Senin, 22 April 2013

Media Cetak dan Media Konvensional (Struktur, Sistem, dan Dampak)_FADHLIH ARIF 109051000157_PERTEMUAN KE6


 New media yang sedang bomming di kehidupan dewasa ini seperti Facebook, Twitter, blogger dan lain-lain, membawa perubahan yang besar dalam kehidupan, namun apakah dengan membludaknya segala jenis media baru akak new media berdampak pada media konvensional???
Media konvensional yang kita kenal dapat kita jumpai setiap hari baik melalui surat kabar, majalah, televisi maupan radio, dan dengan cepat pula kita dapat memperoleh informasi dari sana, dan dari sini kita bisa memberikan kesimpulan bahwa, adanya New Media tak akan pernah dapat menggusur sebuah Media konvensional, hal ini didasari pula oleh kegunaan atau kepentingan dari media itu sendiri.

METODOLOGI STUDI MEDIA DAN SISTEM SOSIAL_NANDA CAHAYA FEBRIANA_TUGAS KE 6

METODOLOGI STUDI MEDIA DAN SISTEM SOSIAL
NANDA CAHAYA FEBRIANA(1110051000141)
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
I. Pendahuluan
Seiring dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi, makna komunikasi bukan hanya bagaimana komunikator menyampaikan pesan, lalu komunikan menerima pesan tersebut melalui media manapun. Saat ini makna komunikasi menjadi lebih kepada pengertian dari apa medianya atau apa pesan yang disampaikan melalui media tersebut. Era informasi ditandai dengan dua hal pokok yakni: (1) informasi sebagai komoditi, (2) terjadinya konvergensi media. Informasi sebagai komoditi bermakna informasi dijadikan sebagai barang ekonomi yang dapat diperdagangkan. Komunikasi dan informasi kini menjadi pusat dari bisnis telekomuniasi, penerbitan, internet dan industri computer. Sedangkan konvergensi media merujuk pada meluasnya kegunaan suatu medium komunikasi. Misalnya bila pada awalnya TV hanya digunakan untuk menyaksikan program-program yang disiarkan oleh stasiun TV, kini TV melebar fungsinya menjadi alat untuk menkmati internet, DVD, foto-foto pribadi, video games dsb. Telepon yang awalnya kabel telepon hanya diperuntukkan percakapan, kini bisa digunakan untuk fax, internet, modem,dsb.[1]

tugas 4-kisah pejuang ekologi-Badzlia Rusydina F & Yulia Yusyunita-PMI 6

Nama                          : Badzlia Rusydina Framutami & Yulia Yusyunita
NIM                            : 1110054000033
Mata Kuliah              : Ekologi Manusia
Semester                     : 6 (enam)
Jurusan                      : Pengembangan Masyarakat Islam
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
·         KISAH PEJUANG EKOLOGI
·         PENDAUR ULANG CAIRO ( LAILA KAMEL )
Kairo adalah ibu kota dari Mesir yang merupakan kota terbesar di benua Afrika, yang setiap harinya menghasilkan enam ton sampah padat dan mendaur ulang hampir lima perenam dari sampah ini.
Mayoritas tukang sampah yang ada di kota Kairo adalah orang Kristen Coptic, mereka tidak memiliki keterampilan apapun dan juga tidak berpendidikan, sehari-harinya mereka mencari makan mengumpulkan sampah kota dengan gerobak yang ditarik keledai, dan mereka membuat tempat tinggal seadanya dari sampah-sampah seperti kaleng,kardus, dan plastik yang mereka kumpulkan. Dan merekapun tinggal di tanah-tanah kosong, sehingga setiap beberapa tahun pemerintah selalu mengusir mereka.

Metodologi Studi Media Daniella Putri Islamy KPI 6 F

Nama   : Daniella Putri Islamy (109051000176)
Kelas   : KPI 6 F

METODOLOGI STUDI MEDIA DAN SISTEM SOSIAL

1.      Pendahuluan
Metodologi berasal dari kata Yunani "metodos", metodologi  terdiri dari dua suku kata yaitu "metha" yang artinya melalui atau melewati dan "hodos" yang artinya jalan atau cara. Pengertian dari metodologi itu sendiri adalah ilmu atau kajian yang membahas tentang kerangka-kerangka pemikiran (frameworks) tentang konsep-konsep, cara atau prosedur, yang maksudnya adalah untuk menganalisis tentang prinsip-prinsip atau prosedur yang akan menuntun, mengarahkan dalam penyelidikan dan penyusunan suatu bidang ilmu.[1]
Di dalam komunikasi, media juga sangat berperan penting. Media berperan sebagai saluran, sarana penghubung dan juga sebagai alat dari komunikasi. Studi media dapat diartikan sebagai studi tentang produksi pesan, distribusi, konsumsi dan efek-efek media. Studi media menggunakan sejumlah metode dan teori dari berbagai lintas disiplin yang meliputi teori ekonomi politik, sosiologi, sastra, antropologi, filsafat dan ekonomi.

Metodologi studi media dan sistem sosial_ Susi Aryani_ pertemuan ke-5

Nama: Susi Aryani
Kelas: KPI 6 F
NIM: 1110051000175
METODE STUDI MEDIA DAN SISTEM SOSIAL
       I.            PENDAHULUAN
             metode adalah tehnik penelitian atau alat yang digunakan, sedang metodologi adalah filosofis dari proses penelitian yang berisi nilai dan asumsi yang menjadi standar atau keriteria peneliti untuk menafsirkan data dan menarik kesimpulan penelitian. Metodologi juga  berasal dari bahasa Yunani yaitu"metodos" dan "logos", kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu "metha" yang berarti melalui atau melewati dan "hodos" yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. logos artinya ilmu[1]. Sedangkan Metodologi penelitian adalah tata cara yang lebih terperinci mengenai tahap-tahap melakukan sebuah penelitian.
           

media cetak dan media konvergensi_lela muspita sari_tugas 6

Nama   : Lela Muspita Sari
Kelas   : KPI 6 G
NIM    : 109051000159
MEDIA CETAK DAN MEDIA KONVERGENSI
Pendahuluan
            Media cetak merupakan media informasi yang di cetak di kertas dan di sebar luaskan kepada masyakat dengan agenda yang sudah pilih oleh pembuat, media konvensional adalah media yang berkaitan dengan media elektronik, di mana media ini lah yang sedang berkembang. Melalui media konvensional khalayak bisa mengakses informasi berupa berita terkeni atau informasi yang lain hanya dengan menggunakan computer, laptop, hingga smart phone yang menyediakan layanan situ yang dibutuhkan oleh khalayk yang sedang diminati.

Kisah Pejuang Ekologi_Vivih Rahmawati dan Viqih Akbar_PMI6_Tugas4

Bison Muncul Kembali
Oleh: Fred DuBray, Cheynne Sioux Reservation, South Dakota

Dubray dari suku Lakota, dan ia lebih suka di panggil dengan nama itu katanya, daripada di namakan orang Indian atau orang Amerika pribumi, karena kedua istilah ini menurut Dubray "istilah orang kulit putih untuk kami. Jadi ketika di juluki orang Amerika pribumi , bagaimana ya, semua orang yang lahir di sini juga menamakan diri orang Amerika pribumi, apapun suku bangsanya. Istilah satu – satunya yang tepat bagi tiap – tiap suku kami adalah nama suku, dalam hal saya, Lakota."
Dubray lahir di penampungan dan dikirim ke sekolah berasrama. Ia kemudian kuliah di Black Hills University di South Dakota. Alasan Dubray kuliah disitu karena terletak di Black Hills, tanah suci bagi suku Indian. Ia ingin merasakan hidup dalam lingkungan itu. Ia kuliah ilmu sosial, komunikasi, ilmu politik, dan kajian Indian. Menurutnya, kajian Indian benar-benar pengalaman yang lain dari yang lain. Semua sejarah Indian ditulis oleh orang kulit putih, karena orang indian sendiri tidak menulis sejarah dirinya. Hingga akhirnya Dubray menjadi ketua organisasi nirlaba InterTribal Bison Cooperative (ITBC) yaitu sebuah himpunan yang dibentuk dengan tujuan membawa bison kembali ke tengah-tengah suku Indian yang didirikan pada tahun 1990.

Metodologi Studi Media dan Sistem Sosial_Tasha Helmi Mahindria_Tugas5

METODOLOGI STUDI MEDIA DAN SISTEM SOSIAL
TASHA HELMI MAHINDRIA (NIM 1110051000177)
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM VI/F
A.       Pendahuluan
Kata metodologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos dan logos. Kata methodos berasal dari dua suku kata, yaitu metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari pengertian di atas, dapat disederhanakan bahwa metode merupakan suatu jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai sebuah tujuan. Lalu logos berarti ilmu. Dalam situs Wikipedia, metodologi diartikan sebagai ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji[1]. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metodologi berarti ilmu tentang metode; uraian tentang metode. Kata metode sendiri memiliki arti cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agai tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan[2]. Jadi, metodologi adalah ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk mendapatkan kebenaran.

Metodologi Studi Media dan Sistem Sosial_Tasha Helmi Mahindria_Tugas5

METODOLOGI STUDI MEDIA DAN SISTEM SOSIAL
TASHA HELMI MAHINDRIA (NIM 1110051000177)
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM VI/F
A.       Pendahuluan
Kata metodologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos dan logos. Kata methodos berasal dari dua suku kata, yaitu metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari pengertian di atas, dapat disederhanakan bahwa metode merupakan suatu jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai sebuah tujuan. Lalu logos berarti ilmu. Dalam situs Wikipedia, metodologi diartikan sebagai ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji[1]. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metodologi berarti ilmu tentang metode; uraian tentang metode. Kata metode sendiri memiliki arti cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agai tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan[2]. Jadi, metodologi adalah ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk mendapatkan kebenaran.

Kisah Pejuang ekologi_Umu Salamah_Nur Handayani_PMI6_tugas4

Obat-obatan dari Tanaman

(oleh: Lisa Conte, South San Francisco, California)

Menurut Lisa Conte Ekosistem terkaya didunia ini adalah hutan hujan tropic yang terdapat ditempat berpendudukan termiskin yaitu di Dunia Ketiga. Setengah dari kekayaan hayati dunia ini ada di hutan hujan tropic. Sekitar dua puluh lima juta anak-anak dan remaja generasi penerus Negara ini hidup dibawah garis kemiskinan. Negara-negara miskin sedang berkembang menjarah hutan mereka, dalam upaya habis-habisan untuk memperoleh uang yang mereka butuhkan tetapi semuanya sis-sia belaka. Setiap hari dan setiap detik hutan tropic seluas lapangan sepak bola sudah gundul dan hancur; kehancuran itu mempengaruhi seluruh planet bumi, karena hutan hujan berperan sebagai paru-paru dunia. Selain itu, hancurnya hutan tropic berarti menghabiskan habitat spesies hewan dan ini selanjutnya menyumbang pada kepunahan species hewan.

Beberapa Negara-negara maju juga sudah menjarah kehutan hujan itu, tetapi beberapa Negara lain sudah menyadari betapa pentingnya merawat wilayah-wilayah kaya ini. Pendapat yang paling ampuh untuk melestarikan hutan hujan ini yaitu pendapat yang langsung menyentuh kepentingan pribadi manusia yaitu kekayaan obat-obatannya. Dalam obat-obatannya dengan resep dokter yang diberikan pada delapan puluh persen manusia atau pasien dijual dengan harga puluhan trilyun dollar setiap tahunnya dan mengandung zat-zat dari tanaman hutan hujan. Seperempatnya dari obat-obatan dengan resep dokter di Amerika Serikat mengandung sedikit-dikitnya satu campuran dari tanaman. Obat-obatan yang ajaib dan ampuh mungkin ada dihutan tersebut tetapi belum ditemukan, karena para ahli memperkirakan baru satu persen lebih dari 250.000 spesies tanaman berbunga yang ada dan telah diteliti oleh ilmuan untuk dimanfaatkan obat-obatannya. Beberapa pengguna tanaman-tanaman itu untuk obat-obatan yang sudah diketahui oleh sebagian besar dari empat puluh juta manusia yang hidup dihutan dunia. Menurut majalah Newsweek, dukun-dukun dihutan hujan Amazon saja menggunakan sekitar enam ribu jenis tanaman untuk mengobati berbagai penyakit dan rasa nyeri.

Ilmu para dukun ini sama terancamnya seperti ekosistem mereka, dengan masuknya pembangunan ketanah leluhur dan tradisi mereka, ilmu obat-obatan asli lenyap. Menurut Lisa Connte (Direktur pelaksana dan salah seorang pendiri Shaman Pharmaceutucals, sebuah perusahaan farmasi yang pertama-tama meneliti dan mengembangkan obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan berdasarkan penggunaan tradisional oleh penduduk asli) yaitu banyak sekali ilmu dan tradisi yang diturunkan dari mulut kemulut dan dari generasi kegenerasi.

"ketika budaya-budaya asli itu tergusur atau sangat dipengaruhi oleh peradaban lain tiba-tiba mereka meminta aspirasi dari Michael Jackson, mereka sudah tidak menginginkan tradisinya lagi dan tidak lama kemudian tidak ada seorangpun yang masih mau tinggal dan ingat dengan semua itu, kita akan kehilangan mereka untuk selama-lamnya".

Shaman (dukun dalam budaya Asia Barat laut) Pharmaceuticals bekerjasama dengan dukun-dukun dalam masyarakat tradisional yang tinggal dihutan hujan tropic untuk mencari dan mengembangkan obat penghilang rasa sakit dan obat virus dan penyakit jamur. Bersamaan dengan itu, perusahaan itu mengabdikan dirinya pada upaya mendukung keanekaragaman budaya dan hayati yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan dan pengetahuan mengenai tumbuh-tumbuhan itu. Pendekatan unik perusahaan ini berlandaskan pada etnobotani (sebuah kajian lintas ilmu mengenai hubungan manusia dengan tanaman-tanaman yang memadu antropolgi, botani, ekologi, ekonomi dan kedokteran. Bidang ilmu etnobotani masih baru, dikembangkan bau-baru ini oleh profesor Richard Schultes dari Harvard University, yang mencurahkan seluruh anugrah keilmuannya pada Shaman Pharmaceuticals. Perusahaan ini dibantu oleh sebagian besar ahli-ahli etnobotani didunia, yang jumlahnya masih sedikit. Perusahaan ini juga mengangkat Steven King, sebelumnya ahli botani kepala Nature Conservancy untuk Amerika Latin, menjadi kepala devisi Etnobotani dan Perlindungan perusahaan itu.

Proses penemuan di Shaman Pharmaceuticals mulai dengan pengetahuan mengenai tokoh dukun yaitu Shaman, dukun beranak, pemuka adat dan dukun obat-obatan untuk seleksi tahap obat-obatan baru. Menurut Lisa Conte; Sebab pokok obat-obatan tidak lulus pengujian klinis adalah karena produk bersangkutan mempunyai pengaruh sampingan yang tidak diinginkan. Sedangkan menurut Hemat kami, kemungkinan kami berhasil akan lebih besar jika melalui proses pengujian klinis karena bahan yang akan dikembangkan sudah digunakan orang selama ribuan tahun".

Sebuah kelompok kerja Shaman yang terdiri atas seorang ahli etnobotani, seorang dokter Barat, dan seorang penghubung yang pandai berbahasa daerah setempat mengadakan kunjungan jauh kependuduk yang tinggal dirumah panggung beratap rumpia.

Sewaktu-waktu para ilmuan itu masuk kehutan dan siap untuk bekerja, mereka dibekali pengetahuan yang dalam mengenai penyakit-penyakit diwilayah tertentu, mengenai obat-obatan setempat dan jenis-jenis gambaran tentang gejala-gejala penyakit untuk diperlihatkan kepeda dukun setempat. Gambar-gambar tersebut dapat menunjukkan gejala-gejala penyakit untuk diperliahatkan kepada dukun tersebut dengan cermat, seperti misalnya luka pada kulit yang sulit dijelaskan masyarakat dan dukun. Sementara dukun itu mempelajari gambar-gambar itu dan para ilmuan yang terlatih menggunakan cara pengamatan dan menjaga sekali agar mereka tidak mengganggu konsentrasi dukun itu. Perlahan-lahan dukun itu menceritakan pada mereka tentang tanaman apa yang digunakannya untuk menyembuhkan penyakit itu. Dari dukun itulah mereka bisa katahui bagian mana saja dari tanaman itu seperti daun, kulit, akar atau ranting yang digunakan untuk membuat obat minum (kapsul) atau salep dan bagaimana cara membuatnya. Kemudian semua informasi yang telah didapatkan dibandingkan oleh para ilmuan itu dengan keterangan dari ahli obat-obatan dari Negara-negara tropic lainnya, seperti Afrika Barat, Panua Niugini dan Peru.

Kemudian para ilmuan itu membawa tanaman-tanaman tersebut kelaboratorium Shaman Pharmaceuticals, sebuah fasilitas modern yang mengikuti dengan ketat prosedur penelitian obat-obatan yang telah ditetapkan oleh Food and Drug Administration (FDA) Administrasi Makanan dan Obat-obatan. Laboratorium itu mencatat sukses yang pertama dan cemerlang berupa obat murni yang dikembangkan melalui proses praklinis dan kemudian melalui pengujian klinis. Obat itu dinamakan dengan Provir TM, adalah obat minum (kapsul) untuk menangkal virus penyakit pernapasan, termasuk virus yang menyerang anak-anak. Temuan ini memiliki arti penting dalam pengertian yang lebih luas karena bidang obat-obatan modern sekarang ini belum banyak memiliki obat penangkal virus. Sedangkan antibiotic adalah untuk menangkal bakteri dan kadang-kadang juga digunakan untuk menangkal virus, tetapi hasilnya tidak ada. Temuan yang pertama kemudian diikuti oleh obat kedua, yaitu Virend TM, sebuah obat tropic untuk menangkal herpes. Di Amerika Serikat penderita herpes mencapai lebih dari tiga puluh juta dan penderita baru mencapai sekitar setengah juta setiap tahun.

Menurut Lisa Conte, dalam dua tahun pertamanya, perusahaan kami menguji dua obat secara klinis, tercepat bagi perusahaan farmasi atau bioteknologi yang baru berdiri. "Itu suatu bukti kuat bahwa perusahaan yang kami dirikan bukan perusahaan yang bertumpu pada satu atau dua obat saja tetapi pada proses yang dapat berjalan terus menerus".

Perusahaan kami mempelajari dengan sangat hati-hati persedian suatu tanaman dan dampak pada lingkungan jika tanaman itu diambil. Kedua calon obat yang diuji secara klinis itu berdasarkan, menurut Lisa Conte; sebuah pohon genus Croton, pohon ini seperti rumput-rumputan tetapi semacam hama dihutan hujan. Obat-obatan ini nantinya barangkali hasil hutan bukan kayu-kayu yang paling berharga yang dihasilkan oleh hutan hujan itu. "Kami juga menyelidiki kemungkinan menanam pohon itu untuk cadangan tetapi ini tidak akan kami kerjakan sekarang. Menurut pemikiran kami, jika kami bisa menghasilkan obat yang laris, maka kami hanya akan memerlukan sepersepuluh dari tanaman yang terdapat dihutan hujan tersebut".

Perusahaan itu didirikan pada tahun 1989 dan sampai sekarang belum mendapatkan penghasilan (income), tetapi masa depannya cerah sekali sehingga dengan mudah dapat mengumpulkan dua puluh juta dollar dana untuk model kerja dari Bank dan rekan-rekan sesame pengusaha. Shaman dijual pada masyarakat pada tahun 1993 dan menghasilakan dana tambahan sebesar empat puluh dua juta dollar. Padahal banyak pemilik modal besar dan pengelola dana masyarakat yang pada mulanya mentertawakan Shaman Pharmaceuticals karena pergi masuk hutan dan bertukar pikiran dengan dukun kampung.

Tetapi penghasilan dari penjualan masih harus menunggu lama. "Perusahaan kami berusia lima setengah tahun, dan kamu belum menghasilkan uang satu sen pun, tetapi semua itu kami masukkan kedalam biaya dan kemudian kami kembalikan sesuatu kepada masyarakat, saling member dan menerima (timbale balik), dan memanen tanaman sambil melestarikannya, seluruh aspek melestarikan dari kegiatan usaha. Jika kami dapat melakukannnya, tentunya perusahaan lain yang akan menghasilkan uang dan juga dapat melakukannya".

Shaman Pharmaceuticals mendapat dukungan penuh dari para pencinta lingkungan, yang berharap dengan kehadirannya perusahaan-perusahaan hijau, pemerintah dan perorangan akan terdorong untuk meninggalkan jenis-jenis industri yang merusak lingkungan, seperti usaha kayu dan peternakan sapi. Penelitian di Peru dan Belize mengungkapkan dammar, minyak, dan tanaman obat dapat di panen tanpa membahayakan kelestarian lingkungannya, semua hasil hutan ini dapat dipanen tanpa menggunakan bulldozer atau gergaji listrik dan  dapat menghasilkan uang tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan bertani dilahan yang sudah bersih. Di Tanzania, ekspor madu lebah hutan jauh lebih tinggi nilainya daripada nilai ekpor kayu hasil hutan negeri itu. Sebuah kelompok pencinta lingkungan memperkirakan, dalam waktu dua puluh tahun pasar eceran bagi kacang, damar, minyak, dan tanaman obat dari hutan hujan Amazon saja dapat mencapai nilai lima belas milyar setahun.

Dua masalah yang paling penting menyangkut cara yang terbaik untuk menggali hasil-hasil dari hutan hujan yang sangat rumit itu, kita sadar hutan hujan masih gelap bagi kita, dan bagaimana, dari segi etika, memperlakukan penduduk asli yang mungkin tidak kenal konsep-konsep barat seperti materialism dan hak milik pribadi. Misalnya, usaha kacang Brazil yang sangat diharapkan dapat dikembangkan sebagai industry yang akrab lingkungan, berkembang dan menjadi besar dalam sekejap mata.tetapi sekarang, para pengamat mulai melihat bahwa kacang Brazil tidak meninggakan benih atau anak tanaman, mungkin karena terlalu sering di panen atau mungkin juga ini siklus alami yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Kita juga tidak tahu apa peranan yang dimainkan kacang yang tidak tumbuh lagi itu dalam rantai pangan. Baik penduduk hutan, yang kenal sekali ekosistem stetmpat, maupun ahli biologi modern tidak memiliki pengalaman untuk menciptakan system pelestarian bagi kacang Brazil, atau bagi tanaman lain dalam hutan hujan tropic. Kita juga tidak punya system etika mengenai tata cara memberikan imbalan pada penduduk asli, pemerasan terjadi.

Dunia tidak dapat menunggu sampai kajian-kajian jangka panjang di bidang lingkungan selesai. Sekarang ini satu-satunya harapan untuk menjaga keanekaragaman hayati dan budaya di hutan hujan tampaknya ilaha kerja sama dengan penduduk asli sambil member mereka rangsangan ekonomi yang adil. Kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh industry galian dapat diperkecil jika upaya dipusatkan pada hasil-hasil hutan yang dapat bernilai tinggi kuantitas kecil, seperti wangi-wangian dan obat-obatan.

Shaman Pharmaceuticals didirikan dengan tujuan yang mulai untuk mengabdi pada masyarakat. Lisa Conte mengatakan perusahaannya adalah "sebuah mimpi pencinta lingkungan yang menjdai kenyataan". Shaman menggunakan teknologi tinggi dan bertekad tidak akan menggunakan tanaman langka, akan membayarkan royalti yang cukup besar pada masyarakat setempat dari pengahasilan obat-obatan dan memberikan imbalan atas kesempatan yang diberikan untuk mengadakan penelitian. Setiap anggaran kunjungan ke hutan hujan mencakup anggaran untuk proyek yang diminta pendudukan setempat, seperti air minum, pemeliharaan gigi secara teratur, atau pelatihan untuk calon-calon dukun. Perusahaan itu juga tidak takut mengambil sikap politik. Pada Earth Summit pada tahun 1992 di Rio Janeiro, ketika Presiden Bush menolak menanda tangani traktat keanekaragaman hayati yang dirancang untuk menghindarkan punahnya spesies hewan dan tanaman, posisi Presiden Bush ini didukung oleh sebagian besar perusahaan bioteknologi dan farmasi Amerika serikat. Tetapi Shaman Pharmaceuticals mengecam sikap Presiden Bush itu.

Conte memulai Shaman Pharmaceuticals dengan uang pinjaman dari kartu kredit. "Sungguh menyenangkan. Inilah satu-satunya Negara di dunia yang memungkinkan kita meminjam uang dengan kartu". Waktu itu. Ia sudah punya gelar BSc dalam biokimia, sarjana dua dalam farmakologi, dan MBA, dan menjabat wakil presiden perusahaan modal ventura dengan keahlian khusus bidang industry kedokteran dan bioteknologi.

Suatu pagi ketika sedang menunggu sebuah rapat, Conte membalik-balik halaman majalah mengenai pengembangan obat. Untuk mendapatkan suatu obat unggulan, sebagian besar perusahan menggunakan spectroscopy tekonologi tinggi, computer berkemampuan tinggi, dan robot yang dapat dengan cepat memeriksa puluhan ribu contoh obat. Susunan kimia suatu tanaman mungkin terdiri atas lima atau enam ratus zat dan masing-masing zat mungkin terdiri atas lima puluh atau enam puluh kegiatan hayati. Menggunakan enzim, dan buaknnya hewan laboratorium, sebuah perusahaan dapat menguji sampai 150.000 contoh obat setahun, ratusan kali lebih tinggi dari jika menggunakan cara menguji yang tradisonal. Meski cara menguji ini akan menghasilkan satu zat saja dari puluhan ribu zat yang masuk pasar, metode seleksi acak ini memungkinkan pengujian zat dalam jumlah demikian besar sehingga ilmuwan kemungkinan besar akan menemukan sesuatu yang berguna.

Ketika Conte menunggu sambil membaca, sekertaris di situ membawa lagi setumpuk majalah. Conte melihat sebuah artikel utama mengnai kerusakan hutan hujan. "Timbul sebuah pikiran dalam kepala saya pada saat itu," katanya. " Mengapa tidak menggunakan tanaman-tanaman yang telah digunakan ribuan tahun dank arena itu kemungkinan besar aman dan aktif?" Hari berikutnya ia keluar dari pekerjaannya dan mulai hidup dengan kartu kredit. Dihabiskannya empat bulan untuk menyelidiki peluang untuk mendirikan sebuah perusahaan. Tidak lama kemudian dia menemukan sesuatu, dia mengumpulkan dua ratus lima puluh ribu dollar untuk mengejar ahli-ahli etnobotani di bebrbagi universitas diseluruh Amerika. Pada bulan Mei 1990, perusahaan itu mengumpulkan US$3,8 juta dollar dan secara resmi didirikan. Sasarannya obat-obatan untuk menangkal penyakit-penyakit kerena virus dan jamur dan diabetes.

Shaman paling baik untuk penyakit-penyakit yang menampakkan gejala yang jelas, mereka tidak banyak tahu tentang penyakit rumit seperti kanker. Virus yang kita namakan herpes menurut beberapa dukun adalah penyakit luka kulit. Periwinkle merah jambu (sejenis tanaman menjalar) digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit oleh dukun Madagaskar dan telah diubah menjadi obat bernama vinblastine yang sangat manjur untuk mengobati bentuk-bentuk sebuah penyakit yang kita namakan kanker.

Perusahaan-perusahaan farmasi yang lain berebutan menuju Dunia Ketiga untuk mengumpulkan tanaman. National Cancer Institude barangkali paling banyak mengadakan penelitian. Sejak tahun 1986, telah dikumpulkannya sekitar 23.000 contoh tanaman dari 7000 spesies tanaman di daerah tropic. Dari kumpulan ini, lembaga itu menghasilkan tiga zat obat untuk uji pra-klinis.

Negara-negara sedang berkembang sudah mulai menyadari nilai dari sumber daya mereka Brazil dan Meksiko baru-baru ini membatasi ekspor tanaman, dan Negara-negara lain memperketat peraturan masing-masing. Costa Rica, salah satu lingkungan tanaman yang paling beraneka ragam di dunia, memiliki lima persen dari seluruh spesies tanaman dan hewan, negeri ini sedang berunding dengan perusahaan-perusahaan farmasi untuk mengizinkan perusahaan farmasi mengumpulkan tanaman disitu dengan imbalan berupa royalti dan teknologi. Sementara itu, ada berita gembira dar Brazil laju penebangan hutan menurun terus dari puncak tertinggi 1987.

Nama Kelompok:

1.      Umu Salamah

2.      Nur Handayani

Metodologi Studi Media dan Sistem Sosial_Tasha Helmi Mahindria_Tugas5

METODOLOGI STUDI MEDIA DAN SISTEM SOSIAL
TASHA HELMI MAHINDRIA (NIM 1110051000177)
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM VI/F
 
 
 
A.       Pendahuluan
Kata metodologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos dan logos. Kata methodos berasal dari dua suku kata, yaitu metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari pengertian di atas, dapat disederhanakan bahwa metode merupakan suatu jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai sebuah tujuan. Lalu logos berarti ilmu. Dalam situs Wikipedia, metodologi diartikan sebagai ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji[1]. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metodologi berarti ilmu tentang metode; uraian tentang metode. Kata metode sendiri memiliki arti cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agai tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan[2]. Jadi, metodologi adalah ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk mendapatkan kebenaran.
Kata studi memiliki arti penelitian ilmiah; kajian; telaahan[3]. Studi juga disederhanakan menjadi "mempelajari". Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah memiliki arti "perantara" atau "pengantar", yaitu perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima[4]. Menurut Purnawati dan Eldarni[5], media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga terjadi proses belajar. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, media memiliki arti alat (sarana) komunikasi seperti Koran, majalah, radio, televise, film, poster, dan spanduk[6]. Jadi, studi media merupakan kajian tentang media sebagai alat perantara kegiatan komunikasi.
Sistem sosial dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan dari unsur-unsur sosial yang berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain dan saling memengaruhi dalam kesatuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem sosial adalah organisasi atau tata tingkah laku yang menyangkut hak dan kewajiban yang ditentukan oleh masyarakat bagi orang yang menduduki posisi tertentu dari masyarakat[7]. Jadi, metodologi studi media dan sistem sosial adalah ilmu-ilmu atau cara untuk mengkaji dan menelaah media sebagai sarana komunikasi dan pengaruhnya terhadap sistem sosial.
 
B.        Metode Studi
Dalam penulisan paper ini, penulis menggunakan metode studi pustaka. Dalam pengerjaannya, penulis mencari dan mendapatkan sumber informasi dari buku-buku yang membahas mengenai sosiologI, buku kamus, dan buku komunikasi. Buku-buku tersebut adalah Kamus Bahasa Indonesia (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005), Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, 2008).
 
C.       Analisis
Metodologi merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Motodologi biasanya dihubungkan dengan suatu penelitian terhadap suatu objek. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan akurat, maka kita harus menentukan metodologi yang tepat sesuai dengan kajian yang sedang kita teliti. Begitu juga saat kita ingin meneliti atau menelaah mengenai media dan sistem sosial yang ada di sekitar kita.
Media yang ada terus menerus berkembang mengikuti perubahan-perubahan yang ada di masyarakat, dan begitu pula sebaliknya. Dengan kemajuan teknologi media yang sudah tidak terbendung, maka akan memengaruhi kehidupan masyarakat, terutama masyarakat urban. Perubahan-perubahan tersebut memunculkan cara hidup baru yang membuat masyarakat kini sulit lepas dari media-media yang ada.
Perkembangan media saat kini turut dipengaruhi oleh sistem sosial yang ada di dalam lingkungan media tersebut. Kini banyak pihak swasta yang memiliki perusahaan media yang memiliki peranan-peranan penting dalam roda keseharian masyarakat. Dalam setiap sistem sosial pasti ada pihak-pihak yang memiliki kepentingan dan menggunakan media yang mereka miliki untuk menarik perhatian dan simpati masyarakat. Misalnya menjelang Pemilihan Umum 2014 mendatang, banyak pihak-pihak yang menggunakan media massa berupa televisi sebagai wadah untuk menarik simpati masyarakat. Media-media tersebut meliput seluruh kegiatan mereka, mulai dari berangkat dari kediamannya hingga acara-acara sosial yang mereka geluti. Bahkan ada juga membuat ikaln untuk lebih meyakinkan masyarakat. Banyak dari calon peserta pemilu yang memilih media televisi karena pengaruh yang ditimbulkan. Semakin sering intensitas penayangan kegiatan atau iklan mereka, maka kemungkinan untuk mendapatkan simpati masyarakat juga semakin terbuka lebar.
Ketepatan metodologi diengaruhi oleh indikator sosial berupa segmentasi massa. Ada tiga hal yang termasuk dalam segmentasi massa, yaitu intelektualitas, ekonomi, dan wilayah (nilai/adat). Dalam keseharian kita di mana pun dan kapan pun, kita harus bisa memahami ketiga hal tersebut.
Ritzer dan Goodman mengatakan bahwa pendekatan sistem cenderung menganggap atau melihat semua aspek sosiokultural dari segi proses, khususnya jaringan informasi dan komunikasi.sehubungan dengan itu, maka komunikasi massa lebih banyak menjelaskan masalah-masalah proses komunikasi, sedangkan media massa lebih banyak menjelaskan teknis teknologi dan aspek-aspek yang dihasilkan dari teknologi itu sendiri.[8]
Komunikasi massa (media) sebagai sistem sosial memiliki komponen-komponen penting, yaitu:[9]
1)      Narasumber sebagai sumber-sumber informasi bagi media massa.
2)      Public (masyarakat) yang mengkonsumsi media massa.
3)      Media massa yang meliputi organisasi, sumber daya manusia, fasilitas produksi, ditribusi, kebijakan yang ditempuh, ideologi yang diperjuangkan, dan lain sebagainya.
4)      Aturan hokum dan perundag-undangan, norma-norma dan nilai-nilai, serta kode etik yang mengatur pelaksanaan semua pemegang saham komunikasi massa.
5)      Institusi samping yang tumbuh untuk member kostribusi terhadap kegiatan komunikasi massa seperti percetakan, periklanan, badan sensor, dan sebagainya.
6)      Pihak-pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi massa, permodalan, penguasa, kekuatan politik, maupun kelompok kepentingan.
7)      Unsure-unsur penunjang lain yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan komunikasi massa, misalnya seperti perusahaan penghasil teknologi informatika, kondisi sosial, ekonomi, politik Negara, kondisi global masyarakat internasional, serta percaturan politik dunia.
 
Sistem sosial komunikasi massa yang dikonstruksi dengan berbagai komponen (Adaptation – Goal attainment – Integration – Latency (pattern maintance)) akan membentuk sistem sosial yang berkembang, solid, mengalami pergerakan-pergerakan internal di antara anggota sistem, berevolusi (bahkan berdifusi) dan akhirnya melahirkan sistem-sistem sosial yang baru yang lebih tangguh dan lebih sempurna. Bila pergerakan internal membuat kerusakan pada sistem sosial yang tak dapat diatasi, maka bias jadi sistem sosial lama dalam sistem komunikasi massa akan hancur dan mati sama sekali.[10]
 
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku :
Tim Buku Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Cetakan ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa.
Bungin, Burhan. 2008. Sosoilogi Komunikasi: teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Edisi pertama. Cetakan ketiga. Jakarta: Kencana.
 
Situs/Website :
Anonym. (2013). Metodologi. <http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi>, diakses pada tanggal 20 April 2013.
Defila, Februl. (2012). Media Pendidikan. <http://februl.wordpress.com/2012/09/09/media-pendidikan/#more-575>, diakses pada tangal 20 April 2013.
Junaidi, Wawan. (2012). Pengertian Media. <http://wawan-junaidi.blogspot.com/2012/01/pengertian-media.html>, diakses pada tanggal 20 April 2013.


[1] Anonim, (2013), Metodologi, <http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi>.
[2] Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 2005), h. 740-741.
[3] Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 2005), h.
[4] Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001 dikutip oleh Februl Defila, (2012), Media Pendidikan, <http://februl.wordpress.com/2012/09/09/media-pendidikan/#more-575>.
[5] Wawan Junaidi, (2012), Pengertian Media, <http://wawan-junaidi.blogspot.com/2012/01/pengertian-media.html>.
[6] Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 2005), h. 726
[7] Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 2005), h. 1077
[8] Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta, Kencana, 2008), h. 83
[9] Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta, Kencana, 2008), h. 83-84
[10] Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta, Kencana, 2008), h. 85

media cetak dan media konvensional_kharisma utama_tugas pertemuan ke 6

NAMA : KHARISMA UTAMA

109051000179

 

Media Cetak dan Media Konvensional (Struktur, Sistem, dan Dampak)

 

            Di zaman yang sudah sangat modern ini, dibarengi dengan perkembangan teknologi informasi. Informasi adalah sesuatu hal yang tak bisa terlepas dari kehidupan manusia. Manusia selalu membutuhkan informasi dalam kehidupannya. Informasi tersebut tentu saja didapatkan melalui media, baik informasi tentang ilmu pengathuan, peristiwa yang terjadi saat ini, gossip, ataupun yang lainnya. Media tersebut terbagi menjadi media konvensional dan new media.

            Media konvensional umumnya merupakan media yang sering dilihat setiap hari, baik dari media cetak (seperti surat kabar, majalah, dan tabloid) ataupun dari media elektronik (seperti televisi dan radio). Sedangkan new media itu seperti internet, social media, blogger, mailling list, dan lain-lain.

Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan visual, terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dengan tata warna hitam putih, yang berisikan berbagai macam informasi, baik ilmu pengetahuan dan teknologi, bisnis, opini, hiburan, tips, lowongan pekerjaan, dan juga mengenai kejadian di dalam & luar negeri.

Media cetak merupakan dokumen suatu kegiatan atau rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata, gambar, dan sebagainya. Media cetak sering digunakan untuk memasang iklan, seperti surat kabar dan majalah. Jenis iklan bisa berupa iklan baris, iklan display, dan iklan advertorial. Iklan baris pertama yang dikenal masyarakat pada umumnya terdiri dari iklan lowongan pekerjaan, penawaran barang dan jasa tertentu.

Karakteristik media konvensional, baik media cetak maupun media elektronik antara lain:

1.      Publisitas, berarti dapat disebarluaskan kepada khalayak.

2.      Universalitas, isi pesannya bersifat umum atau universal, yang berarti dapat dibaca, didengar atau dilihat siapa saja.

3.      Periodisitas, dipublikasikan kepada khalayak secara periodik atau tetap.

4.      Continuitas, disajikan berkesinambungan, sampai fakta dan pendapat yang mengandung nilai berita tidak lagi dinilai penting atau menarik oleh sebagian besar khalayak.

5.      Aktualitas, isi pesan mengutamakan nilai kebaruan.

 

                Kelebihan media cetak:

1.      Dapat dibaca berulang-ulang.

2.      Bisa dibawa kemana-mana.

3.      Relatif lebih murah.

4.      Menjangkau daerah pedesaan.

5.      Informasi yang diterbitkan, lebih mendalam.

 

Kekurangan media cetak:

1.      Hanya berupa tulisan.

2.      Hanya memberikan visual gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.

3.      Tidak menampilkan gerak dan suara.

4.      Dari segi waktu media cetak lambat dalam memberikan informasi. Karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi pada masyarakat dan harus menunggu cetak.

Tugas 4 (Perempuan dan Ekologi)

Perempuan dan Ekologi_Ika Septi Trisnowati_Tugas 4

 

Sekarang ini sudah banyak sekali permasalahan mengenai lingkungan hidup. Banyak pemberitaan di media, yang memberitahukan tentang kondisi bumi kita yang semakin hari semakin memprihatinkan. Salah satu penyebabnya adalah karena kerusakan pada lingkungan hidup. Di mana pelakunya tidak lain adalah karena ulah tangan manusia. Namun, dibalik manusia-manusia yang mungkin hanya memikirkan untuk kemajuan zaman. Tetapi kurang memperhatikan keadaan lingkungan, akibat dari kemajuan zaman itu. Ada sosok lain dibalik itu yang masih peduli dan bahkan berusaha memperjuangkan lingkungan agar tetap terjaga dengan baik.

Sosok yang peduli terhadap lingkungan itu, termasuk di dalamnya adalah sosok perempuan. Mereka berusaha dengan segala kekuatan yang dimiliki untuk melindungi lingkungan bumi kita ini. Dan kisah yang diangkat dalam ringkasan ini, mengenai "perempuan dan ekologi". Bertepatan dengan masih dirayakannya Hari Kartini. Yang sudah banyak diketahui, bahwa beliau adalah salah satu pejuang perempuan. Dan perjuangannya terhadap kaum perempauan, kemudian dikenal dengan emansipasi wanita.

Kisah perempuan berikut ini, bisa dikatakan sebagai penerus R.A Kartini. Di mana beliau berjuang untuk lingkungan kita, khususnya Negeri Indonesia. Beliau adalah Ibu Emmy Hafild. Yang merupakan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), Jakarta. Beliau lahir di Petumbukan, Sumatera Utara pada 3 April 1958. Beliau terlahir dan dibesarkan dalam lingkungan pedesaan. Kebiasaan yang dilakukan oleh beliau sewaktu kecil adalah berenang di sungai dan bermain-main di kebun. Dengan kebiasaannya itulah, beliau mulai diajarkan untuk mencintai alam lingkungannya.

Beliau menjadi salah satu aktivis yang melakukan pembelaan pada lingkungan Indonesia. Menurut beliau, konsep pembangunan lingkungan di Indonesia berbeda dengan di Negera Dunia Ketiga lainnya. Persoalan mengenai kerusakan lingkungan di Indonesia, menurutnya adalah karena keserakahan manusianya. Oleh karena itu, beliau pernah membawa persoalan lingkungan yang ada di Indonesia ke pengadilan Internasional. Dan pada saat itu, untuk pertama kalinya LSM Indonesia melakukan gugatan sampai pada tingkat Internasional di Amerika Serikat. Hal itu pun membuat beliau mendapatkan teror, karena dianggap menjadi "pengkhianat bangsa Indonesia".

Awal mula beliau menjadi aktivis  yang peduli lingkungan. Yakni ketika beliau kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB). Saat itu, beliau dan teman-temannya gencar melakukan kritik terhadap Pemerintahan Orde Baru melalui kasus-kasus yang berhubungan dengan lingkungan. Saat beliau menjadi aktivis lingkungan, beliau mendapatkan banyak kritikan dari orang-orang disekitarnya. Di antara mereka ada yang menganggap bahwa isu lingkungan adalah isu yang anti politis, manusia sudah memiliki banyak persoalan hidup. mengapa harus mengurus tumbuh-tumbuhan atau hewan-hewan?. Begitulah salah satu kritikan yang beliau dapat dari sebagian orang. Bahkan saat beraktivitas di lapangan, beliau sering mendapatkan perkataan yang tidak mengenakan untuk dirinya. Di mana itu disampaikan oleh kaum laki-laki yang tidak suka dengan apa yang dilakukannya.

Tekad beliau untuk melakukan pembelaan pada lingkungan begitu kuat. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kritikan yang beliau sampaikan pada masa Orde Baru. Seperti pada tahun 80-an, saat beliau menjabat sebagai koordinator SKEPHI (Sekretariat Kerjasama kelestarian Hutan Indonesia). Beliau mengkritik program trnasmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah. Karena menurut beliau, program tersebut dinilai merusak lingkungan. Karena waktu itu pemerintah membawa konsep Revolusi Hijau dengan penggunaan pupuk buatan pada para petani di Jawa. Namun, kemudian pemerintah memaksakan penggunaan pupuk tersebut untuk para petani di luar Jawa (daerah transmigrasi).

Pada kasus-kasus lingkungan yang beliau tangani. Beliau menemukan bahwa pada persoalan lingkungan pun telah membawa dampak negatif pada perempuan dan anak-anak. Menurut beliau, perempuan telah menjadi korban lingkungan dari negata yang strukturnya sangat paternalistik.

Kemudian, sejak tahun 1982, Ibu Emmy mulai aktif sebagai koordinator program lapangan pada Yayasan Indonesia Hijau. Setelah sebelumnya menjadi koordinator di SKEPHI. Beliau juga menjadi koordinator program untuk isu-isu khusus di WALHI dan Friend Of The Earth Indonesia. Lalu, mulai tahun 1996, beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif di WALHI. Sejak itu namanya semakin mencuat, manakala beliau gencar mengkritik PT. Freeport Indonesia yang melakukan penghancuran lingkungan pada tanah-tanah di Timika, Papua.

Hasil dari segala perjuangan yang pernah beliau lakukan di masa lalunya. Yakni pada tahun 1999, bersama Wangari Maathai, Ibu Emmy dinobatkan oleh majalah Time sebagai The Heroes For The Planet. Penghargaan ini membuatnya begitu berkesan. Karena menurut beliau, sejak saat itu telah banyak orang yang mulai melihat bahwa banyak persoalan di bumi yang berhubungan dengan lingkungan. Dan hal itu tidak beliau jumpai pada tahun-tahun sebelumnya, saat beliau memulai menjadi aktivis lingkungan.

Kemudian, pada tahun 2000, Ibu Emmy mendapatkan penghargaan sebagai Future Leaders of Asia dari majalah Asiaweek. Dan, pada tahun 2001, Ibu Emmy kembali mendapatkan penghargaan yakni Satya Lencana Pembangunan di bidang lingkungan dari Menteri Negara Lingkungan Hidup. Penghargaan-penghargaan tersebut merupakan suatu bukti nyata dari perjuangannya untuk lingkungan.

Ibu Emmy, dalam kesehariannya masih terus melakukan kritik keras terhadap ide pembangunan yang merugikan manusia. Dan sekarang pun dapat kita lihat, peran WALHI disaat terjadi permasalahan lingkungan yang ada di Indonesia. WALHI menjadi salah satu lembaga yang dapat dikatakan sebagai wadah untuk menangani permasalahan lingkungan di Indonesia.

Jadi, dari perjuangan yang beliau lakukan. Dapat menginspirasi bagi kaum perempuan lainnya. Bahwa dengan tekad dan semangat yang kuat untuk melakukan sesuatu. Kaum perempuan pun bisa mencapai segala sesuatu yang dicitakannya. Walau terkadang hingga kini, mungkin masih ada yang menganggap kaum perempuan sebagai kaum yang dinomor duakan dalam beberapa hal. Tetapi, dalam hal yang sama dengan kaum laki-laki pun. Kaum perempuan masih bisa menjadi yang lebih terdepan dari kaum laki-laki. Karena perjuangan, baik itu laki-laki ataupun perempuan, bukanlah kodrat yang tidak bisa digantikan.

 

 

Sumber :

·         Perempuan dan ekologi. Jakarta : Yayasan Jurnal Perempuan.

Cari Blog Ini