000162)

TEORI KRITIS( CRITICAL THEORY )
            Teori kritis adalah sebuah produk sekelompok neo-Marxis Jerman yang tidak puas dengan keadaan teori Marxian. Teori kritis resmi didirikan di Frankfurt  Jerman 23 Februari 1923. Ada berbagai teori kritis, yaitu :
1.      Kritik Terhadap Marxian
Teori kritis mengkritik Marxian penganut determinisme ekonomi yang mekanis. Seharusnya tidak saja memusatkan perhatian pada bidang ekonomi tapi juga kepada aspek kehidupan sosial yang lain, misalnya dalam bidang cultural. Selain itu teori kritis juga mengkritik masyarakat bekas Uni Soviet yang pura-pura dibangun berdasarkan teori Marxian.
2.      Kritik Terhadap Positivisme
Aliran positivisme beranggapan bahwa ilmu fisika sebagai standar kepastian dan ketetapan untuk semua ilmu dan metode ilmiah dapat diterapkan pada seluruh bidang studi. Penganut positivisme percaya bahwa pengetahuan bersifat netral. Mereka merasa bahwa mereka dapat mencegah masuknya nilai-nilai kemanusiaan dalam pemikiran mereka. Teori kritis mengkritik bahwa positivism menyebabkan actor dan ilmuwan menjadi pasif, dan positivism berwatak konservatif.
3.      Kritik Terhadap Sosiologi
Sosiologi diserang karena keilmiahannya. Aliran kritis berpandangan  bahwa sosiologi telah melepaskan kewajibannya untuk membantu masyarakat yang ditindas masyarakat lain, padahal seharusnya sosiologi menciptakan sebuah perubahan sosial.
4.      Kritik terhadap Masyarakat Modern
Aliran kritis mengkritik masyarakat modern dominasi dalam masyarakat modern telah bergeser dari bidang ekonomi kebidang cultural. Mereka menganggap cultural ditindas oleh individu dalam masyarakat. Meskipun masyarakat modern terlihat rasional tapi menurut teori kritis masyarakat modern penuh dengan ketidakrasionalan. Hal ini didasarkan pada dunia rasional telah merusak individu, kebutuhan dan kemampuan masyarakat modern. Misalnya perdamaian dipertahankan melalui peperangan terus menerus atau meski sarana-sarana yang sudah cukup, rakyat tetap miskin, tertindas, tereksploitasi dan tidak mampu memenuhi hidup mereka sendiri. Hal lain yang dikritik adalah tekhnologi. Teori kritis melihat tekhnologi diciptakan untuk menindas individualitas.
      1.           5 Kritik terhadap Kultural/ Kebudayaan
Aliran kritis juga tertarik pada apa yang disebut " industry pengetahuan", yang berhubungan dengan produksi pengetahuan misalnya universitas atau lembaga. Universitas atau lembaga dinilai hanya tertarik untuk menyebarkan pengaruh kepada masyarakat luas. Hal lain yang dikritik adalah mengenai televisi. Televise dianggap yang mengontrol suatu kebudaayann, karena mempengaruhi masyarakat luas atau bisa juga menyebarluaskan kepalsuan secara missal melaui media dan digunakan sebagai alat untuk memanupulasi individu untuk mengikutu apa saja yang ada dalam masyarakat.

TUGAS KE 4 TEORI KRITIS KARL MARX

TEORI KRITIS KARL MARX
Teori kritis adalah produk sekelompok neo-Marxis jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian (Bernstein, 1995; Kellener, 1993; untuk tinjauan yang lebih luas terhadap teori kritis, lihat Agger, 1998), terutama kecenderungannya menuju determinisme ekonomi. teori kritis telah berkembang melampaui batas aliran frankfrut (Calhoun dan Karaganis, 2001; Telos, 1989-90). Teori kritis berasal dari dan sebagian besar berorientasi kepemilik Eropa, meski pengaruhnya tumbuh dalam sosiologi Amerika  (Marcus, 1999; van den Berg,1980).
Ø  Kritik utama tehadap kehidupan  Sosial dan Intelektual
Teori kritis sebagaian besar terdiri dari kritik terhadap berbagai aspek kehidupan sosial dan intelektual, namu tujuan utamanya adalah mengungkapkan  sifat masyarakat secara lebih akurat(Bleich, 1977).
Ø  Kritik terhadap teori Marxian
Teoritis kritis ini merasa terganggu oleh pemikir Marxsis penganut determinisme  ekonomi yang  mekanistis(Antonio, 1981; Schroyer, 1973; Sewart, 1978). Hebarmas (1971) mengkritik determinismeyang tersirat dibagian tertentu dari pemikiran asli Marx, tetapi kritik mereka sangat ditekankan pada neo-Marxis terutama karena mereka telah menafsirkan pemikiran Marx terlalu mekanistis.
Ø  Kririk terhadap Positivisme 
Positivisme menerima gagasan bahwa metode ilmiah tunggal dapat diterapkan pada seluruh bidang studi. Penganut positivisme yakin bahwa pengetahuan bersifat netral. Mereka merasa bahwa mereka dapat mencegah masuknya nilai-nilai kemanusiaan kedalam pemikiran mereka. Keyakinan  ini selanjutnya menimbulkan pandangan bahwa ilmu tak berdaa dalam posisi mendukung bentuk tindakan sosial khusus apa pun. Aliran kritis menentang positivisme karena berbagai alasan (sewart, 1978). Pertama positivisme cenderung melihat kehidupan sosisal sebagai proses alamiah. Kritik ini mengarah kepandangan bahwa positivisme berwatak konservatif. Seperti yang dikatakan Martin Jay tentang positivisme ini, "akibatnya  adalah mengabsolutkan 'fakta' dan reifikasai tatanan yang ada .
Ø  Kritik terhadap Sosiologi
Sosiologi diserang  karena "keilmiaahannya", yakni karena menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan didalam dirinya sendiri.aliran kritis berpandangn bahwa sosiologi tak serius mengkritik masyarakat, tak berupaya merombak struktur sosial masa kini.menurut anggota aliran ini. Menurut anggota aliran ini, sosiologi lebih memperhatikan masyarakat sebagai satu kesatuan ketimbang memperhatikan individu dalam masyarakat, maka mereka mengabaikan interaksi individu dan masyarakat.
Ø  Kritik terhadap masyarakat modern
Kebanyakan teori marxian awal secara tegas tertuju ke bidang ekonomi, sedangkan aliran keritis menggeser orientasinya ke tingkat kultular mengingat kultur di anggap sebagai realitas masyarakat kapitalis modern. Artinya, tempat dominasi dalam masyarakat modern telah bergeser dari bidang ekonomi ke kultular. Karena itulah aliran keritis mencoba memusatkan perhatian pada penindasan kultular atas individu dalam masyarakat. Menurut teoritis kritis, rasionalitas formal tak mencerminkan perhatian mengenai cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Inilah yang di pandang sebagai "cara berpikir teknoratis" dimana tujuannya adalah untuk membantu kekuatan yang mendominasi, bukan untuk memerdekakan individu dari dominasi. Meski kehidupan modern kelihatan rasional, aliran kritis memandang masyarakat modern penuh dengan ketidakrasionalan (crook, 1995.) gagasan ini dapat diberi nama "irasionalitas dari rasionalitas formal".
 
Ø  Kritik terhadap kultur
Teoritisi kritis melontarkan kritik pedas terhadap apa yang mereka sebut "industri kultur" yakni struktur yang dirasionalkan dan di birokratisasikan yang mengendalikan kultur modern. Perhatian terhadap industri kultur lebih mencerminkan perhatan terhadap konsep super struktur marxian ketimbang terhadap basis ekonomi. Ada 2 hal yang paling dicemaskan oleh pemikir kritis mengenai industri kultur. Pertama, mereka menghawatirkan mengenai kepalsuannya. Kedua, teoritisi kritis terganggu oleh pengaruh yang bersifat menentramkan, menindas dan membius dari industri kultur terhadap rakyat (d.cook,1996;vrietman,1981;tar,1977:83;zipes,1994). Kllener mangambil tradisi markxian lain untuk menyajikan konsepsi yang lebih utuh tentang industri televisi. Aliran kritis juga tertarik dan kritis apa yang disebut sebagai "industri pengetahuan". Analisis kritis marx terhadap kapitalisme membuatnya berharap pada masa depan, tetapi banyak teoritisi kritis malah masuk pada pandangan putus asa dan tanpa harapan.
Kontribusi- kontribusi utama
Subjektivitas, kontribusi besar dari aliran kritis adalah usahanya untuk mengorientasikan teori markxian kearah subjektif akar hegelian dari teori marks adalah sumber utama dari minat terhadap objektivitas byak pemikir kritis memandang diri mereka kembali pada akar tersebut.
Dialegtika, ide ini dikritik dari sudut pandang marksisme analitik yang akan di bahas. Teori kritis juga memikirkan tentang masa depan, tetapi dengan mengikuti pemikiran orisinil marks. Pemikir kritis dapat dikatakan sibuk dengan hubungan yang saling mempengaruhi antara teori dan praktek. Karena itu teori akan diberi informasi oleh praktik sedangkan praktik akan dibentuk oleh teori. Sesungguhnya, salah satu kritik paling keras terhadap teori kritis adalah bahwa teori itu biasanya ditulis sedemikian rupa sehingga hampir tidak bisa dipahami oleh masyarakat.
Ø  Kritik terhadap teori kritis
Pertama teori kritis dituduh bersifat ahistoris, Kritik ini adalah kritik terhadap setiap teori markxian, yang semestinya historis dan komperatif. Kedua, aliran kritis seperti telah kita lihat, umumnya mengabaikan ekonomi. Ketiga teoritisi kritik cenderung beragumen bahwa kelas pekerja telah hilang sebagaimana halnya kekuatan revolusioner, pandangan yang bertentangan dengan analisis markxian tradisional. Kritik-kritik tersebut membuat tokoh marksis tradisional terkemuka seperti bottomore berkesimpulan : "aliran frankfurt, dalam bentuk orisinilnya, dan aliran marksisme sosiologi telah mati "  (1984:76).ide-ide Jurgen Habermas, meski teori kritik sedang menurun Habermas dan teorinya masih hidup. Perbedaan Habermas dan Marx,tujuan Habemas adalah "mengembangkan program teori yang saya pahami sebagai rekonstruksi materialisme historis"Habermas mengambiltitik tolak Marx(potensi manusia, spesis makhluk, "aktivitas manusia yang berperasaan")Habermas mengatakan bahwa Marx telah gagal untuk membedakan antara dua komponen antalitikyang berbeda-kerja. Marks tak hannya sekedar memusatkan perhatian pada kerja, tetapi menepatkan kerja yang merdeka  dan kretif sebagai basis analisis kerja itu dalam berbagai epos sejarah, terutama dalam masyarakat kapitalisme. Menurut marks element dari spesies manusia ditemukan dalam kerja di dalam masyarakat kapitalis.
Rasionalisasi,dalam hal ini Habermas selain dipengaruhi pemikiram Marx,juga dipengaruhi oleh weber. Menurut Habermas tindakan rasional-purposif menumbuhkan kekuatan produksi dan meningkatkan kontrol teknologi atas kehidupan (Habermas,1970).
Komunikasi ,habermas membedakan antara tindakan komunikatif yang telah dibahas diatas dan diskursus (discourse). Sementara tindakan komunikatif terjadi dalam kehidupan sehari-hari, diskursus adalah bentiuk komunikasi yang dipisahkan dari konteks pengalaman dan tindakan,dan mempunyai struktur yang meyakinkan kita.
 
BERSUMBER DARI                        :           George Ritzer & Douglas J.Goodman
TEORI SOSIOLOGI MODERN  Edisi ke-6 2003 McGraw  -Hill cetakan ke - 4
 
                                                                        NAMA            :           NENDEN NELAWATI
                                                                        NIM                :           1112051000135
 
 

Cari Blog Ini