Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Senin, 23 September 2013
Novia Triesna Clara KPI/Ib_Tugas 3_Emile Durkheim2
Amatullah aliyah KPI 1A_Tugas3 Sosiologi _ Emile durkheim2
Muhammad Ihsan Fauzi_KPI 1C_Tugas 3_Emile Durkheim(he Division of Labor in Society dan Elementary Forms of Religious Life)
Chika KPI/1A_Tugas 3 Sosiologi_Emile Durkheim
Belda Eldrit Janitra KPI 1 A_Tugas 3_ Karya-Karya Emile Durkheim 2
Chairunnisa KPI 1A_Tugas 3 Sosiologi_Emile Durkheim
Dimas Darmawan kpi1B_Tugas 3_ Teori Emile Durkheim
Comte berpendapat bahwasaannya sosiologi akan menjadi semacam agama baru yang akan mengembalikan kohesi sosial. Namun,sampai taraf tertentu. The division of labor in society justru menyangkal analisis comte ini.durkheim berpendapat bahwa pembafian kerja yang tinggi bukannya menandai keruntuhan moral sosial,melainkan melahirkan moralitas sosial jenis baru.
AnisaLestariKPI1A_tugas3sosiologi_EmileDurkheim
Ida Parida KPI 1/A_Tugas 3 Sosiologi_Emile Durkheim
Ryan Alamsyah KPI 1C_Tugas 2_Teori Durkheim
Nur Kholifah KPI 1/A_Tugas 3 Sosiologi_Emile Durkheim
Ryan Alamsyah KPI 1C_Tugas3_Division of Labor dan Elementary
THE DIVISION OF LABOR IN SOCITEY
Rahmatussirri KPI 1B_Tugas3_Karya Emil Durkheim
Vanny Rosa Marini KPI 1A_Tugas 3 Sosiologi_Emile Durkheim 2
DelshaAmandapohanKPI1B_Tugas3_Durkheim
Durkheim Memisahkan yang Sakral dari yang profanyang sakral tercipta melalui ritual-ritual yang mampu mengubah moral masyarakat menjadi simbol religius yang sebetulnya mengikat individu dalam kelompok. yang di anggap sakral inilah yang dianggap terpisa dari pristiwa sehari-hari yang membentuk esensi agama, yang tidak termasuk itu di anggap profan atau sesuatu yang bisa dipakai di kehidupan duniawi. sebetulnya di satu sisi yang sakral itu melahirkan sikap bertanggung jawab, hormat, kagum, tetapi di pihak lain profan juga bisa menjadi sakral tergantung sikap-sikap pada fenomena itu.membedakan antara yang sakral dan yang profan merupakan syarat mutlak bagi keberadaan suatu agama. tetapi syarat itu belum cukup, ada tiga syarat lain yaitu pengembangan kepercayaan religius, adanya suatu ritual agama, agama membutuhkan suatu komunitas yang bisa melingkupi seluruh anggotanya. dari syarat syarat itu membantu durkheim mengatakan apa itu pengertian agama. Agama adalah, kesatuan sistem kepercayaan dan praktik menyatu dalam sebuah komunitas moral tunggal, semua yang melekat padanya (192/195:62)
Durkheim pernah mengungkapkan bahwa agama itu tak lebih dari ilusi belaka, itu alasannya mengapa durkheim tidak percaya bahwa agama itu tidak ada sama sekali. walau setiap fenomena yang tersebar harus memiliki kebenaran, tetapi kebenaran itu belum tentu sama dengan penganutnya. agama adalah simbol yang dengannya masyarakat dapat menyadari dirinya, menurut Durkheim secara simbolis, masyarakat menubuh ke dalam masyarakat itu sendiri . selain itu dia juga mengatakan masyarakat menggunakan kekuatan melalui repretasi. itu sebabnya kekuatan masyarakat lebih besar dari kekuatan kita.danbisa di sebutkan, masyarakat adalah sumber dari kesakralan itu sendiri. Durkheim ingin mempelajari agama dalam budaya primitif karena berbagai alasan yaitu, primitif kurang berkembang daripada moderen jadi masih sedikit kemungknan adanya perubahan selain itu juga primitif lebih kurang di kenal yang akhirnya kita bisa meliahat seluruh keasliannya (Durkheim,1912/1965:18) .
Ada satu sistem yang dimana sesuatu entah itu binatang atau tumbuhan dianggap sakral di jadi simbol klan, atau bisa di sebut dengan totemisme. Durkheim berpendapat bahwa totem tidak lain representasi dari sebuah klan. Buku ini menyajikan pendapat mengenai sesuatu yang telah diidentifikasikan oleh filsuf yaitu waktu, berasal dari kehidupan sosial. tempat, berasal dari lapak yang ditempati oleh masyarakat. klasifikasi, pengelompokan oleh manusia. kekuatan, berasal dari segala pengalaman . kualitas, dan terakhir totalitas.
THE DIVISION OF LABOR IN SOCIETY (1893/1964)
Di buku ini Durkheim mencaritau perkembangan modern relasi individu dengan masyarakat. Durkheim mengungkapkan "Buku ini adalah sebuah karya yang membahas fakta kehidupan moral berdasarkan metode ilmu positivistik" .Teori dari buku ini adalah pekerjaan yang sama tidak mengikat masyarakat, tetapi pembagian kerjalah yang bisa mengikat bahkan memiliki ketergantungan satu sama lain. walau keliatannya pembagian kerja itu adalah tuntuan ekonomi. tetapi, pembagian kerja itu merusak sifat satu rasa atau senasip , tetapi ada pendapat Durkheim yang menyebutkan "Fungsi ekonomis yang dimainkan oleh pembagian kerjaini menjadi tidak penting dibandingkan dengan efek moralitas yang dihasilkannya. maka fungsi sesungguhnya dari pembagian kerja adalah untuk menciptakan solidaritas antara dua orang atau lebih" Durkheim tertarik membuat perubahan dimana solidaritas itu terbentuk. akhirnya dia membagi dua tipe solidaritas yaitu mekanis, yaitu perasaan senasip menjadi satu karena seluruh orang adalah generalis (penyamarataan) dan organis maksudnya adalah mereka bertahan bersama karena perbedaan yang ada di dalamnya, mereka memiliki tanggung jawab dan perkerjaan yang berbeda-beda.
Dinamika penduduk, Jumlah orang dalam masyarakat dan interaksi yang terjadi. Durkheim meyakini perubahan solidaritas mekanis menjadi organis disebabkan oleh dinamika penduduk.
Hukum Represif dan Restitutif, Durkheim berpendapat bahwa masyarakat dengan solidaritas mekanis dibentuk oleh hukum represif, pada jenis ini masyarakat memiliki kesamaan satu ,maka setiap pelanggaran yang di lakukan tidak akan di anggap main main . Berbeda dangan Hukum restitutif, karena kurangnya moral bersama, orang tidak begitu menangapi dan memberikan reaksi berlebihan pada pelanggaran hukum.
Normal dan Patologi, dalam hal ini Durkheim membedakan tiga bentuk prilaku abnormal yaitu pembagian kerja anomik, pembagian kerja yang di paksakan, dan pembagian kerja yang terkoordinasi. Agar pembagian kerja dapat menjadi suatu kekuatan yang menyatukan masyarakat modern, maka di perlukan keadilan.
Alfian Aji_KPI 1-C_Tugas3_EmileDurkheim
Mohammad Fauzi Ardiansyah KPI 1A_TUGAS 3_EMILE DURKHEIM
dhiyaurrahman kpi 1C_ tugas3_emile durkheim
Habib Amiruddin Hazazi KPI 1B_Tugas3_Emile Durkheim
Didalam The Divisions of Labor in Society, Durkheim melacak perkembangan modern relasi individu masyarakat. Dalam karya ini Durkheim terutama ingin menggunakan ilmu sosiologi barunya untuk meneliti seuatu yang sering dilihat sebagai krisi moralitas. Pada pendahuluan karyanya ini, Durkheim memulai dengan ungkapan "buku ini sebuah karya yang membahas fata kehidupan moral berdasarkan metode ilmu positivistic".
Yumaretsa Ridwan KPI 1A_TUGAS 3_EMILE DURKHEIM
EMILE DURKHEIM
The Division of Labour in Society
Dalam buku ini ia menganalisa pengaruh kompleksitisitas dan spesialisasi pembagiankerja dalam struktur sosial dan perubahan-perubahan yang diakibatkannya dalam bentuk-bentuk pokok solidaritas sosial.
- Solidaritas Mekanaik dan Organis
Solidaritas mekanik didasarkan pada suatu keadaan kolektif, yang menunjuk pada totalitas kepercayaan-kepercayaan dan sentimen-sentimen bersama yang rata-rata ada pada suatu masyarakat yang sama. Ciri khas yang penting dari solidaritas mekanik adalah solidaritas tersebut didasarkan atas homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentimen, dsb. Homogenitas tersebut bisa terjadi apabila pembegian kerja sangat minim.
Solidaritas organik muncul akibat adanaya pembagian kerja yang tinggi yang didasarkan atas rasa saling ketergantungan. Munculnya perbedaan-perbedaan di tingkat individu merombak adanya kesadaran kolektif yang dirasa kurang penting sebagai dasar keteraturan sosial terganti oleh spesialisasi kerja yang lebih otonom. Durkheim mengatakan bahwa kuatnya solidaritas organis didasarkan pada hukum yang bersifat memulihkan (restitutive) daripada hukum represif.
- Solidaritas Mekanaik dan Organis
Solidaritas mekanik didasarkan pada suatu keadaan kolektif, yang menunjuk pada totalitas kepercayaan-kepercayaan dan sentimen-sentimen bersama yang rata-rata ada pada suatu masyarakat yang sama. Ciri khas yang penting dari solidaritas mekanik adalah solidaritas tersebut didasarkan atas homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentimen, dsb. Homogenitas tersebut bisa terjadi apabila pembegian kerja sangat minim.
Putri Dwi P KPI 1-C_TUGAS 3_EMILE DURKHEIM
- THE DIVISION OF LABOR IN SOCIETY
hadisaputrabeaneKPI1B_tugas3_emiledurkheim
R. Ahmad Nabhan/ PMI III. Tugas ke-3 :Teori Kritis Dalam Sosiologi dan Sumbangan Pemecahan Masalah
Idha Chusaini PMI3_Tugas3_Consumtivisme menurut weber & berger
Mutiara Lestari Putri KPI 1B_Tugas3_Emile Durkheim
HetisuhetiKPI1B_tugas3_Emil Durkheim
DIVISION OF LABOR IN SOCIETY
The
Divison Of Labor In Society(Durkheim,
1893/1964) dikenal sebagai karya sosiologi klasik pertama (Tiryakin,1994).
Didalamnya, Durkheim melacak perkembangan modern relasi individu dengan
masyarakat. Dalam karya ini Durkheim terutama ingin menggunakan ilmu sosiologi
barunya untuk meneliti sesuatu yang sering dilihat sebagai keritis moralitas.
R.Dirgantria Anugrah KPI 1A_Tugas 3 Sosiologi_Emile Durkheim 3 Ringkasan
Rifqi anas_KPI IA_tugas 3 sosiologi_emile durkehim
Gilang Adhitya KPI 1A_TUGAS 3 SOSIOLOGI_EMILE DURKHEIM2
Tubagus Zhiya KPI 1A_tugas 3 sosiologi- Emile Durkheim 2
Emile Durkheim
A. The Division of Labor in Society
the division of labor in society. Dalam buku ini perhatiannya tertuju pada upaya membuat analisis komperatif mengenai apa yang membuat masyarakat bisa dikatakan berada dalam keadaan primitif atau modern. Ia menyimpulkan bahwa masyarakat primitif dipersatukan terutama oleh fakta sosial nonmaterial, khususnya oleh kuatnya ikatan moralitas bersama atau olh apa yang ia sebut sebagai kesadaran kolektifyang kuat. Tetapi, karea kompleksitas masyarakat modern, kekuatan kesadaran kolektif itu telahmenurun.
Ikatan utama dalam masyarakat modern adalah pembagian kerja yang ruwet, yang mengikat orang yang satu dengan orang lainnya dalam hubungan saling tergantung. Tetapi, menurut durkheim, pembagian kerja dalam masyarakat modern menimbulkan beberapa patologi. Dengan kata lain, devisi kerja bukan metode yang memadai yang dapat membantu menyatukan masyarakat. Kecenderungan sosiologi konservatif durkheim terlihat ketika ia menganggap revolusi tak diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Meski ia menganggap bahwa tak mungkin kembali ke masa lalu dimana kesadaran kolektif masih menonjol, namun ia menganggap bahwa dalam masyarakat modern mobilitas bersama dapat diperketat dan diperkuat, karena itu manusia akan dapat menanggulangi penyakit sosial yang mereka alami dengan cara yang lebih baik
A. Solidaritas mekanis dan organis
Perubahan dalam pembagian kerja memiliki implikasi yang sangat besar bagi struktur masyarakat. Ia sangat tertarik dengan perubahan cara dimana solidaritas sosial terbentuk. Dengan kata lain, perubahan cara- cara masyarakat bertahan dan bagaimana anggotanya melihat diri mereka sebagai bagian yang utuh. Durkheim membagi solidaritas menjadi dua macam, solidaritas mekanis dan organis. Masyarakat yang menggunakan solidaritas mekanis akan menjadi satu dan padu karena seluruh orang adalah generalis. Ikatan ini terjadi karena mereka terlibat dalam aktivitas yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama
B. Dinamika penduduk
Semakin banyak orang berarti makin meningkatnya kompetisi memperebutkan sumber-sumber yang terbatas, sementara makin meningkatnya jumlah interaksi akan berarti makin meningkatnya perjuangan untuk bertahan diantara komponen-komponen masyarakat yang pada dasarnya sama.
C. represif dan restitutif
Masyarakat dengan solidaritas organis dibentuk oleh hukum restitusif. Artinya bagi yang melanggar mesti melakukan restitusi untuk kejahatan mereka. Para pelanggar dalam masyarakat organis akan dituntut untuk membuat restitusi untuk siapa saja yang telah diganggu oleh perbuatan mereka.
D. Normal dan Patologi
Pendapat Durkheim bahwa kriminal adalah sesuatu yang normal dan bukan patologis. Bagi Durkheim, kriminal mendorong masyarakat mendefinisikan dan membuktikan kesadaran kolektif mereka. Durkheim menggunakan ide patologi untuk mengkritik beberapa bentuk abnormal yang ada dalam pembagian kerja masyarakat modern. Pertama, pembagian kerja anomik adalah tidak adanya regulasi dalam masyarakat yang menghargai individualitas yang terisolasi dan tidak mau memberitahu masyarakat tentang apa yang harus mereka kerjakan. Kedua, pembagian kerja yang dipaksakan. Adalah aturan yang memancing konflik dan isolasi serta yang akan meningkatkan anomi.
E. Keadilan
Masyarakat modern tidak lagi disatukan oleh pengalaman dan kepercayaan bersama, melainkan melalui perbedaan yang terdapat didalamnya.
B. Les Formes Elemenataries De La Vie Religion
Diterbitkan dalam bahasa perancis pada tahun 1912, Emile Durkheim melihat bahwa semua agama membedakan antara hal-hal yang diangap sakral dan dianggap profan. Yang sakral adalah hal-hal yang dipisahkan daripada yang lain dan yang dilarang. Terdapat benda sakral, tempat sakral, waktu sakral, kata sakral. Sakral bisa mempunyai konotasi "suci", bisa juga berarti "berbahaya, terlarang".
Durkheim menawarkan definisi agama sebagai berikut: "a religion is a unified system of beliefs and practices relative to sacred things, that is to say, things set apart and forbidden – beliefs and practices which unite into a single moral community called a chruch, all those who adhere to them" yang artinya adalah sebuah sistem kepercayaan dan tingkah laku yang berhubungan dengan ha-hal yang dianggap sakral, yaitu halhal yang dipisahkan dan dilarang- kepercayaan dan perilaku yang mempersatukan semua penganutnya menjadi satu komunitas moral, yaitu berdasarkan nilai-nilai bersama, yang disebut umat.
Seperti halnya frazer, durkheim juga mencerna perbedaan tajam antara religi dan magis. Letak perbedaan itu juga diliht dari sudut pandang sosiologis; religi adalah kolektif, magi aalah individual. Ritual religi adalah berkaitan degan suatu yang sakral, sedangkan ritual magi sering kali mengingkari, menolak, memprofankan, malahan meledek yang sakral . dalam religi, hukuman itu adalah dua, yang satu oleh tuhan, atau kekuatan gaib yang diimani, yang kedua oleh masyarakat. Dalam magi tidak ada konsepsi dosa, kalo larangan magi dilanggar, masyarakat tidak peduli, akibat buruk yang dipercayai adalah pribadi saja.
Daftar Pustaka:
Narwoko, Dwi. Sosiologi Teks Pengantar & Terapan. Jakarta Kencana Prenada Media Group 2006.
Ritzer, George. Goodman, Douglas J. Teori Sosiologi Modern. Jakarta kencana prenada media group 2007