Jumat, 17 Oktober 2014

Tugas 4: Filsafat Komunikasi?

Nama                                      : Syifa Maulidina

NIM                                        : 1112051000150

Semester/ Prodi/ Kelas          : 5/ KPI/ E

            Onong Uchjana Effendi dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi mendefinisikan filsafat komunikasi sebagai suatu disiplin ilmu yang menelaah pemahaman secara fundamental, metodelogis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya, menyadari bahwa begitu rumit dan kompleks proses komunikasi yang dilakukan manusia.

            Ada banyak hal yang mempengaruhi proses komunikasi dengan melibatkan lima unsur, yakni dalam model komunikasi Harold Lasswell (1948) who (komunikator), says what (pesan), in which channel (media), in whom (komunikan), with what effect (efek).

            Joseph A. Devito (1997) dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia menyebut adanya lingkungan komunikasi. Lingkungan (konteks) komunikasi sedikitnya mempunyai tiga dimensi:

1.      Dimensi fisik, lingkungan nyata atau berwujud.

2.      Dimensi sosial psikologis, lingkungan hubungan kejiwaan antar komunikator dan komunikan.

3.      Dimensi temporal (waktu), mencakup waktu dalam sehari mau pun dalam hubungan sejarah di mana komunikasi berlangsung.

Pada teori ini, ketiga dimensi lingkungan komunikasi akan selalu berinteraksi, masing-masing dimensi akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. Contohnya: orang A berjanji dengan orang B akan datang jam 10 pagi (dimensi temporal), tetapi orang A terlambat dan membuat orang B merasa jengkel (dimensi sosial psikologis), akhirnya orang B mengubah jam dan tempat pertemuan yang lain (dimensi fisik).

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yg merupakan studi sistematis mengenal sifat alami dari ilmu, khususnya dari metode-metodenya, konsep-konsep dasar penggarapan-penggarapannya, dan letaknya dalam kerangka umum dari bidang-bidang intelektual (A. Cornelius Benjamin, 1975).

Berkaitan dengan manusia sebagai makhluk yang berpikir, maka sepanjang hidupnya manusia akan selalu menggunakan akalnya untuk berpikir. Dalam melihat objek di sekitarnya bahkan dirinya sendiri, manusia sekitarnya menghasilkan pengetahuan, ilmu dan teknologi. Beraneka ragam hasil pemikiran manusia, namun pada hakikatnya upaya manusia dalam memperoleh pengetahuan didasarkan pada tiga masalah pokok, yaitu:

  1. Ontologi: menjawab "Apa objek formalnya?"
  2. Epistemologi: menjawab "Bagaimana menemukan ilmu itu?"
  3. Aksiologi: menjawab "Mengapa demikian?"

Ontologi membahas tentang apa objek formal yang ingin diketahui, hakikat apa yang ingin dikaji. Menekankan pada usaha untuk menemukan jawaban terhadap objek formal. Apakah hakikat kenyataan ini sebenar-benarnya? Metafisika sebagai cabang filsafat yang membahas hakikat kenyataan.

Epistemologi adalah tentang pengetahuan, menjawab pertanyaan kedua, bagaimana cara memperoleh pengetahuan. Berupaya menemukan jawaban bagaimana munculnya ilmu itu.

Aksiologi adalah tentang nilai, menjawab pertanyaan ketiga, penilaian kegunaan, penilaian baik dan buruk, dari pengetahuan yang kita peroleh. Menekankan pada mengapa ilmu itu demikian.

Fungsi teori komunikasi sangat relevan dan bermanfaat dalam mempelajari filsafat komunikasi. Manfaat teori komunikasi, yakni memperjelas proses pencapaian kebenaran dalam ilmu komunikasi sebagaimana yang dicari dalam filsafat komunikasi. Sejalannya teori komunikasi dan filsafat komunikasi adalah pendekatan umum dalam mengamati proses komunikasi :

  1. Tingkat bertanya
  2. Tingkat observasi
  3. Tingkat membentuk jawaban (teori)

Dasar-dasar ilmiah suatu ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini, akan selalu berpijak pada tiga hal isu: ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Jadi tujuan mempelajari filsafat komunikasi adalah mencari jawaban-jawaban yg berpijak dari tiga isu penting filsafat ilmu. Dengan demikian, filsafat komunikasi adalah studi mendalam tentang pernyataan manusia yang disampaikan pada manusia lain menuju kemengertian bersama.

Tugas 4/ Filsafat Komunikasi/ Apik Sopankatanya/ 1112051000162/ KPI 5E

Tugas 6/ Filsafat Komunikasi/ Apik Sopankatanya/ 1112051000162/ KPI 5E

 

FILSAFAT KOMUNIKASI

A.    Pengertian filsafat komunikasi

Onong U Effendi dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi mendefinisikan filsafat komunikasi sebagai suatu disiplin yang menelaah pemahaman ( verstehen ) secara fundamental, metodoligis, sistemik, analitis, kritis dan holitis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi dan metodenya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat komunikasi adalah studi secara mendalam tentang peryataan manusia yang disampaikan kepada manusia lain menuju kemengertian bersama.

B.     Kajian Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis terhadap komunikasi

Untuk mengkaji secara ontologis, epistemologis dan aksiologis terhadap komunikasi pemikiran Richard Lanigan dalam karyanya yang berjudul "Communication Models in Philosophy, Review and Commentary" membahas secara khusus "analisis filsafat mengenai komunikasi" (philosophic analysis on communication). (Effendi, 1993:332). Filsafat sebagai disiplin biasanya dikategorikan menjadi subbidang utama menurut justifikasinya yang diakomodasikan oleh jawaban terhadap pertanyaan di bawah ini :

1.      Apa yang aku ketahui ?

2.      Bagaimana aku mengetahuinya ?

3.      Apakah aku yakin ?

4.      Apakah aku benar ?

Keempat pertanyaan di atas berkaitan dengan penyelidikan secara sistemstis, studi terhadap metafifika-berkaitan dengan kajian ontologis-epistemologis, aksiologis dan logika.

1.      Metafisika

Metafisika adalah studi tentang sifat dan fungsi teori tentang realita. Berkaitan dengan komunikasi, metafisika berkaitan dengan :

a.       Sifat manusia dan hubungannya secara kontekstual dan individual dengan realita dengan alam semesta

b.      Sifat dan fakta bagi tujuan,perilaku, penyebab dan aturan.

c.       Problema pilihan, khusunya kebebasan versus determinisme pada perilaku manusia.

 

2.      Epistemologi

Epistemologi pada dasarnya adalah cara bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh yang dalam prosesnya menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah dilandasi oleh :

a.       Kerangka pemikiran yang logis

b.      Penjabaran hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran

c.       Verifikasi terhadap hipotesis untuk menguji kebenarannya secara factual

 

3.      Aksiologi

Aksiologi berkaitan dengan cara bagaimana menggunakan ilmu pengetahuan yang secara epistemologis diperoleh dan disusun. Tinjauan terhadap filsafat komunikasi, Ricard Lanigan mengatakan bahwa aksiologi merupakan studi tentang etika dan estetika. 

Masalah ini sangat penting bagi komunikator ketika ia mengemas pikirannya sebagai isi pesan dengan bahasa lambing. Hal ini berkaitan dengan efek yang ditimbulkan oleh pesan tersebut. Karena itu, seorang komunikator harus terlebih dahulu melakukan pertimbangan nilai (value judgement) apakah pesan yang akan dikomunikasikan etis atau tidak,estetis atau tidak.[1]

 

 

 



[1] Sumarno AP,Kisyanti EL Karimah, Ninis Agustini Damayanti, Filsafat dan Etika Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka,2007), hlm.2.14-2.21

TUGAS KE 4 ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI_DEWI UTARI_1112051000134_KPI 5E

NAMA: DEWI UTARI                             NIM: 1112051000134
KPI 5E
TUGAS KE 4
ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI
       I.            Pengertian Filsafat Komunikasi
Onong .U. Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. mendefinisikan filsafat komunikasi sebagai suatu disiplin yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metedologis, sistematis, analitis, kritis dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya dan metodenya.[1]
Mengacu pada paradigma Laswell dengan 5 unsur komunikasi, adalah komunikator pesan, komunikan, media dan efek tentunya tidaklah cukup untuk mengupas komunikasi secara mendalam. Ada banyak hal yang mempengaruhi komunikasi dengan melibatkan unsure tersebut.
Joseph A.Devito dalam bukunya komunikasi antar manusia(1997) menyebut adanya lingkungan komunikasi. Lingkungan komunikasi (konteks) komunikasi sedikitnya mempunya tiga dimensi, yaitu Dimensi fisik, dimensi social-psikologis dan dimensi temporal. Dimensi fisik artinya lingkungan nyataatau berwujud. Dimensi social-psikologis berkaitan dengan suasana di mana komunikasi berlangsung. Dan dimensi temporal berkaitan dengan waktu.
Ketiga dimensi lingkungan di atas akan selalu berinteraksi, masing-masing dimensi akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain.[2] Dalam sistem komunikasi ada gangguan apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator berbeda dengan pesan yang diterima oleh komunikan. Untuk itulah, seorang komunikator harus menciptakan komunikasi yang efektif sehingga apa yang menjadi tujuan komunikasi dapat tercapai
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fisafat komunikasi adalah studi secara mendalam tentang pernyataan manusia yang disampaikan pada manusia lain menuju kemengertian bersama.
 
DAFTAR PUSTAKA
AP, Sumarno dan Kismiyati, filsafat dan etika komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. 2007.
 
 


[1] Drs, Sumarno AP, S.H., Dra. Hj. Kismiyati, dkk, Filsafat dan etika komunikasi. (Jakarta: Universitas Terbuka), 2007. h 2.14.
[2] Drs, Sumarno AP, S.H., Dra. Hj. Kismiyati, dkk, Filsafat dan etika komunikasi. h 2.16.

Cari Blog Ini