Minggu, 09 Desember 2012

laporan 12, KETERSEDIAAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK YANG MEMILIKI BERBAGAI MACAM KETERBATASAN, ANNISAH BILQIS, KPI 1 E

KETERSEDIAAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK YANG MEMILIKI BERBAGAI MACAM KETERBATASAN
 
 
I.        LATAR BELAKANG
                Setiap anak mempunyai hak untuk menerima pendidikan yang layak, terutama anak Indonesia yang sangat memerlukan pendidikan yang pantas untuk mereka dapatkan. Anak-anak orang mampu atau anak-anak yang kurang mampu berhak juga mendapatkan pendidikan yang sama rata selama 12 tahun. Banyak sekolah-sekolah yang berdiri kokoh di kota Jakarta ini juga banyak yang mendirikan sekolah anak-anak kurang mampu seperti dibawah jembatan, penghuninya pun anak jalanan. Disini saya akan mewawancarai seorang mahasisiwi yang peduli akan pendidikan bagi anak yang kurang mampu dan memiliki keterbatasan fisik untuk berbagi ilmunya.
II.            PERTANYAAN POKOK
                -              Seberapa pentingkah pendidikan bagi para generasi penerus bangsa?
 
III.           METODE PENELITIAN
                Metode Kualitatif.
                Lokasi    : Kampung Dukuh No. V Rt 010/04, Kramat Jati Jakarta Timur.
                Waktu   : 09.00-10.30 WIB
 
IV.          GAMBARAN TOKOH
                Seorang mahasiswi bernama Putri Indriyani, dia adalah sahabat saya di SMA. Dia adalah mahasiswi Universitas Dr. Hamka/UHAMKA yang mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi dan rasa sayang terhadap anak-anak sangat melekat sekali. Walaupun di jam kuliahnya yang sangat sibuk tetapi waktunya selalu diluangkan untuk mengajari anak-anak yang kurang mampu dan memiliki keterbatasan fisik. Dia juga aktif dalam kegiatan sosial dikampusnya.
 
V.         ANALISIS
            Bagi para anak yang memiliki keterbatsan fisik dan kurang mampu tidak ada hambatan sama sekali untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Disini saya mewawancarai seorang mahasisiwi yang menjadi tebaga pengajar untuk mengajari anak-anak yang kurang mampu dan memiliki keterbatasan fisik. Dia berkata bahwa jika ingin mengajar harus ikhlas, kita harus menerima kondisi apapun demi anak-anka mendapatkan pendidikan yang sama dengan yang lainnya. Apalagi anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik itu pasti sulit untuk mengajarinya. Dengan bantuan usaha dan kerja keras untuk mengajari mereka, pasti mereka juga merasakannya. Anak yang memiliki keterbatasan fisik juga mempunyai rasa semangat untuk mendapatkan ilmu seperti teman-teman yang lainnya. Seperti sekolah SLB (Sekolah Luar Biasa) yang diisi oleh anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik, tetapi semua manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menjadi relawan tenaga pengajar ini tidak digaji. Tugasnya tidak hanya mengajari saja tetapi memberi nasihat dan motivasi untuk selalu membangun semangat mereka. Disisi lain, banyak kegiatan yang diadakan oleh anak-anak ditempat sekolah itu. Membangun semangat mental terhadap anak-anka seperti itu sangat penting apalagi mereka adalah generasi penerus bangsa walaupun memiliki keterbatasan fisik. Tolong-menolong antar sesama adalah menjadi kewajiban kita. Berbagai ilmu yang kita ketahui harus dibagi ke orang yang tidak tahu. Hubungan antar para tenaga pengajar dan anak-anak didikannya juga sangat baik karena anak-anaknya saling terbuka tidak ada yang minder satu sama lain.

tugas penelitian tugas ke 12

Laporan hasil penelitian terhadap seorang tokoh pengubah dalam kehidupan Sosial
Ustad  H. Muhammad Topik Ds MA.
( SEORANG USTAD )

NENDEN NELAWATI
KPI  1 E
NIM    (1112051000135)
 
 
 
1.      latar Belakang
Manusia yang baik adalah manusia yang bemanfaat bagi orang lain. Nabi Muhammadpun mengajarkan kepada kita untuk  melakukan sesuatu yang bermanfaat jika kita mampu untuk melakukannya, walaupun sedikit.Seseoarang  tokoh yang dapat membuat suatu  perubahan dalam  keadaan di lingkungannya adalah tokoh yang dapat  mencerminkan bahwa beliau adalah tokoh yang baik dan pantas untuk diteladani. Tapi menjadi tokoh yang seperti itu tidak gampang, melainkan hal yang sangat sulit, selain beliau harus dapat mengatur sistem dalam kehidupan sosialnya  terlebih dahulu beliau harus bisa  mengatur sistem kehidupan pada didrinya sendiri dan keluarganya. Bagaimana ia mengatur keluarga, anak dan istrinya, dari bagaimana ia berprilaku, mendidik seorang anak menjadi anak yang baik, menjadi kepala keluarga yang tegas dan berwibawa.


Dari situlah ketika seorang tokoh yang berperan penting  dekat dengan masyarakat, menjadi sorotan, sistem yang beliau buat baik, masyarakat senang, banyak perubahan yang positiv yang terjadi yang membuat masyarakat  yang berada dalam lingkungan merasa nyaman dan bangga terhadap beliau. Tidak hanya dalam perubahan keadaan lingkungan saja tapi pola berpikir mereka pun pasti berubah. Karena pasti mereka berpikir dan berinisiatif " pemimpin saja mampu untuk melakukan itu masa kita tidak bisa! Malu  kita " .
 
2.      Pertanyaan pokok
·         Seberapa eratkah kepedulian  dan hubungan  Anda terhadap masyarakat dilingkungan Anda?
 
3.      Metode Penelitian
Menggunakan metode Kuantitatif, karena yang merasakan, melihat bahkan menilai  bagaiman tokoh  tersebut dan perubahan apa saja yang terjadi itu adalah orang-orang yang berada disekitarnya.Sehingga saya menggunakan metode kuantitatif untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.
4.      Gambaran subjek
Wawancara yang saya laksanakan pada :
Hari                 :kamis 06  Des 2012
Jam                  :21.00  WIB
Bertempat       : dikediaman Beliau
Nara sumber    :
·         Bapak Drs. H. Muhammad Topik Ds MA.
Beliau  Seorang Ustd yang berada dipondok pesanteren Al Wahilah beliau dalah tokoh ustd yang sangat berwibawa, tegas dan sangat mempunyai disiplin yang sangat keras.
·         Keluarga beliau yaitu Istri beliau : Ibu Neneng
Anak –anak beliau : Taqhi,yordania,virda, fikoh, key.
·         Bapak Rusli yaitu Bapak Rt 03/10 cengkareng
·         Bapak Ahmad yaitu Bapak Rw 03/10 cengkareng
·         Ustad-Ustad yang berada dalam lingkungan Pondok Pesantren(Ustad  Syukron, Ustad Rizki, Ustad Krisman dan lainnya)
·         Santri putra dan putri Ponpes Al Washilah yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu. Kurang lebih berjumlah 30 orang yang terdiri dari kelas 3 SMK.
 
5.      Analisis
Bapak  Drs. H. Muhammad Topik Ds MA. Lahir di Cirebon 01 Januari '96. Beliau adalah anak pertama dari sepuluh bersaudara. Beliau terlahir dari keluarga kaya dan terpandamg, namun kehidupan beliau sangatlah sederhana. Beliau tidak pernah melihat apa yang  ada di belakang beliau, namun beliau selalu menunjukan inilah Aku, yang hidup mandiri dengan semua apa adanya. Dari kecil beliau sudah mondok, Ketika sekolah SD dari kelas 4 beliau lansung mengikuti UAN,  ketika di MTS baru masuk kelas 1 beliau langsung loncat ke kelas 2, Karena menurut para guru-guru sekolah Raaudatulodin Babakan Ciwaringin, beliau terlalu pintar. Belia  mondok di liriboyo selama 4 tahun, S1, di USWAH (Universitas Al Washilah). Lalu beliau berangkat Haji bersama ke dua orang tuanya, lalu beliau menikah, waktupun semakin berlanjut hingga akhirnya sekarang bealiau mempunyai 5 anak.
 
 
Menurut sang istri Ibu Neneng,  beliau adalah sosok ayah yang sangat disiplin dalam mendidik anak-anaknya, bertanggung jawab, berwibawa, santai, dan dapat menjadi teman bagi anak-anaknya. Kehidupan mereka sangatlah harmonis, tidak pernah ada konflik, jikapun ada mereka menyelesaikannya dengan sistem kekeluargaan yang sangat erat, mereka musyawarah, dan berdiskusi bagaimana penyelesaiannya. Beliau tidak pernah marah terhadap anak-anaknya, jikapun marah cukup dengan nada "ssstt" anak-anaknya sudah mengerti. Dalam kehidupan ekonomipun mereka berkecukupan.
Menurut beliau kepedulian dalam kehidupan itu relatif, semua itu adalah kewajiban kita semua sebagaimana kata Nabi Muhammad SAW yaitu merupakan sebuah bukti kesempurnaan iman seseorang yang kaitannya dengan kehidupan sosial. "tidak  termasuk umatku yang sempurna yang baik yang bisa dimanfaatkan., jika tidak ada kepeduliah terhadap hal-hal yang mencakup sosoial kehidupan". Apa saja yang kita berikan, jika kita memiliki  ilmu maka perankan   dengan ilmu, jika ekonomi kita ada gunakanlah ekonomi, jika kita memiliki kuasa/jabatan  maka gunakanlah itu.sesuai dengan potensi kita dan ada kesadaran dari diri kita sendiri. Itu semua adalah kewajiban universal, islam sendiri membahas hukum hanya 5 % sisanya adalah membahas tentang kehidupan.

Beliau memandang kehidupan masyarakat sekarang itu fure, Yaitu sebagai ladang untuk beramal soleh, ketika orang itu benar maka kita menjadi bagiannya, namun ketika sesorang salah kita berkewajiban untuk mengubahnya. Kita tidak  lari, Ini semua  problematika sosial. Masyarakat itu tidak pasif tapi aktif, seberapa besar kita berperan didalamnya kalu bisa  seluruhnya. Kita  tidak bisa terpisahkan bahkan pertanggungjawabannya samapi kepada allah.

Masyarakat sangat menghormati beliau, menurut masyarakat setempat beliau adalah tokoh yang sangat hebat dan beperan penting, bahkan beliau menjadi motor atau memotori kehidupan sosial yang ada dilingkungan tersebut. Untuk mengetahui apa saja perubahan yang terjadi tidak harus ditanya, tapi sudah banyak buktinya seperti, pembangunan tempat ibadah ( Mesjid ), pembangunan tempat-tempat pelatihan pendidikan, serta kehidupan moral masyarakatnya pun berubah. Bahkan anak-anak kecil yang bandel tidak takut pada orang tuanya melainkan lebih takut sama beliau. Seperti contoh pada saat mau melaksanakan shalat jumat, banyak anak-anak yang bermain di tempat rental PS, ketika di datengin oleh orang tuanya mereka melawan, tapi ketika yang mendatangi beliau semua langsung bubar." Itu menanadakan bahwa begitu besar  peran beliau dalam lingkungannya tersebut.
 
 
 
 
Tidak  hanya dalam lingkungan masyarakat tersebut saja yang berpendapat seperti itu, namun pendapat para ustad-ustad, santri putra/putri, semua hampir sama. Mereka berpendapat bahwa beliau adalah sosok yang sangat hebat, disiplin, berwibawa dan tangguh dalam melaksanakan / mengubah seorang santri yang tidak bisa menjadi bisa. Beliau sangat keras dalam mendidik, keras bukan pukulan, akan tetapi dorongan yang sangat keras dan kuat agar semua bisa berubah menjadi lebih baik.

Kesimpulandarianalisisdiatasbahwasanyasikapkepedulian / peranadalahkewajibanbagisemua orang. Bermanfaatdantidaknyakitadalamkehidupansosialadalahbuktikesempurnaanimankita.Dan kepedulianituberasaldarikesadarankitamasing-masing.

LAP.LAPANGAN 2 M.HIDAYATUL MUNIR KPI 1E

LAPORAN LAPANGAN 2
                                          TOKOH PERUBAH KEHIDUPAN SOSIAL
(BOMBER)
Nama:M.Hidayatul Munir
NIM : 1112051000131
 
I.) Latar Belakang
               Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Berbicara tentang perubahan, kita membayangkan sesuatu yang terjadi setelah jangka waktu tertentu; kita berurusan dengan perbedaan keadaan yang diamati antara sebelum dan sesudah jangka waktu tertentu. Perubahan sosial adalah setiap perubahan yang tak terulang dari sistem sosial sebagai satu kesatuan
            Dalam hal ini perubahan social tentang Grafiti,yaitu coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu.Dan definisi Grafiti juga berasal dari bahasa latin yaitu Graphium yang artinya menulis.Pada Grafiti menyebabkan objek yang sering muncul berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami kelompok tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami.Bahkan juga graffiti dalam menuangkan objek coret-coretnya selalu di tembok.
             Karena dalam masyarakat adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan kesulitan bagi masyarakat kelompok tertentu untuk menuangakan ekspresi seninya. Akibatnya sebagian individu menuangkan ekspresinya di objek dinding sebagai media untuk corat-coret.Meskipun kebanyakan masyarakat menolak hal itu karena merusak suatu pemandangan dan tidak enak dilihat.
         Pada Grafiitipun ada yang namanya gank graffiti yaitu sebagai tanda daerah kekuasaan dalam gank itu,sebagai gank gabungan dan kumpulnya para anggota gank.
        Adapun grafiti sebagai ketenaran seseorang atau kelompok,agar masyarakat tahu dan kenal kelompok tersebut.Dan juga grafiiti ini memerlukan tagging atau tanda tangan pembuat graffiti ayau bombernya sebagai tanggung jawabnya atas yang ia buat.
 
              
II.) Pertanyaan Pokok Penelitian
      1.Bagaimana hubungan anda dengan  masyarakat selaku anda menekuni kegiatan grafiiti?
 
III.) Metode Penelitian
Metode penelitian: Kualitatif
Lokasi penelitian:Tanggerang Selatan
Waktu penelitian:Sabtu,8 Desember 2012
 
IV.) Gambaran Subyek/Obyek Penelitian
             
               Saudara Muhammad Mujib dia adalah seorang Bomber,yang berkarya menjadikan coretan menjadi gambar dan seni yang indah.
 
 
 
V.) Analisis
               Dalam perubahan social pun kita harus tahu bahwa masyarakat tidak lepas dari yang namanya usur kebudayaan  semisal adat istiadat di dalam masyarakat daerah setempat.Dan juga kestabilan dalam kesepakatn bersama.
                 Seperti saudara Mujib ini yang dulunya seneng coret-coret di tembok karena ingin menjadikan sesuatu yang unik.Dalam berhubungan dengan masyarakat,banyak masyarakat yang melarang untuk coret-coret karena ada tempat sendiri untuk coret-coret karena ha itu biza merusak.Tapi ada sebagian masyarakat yang mengerti bahwa coret-coret di dinding suatu seni meskipun tidak pada tempatnya.saudara Mujib tida lantas berhenti untuk coret-coret sehingga sekarang ia biza berkarya dengan coretan itu yang berlanjut dalam gambar yang sangat bagus dan menjadi seni lukis yang indah.
            Bahkan saudara Mujib ini pernah Juara I Tingkat Tanggerang selatan pada perayaan hari ant narkoba.Saudara Mujib ini telah merubah social yang jelek menjadi karya yang indah dan menjadikan kita sebagai seorang seniman.Jadi kita jangan pernah meremehkan seseorang yang berkarya karena karya seseorang itu adalah bentuk menuangkan ekspresinya.
Dan juga graffiti mempunyai berbagai fungsi yaitu bahasa rahasia suatu kelompok,sebagai ekspresi ketidakpuasan dalam keadaan social.
 

Cari Blog Ini