MELY ISMI ARDIKUSUMA WARDANI
1112051000112
KPI 1D
"Peranan Majelis Ta'lim di Era Globalisasi"
I. Latar Belakang
Selo Soemardjan, bapak Sosiologi Indonesia, berpendapat bahwa Globalisasi adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antara masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama. Globalisasi mempunyai dampak yang positif dan negatif. Dampak positifnya adalah mempermudah kelangsungan hidup manusia di dunia ini, dan dampak negatifnya yaitu membuat sebagian orang menjadi melupakan urusan agama dan terlalu mementingkan hal duniawi atau yang biasa disebut dengan hedonisme. Hal itu sangat memperihatinkan, maka dari itu diperlukannya organisasi yang bergerak di bidang keagamaan untuk diadakan. Salah satunya adalah majelis ta'lim, yang bertujuan untuk membantu dan mengarahkan masyarakat ke ajaran agama, dan untuk menjalin ikatan silahturahmi sesama umat muslim.
II. Pokok Penelitian
1. Bagaimana cara menarik minat masyarakat untuk mengikuti majelis ta'lim?
III. Metodelogi Penelitian
Dalam penelitian studi kasus berikut ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif karena metode ini dirasa sangat efektif dalam mendapatkan informasi mengenai apa yang ingin diamati dan diobservasi.
Lokasi penelitian : Jl. Madrasah II, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Hari/Tanggal : Rabu, 5 Desember 2012.
Pukul : 10.00-11.30 WIB
IV. Gambaran Tokoh
Tokoh yang menjadi narasumber pada penelitian kali ini adalah Ustadzah Musannah. Beliau adalah ketua majelis ta'lim As-Surur sejak tahun 2003 hingga saat ini. Beliau mempunyai andil yang besar dalam memajukan dan mengembangkan majelis ta'lim ini. Menurutnya hidupnya saat ini didekasikan untuk mengelola majelis ta'lim As-Surur ini, agar menambah pahala dan kehidupan dunia dan akhirat menjadi seimbang.
V. Analisis
Majelis ta'lim As-Surur didirikan tahun 2003, majelis ini didirikan di tanah wakaf. Di tanah wakaf tersebut bukan hanya didirikan Majelis Ta'lim tetapi didirikan juga sebuah TPA dan PAUD sebagai tempat untuk anak-anak belajar Al-Qur'an dan ajaran Islam.
Majelis ta'lim As-Surur didirikan sejak tahun 2003 hingga saat ini, majelis ta'lim ini yang awalnya hanya memiliki 25 jama'ah sekarang memiliki 70 jama'ah. Kegiatan yang dilakukan Majelis Ta'lim ini adalah seperti membaca sholawat, yasin, tahlil, belajar bahasa Arab dan ceramah yang biasanya dilakukan setiap 1 minggu sekali, maulid nabi, dan penyantunan anak yatim pada setiap lebaran anak yatim. Majelis Ta'lim ini rutin mengadakan pengajian seminggu sekali yaitu setiap hari Selasa, jam 13.00 WIB, dan juga setiap hari rabu bulan terakhir mengadakan pengajian bulanan dengan memanggil guru dari luar Majelis Ta'lim ini yang bertujuan untuk menambah informasi dan membuat tertarik para jama'ah agar ikut serta. Kendala yang dihadapi majelis ta'lim ini adalah banyak para jam'ah yang lebih mendahulukan kegiatan yang lain. Banyak pengorbanan yang dilakukan Ustadzah Musanah dan jama'ah yang pertama tergabung untuk mengembangkan majelis ta'lim ini dan untuk menarik minat menjadi jamaah majelis ta'lim ini, yaitu dia harus mondar mandir ke PORMASI (Persatuan Majelis Ta'lim) untuk menggali informasi, dan menambah wawasan dari gabungan seluruh majelis ta'lim yang tentunya informasi tersebut akan di share ke jam'ah majelis ta'limnya. Hal ini merupakan cara yang ampuh karena sejak saat itu, banyak para jama'ah yang tertarik untuk gabung dalam majelis ta'lim As-Surur ini.
Respon dan animo dari masyarakat sejak saat itu semakin membaik, dan banyak yang tertarik ingin tergabung dalam majelis ta'lim ini. Yang tak kalah penting adalah pengorbanan Ustadzah Musanah dan para jama'ah nya yang saling bahu membahu mengembangkan majelis ta'lim As-Surur tersebut. Karena majelis ta'lim saat ini sudah banyak kemajuannya tidak hanya mendengarkan ceramah saja, sekarang sudah mengikuti perkembangan zaman dan banyak acara-acara yang sesuai zaman ini tetapi tidak melenceng, dan tetap sesuai dengan kaedah dan ajaran islam. Hal itu yang membuat menarik perhatian masyarakat untuk tergabung didalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar