Minggu, 27 September 2015

Fauzia Nurul Khotimah_TUGAS 1_Demografi(ILMU KEPENDUDUKAN)

Fauzia Nurul Khotimah

1113054000007

PMI 5

 

1. Pengertian Kependudukan

Penduduk adalah Mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah Negara ( Menetap ) – Lahir secara turun temurun & besar di Negara itu Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:

1. Orang yang tinggal di daerah tersebut

2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.

Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.

Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi pertama sekali ditemukan oleh Achille Guillard. John Graunt adalah seorang pedagang di London yang menganalisis data kalahiran dan kematian, migrasi dan perkawinan yang berkaitan dalam proses pertumbuhan penduduk. Sehinnga John Graunt dianggap sebagai bapak Demografi.

Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu demografi. Berbagai aspek perilaku manusia dipelajari dalam sosiologi, ekonimi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengencer hingga pelanggan potensial (Wikipedia,2009).Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dianmika kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

 

 

 

2. Teori Kependudukan

Robert Thomas Malthus (1766-1834) terkenal sebagai pelopor Ilmu kependudukan (populatin Studies) sebagai bagian dari rentatan perkembangan demografi yang telah dimulai saat pertengahan abad ke 17. Tulisan monumentalnya An Essay On The Principle Of Population As It Affects Future Improvement Of Society, With Remarks On The Speculations Of Mr. Godwin, Mr. Condorcet and Other Writers atau lebih popularnya dengan sebutan Prinsip Kependudukan ( The Principle Of Population) untuk pertama kali terbit pada tahun 1798. Meskipun memperoleh banyak keritik, pada dasarnya mendapat pengakuan yang luas dikalangan para ahli. Inti pemikiran dan pendapat Malthus kemudian dikenal dengan Teori Kependudukan Malthus.

Malthus memulai dengan merumuskan dua postulat yaitu :

1.      Bahwa pangan dibutuhkan untuk hidup manusia

2.      Bahwa kebutuhan nafsu seksual antar jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang masa.

            Atas dasar ponsulat tersebut Malthus menyatakan bahwa , jika tidak ada pengekangan, kecendrungan pertambahan jumlah manusia akan lebih cepat dari pertambahan substen (pangan) perkembangan substen (pangan) mengikuti deret hitung dengan interval waktu 25 tahun.

            Menurut Malthus pengekangan pengembangan penduduk dapat berupa pengekangan segera dan pengekangan hakiki. Yang dimaksud dengan faktor  pengekangan hakiki adalah pangan, sedangkan pengekangan segera dapat berbentuk pengekangan prefentif dan pengekangan positif. Pengekangan prefentif adalah faktor-faktor yang bekerja mengurangi anggka kelahiran. Pengekangan prefentif yang dianjurkan Malthus adalah pengendalian diri dalam hal nafsu seksual antara jenis seperti penundaan perkawinan. Pengekangan positif merupakan faktor-faktor  yang mempengaruhi angka kematian dapat berupa epidiem, penyakit-penyakit dan kemiskinan.

            Kritik-kritik terhadap teori kependudukan Malthus yang juga sering dipandang sebagai kelemahan-kelemahan dari teori tersebut antaranya berkisar pada:

1.      Malthus terlalu menekankan keterbatasan persediaan tanah meskipun dia adalah salah seorang penganjur industrialisasi dan penggunaan tanah secara efisien. Kenyataan dalam masa setelah Malthus menunjukan bahwa perbaikan teknologi pertanian seperti penggunaan pupuk buatan, pemakaian pestisida, dan irigasi yang efesien menghasilkan peningkatan produktivitas.

2.      Dia kuarang memperhitungkan bahwa, penemuan-penemuan baru, teknologi unggul dan industrialisasi dapat memberikan efek yang cukup berarti pada peningkatan hidup.

3.      Dia perpandangan bahwa pengontrolan kelahiran tidak bermoral dan tidak pernah melamarkan penggunaan alat-alat kontrasepsi secara meluas.

4.      Dengan majunya sistem trasportasi dan berlangsungnya pandangan internasional membuka pasaran baru bagi barang-barang hasil pabrik/industri, sumber-sumber bahan mentah tambahan dan mempermunah imigrasi.

            Timbulnya kesadaran bahwa ekploitasi sember daya dunia dan batasanya. Jika cepatnya perkembangan penduduk dunia berlangsung terus pada suatu saat akan melampaui kemampuan dunia menyediakan berbagai kebutuhan untuk mendukung suatu tingkat hidup dibanyak negara berkembang masih rendah dan perbaikan relatif lambat. Perkembangan yang begitu cepat dapat menjadi faktor penghambat bagi perbaikan hidup yang rendah itu. Dan kekhawatiran orang ini membicarakan kembali teori kependudukan Malthus sebagai sesuatu yang berharga.

            Munculnya teori-teori kependudukan hukum alamiah (natural theories) dan teori-teori kependudukan sosial (social theories) merupakan pula bagian dari usaha-usaha pencarian hukum-hukum kependudukan. Mereka yang dapat dikategorikan sebagai pendukung kelompok teori alamiah atau teori fisikologis, antara lain Michael Thomas Sadler, Thomas Doubleday, Herbert Spencer, Corrado Gini, dan Raymond Pearl. Mereka percaya bahwa ada hukum-hukum alam yang mengatur yang membebaskan setiap tanggungjawab manusia dari pengendalian pertumbuhan penduduk.

Michael Thomas Sadler menyatakan bahwa ada suatu hubungan terbalik antara jumlah penduduk suatu wilayah dan daya reproduksi mereka. Meningkatkan jumlah penduduk akan mengakibatkan menurunnya daya reproduksi yang bersangkutan, sedangkan menurut Herbert Spencer semakin maju manusia mengembangkan dirinya semakin banyak energi-energi untuk daya reproduksi.

 

vikron fahreza_tugas 1_Demografi (ilmu kependudukan)

Vikron Fahreza

1113054000025

PMI 5

Pengertian Dasar Tentang Kependudukan

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Jadi, apakah kependudukan itu? Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan.

Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.

Para ahli biasanya membedakan antara ilmu kependudukan (demografi) dengan studi-studi tentang kependudukan (population studies). Demografi berasal dari kata Yunani demos – penduduk dan Grafien – tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah, persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu. Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif. Demografi yang bersifat kuantitatif (kadang-kadang disebut Formal Demography – Demography Formal) lebih banyak menggunakan hitungan-hitungan statistik dan matematik. Tetapi Demografi yang bersifat kualitatif lebih banyak menerangkan aspek-aspek kependudukan secara deskriptif analitik. Sedangkan studi-studi kependudukan mempelajari secara sistematis perkembangan, fenomena dan masalah-masalah penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di sekitarnya.

Ilmu kependudukan yang perlu mendapat perhatian kita sekarang adalah lebih menyerupai studi antar disiplin ilmu yang dipadu dengan analisis demografi yang lazim diberi istilah Demografi Sosial. Disiplin lain banyak berhubungan dengan demografi antara lain matematika, geografi, sosilogi, ekonomi, kedokteran.


Tujuan dan Kegunaan Ilmu Kependudukan

Dalam mempelajari demografi tiga komponen terpenting yang perlu selalu kita perhatikan, cacah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi. Sedangkan dua faktor penunjang lainnya yang penting ialah mobilitas sosial dan tingkat perkawinan. Ketiga komponen pokok dan dua faktor penunjang kemudian digunakan sebagai variabel (perubah) yang dapat menerangkan hal ihwal tentang jumlah dan distribusi penduduk pada tempat tertentu, tentang pertumbuhan masa lampau dan persebarannya. Tentang hubungan antara perkembangan penduduk dengan berbagai variabel (perubah) sosial, dan tentang prediksi pertumbuhan penduduk di masa mendatang dan berbagai kemungkinan akibat-akibatnya. Berbagai macam informasi tentang kependudukan sangat berguna bagi berbagai pihak di dalam masyarakat. Bagi pemerintah informasi tentang kependudukan sangat membantu di dalam menyusun perencanaan baik untuk pendidikan, perpajakan, kesejahteraan, pertanian, pembuatan jalan-jalan atau bidang-bidang lainnya. Bagi sektor swasta informasi tentang kependudukan juga tidak kalah pentingnya. Para pengusaha industri dapat menggunakan informasi tentang kependudukan untuk perencanaan produksi dan pemasaran.



Teori Tentang Pertumbuhan Penduduk

Meskipun masalah kependudukan telah lama diperbincangkan di kalangan masyarakat, namun baru di sekitar abad ke 18 banyak diantaranya yang mulai menganalisis masalah kependudukan secara sitematis. Meskipun banyak para ahli yang menulis tentang masalah kependudukan di dunia, akan tetapi diantara tokoh-tokoh yang dianggap pakar ilmu kependudukan klasik adalah Thomas Malthus dan Karl Marx, sedangkan untuk generasi berikutnya yang paling menonjol adalah Warren Thompson dengan teori demografi transisinya.

Teori Malthus Tentang Penduduk
Orang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya daripada pada pertumbuhan penduduk adalah Thomas Malthus. Ia adalah salah seorang pendeta dan juga ahli politik ekonomi bangsa Inggris. Pada tahun 1978 ia menerbitkan buku analisis kependudukan berjudul "Essay On The Principle of Population" dan mempertahankan pendapatnya bahwa "natural law" atau hukum alamiah yang mempengaruhi atau menentukan pertumbuhan penduduk. Menurut Malthus, penduduk akan selalu bertambah lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan bahan makanan, kecuali terhambat oleh karena apa yang ia sebutkan sebagai moral restrains, seperti misalnya wabah penyakit atau malapetaka.

Teori Transisi Demografi
Pertumbuhan penduduk di belahan dunia sebelah barat tidak dapat dijelaskan hanya oleh teori Malthus saja. Selama dan setelah revoluasi industri, banyak negara barat mengalami fenomena pertumbuhan yang terus berlangsung hingga abad ke-20 setelah perang Dunia Ke-1,beberapa diantara negara-negara itu seperti Perancis, Inggris dan Skandinavia menunjukkan bahwa pertumbuhannya telah terhenti atau adanya gejala akan berhenti. Oleh karena itu perlu adanya teori baru yang dapat menjelaskan pertumbuhan yang eksplosif sifatnya dan juga pertumbuhan yang terhenti-henti sifatnya. Observasi ini digarap secara sistematis oleh para ahli demografi berkebangsaan Amerika Warren Thompson pada tahun 1929 dan diberi nama hipotesis transisi demografi. Thompson dan kawan-kawannya terus menghaluskan hipotesisnya secara sistematis dan sekarang dikenal dengan nama "theory of the demografic transition" atau teori transisi demografi. Teori ini menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang dinyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk.

Tahap 1 : Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan angka pertumbuhan nol (zero).
Tahap 2 : Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan meningkat terus.
Tahap 3 : Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi menurun.

tugas 1 demografi

Irsyadi farhan

Nim : 1113054000028

Pmi 5

Tugas 1 demografi


Ilmu kependudukan adalah suatu disiplin ilmu yang tidak dapat dipisahkan dalam pendalaman ilmu kesehatan masyarakat, karena dalam penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, maka yang paling urgent untuk diketahui struktur dari suatu masyarakat itu sendiri dan pendekatan jenis apa yang harus dipakai untuk dapat berinterkasi dalam sebuah populasi masyarakat.

Salah satu definisi dari Ilmu kependudukan adalah : suatu ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumah, sruktur (komposisi penduduk dan perkembangan dan perubahannya. (Multilingual Demografic Dictionary, 1982).

Definisi lain yang dikemukakan oleh ahli lain adalah : Ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan dan penyebab perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status).  (Philip M. Hauser dan Duddley Duncan. 1959 ) Sedangkan demografi memiliki arti : tulisan atau karangan mengenai rakyat atau penduduk

Jadi dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses  penduduk di suatu wilayah, yang strukturnya meliputi : Jumlah, Persebaran dan Komposisi Penduduk. Struktur penduduk ini dapat selalu berubah-rubah dan perubahan ini disebabkan karena proses demografi yaitu : kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.

3 (tiga) variable dasar demografi (basic demografic variable) :

  1. having children
  2. moving
  3. dying

Jika dibedah lebih dalam inti telaah dari demografi adalah :

1. Kajian kependudukan secara statistika dan matematika menyangkut perubahan penduduk, besar/jumlah, komposisi dan distribusi penduduk melalui 5 komponen demografi yakni fertillitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial (Bogue, 1976)

2. Barcley (1981) lebih menekankan pada kajian tentang perilaku penduduk secara keseluruhan buan pada perorangan dengan fokus kajian pada statistika dan matematika (Pure Demografi)

3. Houser and Duncan, lebih menitikberatkan pda dampak yang ditimbulkan oleh perubahan-perubahan penduduk (akses dari persebaran dan komposisi)

Dalam ilmu kependudukan juga dikenal istilah Study kependudukan, yaitu : segala perubahan yang berhubungan dengan aspek kehidupan berupa komponen-komponen (kelahiran, kematian dan perpindahan) yang berkaitan dengan jumah, komposisi dan distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.

 

Ruang Lingkup Ilmu Kependudukan

Demografi menekankan pada kajian-kajian sebagai berikut :

  1. Besar atau jumlah, komposisi dan distribusi penduduk dalam suatu wilayah
  2. Perubahan-perubahan dari jumlah penduduk, komposisi dan distribusinya.
  3. Komponen-komponen dari perubahan tersebut
  4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan komponen-komponen tersebut
  5. Konsekuensi dari perubahan baik jumlah, komposisi ataupun distribusi dalam komponen-komponen tersebut

Beberapa catatan tentang kajian kependudukan :

  • Besar atau jumlah penduduk hanya dapat berubah melalui fertilitas, mortalitas dan migrasi.
  • Bilamana seseorang lahir, mati atau pindah berarti secara terus menerus penduduk bertamah atau bekurang
  • Penduduk bertambah dengan cara kelahiran , pindah datang (moving-in)  ke suatu wilayah
  • Demikian pula jumlah penduduk akan berkurang dengan adanya kematian atau perpindahan keluar (moving-out) dari suatu wilayah

Sumber-sumber Data Dalam Kajian Ilmu Kependudukan

Sumber data yang biasanya dipakai dalam ilmu kependudukan adalah segala terbitan resmi, baik dalam bentuk angka grafik atau gambar yang merupakan sumber data.

Guna menganalisa demografi suatu masyarakat secara geografis perlu diketahui berapa jumlah penduduk yang tinggal disana. bagaimana penyebarannya, bagaimana penyebarannya, berapa yang lahir dan yang mati dalam tahun berjalan, berapa yang masuk (moving-in) dan berapa yang keluar (moving-out).

3   jenis informasi utama yang diperlukan dalam studi kependudukan :

  1. population size and distribution
  2. population process (fertility, mortality and migration)
  3. Population structure dan characteristic

Dalam Kependudukan Juga dikenal 3 (tiga) sumber data utama, yaitu :

SENSUS PENDUDUK

Suatu perhitungan penduduk secara lengkap dengan menghitung seluruh populasi dalam suatu negara, biasanya dilakukan karena pemerintah ingin mendapatkan data setiap penduduk yang meliputi : nama, alamat, hubungan dengan kepala keluarga, jenis kelamin, etnis, agama, umur, tahun kelahiran, status perkawinan, kewarganegaraan, dan lain-lain.

Jadi sensus penduduk merupakan keseluruhan proses pengumpulan data (collecting), menghimpun dan menyusun (compiling) dan menerbitkan data-data yang meliputi semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu.

Ada beberapa karakteristik perbedaan antara sensus dengan pengumpulan data yang lain, yaitu :

  1. Semua orang atau penduduk yang hidup dalam wilayah tercacah harus tercakup
  2. Serentak dilakukan pada satu waktu tertentu
  3. Dilaksanakan di suatu wilayah tertentu.

–  Unit cacah sensus adalah : perorangan, bukan KK atau RT

–  Sensus baru dikatakan selesai apabila semua informasi yang dikumpulkan suda diterbitkan

SURVEY

Bila sensus meliputi seluruh penduduk maka survey hanya mengambil sampel dari seluruh populasi saja.

Kelebihan survey adalah :

  1. Pengambilan data terkonsentrasi untuk tujuan tertentu karena itu sangat berpotensi untuk dikembangkan baik dalam skala besar maupun kecil.
  2. Dilaksanakan oleh orang lain yang berbeda dan biasanya terdiri dari tenaga profesional sesuai dengan sasaran masing-masing dan dilaksanakan dengan cara yang berbeda pula
  3. Biaya (cost) bisa lebih hemat sesuai dengan cakupannya

 

REGISTRASI VITAL

sistem ini telah dikenal sejak alam, Yaitu suatu pengumpulan data mengenai peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam masyaraat, sperti : kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, adopsi, migrasi dan lain sebagainya.

Jadi singkatanya registrasi viatla adalah semua sumber sejarah yang tercatat secara resmi baik oleh pemerintah maupun oleh badan swasta lainnya.

Kelebihan dari sisitem Registrasi adalah : data bertahan lama dan gampang diperoleh kapan saja diperlukan

Tujuan Kajian Kependudukan

Dilihat dari variable dasar demografi dan karakteristic penduduk maka para pakar bersepakat menyatakan tujuan utama kajian ilmu kependudukan adalah :

  1. Mengetahui kualitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu
  2. Menjelaskan pertumbuhan masa yang lampau, penurunannya dan persebarannya dengan data yang tersedia
  3. mengembangkan sebab akibat anatara perkembangan laju pertumbuhan penduduk dengan berbagai aspek sosial lainnya
  4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dengan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Beberapa Teori Tentang Kependudukan

Population perspekstif ialah suatu pandangan yang berhubungan erat dengan informasi dasar akan teori-teori atau pandangan bagaimana dunia berasimilasi secara demografi

Secara luas dalam hal ini dikenal adanya 2 doctrine :

I.  Doktrin Pro – Natalis

Masyarakat zaman dulu hanya menganut 1 paham yang menginginkan keberadaan penduduk yang banyak sebagai generasi penggantiakibat tingkat kematian yang  telalu tinggi.

Plato dalam tulisannya "The Law" menekankan bahwa kestabilan jumlah penduduk amat penting demi untuk menjamin kesempurnaan hidup manusia.

Zaman emperium Romawi, dibawah Caesar Julius dan Agustus Caesar ditandai dengan penganut Doktrin Pro-natalis.

Dalam hal ini penduduk yang banyak mutlak harus dipersiapakan untuk kesiapan angkatan perang yang akan menjamin keselamatan emperiumnya. Jadi paham ini lebih banyak dianut oleh raja-raja zaman dahulu atau paling kurang masih memiliki pemikiran tradisional.

II.  Doctrine Anti – Natalis

Paham ini didominasi oleh aliran kristenisi yang mulai berkembang di Eropa Tengah, dan doktrin ini berkembang dengan sangat pesat.

Dewasa ini hampir semua negara berkembanng atau maju sudah menganut doktrin Anti-Natalis, karena dalam kenyataannya proses pembangunan ekonomi harus berorientasi pada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan pertumbuhan ekonomi.

" Pandangan Maltus"

Thomas Robert Maltus (1798) seorang ahli di bidang ekonomi yang juga seorang pendeta terkenal di Inggris. Maltus saat itu berpandangan bahwa : penduduk memiliki kemampuan laur biasa untuk berkembang.  Jika pertumbuhan penduduk tersebut tidak dikendalikan maka pertumbuhannya akan mengikut deret pola ukur (2, 4, 8, 16, 32, ……), sedangkan pertumbuhan ekonomi dan pangan akan mengikuti deret pola hitung (1, 2, 3, 4, 5, …………)

Menurut Maltus ada 2 cara pengendaliannya, yaitu :

  1. Positive Checkyaitu cara pengendalian yang tidak moralis dan tidak dapat dikontrol seperti perang, wabah, atau perlakuan manusia lainnya yang tidak berperikemanusiaan.
  2. Preventive Check : yaitu dengan pengekangan moral dalam membatasi kelahiran (birth control ). dan untuk ini cara yang dianjurkan adalah dengan menunda atau pendewasaan perkawinan (PUP)

Maltus sendiri pada waktu itu konsekuen dengan apa yang diucapkannya yaitu dengan menikah pada usia 35 tahun dan hanya punya 2 anak.  Maltus sangat yakin bahwa secara alamiah konsekuensi pertumbuhan penduduk yang tidak bisa dikendalikan adalah kelaparan, alasannya adalah :

  • Manusia memiliki kemampuan berkembang secara alamiah dan tidak terbatas secara natural
  • Sedangkan penigkatan makanan selalu tidak akan mengimbangi pertumbuahn penduduk.
  • Pertumbuhan penduduk yang pesat juga akan menciptakan pengangguran (unemployment)

Pendapt Maltus sendiri banyak mendapatkan sanggahan dari berbagai pihak karena Maltus tidak mempertimbangkan kemajuan tekhnologi.

Paham Marvist

Karl Marvist dan Friedrich Engels (1834) adalh generasi sesudah Maltus.

Paham Marvist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus, karena menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia.

Dasar Pegangan Marvist adalah :

  1. Beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
  2. Beda pandangan Marvist dan Maltus adalah pada "Natural Resource" tidak bisa dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk.

Kesimpulan

  1. Kalangan pesimis bersiteguh bahwa pertumbuhan penduduk adalah sesuatu yang sangat mengerikan sperti suatu ledakan bom yang dahsyat, sedangkan kalangan optimis berharap pertumbuhan penduduk pertumbuhan penduduk akan diimbangkan dengan penemuan dan kemajuan tekhnologi
  2. Apakah anda seorang pesimis atau optimis, yang pasti anda akan hidup dan berjuang bersama jutaan manusia lainnya seperti sekarang.
  3. Ruang lingkup kajian demografi meliputi semua persoalan yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh besarnya jumlah penduduk (population size), penyebarannya, proses, bentuk karakteris penduduk
  4. Inti perubahan kajian kependudukan ialah proses kematian, kelahiran dan imigrasi
  5. Untuk mendalamia kajian proses dan perubahan penduduk anda perlu mengetahui berapa jumlah penduduk yang hidup, berapa yang lahir dan berpa yang mati, jumlah yang masuk, keluar dan alasan mengapa semua itu terjadi

 

Rizky Arif Santoso_Ilmu Kependudukan_Tugas 1

ILMU KEPENDUDUKAN

A.   Pengertian Kependudukan Dan Demografi

Demografi, secara etimology  (kebahasaan) berasal bahasa Latien, kata 'demograhie' terdiri dari dua kata yaitu  demos dan graphiendemos artinya penduduk dan graphien berarti  catatan, bahasan tentang sesuatu.  

 Secara epistemology kata demorafi diberi  makna lebih spesifik tentang penduduk, menurut Philip M Hauser dan Dudley Duncan (1959) demografi didefinisikan sebagai berikut:

"Demografi mempelajari jumlah, persebaran wilayah, dan komposisi penduduk, perubahan  dan sebab perubahan itu yang biasanya timbul   karena kelahiran, perpindahan penduduk, dan mobilitas sosial".

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Struktur penduduk meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk.  Struktur penduduk di suatu wilayah selalu berubah ubah dan perubahan tersebut disebabkan oleh karena adanya proses demografi yaitu kelahiran (natalitas= natality), kematian (mortalitas = morality) dan perpindahan penduduk (migrasi= migration).

Demografi memerlukan kependudukan untuk menjawab sebab-akibat dari fenomena demogafi. Jadi dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses  penduduk disuatu wilayah, yang strukturnya meliputi : Jumlah, Persebaran dan Komposisi Penduduk. Struktur penduduk ini dapat selalu berubah-rubah dan perubahan ini disebabkan karena proses demografi yaitu : kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.

B.    Ruang Lingkup Ilmu Kependudukan

Ruang lingkup Demografi :

·           Demografi menekankan pada kajian-kajian sebagai berikut :

·           Besar atau jumlah, komposisi dan distribusi penduduk dalam suatu wilayah

·           Perubahan-perubahan dari jumlah penduduk, komposisi dan distribusinya.

·           Komponen-komponen dari perubahan tersebut

·           Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan komponen-komponen tersebut

·           Konsekuensi dari perubahan baik jumlah, komposisi ataupun distribusi dalam komponen-komponen tersebut

Beberapa catatan tentang kajian kependudukan :

·         Besar atau jumlah penduduk hanya dapat berubah melalui fertilitas, mortalitas dan migrasi.

·         Bilamana seseorang lahir, mati atau pindah berarti secara terus menerus penduduk bertamah atau bekurang

·         Penduduk bertambah dengan cara kelahiran , pindah datang (moving-in)  ke suatu wilayah

·         Demikian pula jumlah penduduk akan berkurang dengan adanya kematian atau perpindahan keluar (moving-out) dari suatu wilayah

Guna menganalisa demografi suatu masyarakat secara geografis perlu diketahui berapa jumlah penduduk yang tinggal disana. bagaimana penyebarannya, bagaimana penyebarannya, berapa yang lahir dan yang mati dalam tahun berjalan, berapa yang masuk (moving-in) dan berapa yang keluar (moving-out).

3   jenis informasi utama yang diperlukan dalam studi kependudukan :

·         population size and distribution

·         population process (fertility, mortality and migration)

·         Population structure dan characteristic

 

C.    Sumber Data Kependudukan

Dalam Kependudukan Juga dikenal 3 (tiga) sumber data utama, yaitu :

a)      SENSUS PENDUDUK

Suatu perhitungan penduduk secara lengkap dengan menghitung seluruh populasi dalam suatu negara, biasanya dilakukan karena pemerintah ingin mendapatkan data setiap penduduk yang meliputi : nama, alamat, hubungan dengan kepala keluarga, jenis kelamin, etnis, agama, umur, tahun kelahiran, status perkawinan, kewarganegaraan, dan lain-lain.

Jadi sensus penduduk merupakan keseluruhan proses pengumpulan data (collecting), menghimpun dan menyusun (compiling) dan menerbitkan data-data yang meliputi semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu.

b)      SURVEY

Bila sensus meliputi seluruh penduduk maka survey hanya mengambil sampel dari seluruh populasi saja.

Kelebihan survey adalah :

·         Pengambilan data terkonsentrasi untuk tujuan tertentu karena itu sangat berpotensi untuk dikembangkan baik dalam skala besar maupun kecil.

·         Dilaksanakan oleh orang lain yang berbeda dan biasanya terdiri dari tenaga profesional sesuai dengan sasaran masing-masing dan dilaksanakan dengan cara yang berbeda pula

·         Biaya (cost) bisa lebih hemat sesuai dengan cakupannya

c)      REGISTRASI VITAL

Sistem ini telah dikenal sejak alam, yaitu suatu pengumpulan data mengenai peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam masyarakat, sperti : kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, adopsi, migrasi dan lain sebagainya.

Jadi singkatanya registrasi viatla adalah semua sumber sejarah yang tercatat secara resmi baik oleh pemerintah maupun oleh badan swasta lainnya. Kelebihan dari sisitem Registrasi adalah : data bertahan lama dan gampang diperoleh kapan saja diperlukan.

D.   Beberapa Teori Tentang Kependudukan

a)      Doktrin Pro – Natalis

Dalam hal ini penduduk yang banyak mutlak harus dipersiapakan untuk kesiapan angkatan perang yang akan menjamin keselamatan emperiumnya. Jadi paham ini lebih banyak dianut oleh raja-raja zaman dahulu atau paling kurang masih memiliki pemikiran tradisional.

b)      Doctrine Anti – Natalis

Paham ini didominasi oleh aliran kristenisi yang mulai berkembang di Eropa Tengah, dan doktrin ini berkembang dengan sangat pesat. Dewasa ini hampir semua negaraberkembanng atau maju sudah menganut doktrin Anti-Natalis, karena dalam kenyataannya proses pembangunan ekonomi harus berorientasi pada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan pertumbuhan ekonomi.

c)       Pandangan Maltus

Thomas Robert Maltus (1798) seorang ahli di bidang ekonomi yang juga seorang pendeta terkenal di Inggris. Maltus saat itu berpandangan bahwa : "penduduk memiliki kemampuan laur biasa untuk berkembang".  Jika pertumbuhan penduduk tersebut tidak dikendalikan maka pertumbuhannya akan mengikut deret pola ukur (2, 4, 8, 16, 32, ……), sedangkan pertumbuhan ekonomi dan pangan akan mengikuti deret pola hitung (1, 2, 3, 4, 5, …………)

Menurut Maltus ada 2 cara pengendaliannya, yaitu :

·         Positive Check :  yaitu cara pengendalian yang tidak moralis dan tidak dapat dikontrol seperti perang, wabah, atau perlakuan manusia lainnya yang tidak berperikemanusiaan.

·         Preventive Check : yaitu dengan pengekangan moral dalam membatasi kelahiran (birth control ). dan untuk ini cara yang dianjurkan adalah dengan menunda atau pendewasaan perkawinan (PUP)

Maltus sangat yakin bahwa secara alamiah konsekuensi pertumbuhan penduduk yang tidak bisa dikendalikan adalah kelaparan, alasannya adalah :

" Manusia memiliki kemampuan berkembang secara alamiah dan tidak terbatas secara natural. Sedangkan penigkatan makanan selalu tidak akan mengimbangi pertumbuahn penduduk. Pertumbuhan penduduk yang pesat juga akan menciptakan pengangguran (unemployment). Pendapt Maltus sendiri banyak mendapatkan sanggahan dari berbagai pihak karena Maltus tidak mempertimbangkan kemajuan tekhnologi ".

d)     Paham Marvist

Karl Marvist dan Friedrich Engels (1834) adalah generasi sesudah Maltus. Paham Marvist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus, karena menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia. Dasar Pegangan Marvist adalah :

·         Beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

·         Beda pandangan Marvist dan Maltus adalah pada "Natural Resource" tidak bisa dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk.

E.    Hal yang Berhubungan dengan Ilmu Kependudukan

v  Dinamika penduduk :

Dinamika penduduk akan melahirkan push and pull theory, yaitu Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan mengurangi.  

                                i.            Kekuatan menambah (dorong/push) : kelahiran, imigrasi

                              ii.            Kekuatan mengurangi (tarik/pull) : kematian, emigrasi

v  Laju pertumbuhan penduduk

Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah. Perubahan jumlah penduduk ini disebut sebaagi pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu.Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita masih termasuk tinggi.

Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/negara disebabkan oleh faktor-faktor demografi

                                i.            Angka kelahiran, fertilitas, natalitas/birth rate

                              ii.            Angka kematian, mortalitas/death rate.

                            iii.            Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)

                            iv.            Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin). 

v  Ukuran-ukuran dasar demografi

        i.                Rate = Angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian/penyakit tertentu dalam populasi dan waktu tertentu atau perbandingan antara kejadian dengan jumlah penduduk yang memiliki resiko kejadian tersebut. Digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian tertentu dalam masyarakat. Besarnya Rate =A/B x Konstanta (K). Contoh : Morbidity rate, Mortality rate, Natality rate. 

      ii.                Rasio / Ratio = Perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu waktu, atau perbandingan 2 bilangan yang tidak saling tergantung dan digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian. Besarnya rasio =A/B. 

    iii.                Proporsi = Perbandingan antara pembilang (Numerator) dengan penyebut (denominator) dimana Numerator termasuk/bagian dari denominator, dengan satuan %. Proporsi =A/(A+B) x 100. 

    iv.                Rata-rata = Yaitu ukuran nilai tengah yang diperoleh dengan cara menjumlahkan semua nilai pengamatan yang didapat kemudian dibagi banyaknya pengamatan yang ada. 

      v.                Frekuensi = Yaitu ukuran yang menyatakan berapa kali aktivitas/suatu kegiatan dilaksanakan pada periode waktu tertentu. 

    vi.                Cakupan = Ukuran untuk menilai pencapaian hasil pelaksanaan dari suatu terget kegiatan yang ditentukan pada periode tertentu.

v  Piramida penduduk

Komposisi penduduk perlu diketahui untuk berbagai hal antara lain :

        i.            Untuk mengetahui sumber daya manusia yang tersedia atas dasar usia maupun jenis kelamin

      ii.            Untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan

    iii.            Untuk studi komparatif antar daerah

    iv.            Untuk mengetahui proses demografi

Komposisi umur dan jenis kelamin paling penting karena tidak hanya diketahui keadaan penduduk secara biologis, namun juga kondisi penduduk secara ekonomi dan sosial.  Dengan mengetahui susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin, maka dapat diketahui kemungkinan bertambahnya penduduk di masa yang akan datang. 

v  Permasalahan Penduduk Indonesia :

§  Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa - sangat jarang di Kalimantan dan Irian.

§  Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar.

§  Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.

§ Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa.

§  Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat perhatian serius.

§  Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih tinggi

 

F.    Tujuan Kajian Kependudukan

·         Mengetahui kualitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu

·         Menjelaskan pertumbuhan masa yang lampau, penurunannya dan persebarannya dengan data yang tersedia

·         Mengembangkan sebab akibat anatara perkembangan laju pertumbuhan penduduk dengan berbagai aspek sosial lainnya

·         Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dengan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

 

Sumber : 

https://tuloe.wordpress.com/2009/06/20/dasar-dasar-ilmu-kependudukan/                        

http://nopanova1.blogspot.co.id/p/kependudukan-dan-demografi.html

 

Cari Blog Ini