TOR (Term Of References)
Kurangnya Sarana Transportasi Menuju Desa Situdaun
Oleh : Syifaurrahmah
BAB I
A. Dasar Pemikiran
Infrastruktur transportasi baik transportasi darat, laut maupun udara merupakan sarana yang sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan wilayah sehingga sering disebut sebagai urat nadi perekonomian disamping fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam kaitannya dengan sector sektor perekonomian, infrastruktur transportasi berperan sebagai perangsang tumbuhnya sector sektor perekonomian baru dan berkembangnya sektorsektor perekonomian yang sudah ada.
Infrastruktur transportasi dalam fungsinya sebagai fasilitas publik memberikan pelayanan publik bagimasyarakat yaitu :
(1) Mendorong pemerataan
pembangunan;
(2) Melayani kebutuhan pergerakan masyarakat dengan harga yang
terjangkau;
(3) Memperlancar mobilitas distribusi barang dan jasa;
(4) Mendorong
Pertumbuhan sektor ekonomi lainnya. Dalam kaitannya dengan sektor antara, infrastruktur transportasi menghubungkan berbagai macam aktivitas ekonomi, merupakan prasaranapenghubung antar daerah dan memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar lalu lintas barang antar daerah maupun pengiriman barang ke luarnegeriMemperhatikan berbagai fungsi dan manfaat transportasi tersebut, pembangunan infrastruktur transportasi harus diarahkan untuk meningkatkan pelayanan jasa transportasi yang efektif, efisien, berkualitas, aman, nyaman dan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dikembangkan sistemtransportasi nasional dan system transportasi daerah dengan prinsip keterpaduaninterdanantarmodasertaketerpaduanantarwilayah.Sistem transportasi inter modaadalanaan dan pembangunan satu moda transportasi yang terintegrasi sehingga bisa menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain, baik dari desa ke kota, antar kecamatan, antar kabupaten, antar provinsi dan nasional. Sistemtransportasi antarmoda merupakan sistem yang terintegrasi antar moda transportasi yang berbeda dan saling mendukung, sehingga tercipta system distribusi yang lancar baik regional, nasional maupun internasional.
BAB II
B. Metodologi Penelitian
a. Paradigma
Kurangnya angkutan umum untuk menuju desa situdaun menjadi kendala bagi masyarakat desa maupun luar. Dan akses utama warga Desa Situdaun, Kec. Tenjolaya, Kabupaten Bogor ke pusat pemerintahan (kecamatan) dan perekonomian terputus karena kondisi jembatan Cinangneng yang tidak memadai. Warga mendesak agar Pemerintah Kabupaten Bogor segera membangun jembatan permanen di atas Sungai Cinangneng yang menghubungkan desa mereka dengan Desa Cibitung Tengah sebagai akses utama ke pusat pemerintahan dan perekonomian.
b. Metode
Subyek Penelitian : Subyek penelitian ini adalah masyarakat Desa Situdaun dan kondisi geografis Desa Situdaun
Sumber data : Data-data yang saya peroleh merupakan wawancara dari aparatur Desa Situdaun
Teknik pengumpulan data :
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Jenis sumber data :
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui analisis hasil wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dengan menelusuri beberapa studi pustaka berupa artikel, data statistik, internet, dan literatur yang berhubungan dalam menganalisis data kependudukan yang telah diperoleh di lapangan.
c. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Minggu mendatang
Tempat penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Desa Situ Daun Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
BAB III
C. Pertanyaan Penelitian
1. Apa saja kendala yang ada di Desa Situdaun?
2. Bagaimana pendapat anda mengenai keterbatasan tersedianya Angkutan Umum?
3. Apakah masyarakat merasa terganggu dengan ketidakadaan Angkutan Umum menuju Desa?
BAB IV
D. Tinjauan Teoritis
Teori Struktural adalah teori yang menyatakan bahwa berbagai gejala budaya dan alamiah sebagai bangun teoritis (abstrak) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan
satu sama lain, relasi sintagmatis dan paradigmatis.
BAB V
E. Ruang Lingkup Penelitian
Berikut adalah ruang lingkup kegiatan terkait dengan Rencana Tata Sarana Transportasi Umum
1. Sosialisasi
2. Pelaksanaan Survey oleh Kepala Desa, Rw dan Rt Desa Situ Gede
3. Pelaksanaan Wawancara kepada warga sekitar Desa Situ Gede
4. Pengambilan Dokumentasi
Setelah data terkumpul selanjutnya pembuatan laporan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar