MEDIA CETAK DAN MEDIA KONVENSIONAL (STRUKTUR, SISTEM, DAMPAK)
Nama : Meta Yunita Kusuma (109051000152)
Kelas : KPI 6G
A. PENDAHULUAN
Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan- pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata,gambar, atau foto dengan tata warna dan halaman putih.[1] Secara harfiah pengertian media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan dengan kepentingan rakyat banyak, yang disampaikan secara tertulis.[2] Sedangkan Media konvensional adalah yang hanya bisa menyediakan komunikasi satu arah dengan penggunanya, Contohnya: Radio, TV, Koran.[3] Ada sebagian orang yang mengatakan saat ini media konvensional tersebut sudah menjadi traditional media dimana media digital sudah mulai mempengaruhi gaya hidup manusia di Era informasi seperti saat ini.
Struktur Media Cetak dan Media Konvensional
Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers atau media massa: Bagian Redaksi (Editor Department) dan Bagian Pemasaran atau Bagian Usaha (Business Department). Ada juga Pemimpin Umum yang merangkap Pemimpin Redaksi. Redaksi merupakan merupakan sisi ideal sebuah media atau penerbitan pers yang menjalankan visi, misi, atau idealisme media.Bagian Redaksi dikepalai oleh seorang Pemimpin Redaksi. Pemred/Wapemred membawahi seorang atau lebih Redaktur Pelaksana yang mengkoordinasi para Redaktur (Editor), Koordinator Reporter atau Koordinator Liputan (jika diperlukan), para Reporter dan Fotografer, Koresponden, dan Kontributor. Ada pula yang disebut Staf Ahli atau Redaktur Ahli, yakni orang-orang yang memiliki keahlian di bidang keilmuwan tertentu yang sewaktu-waktu masukan atau pendapatnya sangat dibutuhkan redaksi untuk kepentingan pemberitaan atau analisis berita. Bagian lain yang terkait dengan bidang keredaksian adalah Redaktur Pracetak yang membidangi tugas Desain Grafis (Setting, Lay Out, dan Artistik) serta Perpustakaan dan Dokumentasi.[4]
Sistem Media Cetak:
1. Biasanya panjang nakah telah dibatasi, misalnya 5-7 halaman kuarta diketik 2 spasi,
2. Naskah biasanya harus di-ACC oleh redaksi seblum dimuat,
3. Kalau sudah naik cetak (sudah-di film-kan pada proses percetakan), tak bisa diedit lagi,
4. Tiap edisi, desainer atau layourter harus bekerja untuk menyelesaikan desain pada edisi tersebut,
5. Berkala harian (mingguan, bulanan, dua mingguan, dan sebagainya), dan
6. Walau sudah selesai dicetak, media tersebut belum bisa langsung dibaca oleh khalayak ramai sebelum melalui proses distribusi.[5]
Sistem Media konvesional:
1. Daerah jangkauan luas,
2. Daya yang digunakan besar,
3. Kapasitas sistem masih rendah,
4. Modulasi analog berupa frequency modulation (FM) sehingga memerlukan bandwith yang besar,
5. Belum menggunakan handoff belum terhubung ke jaringan public service telphone network (PSTN), dan
6. Komunikasi hanya untuk suara (voice) saja.[6]
Dampak Media Cetak dan Media Konvensional
Kekurangan media cetak terletak antara hubungan wartawan dengan pembaca, sangat berjarak, umumnya wartawan bersifat anonym. Keempat, proses penyajian berita pada media cetak lebih sederhana, yang menentukan si wartawan sendiri dan redakturnya.
Sedangkan Media konvensional seperti surat kabar saat ini sudah tersaingi oleh media elektronik yang lebih praktis dan mudah digunakan . Karena banyaknya kesibukan seseorang maka pengguna media akan beralih ke media elektronik yang lebih praktis dan mudah digunakan . Akan tetapi kita tidak boleh begitu saja meninggalkan media konvensional karena sejarahnya yang begitu panjang . Dan sepertinya ada kelebihan tersendiri dari media konvensional dibandingkan dengan media elektronik yaitu harganya yang lebih terjangkau.[7]
B. METODE STUDI
Metode yang penulis gunakan pada penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan metode studi pustaka.Yakni penulis melakukan pencarian terhadap bahan bacaan relevan yang sesuai dengan judul materi tersebut.
C. ANALISIS
Media cetak merupakan sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah. Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat. Dalam banjir informasi seperti ini, masyarakat harus hati-hati karena banyak informasi yang belum tentu benar, bahkan mungkin menyesatkan, di antaranya yang berasal dari media non konvensional, yaitu informasi yang berasal dari sms, blackberry messenger (bbm), dan media sosial lainnya.
Untuk itu, diharapkan masyarakat jangan langsung percaya terhadap informasi yang diterimanya, walaupun informasi itu disiarkan oleh media-media konvensional. Inilah yang terjadi pada saat sekarang terutama remaja. Dalam pengambilan informasi yang dibutuhkan, para remaja saat ini saat enggan untuk membaca dalam bentuk kertas seperti koran dan majalah. Mereka cenderung hanya ingin mengakses apapun yang mereka inginkan melalui media elektronik. Hal ini menyebabkan media cetak secara perlahan mulai diabaikan di kalangan remaja. Pengambilan keputusan yang terlalu cepat terhadap informasi yang beredar bisa berakibat fatal.
DAFTAR PUSTAKA :
http://pelangii21sekretariis.blogspot.com/2010/01/pengertian-media-cetak.html
http://www.anneahira.com/pengertian-media-cetak.htm
http://yuli-kamboja.blogspot.com/2011/04/media-cetak.html
http://chakadidy-news.blogspot.com/2012/05/perbedaan-antara-media-cetak-dengan.html
http://belajar-pemrograman2.blogspot.com/2010/11/dampak-positif-dan-negatif-new-media.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar