PERAN YAYASAN DALAM
PERUBAHAN SOSIAL
I. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbandingan dengan meneliti suatu masyarakat pada masa sekarang yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan.
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya perubahan dari faktor lingkungan, karena berubahnya komposisi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.
Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Tugas manusia untuk mengusahakan bagaimana agar perubahan-perubahan tersebut mengarah pada kemajuan, dan sebaliknya mencegahsetiap perubahan yang menuju ke arah kemunduran.
II. Pertanyaan Pokok Penelitian
1. Bagaimana hubungan Organisasi/Lembaga dengan Lingkungan?
III. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualiatif, dengan menggunakan teknik wawancara yang dilaksanakan pada hari Senin, 03 Desember212 beralamat di Jalan Penawarman Blok A No. 37 Perumahan Bukit Cirendeu Pondok Cabe, Ciputat. Telp. 021-7434792, 74716609.
IV. Gambaran Subjek Penelitian
Bapak Dadang Samsul Bahri, beliau menjabat sebagai Fundraising, yaitu seseorang yang bertugas menggalangkan dana, beliau bekerja bersama dua orang rekannya. Beliau sudah bekerja di sini selama 5 tahun. Beliau adalah seseorang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap sosial.
V. Analisis
Awal mula berdirinya YASMIN yaitu pada tahun 1998, saat itu Negara kita yaitu Indonesia tengah dilanda krisis moneter (krismon) banyak pekerja yang di PHK dan anak-anak mereka pun menjadi putus sekolah, saat itu bapak Haidar Bagir yang juga salah satu pendiri Dompet Dhuafa ini bersama beberapa koleganya berinisiatif untuk mendirikan sebuah lembaga yang dapat membantu pendidikan anak-anak putus sekolah.
Nama YASMIN awalnya adalah singkatan dari Yayasan Manusia Indonesia, lalu diganti dengan nama Yayasan Imdad Mustadh'afin supaya lebih menggambarkan tujuan dari YASMIN yang berfokus pada membangun pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah karena dhuafa.
Hubungan lembaga dengan lingkungan sangatlah baik, warga sekitar merasa sangat senang dengan adanya YASMIN terutama dengan hadirnya klinik Afiat, karena mempermudah akses masyarakat dhuafa sekitar untuk mendapat layanan kesehatan secara gratis.
Program-program inti YASMIN adalah fundraising/social enterprise yaitu melalui hibah barang bekas dan toko BarBeKu, Hibah barang bekas adalah sebuah bentuk partisipasi masyarakat demi terselenggaranya program-program YASMIN, barang bekas berkualitas yang diberikan oleh masyarakat akan dijual di Toko BarBeKu, dari situlah dananya akan digunakan untuk operasional program-program YASMIN.
VISI dan MISI
VISI
Social Enterprise terkemuka di Indonesia untuk pengembangan model pendidikan gratis berkualitas
MISI
1. Mengembangkan kemandirian organisasi dalam bentuk social enterprise yang unik, yaitu Toko BarBeKu (Toko Barang Bekas Berkualitas) dan unit usaha lain sesuai core competence.
2. Menyelenggarakan berbagai model pendidikan alternatif unggulan bebas biaya, baik formal maupun nonformal khusus bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
3. Menyelenggarakan program pendampingan untuk peningkatan kualitas madrasah dan sekolah-sekolah di lingkungan marjinal.
4. Memfasilitasi berbagai program training dan workshop pendidikan bagi para guru/pendidik dengan biaya terjangkau dan materi yang relevan untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
5. Menyelenggarakan berbagai model layanan kesehatan bebas biaya bagi keluarga tidak mampu.
6. Membangun komunitas donatur sebagai salah satu penopang jalannya organisasi melalui berbagai kegiatan pengembangan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar