Minggu, 16 Desember 2012

Annisa Novianti_Laporan 6_Konflik yang Terjadi di Masyarakat

Judul Penelitian:
Konflik antar Organisasi Masyarakat yang Berbasis Kesukuan
Peneliti:
Annisa Novianti ( 1112051100004 )

I.                   I. Latar Belakang
Konflik yang terjadi di masyarakat cukup beragam, yang diakibatkan mulai dari perbedaan pendapat sampai dengan perbedaan pola pikir. Konflik biasanya dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa oleh individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya perbedaan ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, keyakinan, adat istiadat, dan lain sebagainya. Konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap kehidupan masyarakat dan tidak ada satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya.
Menurut beberapa para ahli, konflik memiliki beberapa definisi, diantaranya menurut Taquiri dalam newstrom dan Davis (1997), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat dari pada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi, dan pertentangan diantara dua pihak atau lebih secara berterusan. Lalu, menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Kemudian, definisi yang terakhir menurut Pace dan Paules (1994), konflik merupakan ekspresi pertikaian antar individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Menurut definisi yang disebutkan oleh beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa definisi konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuat tidak berdaya.
Peneliti dalam hal ini mengangkat mengenai konflik masyarakat yang terjadi di ruang lingkup organisasi masyarakat yang berbasis kesukuan, yaitu Forum Betawi Rempug (FBR) dengan Forkabi (Forum Komunikasi Anak Betawi). Peneliti merasa tertarik, karena peneliti sering berinteraksi dengan suku betawi, sehingga peneliti menyoroti konflik yang terjadi di dua organisasi masyarakat yang berbasis suku betawi tersebut.
 
II.                II. Pertanyaan Pokok Penelitian
1.      Konflik apa yang memicu ketegangan dua ormas antara FBR dengan Forkabi?
 
III.             III. Metode Penelitian
Peneliti dalam hal ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara secara mendalam kepada narasumber. Lokasi penelitian ini dilakukan di kediaman salah satu anggota organisasi masyarakat tersebut, di Jl. Raya Lenteng Agung, Gg. Ikhlas Rt 05/08 No. 96, Kebagusan, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu, 15 Desember 2012 pukul 09.00 WIB.
 
IV.              IV. Gambaran Subjek/Objek Penelitian
Kemauan keras yang dimiliki oleh KH. A. Fadloli El Muhir dalam mengangkat harkat dan martabat masyarakat Betawi mendorong berdirinya organisasi massa Forum Betawi Rempug (FBR). Kehadiran organisasi ini diharapkan dapat membangkitkan semangat masyarakat Betawi. Arti dari 'Rempug' yang dianut FBR sendiri yaitu agar tetap bersatu, kompak, solid, dan sebagainya.
Kehadiran FBR dirasa sangat penting untuk membantu menumbuhkan kesadaran masyarakat Betawi, terutama kaula muda, agar bangkit dan memperbaiki hidupnya. Terlebih yang tercermin dalam gemerlapnya kehidupan Kota Jakarta dan acara-acara yang ditayangkan televisi, ternyata telah memberikan pengaruh buruk pada pertumbuhan sikap dan kejiwaan sebagian kaum muda Betawi. Kehidupan masyarakat Betawi yang dulu terkenal agamis, kini mulai terkikis. Tempat ibadah mulai banyak ditinggalkan kaum muda, karena mereka lebih senang nongkrong di pinggir jalan dan tak jarang menjadi preman pasar.
Kegiatan agama kini banyak tergantikan oleh kegiatan tawuran, berjudi dan minum minuman keras. Akibatnya, putra daerah yang seharusnya dapat diandalkan dalam mengamankan Jakarta, justru sering kali malah ikut merusak Jakarta. Hal itu sungguh menyedihkan. Kehadiran FBR hanya ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat Betawi bahwa pendidikan itu sangat penting dan mereka kembali ke kehidupan yang religius.
FBR yang berdiri pada tanggal 29 Juli 2001 tidak hanya sebagai tempat berkumpul bagi kaum muda Betawi yang tinggal di Jabotabek, namun juga diharapkan bisa menjadi tempat bagi kaum muda Betawi untuk menimba ilmu agama dan menghidupkan kembali adat-istiadat Betawi yang mulai ditinggalkan.
Kurang lebih terdapat sekitar 250 unit gardu di Jabotabek. Masing-masing gardu memiliki minimal 100 anggota. Di tempat itulah mereka setiap minggu berkumpul untuk belajar agama dan adat Betawi serta mencoba menggugah kesadaran kaum muda Betawi mengenai arti pentingnya pendidikan dalam menghadapi persaingan dunia kerja saat ini. Tak hanya sebagai sebuah tempat belajar, FBR juga berusaha membantu para anggotanya untuk mendapatkan kesempatan kerja di sejumlah perusahaan swasta serta selalu mengingatkan anggota untuk bekerja keras.
 
V.                 V. Analisis
FBR dan Forkabi merupakan dua ormas dalam ruang lingkup suku betawi, yang mempunyai visi dan misi yang sama. Kehadiran kedua ormas itu dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat betawi, terutama kaum mudanya agar bangkit dan memperbaiki kehidupannya. Namun, terkadang terjadi konflik kecil yang memicu ketegangan antara kedua ormas tersebut. Ada yang berspekulasi bahwa, konflik yang terjadi itu untuk memecah belah orang-orang betawi. Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut sempat dicurigai sebagai penyebab konflik yang terjadi antar dua ormas beraliran betawi itu.
FBR dan forkabi sempat bersitegang pada Februari 2010. Persetruan yang disebabkan oleh perebutan lahan parkir itu, menimbulkan kedua ormas tersebut terlibat bentrok. FBR 'versus' Forkabi terlibat bentrok dibawah jembatan layang (fly over) Arif Rahman Hakim, Depok, Jawa Barat. Saling balas antar dua ormas ini menyebabkan dua anggota Forkabi terluka, dan massa Forkabi pun membalas dengan menghancurkan Posko FBR di Jl. Nusantara Raya 60, Beji, Depok. Buntut konflik ini akhirnya polisi menangkap empat anggota FBR. Pasca bentrok ini pihak FBR dan Forkabi akhirnya sepakat untuk mengambil jalan islah atau berdamai untuk menyelesaikan konflik ini.
Betawi versus Betawi, itulah sebutan jika kita menarik kesimpulan dari konflik yang terjadi antara FBR dan Forkabi ini. Ormas kesukuan yang seharusnya bersinergi untuk menyatukan keutuhan suatu suku bangsa, tidak pantas terlibat pertikaian yang hanya diperkarai oleh suatu permasalahan kecil. Jika ada perbedaan pendapat antar dua kubu, seyogyanya dapat diselesaikan dengan cara musyawarah dan tidak langsung main hakim sendiri. Beruntung permasalahan dua ormas betawi antar FBR dan Forkabi ini tidak berkepanjangan dan dapat diselesaikan dengan damai.
 
VI.              VI. Daftar Pustaka
Irwan Budiawan (Anggota FBR)

Agita Surya Pertiwi_Lap.5_Kepemimpinan

KEPEMIMPINAN
Oleh: Agita Surya Pertiwi (1112051100002)
Jurnalistik 1A
 
1.     Latar Belakang
Manusia selalu berinteraksi  dengan orang lain dan lingkungannya, oleh karena itu manusia disebut makhluk sosial, karena manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia adalah makhluk tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Dan Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di bumi. Untuk menjadi seorang khalifah manusia dianugerahi kemampuan untuk berfikir, dan sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Dengan berjiwa kepemimpinan, manusia akan dapat mengatur dirinya sendiri dan orang lain baik individu maupun kelompok. Dan dapat menyelesaikan masalah sebagaimana mestinya.
 
2.     Pertanyaan Pokok Penelitian
1.     Bagaimanakah peranan anda sebagai seorang pemimpin dalam berorganisasi dengan masyarakat ?
 
3.     Metode Penelitian
      metode yang saya gunakan dalam penelitian kali ini adalah Kualitatif karena lebih bersifat obyektif, dan lebih banyak mengambil informasi melalui wawancara mendalam. 
                        Waktu : 10 Desember 2012, Jam 15.00
                        Tempat : UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4.     Gambaran Subjek/Objek yang diteliti
 
      Hairul Saleh adalah salah seorang pemimpin. Beliau menjabat sebagai Presiden Dewan Mahasiawa FIDKOM sejak 11 April 2012. Beliau juga pernah menjadi pemimpin di salah satu ekstrakurikuler fakultas yaitu pecinta alam atau disebut dengan KMLA GARUDA pada 21 Juli 2010. Beliau adalah seorang yang bijaksana dan bertanggung jawab. Beliau tinggal di Jalan Pondok Pinang Timur RT.03/03 No.13 Kelurahan Pondok Pinang Kecamatan Kebayoran Lama.
     
5.     Analisi
 
      Hairul Saleh lahir di Jakarta pada 01 Desember 1991. Beliau adalah salah seorang pemimpin. Beliau menjabat sebagai Presiden Dewan Mahasiswa Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Beliau menjabat sebagai pemimpin DEMA FIDKOM sejak 11 April 2012. Tujuan beliau menjadi seorang pemimpin dalam berorganisasi adalah ingin mengembangkan DEMA FIDKOM dengan mewujudkan mahasiswa yang berfikir logis, realistis serta mampu mengaktualisasikan diri dalam kebersamaan. Menurut beliau banyak yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin yaitu, mental yang kuat, hati yang ikhlas untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, juga kemampuan berorganisasi yang mendukung. Di Al-Qur'an telah dijelaskan bahwa setiap manusia adalah pemimpin, itu adalah salah satu yang menjadi inspirasi beliau menjadi seorang pemimpin. Karena itu beliau berani menjadi pemimpin dan beliau akan selalu berusaha menjadi seorang pemimpin yang baik, amanah, dan bertanggung jawab. "Peranan saya sebagai seorang pemimpin adalah ibarat nahkoda dalam sebuah kapal, yang apabila nahkodanya itu pergi maka kapal itu tak akan mau berjalan. Nah untuk menjadikan organisasi itu berjalan, saya selalu berusaha untuk menjalankan rodaorganisai itu dengan mengajak pengurus atau anggota saya untuk turut aktif dan membuat mereka nyaman dengan gaya kepemimpinan yang saya jalani. Sehingga mereka nyaman untuk aktif mengurus organisasi kita bersama. Hubungan saya dengan anggota masyarakat berjalan dengan baik dan lancar, karena komunikasi kamipun berjalan dengan baik itu kuncinya." Ujar beliau. Beliau memaparkan bahwa menjadi seorang pemimpin itu pasti selalu ada kesulitannya terutama dalam mengurus anggotanya dan itu semua kembali lagi kepada diri seorang pemimpin tersebut untuk membuat anggotanya nyaman dengan cara dia mempin.
 

tugas 4 (natasha anissa kpi 1D)

TOKOH PENGUBAH MASYARAKAT
NAMA : NATASHA ANISSA
KELAS : KPI 1D 2012
NIM : 1112051000114
PERUBAHAN MASYARAKAT MELALUI  CERAMAH ISLAMI
1.      Latar Belakang
Banyak umat muslim yang hanya memiliki status Islam hanya di KTP nya saja, itu terbukti karena sedikitnya jamaah di masjid dan pengajian yang hanya di isi oleh ibu – ibu serta anak – anak sekolah yang hanya memakai jilbab hanya di sekolah atau waktu – waktu tertentu tetapi diluar itu mereka membukanya dan merubah penampilannya.
Oleh karena itu, nara sumber yang saya wawancarai berhasil merubah beberapa masyarakat yang ada di kampung Karang Kendal dan memantapkan keluarganya agar tetap berjalan di jalan islam, hal tersebut yang membuat saya terinspirasi untuk mewawancarainya seraya menyelesaikan tugas kuliah Sosiologi.
 
2.      Pertanyaan pokok
Bagaimana cara anda untuk mengajak masyarakat serta keluarga anda agar tetap berjalan di atas jalan islam?
 
3.      Metode penelitian
a.       Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini berlangsung di masjid Al – Ikhwan, salah satu masjid terkemuka di Karang Kendal. Waktu pelaksanaannya tanggal 8 Desember 2012.
b.      Jenis dan metode penelitian
Kualitatif
 
4.      Gambaran tokoh
Tokoh yang menjadi nara sumber saya kali ini adalah Bapak H.Basin, beliau sering menjadi imam sekaligus pengisi ceramah di setiap waktu – waktu sholat. Beliau juga panutan masyarakat sekitar.
 
5.      Analisis
Dari analisis yang saya lakukan beliau mengatakan, kalau kita harus mengimani kepercayaan kita dan jangan mudah terpengaruh karena pengaruhlah yang bisa menggoyahkan kekuatan iman kita.
 
Daftar Pustaka
Bapak H.Muhammad Basin , imam dan penceramah masjid Al – Ikhwan 

tugas 3 (natasha anissa kpi 1D)

TOKOH PENGUBAH MASYARAKAT
 
Nama         : Natasha Anissa
Kelas          : KPI 1 D
NIM           : 1112051000114
 
PERUBAHAN MASYARAKAT MELALUI HERBAL HALAL
 
 I.      Latar Belakang
Herbal adalah obat, dan seperti obat lain memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Mengunjungi dokter untuk diagnosis yang benar, konsultasi dengan dukun untuk ramuan yang tepat dan dosis, dan merangkul obat modern ketika masuk akal paling praktis mungkin menjadi yang terbaik dari semua kemungkinan dunia bagi mereka yang ingin menggunakan terapi alternatif dan komplementer.
Obat Herbal dipraktekkan saat ini di negara-negara di seluruh dunia. Setiap pemerintah menentukan sejauh mana praktisi dapat mendistribusikan obat herbal mereka. Di Eropa, misalnya, jika konsultasi medis diberikan, herbal dianggap obat. Jika herbal yang dibeli di atas meja, mereka dianggap suplemen herbal.
Oleh karena itu melihat keadaan masyarakat yang semakin banyak menggunakan herbal dan melihat pentingnya herbal bagi masyarakat,Bapak Sudarmadi bergerak di bidang Usaha Perdagangan Produk Halal PT HPAI atau PT HERBA PENAWAR ALWAHIDA INDONESIA dan menjadi agen khusus di daerah Parung Bogor.
 
II.      Pertanyaan Pokok
1.Bagaimana Bpk.Sudarmadi mengubah kebiasaan masyarakat menggunakan produk herbal dan halal?
 
III.      Metodelogi Penelitian
 a.    Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini di lakukan di kantor HPAI Bogor yang bertempat di Bogor view Parung Bogor. Dan waktu pelaksanaan penelitian ini ialah pada hari minggu,9 desember  2012.
 
 
b.    Jenis  metodelogi penelitian
Metode penelitian yang dipilih pada penelitian ini ialah metode kualitatif. Penelitian kualitatif mungkin sangat sesuai pada penelitian kali ini, metode ini dinilai sangat efektif mengingat peneliti dapat lebih leluasa dalam menanyakan pertanyaan.
IV.      Gambaran Tokoh
Tokoh yang menjadi Narasumber kali ini ialah bapak Sudarmadi, yang merupakan leader HPAI Bogor pada tahun 2012 yang sosoknya selalu di segani, dan juga menjadi inspirasi bagi masyarakat setempat.
 
 V.      Analisis
        Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan obyek bapak Sudarmadi memberikan komentarnya tentang pentingnya menebarkan produk halal dan yang lebih penting adalah menebar manfaat yang sangat berharga. Dan tidak perlu ragu, insya Allah selamat dunia akhirat. Dan kesejahteraan akan mengikuti.
 
 
 
Daftar Pustaka:
Bapak Sudarmadi  Leader HPAI Bogor 

Cari Blog Ini