Selasa, 13 Mei 2014

Meidi Kartikasari_tugas6_penelitian lapangan tentang kehidupan pedagang kecil

BAB I
T.O.R PENELITIAN LAPANGAN
"Kehidupan Pedagang kecil di daerah Kuningan, Jakarta Selatan"
 
A.   Latar Belakakang
Pada umumnya kota adalah tempat pemukiman yang relative besar,penduduknya sangat padat,dan permanen dari individu yang secara sosial heterogen, semakin besar semakin padat. Dengan begitu kota merupakan pusat masyarakat melakukan kegiatan-kegiatan sehari-hari.
Dari hal itu perkembangan waktu kota dianggap sebagian besar  penduduk sebagai tempat yang menjanjikan dalam mencari mata pencaharian. Banyak orang yang pindah dari desa ke kota.Dalam beberapa hal itu,menyebabkan perubahan mereka itu. Kebanyakan warga perkotaan menjadi bersifat individualis dan interaksianya bersifat impersonal, dan menciptakan orientasi masyarakat hanya ingin mendapatkan sebatas keuntungan ekonomi untuk dirinya sendiri, hal ini membuat semakin lemah ikatan kelompok kekerabatan antar warga. Ini akan menimbulkan serentetan masalah bagi masyarakat bersangkutan, oleh karenanya masyarakat kota haraus dapat membangun mekanisme-mekanisme baru untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan psikologi.
 
B.   Metode Sosiologi yang digunakan
Dalam penelitian ini saya menggunakan metodelogi sosiologi dari Emil Durkhem. Karena pada penelitian yang saya ambil, memiliki subjek yang bisa digolongkan sebagai kelompok. Metodenya jelas yaitu, obsevasi karena saya terjun langsung ke kelompok masyarakat tersebut.
 
C.   Tujuan
Untuk mengungkapkan dan menjelaskan pandangan terhadap pedagang kecil di derah kuningan, Jakarta selatan tersebut. Dengan memahami pola, maka dapat dikenali dan ditemui kendala dan hambatan yang dapat terjadi dalam berupaya mencari nilai tambah dan cenderung berwawasan kedepan lebih baik.
Sedangkan tujuan praktisnya adalah tersedianya data bagaimana pandangan pedagang kecil ini akan hal ketertiban. Yang mana berhubungan dengan pemahaman warga akan hal menjaga dan menciptakan keteraturan dalam kehidupan bersama dengan elemen masyarakat lainnya.
D.   Kegiatan
1.      Nama kegiatan : Penelitian lapangan dengan tema "Kehidupan  masyarakat kecil di daerah Kuningan,Jakarta selatan".
2.      Bentuk kegiatan : Penelitian lapangan langsung untuk mengetahui sisi lain dari kehidupan pedagang kecil di Jakarta khususnya di daerah Kuningan, Jakarta selatan.
 
E.    Waktu , Tempat , dan Narasumber
Hari/Tanggal : Kamis , 8 Mei 2014
Waktu           : 10.00 – sampai dengan selesai
Tempat          : bawah halte busway GOR Sumantri (depan Plaza Festival) Kuningan,jak-sel.
Narasumber  : 1. Ibu Hartati (penjual gorengan)
                        2.Bapak Hendri (penjual minuman)
 
F.    Pertanyaan dan Jawaban
1.      Maukah bapak kalau diberi tempat khusus untuk berdagang?
Jawab : Mau saja, tapi tidak sanggup untuk membayarnya
 
 
 
G.   Metode
Dalam penelitian lapangan dengan tema tersebut metode yang saya gunakan adalah kualitatif.
 
H.   Penutup
Demikian laporan penelitian lapangan ini saya sampaikan,semoga informasi yang saya dapat dalam kegiatan  tersebut bisa berguna untuk orang banyak .Atas perhatianya saya ucapkan terima kasih, semoga mendapat respon dan dukungan yang positif.
 

Agung Laksono Wibowo_Tugas 6_TOR & Hasil Penelitian Tema Ke-2

Meledaknya Urbanisasi Keterbatasan Lahan Pemukiman Penduduk DKI
 
       I.            Latar Belakang
   Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka, mulai dari sandang, pangan dan tempat tinggal yang layak, untuk mendapatkan semua itu, maka harus dilakukan usaha yang ekstra. Mendapatkan kehidupan yang lebih baik adalah hak asasi setiap manusia, oleh karena itu usaha atau kegiatan manusia mencari kehidupan yang lebih baik tidak dapat dipisahkan dari sekitar kita.
   Migrasi menurut KBBI (2007) adalah perpindahan penduduk dari satu tempat (negara dsb) ke tempat (negara dsb) lain untuk menetap. Terdapat beberapa macam pola perpindahan penduduk, misalnya imigrasi (perpindahan penduduk ke luar negeri), emigrasi (perpindahan penduduk dari luar ke dalam negeri), transmigrasi (suatu program yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk ke daerah lain di dalam wilayah Indonesia) dan urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota).
   Keinginan warga desa di daerah untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi dan tempat tinggal yang layak secara instan telah menjadi polemik bagi sebagian kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dsb. Daya tampung dari kota-kota tersebut tidak seimbang dengan jumlah para transmigran. Kemacetan lalu lintas, munculnya pemukiman kumuh, pemukiman liar dan polusi karena industri merupakan contoh dari dampak urbanisasi. Disamping itu, terdapat cukup banyak kendala bagi pemerintah kota untuk mengetahui jumlah penduduknya adalah banyaknya transmigran gelap yang bertambah di kota- kota besar di Indonesia, khususnya Jakarta setiap tahunnya.
   Urbanisasi memiliki faktor penarik dan faktor pendorong. Faktor penarik urbanisasi antara lain kehidupan kota yang lebih modern, sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap, banyak lapangan pekerjaan di kota dan pendidikan yang lebih berkualitas di kota. Sedangkan faktor pendorong urbanisasi adalah lahan pertanian yang semakin sempit, lapangan pekerjaan yang terbatas, sarana dan prasarana yang terbatas, memiliki impian kuat untuk menjadi orang kaya. Dampak dari urbanisasi terhadap kota tujuan antara lain kemerosotan lingkungan fisik, seperti polusi, konvensi lahan dan lahan tidur yang kurang terkontrol dan meningkatnya lahan pemukiman kumuh. Rusaknya fasilitas umum karena kurangnya kesadaran warga kota dan merasa fasilitas tersebut bukan miliknya. Pemukiman kumuh yang tumbuh di bantaran sungai juga merupakan dampak negatif dari urbanisasi, imbasnya banjir karena warga yang membuang sampah ke sungai, pencemaran oleh limbah domestik dan masalah kesehatan warga sekitar bantaran karena mengkonsumsi air dari sungai yang tercemar. Mungkin agak keluar dari konteks, tapi orang-orang di Indonesia memang kuat dan tahan banting, buktinya banyak pemukiman di bawah SUTET dan hidup di bantaran sungai.
A.    Penting Penelitian
     Adapun alasan saya mengangkat tema penelitian ini, karena tema "Meledaknya Urbanisasi Keterbatasan Lahan Pemukiman Penduduk DKI" cukup menarik untuk saya observasi dalam tugas penelitian ini. Terkait dengan tema yang saya angkat ini, merupakan salah satu permasalahan sosial Negara Indonesia ini dari tahun ke tahun, hingga sekarangpun pemerintah kewalahan dalam mengentaskan permasalahan ini. Untuk itu, saya mengambil tema ini yakni untuk sarana pembelajaran, maupun kajian bagi saya pada permasalahan sosial di Negara ini, khususnya kota metropolitan, Jakarta.
B.     Asumsi
   Urbanisasi dipicu dengan adanya perbedaan pertumbuhan atau ketidakmerataan fasilitas pembangunan, khususnya antara daerah pedesaan dan perkotaan. Akibatnya, wilayah perkotaan menjadi magnet menarik bagi kaum urban untuk mencari pekerjaan. Dengan demikian, urbanisasi sejatinya merupakan suatu proses perubahan yang wajar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan penduduk atau masyarakat. Akan tetapi di Indonesia, khususnya DKI Jakarta, meledaknya urbanisasi merupakan salah satu polemik yang dibilang menjadi permasalahan sosial yang menjadi beban berat bagi Pemerintah Pusat maupun Pemprov untuk mengentaskan permasalahan sosial tersebut.
 
    II.            Teori Penelitian
 
   Teori yang saya gunakan dalam observasi ini ialah tindakan sosial menurut Max Weber, yang terjadi ketika individu melekatkan makna subjektif pada tindakan mereka. Hubungan sosial menurut Weber , yaitu suatu tindakan dimana beberapa aktor yang berbeda-beda, sejauh tindakan itu mengandung makna dihubungkan serta diarahkan kepada tindakan orang lain. Masing-masing individu berinteraksi dan saling menanggapi. Sedangkan metode yang saya lakukan adalah observasi dengan wawancara dan hasil dari observasi saya berupa narasi.
 
 III.            Metode Penelitian
   Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara langsung kepada narasumber dan melakukan pengamatan dilapangan (observasi). Metode wawancara atau metode interview, mencakup cara yang dipergunakan seseorang untuk tujuan atau tugas tertentu mencoba mendapatkan keterangan dari responden.wawancara dalam suatu penelitian  yang bertujuan mengumpulkan keterangan-keterangan merupakan pembantu utama dari metode observasi. Dan menggunakan pula metode kuantitatif, yang menunjukkan data statistic matematis.
 
 
 IV.            Pertanyaan Penelitian
1.      Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dari meledaknya urbanisasi bagi pemukiman penduduk DKI ?
2.      Apakah motif dari para pelaku urban di DKI Jakarta ?
 
    V.            Area Riset
Lokasi yang saya jadikan sebagai objek observasi adalah  pemukiman penduduk di Bantaran Sungai Pesing, Grogol, Jakarta Barat. Subjek saya dalam observasi ini adalah Penduduk yang bermukim di Bantaran Sungai Pesing,Grogol, Jakarta Barat.
 
 VI.            Laporan Penelitian
 
Persoalan pemukiman yang berada di wilayah "abu-abu" seperti bantaran sungai, kolong tol, dan pinggiran waduk kerap menjadi persoalan berlarut-larut di kota-kota besar Indonesia, termasuk Jakarta. Menurut Dinas Perumahan DKI Jakarta, jumlah penduduk tahun 2011 adalah sejumlah 9.607. 787 jiwa dengan kepadatan penduduk 13. 157, 63 jiwa/km2. Dari jumlah tersebut, penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2012 berjumlah 363.200 jiwa (3,69%) .
 
Dari 662 km2 luas DKI Jakarta, 49,47% di antaranya adalah perumahan dan permukiman di mana 5,4% di dalamnya adalah permukiman kumuh. Data direktori Kumuh Tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Pemerintah DKI Jakarta menyebutkan bahwa masih ada 392 RW kumuh di Jakarta. Berdasarkan hasil survei di atas, hal tersebut dilatarbelakangi oleh meledaknya angka urbanisasi yang menyebabkan keterbatasan lahan pemukiman bagi penduduk DKI. Sehingga mau tidak mau, suka maupun tidak suka, mereka para pelaku urban, khususnya warga sekitar bantaran sungai pesing, Grogol, Jakarta Barat yang telah saya observasi, mereka dengan sangat terpaksa bermukim di sana karena mereka tidak mampu menemukan kehidupan layak yang berdampak pada kemiskinan. Yang pada akhirnya mereka membangun bedeng atau gubuk di sekitar bantaran sungai pesing. Dan hal itu pula ditengarai oleh terbatasnya lahan pemukiman di DKI Jakarta yang mayoritas dibangun lahan perindustrian maupun perumahan elit.
 
Narasumber :
Nama  : Suparjo
Usia    : 55 tahun
Profesi : Pedagang Kelontong
Daerah Asal : Wonogiri
 
VII.            Kesimpulan
 
   Urbanisasi adalah masalah penyebaran penduduk yang tidak merata antara wilayah desa dengan wilayah kota yang dapat menimbulkan beragam permasalahan dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat. Urbanisasi merupakan salah satu proses yang tercepat di antara berbagai perubahan sosial di seluruh dunia termasuk Indonesia sendiri. Masyarakat yang melakukan urbanisasi memiliki beberapa alasan dilihat dari faktor pendorong dan penarik. Faktor-faktor tersebut bisa mengarahkan masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang layak, tetapi hal tersebut hanya bisa terlaksana bila para urban memiliki skill yang dibutuhkan di daerah tujuan.
 
Urbanisasi menimbulkan banyak masalah diantaranya yakni minimnya lahan kosong di daerah perkotaan, meningkatkan kemacetan, pencemaran yang bersifat sosial dan ekonomi, menambah polusi di daerah perkotaan dan masalah yang paling signifikan yaitu meningkatnya angka kemiskinan. Masalah yang ditimbulkan urbanisasi begitu banyak, oleh karena itu perlu segera penanganan yang serius dari pemerintah daerah, dan juga pemerintah pusat. Namun pada akhirnya, berbagai upaya yang dilakukan untuk mengurangi urbanisasi memerlukan kerja sama dari berbagai pihak mulai dari pemerintah dan penduduknya. Tanpa adanya sinergisitas dalam melaksanakan upaya penekanan urbanisasi, maka meledaknya urbanisasi tidak akan dapat ditanggulangi.

 
Nama : Agung Laksono Wibowo
NIM   : 1113054100004
Kelas  : 2A
Prodi  : Kesejahteraan Sosial
 

Cari Blog Ini