Rabu, 05 Desember 2012

HANA FUTARI JURNALISTIK IA

KANDANK JURANK DOANK (institusi sosial)
 
I.                   LATAR BELAKANG
Kandank Jurank Doank merupakan sebuah komunitas kreatifitas yang sering disebut sekolah alam. Didirikan oleh Dik Doank tahun 1993 di Angkasa Pura Kemayoran. Pada tahun 1997 pindah ke komplek Alvita ciputat dsn diresmikan pada 24 Mei 2005
Kandank Jurank Doank ini didirikan untuk membekali teman-teman atau para pelajar Kandank Jurank Doank.
Kandank Jurank Doank ini pertama berdiri dan belajar di tepi jalan, bersifat nomaden akhirnya berdiri bangunan di dekat rel kereta api, karena sudah tidak memungkinkan dan jumlah peserta sudah sampai 500an maka dipindahkan di ciputat.
II.                 Pertanyaan Pokok
1.      Apakah masyarakat mendukung dengan berdirinya Kandank Jurank Doank ini?
Pro dan kontra ada, tapi hingga saat ini presentrasi pro lebih banyak. Masyarakat tidak membantu secara langsung dalam proses pembentukan KJD ini, namun masyarakat sekitar ciputat banyak yang berkunjung dan hadir. Dari kehadiran mereka secara tidak langsung mendukung KJD ini
2.      Peraturan yang berlaku dalam Kandank Jurank Doank?
Untuk anak sekolah,  dilarang main di jam sekolah
Untuk pegawai cakap dalam berbicara, birtindak dan memiliki inner beauty
Untuk global dilarang membuang sampah sembarangan
 
III.               Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan cara Kualitatif yaitu mewawancarai mendalam seorang pegawai di KJD
Waktu        :   Minggu, 11 november 2012
Lokasi        :   Kompleks Alvita Sawah baru, Ciputat, blok Q No. 14
 
IV.              Gambaran Tokoh
Narasumber adalah Fadli seorang pegawai, pengajar dan juga sebagai koord. Keuangan di KJD ini
 
V.                 Analisa
KJD adalah komunitas kreatifitas, namun sering di sebut sekolah alam. Dalam KJD ini sudah ada struktur kepengurusan\. Satu orang dapat merangkap memiliki 3 jabatan. Awalnya KJD ini murni dari biaya Dik Doank namun seiring berjalannya waktu, kebutuhan oprasional pun meningkat. Lalu di nuatlah outbond, outing yang menjadi sumber pendanaan KJD dari 100% pendapatan, 55% untuk oprasional KJD, 30% petugas, 5% zakat dan 10% dana social. Semua pengurus KJD merupakan orang yang berpengaruh dalam KJD . peserta yang dating dan berkunjung dominan anak-anak. Fasilitas yang ada disini outbond dan outing.
Persyaratan untuk menjadi member dan belajar di KJD ini yaitu main setiap hari Minggu di KJD dan aktif dalam KJD

HANA FUTARI JURNALISTIK IA

Blenger Burger (Institusi bisnis)
 
I.                   Latar Belakang
Blenger Burger adalah salah satu restauran burger lokal. Blenger burger tidak pernah sepi dari pelanggan karena kualitasnya yang baik dan harga yang terjangkau di kalangan masyarakat.
Blenger Burger adalah pelopor kios burger pertama yang ada di Jakarta. Didirikan pada tahun 2004 dan pertama kali membuka kiosnya di Barito.
Blenger Burger didirikan oleh Erik Kadarma Subrana. Erik meninggalkan pekerjaannya sebagai operator manager di sebuah kantor berskala nasional dan membangun bisnis yang sesuai dari hobby nya.
Dengan modal sebesar 7 juta rupiah Erik memulai membuka bisnisnya sendiri. Erik memberanikan diri untuk membuat depot burger pinggir jalan. Melihat dari tren zaman sekarang, orang-orang sering mengganti nasi dengan roti, Erik mendapatkan ide untuk bisnis makanannya.
 
II.                Pertanyaan Pokok
1.      Kapan berdirinya Blenger Burger?
Blenger Burger didirikan pada tahun 2004 di Barito Jakarta Selatan. Saat ini Blenger Burger sudah memiliki 4 cabang yaitu
.Griya Astika, Kebayoran Jakarta Selatan
. Bintaro Jaya, Jakarta Selatan,
.Ruko Versailles Bumi Serpong Damsi-Tangerang Selatan
. Kios Taman Pondok Labu, Jl. R.S. Fatmawati 
2.      Mengapa di beri nama Blenger Burger?
Blenger diambil dari Bahasa Jawa yang berarti makan sampai kenyang. Arti itu disampaikan juga pada produk dan ukuran serta rasa yang berbeda dari Burger lainnya
 
III.             Metode Penelitian
Pada penelitian ini, yang digunakan adalah metode kualitatif agar mendapatkan keterangan yang lebih jelas
Waktu             : Sabtu, 10 November 2012
Tempat            : Outlet Blenger Burger Ruko Versailles BSD
 
 
 
 
IV.             Gambaran Tokoh
Narasumber adalah bapak Haris A. yang menjabat sebagai kepala outlet Blenger Burger BSD
 
V.                Analisis
Blenger Burger adalah salah satu Restaurant Burger Lokal yang sangat sukses.
Dapat dilihat dari konsumen yang tidak pernah sepi dan cabang yang sudah cukup banyak. Blenger Burger memiliki kelebihan dibandingkan Burger yang lain. Harga blenger Burger cukup terjangkau antara 12.000 sampai 18.000 namun rasa dan ukuran nya sangat memuaskan. Blenger Burger memiliki 75 karyawan yang tersebar di outlet-outletnya. Tiap harinya Blenger Burger menjual 5.000 Burger dengan rata-rata harga 12.000. omzet Blenger Burger perhari mencapai 60 juta per hari dan 1,8 miliar perbulan. Produk yang dijual yaitu Cheese Burger, Beef Burger, Chilli Dog, Cheesy Dog,dan Chilli Dog XL.
 
 

institusi sosial_Indah Noviyanti_KPI 1D

PERAN SERTA MAJELIS TA'LIM AT-TAKHRIYAH DI MASYARAKAT

Peneliti

Indah Noviyanti KPI 1D
1112051000115

I. Latar Belakang

Institusi sosial adalah pola-pola yang terorganisir mengenai kepercayaan-kepercayaan dan tingkah laku yang berpusat pada kebutuhan-kebutuhan sosial dasar. Mengutip Horton dan Hunt, Robert MZ Lawang, 1986 mengatakan bahwa institusi sosial adalah suatu sistem hubungan sosial terorganisasi, yang memperlihatkan nilai-nilai dan prosedur-prosedur bersama, dan yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tertentu dari masyarakat.
saya memilih untuk meneliti Majelis Ta'lim,  KH. Abdullah Syafi'ie (1910-1985) orang pertama yang memperkenalkan istilah majlis ta'lim (sering ditulis majelis taklim). Beliau mengembangkan pengajian di masjid Al-Barkah yang beliau sebut dengan majlis ta'lim, baik untuk bapak-bapak maupun yang dikhusukan untuk ibu-ibu. Akhirnya Istilah majlis ta'lim menjadi trade mark dari pengajian-pengajian KH. Abdullah Syafi'ie. Sebelum itu orang kalau mau menghadiri pengajian tidak pernah menyebutnya pergi ke majlis ta'lim, tetapi lebih suka menyebutnya mau pergi ke Pengajian
Penamaan majlis ta'lim akhirnya melahirkan identitas tersendiri yang membedakan dengan pengajian umum biasa, yaitu sifatnya yang tetap dan berkesinambungan. Akhirnya terbukti bahwa kegiatan yang bersifat majlis ta'lim itu menjadi kebutuhan masyarakat Islam, baik dikota-kota yang sibuk maupun di desa-desa yang terpencil.
 Lalu alasan saya memilih majelis ta'lim dalam penelitian sosial ini karena majelis ta'lim banyak sekali di lingkungan sekitar dan membawa pengaruh baik di masyarakat, karena majelis ta'lim mencakup semua kaum mulai dari Ibu rumah tangga, Bapak-Bapak sampai remaja.
Terutama untuk majelis ta'lim ibu rumah tangga yang biasa dilakukan pada siang hari, karena pada siang hari pekerjaan kaum ibu sudah selesai, dengan mengikuti majelis talim, ibu ibu jadi tidak laagi bergosip atau sedekar tidur.

II. Pertanyaan Pokok Penelitian

Ø  Kegiatan Apa saja yang dilakukan Majelis Ta'lim At-Takhriyah di Lingkungan Masyarakat?
Kegiatan yang telah dilakukan adalah Santunan anak yatim, Kaum Dhuafa, serta janda-janda

III. Metode Penelitian

                Metode Penelitian Pada saat ini saya menggunakan Metode Kualitatif, karena bersifat Objektif, penelitian dengan metode ini dapat menghasilkan pernyataan yang akurat.
Lokasi Penelitian              :  Kediaman Ibu Hj. Hafsah, jalan Madrasah II, Rw.02 Rt.005 No.1 Sukabumi    Utara Kebon Jeruk Jakarta Barat
Waktu Penelitian             : Rabu, 05 Desember 2012, Jam 11.00 WIB

IV.Gambaran Subjek

Ibu Hj. Hafsah Lahir di Jakarta Anak betawi asli, Istri dari Bapak H.Fatullah Anak dari Alm. Hj. Waznah yang mana pendiri dari Majelis Ta'lim At-Takhriyah dan sekarang Ibu Hj. Hafsah sebagai Generasi Ke II.  Ibu Hj. Hafsah Pun menjabat sebagai Ketua/ Pimpinan Majelis Ta'lim At-Takhriyah.
Alasan Ibu Hj. Hafsah meneruskan kepengurusan Majelis Ta'lim At-Takhriyah ini untuk kepentingan Umat, sebagai Ajang Silaturahmi antar Tetangga dan ada juga orang yang jauh sengajau datang untuk menghadiri Majelis Talim.

V. Analisis

Majelis Talim At-Takhriyah itu didirikan oleh Alm. Hj. Waznah awal mula sebelum majelis ta'lim itu berdiri adalah Mushalla al-Anwar berdiri sejak Tahun 1901 asal mula nama al- Akhyar itu adalah nama dari bapak Alm. Hj. Waznah dan pada tahun 2003 Mushalla berubah menjadi Masjid Al-Akhyar setahun setelah wafatnya Alm Hj. Waznah yang menginginkan mushalla al-akhyar diubah menjadi Masjid, dan sampai saat ini majelis ta'lim At-Takhriyah di ketuai oleh Hj. Hafsah Anak dari Alm. Hj. Waznah.
Majelis Ta'lim ini mengadakan pengajian rutin setiap Hari Kamis dari pukul 13.00- 15.00, yang mana setiap pertemuan itu diawali dengan membaca shalawat, Yasin, Tahlil, doa lalu Belajar kitab dengan guru yang bernama Ustadzah Dede, kadangkala dalam 1bulan mengundang Guru dari luar, lalu kegiatan sosial yang sering dilakukan Majelis Talim At-Takhriyah adalah Santunan Anak Yatim, Janda dan dhuafa.
Jumlah Jamaah tetap Majelis Ta'lim At-Takhriyah adalah 80 orang, dan majelis ta'lim ini mempunyai Susunan Panitia yang mana terdiri dari anggotanya sendiri, susunan panitia ini untuk membantu apabila ada kegiatan seperti Maulid Nabi Muhammad. Menjadi pengurus dalam majelis ta'lim At-Takhriyah merupakan suatu keuntungan, karena bisa melatih keorganisasian .
Menurut pendapat Jama'ah majelis ta'lim At-Takriyah majelis ta'lim ini sangat bagus, dapat menambah ilmu keagamaan, menambah keimanan, serta dapat mempererat hubungan tali silaturahmi antar masyarakat.
Cara Majelis Ta'lim ini mengajak Masyarakat adalah tanpa paksaan, sesuai dari hati masing masing individu, hanya mungkin dengan selalu saling mengingatkan untuk ikut serta dalam majelis ta'lim .
Dan pengaruh majelis Ta'lim At-Takhriyah di lingkungan masyarakat sangat berdampak baik, karena memberikan pengaruh positif bagi kelangsungan hidup masyarakatnya, serta masyarakat merasa terbantu seperti dalam kegiatan sosial yang dilakukan majelis ta'lim ini.         
 
Daftar Pustaka
Ibu Hj.Hafsah, Bapak H.Fatullah, Ibu Yanti Haryati, Ibu Yeti, Ibu Narti, Ibu Nurlaila
http://tanbihun.com/sejarah/sejarah-asal-usul-nama-majlis-talim/#.UMAN83pafrQak
 

Cari Blog Ini