PENDAHULUAN
Masyarakat pada dasarnya dalam kondisi yang dinamis terus berkembang mengikuti kondisi yang ada di sekitar lingkungannya. Secara umum untuk mempertahankan hidupnya. Masyarakat akan membangun sistem teknologi dan ekonomi. Kedua aspek ini saling terkait dan melengkapai kehidupan masyarakat teknologi dan konteks ini adalah peralatan teknik dan pengetahuan yang diciptakan komunitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan aspek ekonomi dalam konteks ini adalah cara- cara yang di organisasi secara sosial yang mengatur bagai mana suatu barang dan jasa itu diproduksi dan didistribusikan.
PEMBAHASAN
A. ISU-ISU PENTING TENTANG PEDESAAN
1. PENGERTIAN DESA DAN PEDESAAN
Desa adalah bentuk pemukiman terpenting yang tertua mempunyai tatanan atau aturan hidup tersendiri di dalam menata kehidupan para pemukim Desa juga merupakan konsentrasi penduduk di suatu tempat yang mempunyai berbagai kemudahan yang mempunyai berbagai kemudahan yang memungkinkan kehidupan satu masyarakat dapat berlangsung.
Pedesaan adalah daerah permukiman penduduk yang sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, iklim, dan air sebagai syarat penting bagi terwujudnya pola kehidupan agraris penduduk di tempat itu.penduduk di tempat itu.
Pada umumnya, suatu pemukiman mempunyai beberapa ciri atau aspek tertentu yang memungkinkan ia sebagai satu pemukiman yang utuh yang di sebut desa ciri atau aspek yang di maksud termasuk bahwa:
1. Suatu desa biasanya terdiri dari sekelompok runah sejumlah lumbung padi. Dan gudang-gudang atau bangunan lain yang di pakai bersama, disamping lahan yang dimiliki secara sendiri-diri atau dimiliki bersama-sama
2. Di dekat dan atau disekitar desa biasanya terdapat lahan pekarangan yang di usahakan. Dan mungkin dipakai sebagai lahan usaha untuk mendukung kehidupan atau kebutuhan sehari-hari
3. Lahan usaha tani umumnya terdapat jauh atau terpisah dari pusat pemukiman
4. Sering pula di sela-sela lahan usaha tani terdapat padang pengembalaan \
5. Di luar ciri tersebut di atas. Dan mungkin juga sebagai batas alami satu desa dengan desa- desa lain disekitarnya terdapat hutan semak belukar yang sering pula merupakan sumber energi bagi pemukim desa
Pedesan itu cendarung diskriptik. Terutama, bahwa pedesaan itu merupakan daerah pertanian, kehidupan keluaraga di desa, tingkat kehidupan dan perkembangan penduduknya, struktur sosial yang berkaitan dengan pekerjaan lembaga- lembaga pedesaan, adat dan kebiyasaan penduduk, selain itu desa mempunyai tempat- tempat tertentu di sekitar desa yang di anggap suci dan atau yang di keramatkan sering juga desa juga mempunyai dan atau menyediakan bangunan fasilitas umum seperti ; masjid, menasah, pura, dan balai banjar. Yang dapat di pakai untuk berbagai tujuan dan di pakai untuk tempat- tempat pertemuan seperti rapat-rapat desa, upacara-upacara, dan sering harus dapat dipakai untuk tempat tidur bagi para tetamu desa yang laki-laki, bila meraka tinggal menginap di desa bersangkutan.
Ada beberapa alasan yang mungkindapat di kemukakan sehubungan dengan kecenderungan jumlah penduduk pedesan yang menurun tersebut. Pertama-tama adannya pergeseran tentang pemkiman yang i anut diantara dua sensus tersebut. Mungkin ada erat hubungannya dengan pertumbuhan kota di indonesia yang memang mengalami perubahan yang pesat perubahan setatus dan area atau luas perkotaan merupakan faktor yang bisa mengubah status pemukiman seseorang, dalam mata pencarian atau perilaku pandangan hidup sikap orang. Suatu desa yang tadinya berada di pinggiran kota karena perluasan secara tiba- tiba atau berangsur, menjadi bagian kota. Desa yang tiap saat menjadi relatif lebih kecil karena pertumbuhan dan pertambahan penduduk yang cepat menjadi daerah pemukiman yang semakin sumpek. Lahan untuk bercocok tanam menjadi makin bertambah kecil, kurang, dan oleh karena itu menjadi langkah sebagai lapangana pengembangan usaha pertanian yang baru harga tanah menjadi lebih mahal kekurangan lahan tersebut membawa banyak hal, terutama, pemuda pedesaan mengalihkan pandangannya ke kota-kota dan meninggalkan pekerjaan bertani. Pertanian tidak lagi mampu penapung gaya hidup para pemuda pedesaan tersebut yang tingkat kebutuhannya atau tuntutan hidupnya juga makin meningkat kota merupakan tempat pelarian yang menyembunyikan banyak harapan- harapan. Kota pun dapat berkembang karena pertumbuhan sarana dan kegiatan pendidikan. Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan disamping kegiatan industrialisasi di kota, merupakan daya tarik bagi banyak pemuda untuk turun ke kota dengan maksud menuntut ilmu pada lembaga pendidikan dan keterampilan. Untuk bekal hidupnya.
kehidupan satu masyarakat dapat berlangsung di berbagai tempat seperti di Afrika .hampir di seluruh Asia. Eropa. Dan Amerika latin. Desa merupakan bentuk pemukiman utama pada umumnya. Suatu pemukiman mempunyai beberapa ciri atau aspek tertentu yang memingkinkan pedesaan itu cenderung diskriptik, terutama, bahwa pedesaan itu merupakan daerah pertanian. Tentang pola-pola pertanian dan betani. Sering pula bentuk suatu desa itu berkaitan erat dengan kateristik sosio dan budaya yang dominan di pemukiman bersangkutan. Desa yang terbentuk dari orang-orang yang masih mempunyai pertalian keluarga lewat perkawinan. Bagi mereka yang belum mampu mendirikan rumah baru sering mereka hanya membuat kamar di dalam rumah atau menambahkan kamar di sebelah luar salah satu sisi kanan, dan bahkan di sisi belakang. Pada dasarnya upaya pengendalian pertumbuhan alami jumlah penduduk yang berimbang dengan kemungkinan pertambahan produksi kebutuhan dasar manusia terutama pangan, sandang, papan, agar manusi dapat hidup selayaknya pengendalian tersebut merupakan masalah yang melibatkan tiap negara di dunia. Jadi, masalah kependudukan merupakan masalah global pengendalian itu terutama sekali di arahkan untuk menekan agar tingkat pertumbuhan penduduk tiap negara tetap berada pada titik nol. Namun di dalam masalah ini sebenarnya ada semacam ironi. Kemajuan tersebut telah pula memberikan kepada kita berbagai pilihan atau alternatif gaya hidup dalam menikmati masa hidup kita yang lebih panjang. Penjelasan seperti itu biasanya terdapat di dalam teori, tema pokok dalam tiap pembahasan tentang masyarakat pedesaan perubahan sosial yang demikian cepat. Perkembangan teknologi pertanian sebagai hasil penelitian ilmiah disamping perubahan setruktur perekonomian dan politik dunia membawa perubahan besar pada sisitem produksi bahan makanan dan serat. Perubahan sistem produksi tersebut telah membawa perubahan yang mendasar pada kehidupan masyarakat pedesan sebagai petani atau orang yang menggantungkan hidupnya kegiatan pertanian di pedesaan. Di perkenalkanya bibit unggul berbagai tanaman pangan di berbagai belahan bumi dan berbagai tanaman unggul lainya di indonesia. Perubahan pertanian tersebut telah melahirkan kelompok petani bermodal besar yang mengendalikan usaha taninya .dan kelompok petani lain yang tidak bisa lagi menguntungkan hidup pada hasil usaha taninya sendiri. Perubahan sistem dan setruktur pertanian tersebut juga telah melahirkan bidang usaha tani yang sifatnya spesialisasi.
PENDAHULUAN
Masyarakat pada dasarnya dalam kondisi yang dinamis terus berkembang mengikuti kondisi yang ada di sekitar lingkungannya. Secara umum untuk mempertahankan hidupnya. Masyarakat akan membangun sistem teknologi dan ekonomi. Kedua aspek ini saling terkait dan melengkapai kehidupan masyarakat teknologi dan konteks ini adalah peralatan teknik dan pengetahuan yang diciptakan komunitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan aspek ekonomi dalam konteks ini adalah cara- cara yang di organisasi secara sosial yang mengatur bagai mana suatu barang dan jasa itu diproduksi dan didistribusikan.
PEMBAHASAN
A. ISU-ISU PENTING TENTANG PEDESAAN
1. PENGERTIAN DESA DAN PEDESAAN
Desa adalah bentuk pemukiman terpenting yang tertua mempunyai tatanan atau aturan hidup tersendiri di dalam menata kehidupan para pemukim Desa juga merupakan konsentrasi penduduk di suatu tempat yang mempunyai berbagai kemudahan yang mempunyai berbagai kemudahan yang memungkinkan kehidupan satu masyarakat dapat berlangsung.
Pedesaan adalah daerah permukiman penduduk yang sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, iklim, dan air sebagai syarat penting bagi terwujudnya pola kehidupan agraris penduduk di tempat itu.penduduk di tempat itu.
Pada umumnya, suatu pemukiman mempunyai beberapa ciri atau aspek tertentu yang memungkinkan ia sebagai satu pemukiman yang utuh yang di sebut desa ciri atau aspek yang di maksud termasuk bahwa:
1. Suatu desa biasanya terdiri dari sekelompok runah sejumlah lumbung padi. Dan gudang-gudang atau bangunan lain yang di pakai bersama, disamping lahan yang dimiliki secara sendiri-diri atau dimiliki bersama-sama
2. Di dekat dan atau disekitar desa biasanya terdapat lahan pekarangan yang di usahakan. Dan mungkin dipakai sebagai lahan usaha untuk mendukung kehidupan atau kebutuhan sehari-hari
3. Lahan usaha tani umumnya terdapat jauh atau terpisah dari pusat pemukiman
4. Sering pula di sela-sela lahan usaha tani terdapat padang pengembalaan \
5. Di luar ciri tersebut di atas. Dan mungkin juga sebagai batas alami satu desa dengan desa- desa lain disekitarnya terdapat hutan semak belukar yang sering pula merupakan sumber energi bagi pemukim desa
Pedesan itu cendarung diskriptik. Terutama, bahwa pedesaan itu merupakan daerah pertanian, kehidupan keluaraga di desa, tingkat kehidupan dan perkembangan penduduknya, struktur sosial yang berkaitan dengan pekerjaan lembaga- lembaga pedesaan, adat dan kebiyasaan penduduk, selain itu desa mempunyai tempat- tempat tertentu di sekitar desa yang di anggap suci dan atau yang di keramatkan sering juga desa juga mempunyai dan atau menyediakan bangunan fasilitas umum seperti ; masjid, menasah, pura, dan balai banjar. Yang dapat di pakai untuk berbagai tujuan dan di pakai untuk tempat- tempat pertemuan seperti rapat-rapat desa, upacara-upacara, dan sering harus dapat dipakai untuk tempat tidur bagi para tetamu desa yang laki-laki, bila meraka tinggal menginap di desa bersangkutan.
Ada beberapa alasan yang mungkindapat di kemukakan sehubungan dengan kecenderungan jumlah penduduk pedesan yang menurun tersebut. Pertama-tama adannya pergeseran tentang pemkiman yang i anut diantara dua sensus tersebut. Mungkin ada erat hubungannya dengan pertumbuhan kota di indonesia yang memang mengalami perubahan yang pesat perubahan setatus dan area atau luas perkotaan merupakan faktor yang bisa mengubah status pemukiman seseorang, dalam mata pencarian atau perilaku pandangan hidup sikap orang. Suatu desa yang tadinya berada di pinggiran kota karena perluasan secara tiba- tiba atau berangsur, menjadi bagian kota. Desa yang tiap saat menjadi relatif lebih kecil karena pertumbuhan dan pertambahan penduduk yang cepat menjadi daerah pemukiman yang semakin sumpek. Lahan untuk bercocok tanam menjadi makin bertambah kecil, kurang, dan oleh karena itu menjadi langkah sebagai lapangana pengembangan usaha pertanian yang baru harga tanah menjadi lebih mahal kekurangan lahan tersebut membawa banyak hal, terutama, pemuda pedesaan mengalihkan pandangannya ke kota-kota dan meninggalkan pekerjaan bertani. Pertanian tidak lagi mampu penapung gaya hidup para pemuda pedesaan tersebut yang tingkat kebutuhannya atau tuntutan hidupnya juga makin meningkat kota merupakan tempat pelarian yang menyembunyikan banyak harapan- harapan. Kota pun dapat berkembang karena pertumbuhan sarana dan kegiatan pendidikan. Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan disamping kegiatan industrialisasi di kota, merupakan daya tarik bagi banyak pemuda untuk turun ke kota dengan maksud menuntut ilmu pada lembaga pendidikan dan keterampilan. Untuk bekal hidupnya.
kehidupan satu masyarakat dapat berlangsung di berbagai tempat seperti di Afrika .hampir di seluruh Asia. Eropa. Dan Amerika latin. Desa merupakan bentuk pemukiman utama pada umumnya. Suatu pemukiman mempunyai beberapa ciri atau aspek tertentu yang memingkinkan pedesaan itu cenderung diskriptik, terutama, bahwa pedesaan itu merupakan daerah pertanian. Tentang pola-pola pertanian dan betani. Sering pula bentuk suatu desa itu berkaitan erat dengan kateristik sosio dan budaya yang dominan di pemukiman bersangkutan. Desa yang terbentuk dari orang-orang yang masih mempunyai pertalian keluarga lewat perkawinan. Bagi mereka yang belum mampu mendirikan rumah baru sering mereka hanya membuat kamar di dalam rumah atau menambahkan kamar di sebelah luar salah satu sisi kanan, dan bahkan di sisi belakang. Pada dasarnya upaya pengendalian pertumbuhan alami jumlah penduduk yang berimbang dengan kemungkinan pertambahan produksi kebutuhan dasar manusia terutama pangan, sandang, papan, agar manusi dapat hidup selayaknya pengendalian tersebut merupakan masalah yang melibatkan tiap negara di dunia. Jadi, masalah kependudukan merupakan masalah global pengendalian itu terutama sekali di arahkan untuk menekan agar tingkat pertumbuhan penduduk tiap negara tetap berada pada titik nol. Namun di dalam masalah ini sebenarnya ada semacam ironi. Kemajuan tersebut telah pula memberikan kepada kita berbagai pilihan atau alternatif gaya hidup dalam menikmati masa hidup kita yang lebih panjang. Penjelasan seperti itu biasanya terdapat di dalam teori, tema pokok dalam tiap pembahasan tentang masyarakat pedesaan perubahan sosial yang demikian cepat. Perkembangan teknologi pertanian sebagai hasil penelitian ilmiah disamping perubahan setruktur perekonomian dan politik dunia membawa perubahan besar pada sisitem produksi bahan makanan dan serat. Perubahan sistem produksi tersebut telah membawa perubahan yang mendasar pada kehidupan masyarakat pedesan sebagai petani atau orang yang menggantungkan hidupnya kegiatan pertanian di pedesaan. Di perkenalkanya bibit unggul berbagai tanaman pangan di berbagai belahan bumi dan berbagai tanaman unggul lainya di indonesia. Perubahan pertanian tersebut telah melahirkan kelompok petani bermodal besar yang mengendalikan usaha taninya .dan kelompok petani lain yang tidak bisa lagi menguntungkan hidup pada hasil usaha taninya sendiri. Perubahan sistem dan setruktur pertanian tersebut juga telah melahirkan bidang usaha tani yang sifatnya spesialisasi.
Daftar Pustaka
Alderman, Harold (1984). "Attributing Technological Bias To public goods". Journal of development economics vol. 14; April 1984.