Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Minggu, 07 Juni 2015
TOR SOSPED DESA GUNUNG BUNDER_SYIFA NUROHMAH_PMI 2
NAMA: SYIFA NUROHMAH
NIM: 1114054000010
BAB I
DASAR PEMIKIRAN
Pemerintah menyadari akan pentingnya pembangunan di tingkat desa. Berbagai bentuk dan program untuk mendorong percepatan pembangunan kawasan pedesaan telah dilakukan oleh pemerintah, namun hasilnya masih belum signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan desa harus dilakukan secara terencana dengan baik dan harus menyentuh kebutuhan riil masyarakat desa. Sehingga pembangunan yang dilakukan di kawasan peran dapat membumi dengan masyarakatnya dan tidak mengawang-awang. Artinya, pembangunan desa harus terencana dengan baik berdasarkan hasil analisis atau kajian yang menyeluruh terhadap segenap potensi (kekuatan dan peluang) dan permasalahan (kelemahandan hambatan/ ancaman) yang dihadapi desa. Hasil analisis terhadap potensi dan permasalahan yang ada dan mungkin akan muncul di masa mendatang inilah yang menjadi bahan dasar bagi perencanaan dan program pembangunan desa di masa mendatang dengan melibatkan seluas-luasnya partisipasi masyarakat.
Gunung Bunder adalah desa di kecamatan Pamijahan, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Kawasan Gunung Bunder memiliki ketinggian antara 750-1.050 meter dari permukaan laut (dpl) dan sebagian besar merupakan hutan produksi milik Perhutani yang ditanami dengan pohon pinus. Di kawasan tersebut terdapat sebuah bumi perkemahan dengan fasilitas pelatihan luar ruang (outbound training). Gunung Bunder terkenal juga dengan beberapa air terjun (curug) serta Kawah Ratu. Namun di taman nasional gunung halimun salak infrastruktur jalan kurang memadai, banyak terdapat lubang di jalan sehingga ketika hujan banyak air yang tergenang mengakibatkan sulitnya melewati jalanan tersebut.
BAB II
METODELOGI PENELITIAN
A. Paradigma
Untuk mewujudkan pembangunan desa yang terencana, maka pemerintah desa dan seluruh elemen masyarakat harus terlibat dalam proses perencanaan pembangunan. Bentuk perencanaan pembangunan, seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) desa dan Rencana Kerja Tahunan (RKT), merupakan beberapa contoh perencanaan pembangunan tersebut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah merupakan dokumen perencanaan pemerintahan desa untuk periode 5 (lima) tahun. RPJMDes juga merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Desa yang penyusunannya berpedoman kepada RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) Desa dan memperhatikan Rencana Strategis (renstra) Kecamatan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMDes memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program.
B. Metode
Subjek penelitian: subjek penelitian ini adalah masyarakat desa Gn. Bunder dan kondisi geografis desa Gn. Bunder
Sumber data: desa Gn. Bunder
Tekhnik pengumpulan data:
1. Observasi
2. Wawancara
Jenis sumber data :
1. Data primer : data yang diperoleh dari penduduk langsung dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis untuk mendapatkan jawaban diperlukan peneliti
2. Data sekunder yaitu data penunjang yang diperoleh dari lembaga pemerintah setempat dan instansi terkait.
C. waktu penelitian
Waktu Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Minggu mendatang
Tempat penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gn. Bunder terletak di kecamatan pamijahan kabupaten bogor, Provinsi Jawa Barat.
BAB III
PERTANYAAN PENELITIAN
1. bagaimana pendapat masyarakat desa Gn. Bunder dan pengunjung tentang jalan yang rusak ?
2. mengapa jalan di desa Gn. Bunder rusak ?
3. bagaimana langkah atau program pemerintah desa untuk mengatasi masalah ini ?
4. apa saja kendala untuk membagun jalan ?
BAB IV
TINJAUAN TEORITIS
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
BAB V
RUANG LINGKUP PENELITIAN
1. Sosialisasi dengan masyarakat desa Gn. bunder
2. Pelaksanaan Observasi
3. Pelaksanaan Wawancara dengan warga sekitar
TOR SOSPED DESA CIBATOK II_IKRIMA NUR ALFI_PMI 2
NAMA: IKRIMA NUR ALFI
NIM: 11140540000015
BAB I
DASAR PEMIKIRAN
Perencanaan Pembangunan Desa dibagi menjadi beberapa tahapan mulai dari Perencanaan Jangka Menengah dan Tahunan. Dokumen perencanaan jangka panjang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa dan perencanaan pembangunan tahunan dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa). Substansi RKP-Des mengacu kepada RPJM-Des Desa serta memuat rancangan kerangka ekonomi Desa, prioritas pembangunan Desa, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Desa maupun oleh berbagai pemangku kepentingan lainnya sebagai wujud dari pola perencanaan partisipatif. Salah satu upayanya adalah dengan merencanakan pembangunan berbagai infrastruktur yang bisa bermanfaat secara langsung oleh masyarakat banyak khususnya di Desa Cibatok II Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor, baik pembangunan yang dikelola oleh Pemerintah Desa, Pihak Ketiga ataupun yang melalui swakelola.
Dengan adanya proyek infrastruktur dengan model swakelola maka rakyat di pedesaan dapat merasakan langsung manfaatnya, terutama untuk meningkatkan perekonomian pedesaan. Setidaknya ada tiga sektor yang dapat merasakan manfaat proyek swakelola, sosial, lapangan kerja dan swadaya rakyat. Dengan swakelola, akan menggerakkan perekonomian desa sehingga meningkatkan kesejahteraan rakyat. Lapangan kerja juga tercipta, sehingga menurunkan pengangguran.
Jalan merupakan salah satu aspek penting dari Kebutuhan masyarakat, karena dengan ketersediaan jalan yang memadai akan dapat mempengaruhi perkembangan di bidang yang lainnya, seperti bidang perekonomian. Dengan adanya jalan yang memadai, maka akan dapat membuka akses usaha, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Dalam rangka menggerakkan roda perekonomian masyarakat, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui penggalian potensi sumber daya Desa, dan untuk mendongkrak indeks daya beli masyarakat maka perlu didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.
BAB II
METODELOGI PENELITIAN
A. Paradigma
Dalam hal yang berkaitan dengan setiap kegiatan pembangunan tentunya erat kaitannya dengan hal pembiayaan. Pembiayaan itu pula yang menjadi kendala dalam kegiatan pembangunan infrastruktur jalan. Hal itu disebabkan, karena kondisi sekarang ini kurang bisa mendukung untuk dilakukannya kegiatan pembangunan yang berskala besar dengan pembiayaan yang besar pula.
Kondisi jalan yang baik akan Membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, karena dengan adanya akses jalan tersebut bisa menumbuhkan keinginan masyarkat untuk berusaha secara luas, mengingat kondisi jalan yang sudah bisa mendukung. Lalu Akan juga membantu pengangkutan hasil pertanian yang ada di wilayah Desa Cibatok II, mengingat sebagaian besar wilayah tersebut adalah wilayah pertanian
Oleh karenanya peningkatan jalan sangat diharapkan dan akan bermanfaat sekali guna pembangunan secara keseluruhan.
B. Metode
Subyek Penelitian : Subyek penelitian ini adalah masyarakat Desa Cibatok II dan kondisi geografis Desa Cibatok II
Sumber data :Data-data yang saya peroleh merupakan wawancara dari aparatur Desa Cibatok II
Tekhnik pengumpulan data :
1.Observasi
2.Wawancara
Jenis sumber data :
1. Data primer : data yang diperoleh dari penduduk langsung dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis untuk mendapatkan jawaban diperlukan peneliti
2. Data sekunder yaitu data penunjang yang diperoleh dari lembaga pemerintah setempat dan instansi terkait
.
C. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Minggu mendatang
Tempat penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cibatok II terletak di kecamatan Cibungbulang kabupaten bogor, Provinsi Jawa Barat.
BAB III
PERTANYAAN PENELITIAN
1. Bagaimana pendapat anda mengenai jalan rusak?
2. Apa saja penyebab infrastruktur jalanan yang rusak di Desa Cibatok II?
3. Apakah masyarakat merasa terganggu dengan keadaan jalan seperti ini?
4. Bagaimana peran pemerintah melihat kondisi infrastruktur jalanan yang rusak di Desa Cibatok II?
BAB IV
TINJAUAN TEORITIS
Analisis univariat atau biasa yang dikenal dengan analisis table frekuensi merupakan analisis terhadap satu variable, yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran karakteristik suatu variable. Analisis ini terutama menggunakan data yang ditampilkan dalam table frekuensi, untuk mengetahui adanya tendensi sentra dengan menggunakan ukuran pemusatan; distribusi atau sebaran dengan memakai berbagai ukuran penyebaran dan frekuensi dengan menggunakan angka mutlak atau relative/ presentasi.
Analisis satu variable ini sangat penting, karna itu table frekuensi hendaknya dibuat untuk semua variable penelitian, meskipun able-tabeltersebut tidak semuanya dimuat dalam laporan penelitian. Akan tetapi, table frekuensi ini dibuat untuk analisis selanjutnya baik bagi peneliti sendiri maupun untuk orang lain yang ingin menggunakan data penelitian tersebut.
Kelas elit : Bidan, Pns, Polri, Tni
Kelas bawah : Buruh tani, Pedagang Kecil
BAB V
RUANG LINGKUP PENELITIAN
1. Sosialisasi dengan warga sekitar
2. Pelaksanaan Observasi Kepala Desa, RT dan Rw Desa Cibatok II
3. Pelaksanaan Wawancara warga sekitar
TOR SOSPED DESA CIARUTEUN UDIK_Syahrullah_PMI 2
NAMA: SYAHRULLAH
NIM: 11140540000002
INFRASTRUKTUR DESA
BAB I
DASAR PEMIKIRAN
Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi yang merupakan urat nadi kehidupan masyarakat mempunyai peranan penting dalam usaha pengembangan kehidupan. Jalan mempunyai peranan penting untuk mewujudkan sasaran pembangunan seperti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi, dan perwujudan kesejahteraan bagi masyarakat . Sebagai bagian dari sistem transportasi, jalan mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung ekonomi, sosial budaya, lingkungan, politik, serta pertahanan keamanan. Dari aspek ekonomi, jalan sebagai modal sosial masyarakat merupakan katalisator di antara proses produksi, pasar dan konsumen akhir. Dari aspek sosial budaya, keberadaan jalan membuka cakrawala masyarakat yang dapat menjadi wahana perubahan sosial, membangun toleransi, dan mencairkan sekat budaya. Dari aspek lingkungan, keberadaan jalan diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dari aspek politik, keberadaan jalan menghubungkan dan mengikat antar wilayah, sedangkan dari aspek pertahanan keamanan, keberadaan jalan memberikan akses dan mobilitas dalam penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan. Pengembangan prasarana pedesaan dan sentra-sentra produksi ekonomi masyarakat khususnya pada wilayah – wilayah yang sulit terjangkau tetap memerlukan intervensi pemerintah untuk meningkatkan nilai ekonomis wilayah tersebut. Salah satu bentuk peranan pemerintah yakni melaksanakan pembangunan infrastruktur transportasi. Pengembangan dan pembangunan infrastruktur transportasi ditujukan untuk membuka akses/hubungan antar satu wilayah dengan wilayah lain.
Kurangnya infrastuktur jalan di desa ciaruteun udik, dapat menghambat pengembangan desa Ciaruteun Udik. Seperti memperlambat aktifitas warga Desa Ciaruteun Udik untuk pergi kepasar, sekolah dan lain-lain. Selain itu, jalan didesa ciaruteun udik berfungsi sebagai jalan pintas antara desa Cibatok- Gn. Bunder, dan juga jalan pintas ke desa Cibitung Tengah.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Paradigma
Kurangnya angkutan umum jurusan cibatok-cigola, yang melewati Desa Ciaruteun Udik. Sehingga masyarakat desa ciaruteun udik harus menunggu lama untuk menggunakan angkutan umum tersebut. Padahal jalan di Desa Ciaruteun Udik bukan hanya untuk tranportasi biasa ataupun untuk mengirim hasil desa, namun juga berfungsi sebagai jalan pintas menuju desa lain dan desa wisata seperti Gn. Bunder.
B. Metode
Subyek Penelitian : Subyek penelitian ini adalah masyarakat Desa Ciaruteun Udik dan kondisi geografis Desa Ciaruteun Udik
Sumber data: data dari Desa Ciaruteun Udik
Tekhnik pengumpulan data :
1.Observasi
2.Wawancara
C. waktu dan lokasi
Waktu Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Minggu mendatang
Tempat penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
BAB III
PERTANYAAN PENELITIAN
1. bagaimana pendapat masyarakat mengenai transfortasi desa Ciaruteun udik ?
2. bagaimana peran pemerintahan desa terhadap jalan yang kurang memadai?
3. Apa fungsi jalan bagi masyarakat Desa Ciaruteun Udik?
BAB IV
TINJAUAN TEORITIS
Teori pembangunan structural sangat berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi yang mampu mengembangkan desa, seperti jalan di desa ciaruteun udik. Konsepsi pembangunan sesungguhnya tidak perlu dihubungkan dengan aspek-aspek spasial. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu desa dan pemerataan pendapatan.
BAB V
RUANG LINGKUP PENELITIAN
1. Sosialisasi dengan warga Desa Ciaruteun Udik
2. Pelaksanaan observasi
3. Pelaksanaan wawancara dengan warga Desa Ciaruteun Udik
TOR SOSPED_Desa Situdaun_Syifaurrahmah_PMI2
TOR (Term Of References)
Kurangnya Sarana Transportasi Menuju Desa Situdaun
Oleh : Syifaurrahmah
BAB I
A. Dasar Pemikiran
Infrastruktur transportasi baik transportasi darat, laut maupun udara merupakan sarana yang sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan wilayah sehingga sering disebut sebagai urat nadi perekonomian disamping fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam kaitannya dengan sector sektor perekonomian, infrastruktur transportasi berperan sebagai perangsang tumbuhnya sector sektor perekonomian baru dan berkembangnya sektorsektor perekonomian yang sudah ada.
Infrastruktur transportasi dalam fungsinya sebagai fasilitas publik memberikan pelayanan publik bagimasyarakat yaitu :
(1) Mendorong pemerataan
pembangunan;
(2) Melayani kebutuhan pergerakan masyarakat dengan harga yang
terjangkau;
(3) Memperlancar mobilitas distribusi barang dan jasa;
(4) Mendorong
Pertumbuhan sektor ekonomi lainnya. Dalam kaitannya dengan sektor antara, infrastruktur transportasi menghubungkan berbagai macam aktivitas ekonomi, merupakan prasaranapenghubung antar daerah dan memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar lalu lintas barang antar daerah maupun pengiriman barang ke luarnegeriMemperhatikan berbagai fungsi dan manfaat transportasi tersebut, pembangunan infrastruktur transportasi harus diarahkan untuk meningkatkan pelayanan jasa transportasi yang efektif, efisien, berkualitas, aman, nyaman dan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dikembangkan sistemtransportasi nasional dan system transportasi daerah dengan prinsip keterpaduaninterdanantarmodasertaketerpaduanantarwilayah.Sistem transportasi inter modaadalanaan dan pembangunan satu moda transportasi yang terintegrasi sehingga bisa menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain, baik dari desa ke kota, antar kecamatan, antar kabupaten, antar provinsi dan nasional. Sistemtransportasi antarmoda merupakan sistem yang terintegrasi antar moda transportasi yang berbeda dan saling mendukung, sehingga tercipta system distribusi yang lancar baik regional, nasional maupun internasional.
BAB II
B. Metodologi Penelitian
a. Paradigma
Kurangnya angkutan umum untuk menuju desa situdaun menjadi kendala bagi masyarakat desa maupun luar. Dan akses utama warga Desa Situdaun, Kec. Tenjolaya, Kabupaten Bogor ke pusat pemerintahan (kecamatan) dan perekonomian terputus karena kondisi jembatan Cinangneng yang tidak memadai. Warga mendesak agar Pemerintah Kabupaten Bogor segera membangun jembatan permanen di atas Sungai Cinangneng yang menghubungkan desa mereka dengan Desa Cibitung Tengah sebagai akses utama ke pusat pemerintahan dan perekonomian.
b. Metode
Subyek Penelitian : Subyek penelitian ini adalah masyarakat Desa Situdaun dan kondisi geografis Desa Situdaun
Sumber data : Data-data yang saya peroleh merupakan wawancara dari aparatur Desa Situdaun
Teknik pengumpulan data :
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Jenis sumber data :
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui analisis hasil wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dengan menelusuri beberapa studi pustaka berupa artikel, data statistik, internet, dan literatur yang berhubungan dalam menganalisis data kependudukan yang telah diperoleh di lapangan.
c. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Minggu mendatang
Tempat penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Desa Situ Daun Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
BAB III
C. Pertanyaan Penelitian
1. Apa saja kendala yang ada di Desa Situdaun?
2. Bagaimana pendapat anda mengenai keterbatasan tersedianya Angkutan Umum?
3. Apakah masyarakat merasa terganggu dengan ketidakadaan Angkutan Umum menuju Desa?
BAB IV
D. Tinjauan Teoritis
Teori Struktural adalah teori yang menyatakan bahwa berbagai gejala budaya dan alamiah sebagai bangun teoritis (abstrak) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan
satu sama lain, relasi sintagmatis dan paradigmatis.
BAB V
E. Ruang Lingkup Penelitian
Berikut adalah ruang lingkup kegiatan terkait dengan Rencana Tata Sarana Transportasi Umum
1. Sosialisasi
2. Pelaksanaan Survey oleh Kepala Desa, Rw dan Rt Desa Situ Gede
3. Pelaksanaan Wawancara kepada warga sekitar Desa Situ Gede
4. Pengambilan Dokumentasi
Setelah data terkumpul selanjutnya pembuatan laporan
TOR SOSPRD Desa CIinangneng_ Siti Maghfiroh_PMI 2
NAMA; SITI MAGHFIROH
NIM; 11140540000007
BAB I
Ø Dasar Pemikiran
Perencanaan pembangunan desa
· Memberikan penilaian tentang kapasitas pemerintah daerah dalam menyelenggarakan layanan pendidikan dasar
· Menggali keterkaitan antara tata kelola dan kinerja pendidikan daerah
· Menelusuri perubahan-perubahan terbaru di dalam tata kelola pendidikan
· Menilai dampak kegiatan-kegiatan pengembangan kapasitas yang didukung para donor di bidang tata kelola.
Warga Cinangneng sedang bergotong royong tersebut sangatlah kompak
dan sangat bersemangat memperbaiki jembatan tersebut,karna memang inilah
jembatan satu satunya penghubung untuk berbisnis,jual beli,sekolah dan lain2.
Disitu juga banyak warga situdaun membudi dayakan ikan emas untuk di jual
termasuk masukan ekonomi buat warga masyarakat setempat,demi kelancaran
hasil jual beli tersebut maka jembata itulah yang menghubungkan ke pasar tra-
disional yaitu pasar jum'at yang berada di cibitung..bukan hanya budiaya ikan-
emas,ikan nila,bawal,mujaer dll..Ada beberapa jembatan yang menghubungkan
antar desa jembatan yang terbuat dari bambu,cuma ini 2 diantara lima jembatan
yang belum tergantikan menjadi jembatan beton,3 di antaranya di desa pendopo
lembur cinangneng,sudah menjadi jembatan beton,jembatan tapos,dan jembatan
proyek dan masih banyak lainya..
BAB II
METEDOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian ini dipilih dengan alasan bahwa penelitian kualitatif dapat mengungkap dan menjelaskan permasalahan yang menjadi obyek penelitian secara naratif dan mendalam. Mengenai metode penelitian
Pendekatan penelitian kualitatif lahir dan berkembang biak dari tradisi (main stream) ilmu-ilmu social Prancis dan Inggris yang kental oleh tradisi ilmu-ilmu kealaman (natural scaiences). Ia kental diwarnai aliran filsafat materialisme, naturalisme, empirisme, dan positivisme. Dari situlah lahir dan berkembangan biak ilmu social positivisme yang mengkedepankan pendekatan penelitian kualitatif sebagai satu-satunya cara andal untuk menjelaskan fenomena social (perilaku manusia
A. Paradigma
Paradigma merupakan asumsi-asumsi dasar yang diyakini ilmuwan dan menentukan cara dia memandang gejala yang ditelaahnya, selain itu paradigma juga dapat diartikan sebagai kerangkan keyakinan yang mengnadung komitmen intelektual yang diterima orang secara keseluruhan.
B. Metode
Sebelum melakukan observasi kami membuat surat keterangan observai, lalu kami pergi menuju desa dengan kereta api dari Pondok ranji , turun terlebih dahulu di stasiun Tanah Abang, setelah itu naik kreta yang menuju stasiun Bogor. sesampainya di stasiun Bogor. kami menaiki angkot, sekitar 2 kali naik angkot, lalu kami mencari ojek, dikarenakan tidak ada angkutan umum menuju desa Cinangneng .
C. Waktu dan Lokasi
Pelaksanaan pada hari Sabtu tanggal 11 03 2015, tempat penelitian ini dilakukaan di desa Cinangneng sebuah kecamataan Tanjolaya kabupaten Bogor.provinsi Jawa Barat Indonesia.
BAB III
PERTANYAAN PENELITIAN
1. Bagaimana tingkat pendidikan dan pendapatan Penduduk di desa Cinangneng ?
2. Jumlah keseluruan dan rata-rata pendidikan terakhir di desa Cinangneng ?
3. Bagaimana peran pemerintah daerah dalam membangun desa Cinangneng sebagai desa kreati
BAB IV
TINJAUAN TIORITIS
Meningkatkan kualitas pendidikan dasar tetap merupakan tantangan utama di indonesia Tanpa adanya sebuah pendidikan dasar yang berkualitas, anak-anak akan gagal mendapatkan peterampilan yang dibutuhkan untuk menjalani hidup yang produktif dan seutuhnya. Oleh karena itu Indonesia ditantang untuk membangun sumberdaya manusia yang diperlukan agar dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang kuat
Memberikan penilaian tentang kapasitas pemerintah daerah dalam menyelenggarakan layanan pendidikan dasar.
Menggali keterkaitan antara tata kelola dan kinerja pendidikan daerah
Menelusuri perubahan-perubahan terbaru di dalam tata kelola pendidikan
Menilai dampak kegiatan-kegiatan pengembangan kapasitas yang didukung donor di bidang tata kelola.
Perencanaan pembangunan desa
· Memberikan penilaian tentang kapasitas pemerintah daerah dalam menyelenggarakan layanan pendidikan dasar
· Menggali keterkaitan antara tata kelola dan kinerja pendidikan daerah
· Menelusuri perubahan-perubahan terbaru di dalam tata kelola pendidikan
· Menilai dampak kegiatan-kegiatan pengembangan kapasitas yang didukung para donor di bidang tata kelola.
Warga Cinangneng sedang bergotong royong tersebut sangatlah kompak
dan sangat bersemangat memperbaiki jembatan tersebut,karna memang inilah
jembatan satu satunya penghubung untuk berbisnis,jual beli,sekolah dan lain2.
Disitu juga banyak warga Cinanagneng membudi dayakan ikan emas untuk di jual
termasuk masukan ekonomi buat warga masyarakat setempat,demi kelancaran
hasil jual beli tersebut maka jembata itulah yang menghubungkan ke pasar tra-
disional yaitu pasar jum'at yang berada di cibitung..bukan hanya budiaya ikan-
emas,ikan nila,bawal,mujaer dll..Ada beberapa jembatan yang menghubungkan
antar desa jembatan yang terbuat dari bambu,cuma ini 2 diantara lima jembatan
yang belum tergantikan menjadi jembatan beton,3 di antaranya di desa pendopo
lembur cinangneng,sudah menjadi jembatan beton,jembatan tapos,dan jembatan
proyek dan masih banyak lainya.
BAB V
RUANG LINGKUP PENELETIAN
• Mengamati kejadian sehari-hari yang biasa/tidak biasa dalam setting kehidupan sehari-hari.
• Terlibat langsung apakah orang yang diteliti.
• Memperoleh sudut pandang orang yang diteliti sekaligus mempertahankan prespektif analitis orang luar.
• Menggunakan beragam teknik dan keterampilan sosial secara luwes.
Menghimpun data berbentuk catatan rinci, bagan , peta maupun gambar untuk keperluan deskripsi
• Memandang gejala dalam konteks sosial
• Mengembangkan empati dengan orang yang diteliti.
• Memperhatikan aspek-aspek kebudayaan
• Tidak memaksakan sudut pandang sebagai orang luar.
• Mampu mengatasi stres, ketidakpastian , dan masalah-masalah etis
• Mengamati kejadian sehari-hari yang biasa/tidak biasa dalam swtting kehidupan sehari-
Peluang Karir Mantap dari KerjaDulu
Klik dan lamar lowongan mantap dibawah ini: | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Keep up with KerjaDulu
Jika Anda ingin berhenti menerima update dari kami, klik disini Copyright © 2015 KerjaDulu. All rights reserved. |