Rabu, 06 Mei 2015

Guntur Eka Arif Saputra_UTS Sosiologi Pedesaan

TUGAS UTS MATA KULIAH SOSIOLOGI PEDESAAN
Nama: Guntur Eka Arif Saputra (11140540000019)
PENDAHULUAN
       Sebagai Negara yang besar dan dengan sumber daya alamnya yang melimpah pada dasarnya Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu Bangsa yang maju, bermartabat dan lebih baik dari saat ini, dan itu semua dapat terwujud tentunya dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, kreatif dan memiliki visi yang jelas dan terarah untuk kemajuan Masyarakat Bangsa. Untuk memenuhi tujuan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas tentunya adalah harus mempunyai strategi dan kemampuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi dalam suatu desa ataupun daerah lain nya.

Muhamad rizki rivaldy UTS Sosiologi Pedesaan


Tugas UTS_BPI 6_Nurfi Laila_Hisan Harier Ridho_Adhiya Muzakky


BAB I
PENDAHULUAN

Pendiidikan menjadi tuntutan kebutuhan seluruh manusia di dunia. Di Indonesia pendidikan dipandang sebagai salah satu indikator kesuksesan dan keberhasilan seseorang, komunitas, bahkan daerah. Tentu banyak faktor yang saling berkaitan sehingga terciptanya pendidikan yang ideal apa yang dikatakan oleh filosof jaman kalsik idel seperti plato.

Analisis Strukturalis_Desa Tapos II Kecamatan Tenjolaya, Bogor_UTS_Dwi Aryurini PMI 2

Analisis Strukturalis di Desa Tapos II Kecamatan Tenjolaya, Bogor
Oleh Dwi Aryurini PMI 2
 BAB I
PENDAHULUAN


A. Desa Tapos II, Tenjolaya, Bogor
Jarak dari Jalan provinsi (jalan Raya Cinangneng) ke desa Tapos 2 kl. 8 km. dengan jalan beraspal hotmix. Untuk sampai ke desa ini ada jasa transportasi angkutan kota (angkot) trayek terminal Laladon-Tenjolaya. Kepala desa yang pernah memimpin desa ini adalah: H. Jali (pejabat), H. Rubaih (pejabat), H. Damanhuri (dua periode), sekarang Bubun. Desa Tapos II merupakan desa pendidikan, dalam arti bahwa di desa ini banyak lembaga pendidikan baik pendidikan formal maupun pondok pesantren.

ANALISIS STRUKTURALIS_DESA TAPOS II_UTS_RISNA SITI RAHMAH

Oleh: Risna Siti Rahmah
I.              PENDAHULUAN
Pembangunan desa dan masyarakat desa diarahkan untuk mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya masyarakat sehingga mempercepat peningkatan kemampuan masyarakat untuk produksi  dan memasarkan produksinya perlu didukung dengan meningkatkan kelembagaan dan perluasan serta diverifikasi usaha agar makin mampu mengarahkan dan memanfaatkan dana dan daya bagi peningkatan taraf hidupnya, hal itu yang belakangan ini disebut sebagai Desa Mandiri.

Analis_Strukturalis_Desa Situdaun_UTS

Syifaurrahmah
11140540000009
Desa Situdaun
 Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat
       I.            Pendahuluan
Pengertian atau pemahaman seseorang tentang konsep desa dan pedesaan itu kelihatannya amat berbeda dari satu kawasan ke kawasan yang lain, berbeda dari satu Negara ke Negara yang lain. Dengan demikian, mungkin sekali juga, bahwa konsep sosiologi pedesaan ituberbeda dari satu lokasi ke tempat yang lain. Oleh karena itu, kita perlu memahami benar terlebih dahulu konsep atau pengertian pedesaan itu.

analisis strukturalis desa situdaun uts Siti Maghfiroh

                                                     Desa Situdaun
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah kependudukan merupakan masalah yang penting dalam pembangunan suatu negara. Informasi tentang jumlah penduduk serta komposisi penduduk menurut umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan penting diketahui terutama untuk mengembangkan perencanaan pembangunan manusia, baik itu pembangunan ekonomi, sosial, politik, lingkungan dan lain-lain yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan manusia.

Analisis Strukturalis_Desa Cibitung Tengah_UTS_Daimatul Mawaddah_PMI 2

DAIMATUL MAWADDAH
PMI 2
NIM    : 11140540000020
I.  PENDAHULUAN
Pada awalanya Desa Cibitung Tengah adalah bagian dari Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Namun sekitar tahun 2005 terbentuklah kecamatan baru yaitu Kecamatan Tenjolaya yang terdiri atas 6 desa, yaitu Desa Tapos I, Desa Tapos II, Desa Cibitung tengah, Desa Cinangneng, Desa Situdaun, dan Desa Gunung Malang.
Konon kabarnya Desa Cibitung Tengah dahulunya banyak terdapat pohon bambu bitung (Awi Bitung) yang tersebar di seluruh Desa Cibitung Tengah, dari sinilah masyarakat menamakan Desa Cibitung Tengah yang berasal dari kata Ci yaitu artinya tempat, Bitung artinya Pohon Bambu Bitung, sedang Tengah karena letak desanya berada ditengah-tengah desa lain.

Analisis Strukturalis_Desa Cibitung Tengah_UTS_Daimatul Mawaddah_PMI 2

DAIMATUL MAWADDAH
PMI 2
NIM    : 11140540000020
I.  PENDAHULUAN
Pada awalanya Desa Cibitung Tengah adalah bagian dari Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Namun sekitar tahun 2005 terbentuklah kecamatan baru yaitu Kecamatan Tenjolaya yang terdiri atas 6 desa, yaitu Desa Tapos I, Desa Tapos II, Desa Cibitung tengah, Desa Cinangneng, Desa Situdaun, dan Desa Gunung Malang.
Konon kabarnya Desa Cibitung Tengah dahulunya banyak terdapat pohon bambu bitung (Awi Bitung) yang tersebar di seluruh Desa Cibitung Tengah, dari sinilah masyarakat menamakan Desa Cibitung Tengah yang berasal dari kata Ci yaitu artinya tempat, Bitung artinya Pohon Bambu Bitung, sedang Tengah karena letak desanya berada ditengah-tengah desa lain

analisis krisis_desa Cibitung Tengah_UTS_Syifa Nurahmah

Nama: SYIFA NUROHMAH

Nim: 11140540000010

Prodi: PMI 2

 

BAB I

PENDAHULUAN

Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa berwewenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistim pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa, maka desa diharuskan mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) ataupun Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RKP-Desa).

RPJM-Des Desa Cibitung Tengah ini merupakan rencana strategis Desa Cibitung Tengah, untuk mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJM-Des tersebut nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang akan menyesuaikan peencanaan tingkat kabupaten. Spirit ini apabila dapat dilaksanakan dengan baik maka akan memiliki sebuah perencanaan pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (Good Governance) seperti Partisipasif, Transparan dan akuntabilitas.

Desa Cibitung Tengah dikatakan sebagai desa maju  karena sudah banyak mengalami perubahan yang membuat desa itu menjadi semakin maju misalkan diantaranya dari keadaan ekonomi. Sejak lama, masyarakat Cibitung telah memiliki dan membentuk lembaga perdagangan ini melalui pasar "Pasar Harian" yang sering masyarakat sebut dengan pasar jum'at. Semula pasar ini beroperasi hanya dihari jum'at saja, tapi seiring kebutuhan masyarakat yang setiap saat menghendaki perubahan dalam bidang ekonomi, pasar Jum'at mengalami perubahan baik secara material bangunan fisiknya maupun pengunjung baik dari dalam sendiri maupun dari luar desa.

 

Adapun ciri-ciri desa maju diantaranya.

a.       Keamanan

Jika masalah keamanan dari suatu desa itu masih rendah, maka desa tersebut sulit untuk mendapat kepercayaan baik dari pihak swasta maupun pemerinta sehingga seharusnya didesa tersebut di bangun sebuah bangunan yang mungkin bisa menjadi kebanggaan desa tersebut namun karna pertimbangan masalah keamanan yang rendah maka pihak pembangun mengalihkan ke lokasi lain.

b.      Tingkatpengangguran

pada desa belum maju tingkat penggangguran masih tinggi sehingga pada desa tersebut kerap kali terjadi pencurian, dampak negatifnya ekonomi masyarakat sulit berkembang.

c.       Pendidikan

Pemerintah sudah mencanangkan Wajib belajar 9 tahun, 6 tahun di bangku SD dan 3 Tahun di bangku SMP, namun pada desa belum maju banyak terlihat dimana pada usia mereka seharusnya mereka belajar dengan pakaian sekolah, membawa buku dan pulpen, diruangan sekolah yang dilengkapi dengan alat peraga pendidikan dan dibimbing oleh guru-guru disekolah, tapi sayangnya mereka harus melakukan hal-hal yang seharusnya belum dilakukan seperti membantu orang tua untuk bekerja diladang, kebun, sawah dll.

 

 

 

BAB II

METODOLOGI

Dalam berbagai literature metodologi penelitian social, biasanya dikenal 2 (dua) metode penelitian di man masing-masing metode penelitian tersebut memiliki prosedur penelitian yang berbeda. Pertama, metode penelitian kualitatif; dan kedua, metode penelitian kuantitatif . pembedaan kedua metode tersebut—meski hingga kini masih sering menjadi bahan perdebatan akademik yang berkepanjangan—biasanya terletak pada paradigma teoritis apa yang mendasari dan bagaimana prosedur penelitiannya.

Secara sederhana, yang disebut penelitian kuantitatif adalah penelitian yang: pertama, melibatkan lima komponen informasi ilmiah, yaitu teori, hipotesis, observasi, generalisasi empiris, dan penerimaan atau penolakan hipotesis (Wallace, 1973). Kedua, mengandalkan adanya populasi dan teknik penarikan sampel. Ketiga, menggunakan kuesioner untuk pengumpulan datanya. Keempat, mengegemukakan variabel-variabel penelitian dalam analisis datanya. Dan kelima, berupaya menghasilkan kesimpulan secara umum, baik yang berlaku untuk populasi dan/atau sampel yang diteliti.

Perjalanan menuju Desa Cibitung Tengah dari Ciputat bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum seperti bus atau kereta, bahkan angkutan kota dan kendaraan bermotor. Pertama, jika kita ingin pergi ke Desa Cibitung Tengah menggunakan Bus, kita bisa menggunakan bus "Agra Mas" Lebak Bulus-Bogor, perjalanan sekitar satu jam setengah menuju Terminal Barangang Siang, setelah itu naik angkutan kota 03 menuju Terminal Laladon, sesampainya di Laladon naik kembali angkutan umum tumaritis yang menuju desa Cibitung Tengah .

Jika menggunakan kereta, kita bisa menggunakan kereta "Commuter Line" Jabodetabek, jika dari UIN naik  angkutan umum S10 turun distasiun Pondok Ranji dan turun di Stasiun Tanah Abang, setelah transit naik kereta yang menuju Stasiun Bogor. Sesampainya di Stasiun Bogor bisa naik angkutan kota 02 atau 03 menuju Terminal Laladon, sesampainya di Laladon naik kembali angkutan umum tumaritis yang menuju Desa Cibitung Tengah.

Ketika observasi di Desa Cibitung Tengah, pertama kita bertemu dengan Bapak Firman, seorang pegawai PNPM kecamatan Tenjolaya, disana kami wawancara mengenai Kecamatan dan desa-desa yang ada disana, dan kemudian kami mengunjungi salah satu desa yang berada di Kec. Tenjolaya yaitu Desa Cibitung Tengah.

Perjalan menuju Desa Cibitung Tengah cukup jauh dari PNPM Kecamatan Tenjolaya sehingga kami harus naik angkutan umum lagi, dan kami melewati sebuah pasar yang cukup ramai. Di Desa Cibitung Tengah kami beretemu dengan Ibu Ati seorang pegawai kantor kepala desa , kemudian kami beristirahat sambil mewawancarai Ibu Ati, beliau cukup tau tentang bagaimana kedaan desa Cibitung Tengah baik dalam segi ekonomi, pendidikan, mata pencaharian dan lain-lainnya.

 

 

BAB III

TEORI

Teori adalah sekumpulan konstruk (konsep), definisi, dalil yang saling terkait yang menghadirkan suatu pandangan yang sistematis tentang fenomena dengan menetapkan hubungan di antara beberapa variable, dengan maksud menjelaskan dan meramal fenomena ( Kerlinger, 1965,h.11).

 

Herbert Spencer (1820-1903), mengatakan bahwa objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama, pengendalian sosial, dan industri. Menghasilkan : social statistics (1850), principles of psychology (1955), principles of biology (2jilid, 1864 dan 1961), dan principles of ethics (1893).

Kelas sosial (Social Clases) adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukannya didalam suatu lapisan, sedang kedudukan mereka itu diketahui erta diakui oleh masyarakat umum.

Kurt. B. Mayer berpendapat bahwa istilah kelas hanya dipergunakan untuk lapisan yang berdasarkan atas unsur-unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang berdasarkan atas kehormatan kemasyarakatan dinamakan kelompok kedudukan (Status Group) selanjutnya dikatakan bahwa harus diadakan pembedaan yang tegas antara kelas dan kelompok kedudukan tersebut.

Apabila pengertian kelas ditinjau dengan lebih mendalam maka akan dijumpai beberapa kriteria tradisional, yaitu :

1.      Besar atau ukuran jumlah anggot-anggotanya.

2.      Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban warganya.

3.      Kelanggengan.

4.      Tanda-tanda atau lambang-lambang yang merupakan ciri khas .

5.      Batas-batas yang tegas (bagi kelompok itu terhadap kelompok lain).

6.      Antagonisme tertentu

 

Sehubungan dengan kriteria tersebut diatas, kelas menyediakan kesempatan atau fasilitas-fasilitas hidup tertentu. Sosiologi menamakannya life chances.

 

BAB IV

GAMBARAN UMUM

1.      Profil Desa

Pada awalanya Desa Cibitung Tengah adalah bagian dari kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Namun sekitar tahun 2005 terbentuklah kecamatan baru yaitu Kecamatan Tenjolayayang terdiri atas 6 desa, yaitu Desa Tapos I, Desa Tapos II, Desa Cibitung tengah,Desa Cinangneng, Desa Situdaun, dan Desa Gunung Malang.

Konon kabarnya desa Cibitung Tengah dahulunya banyak terdapat pohon bambu bitung (Awi Bitung) yang tersebar di seluruh desa Cibitung Tengah, dari sisnilah masyarakat menamakan desa Cibitung Tengah yang berasal dari kata Ci yaitu artinya tempat, Bitung artinya Pohon Bambu Bitung, sedang Tengah karena letak desanya berada ditengah-tengah desa lain

2.      Geografi Desa

Desa Cibitung Tengah secara geografis terletak di kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat yang meliputi :

Batas wilayah:

Sebelah utara               : Desa Cinangneng

Sebelah selatan                        : Desa Tapos II

Sebelah Barat              : Desa Ciampea Udik

Sebelah Timur                         : Desa Situdaun

            Luas wilayah :

Luas wilayah               : 310,085 Ha

Tanah pemukiman                   : 73.6 Ha

Tanah pekuburan                     : 1 ha

Lahan perasawahan     : 25,235 ha

Lahan perkebunan                   : 68,55 ha

Prasarana umum                      : 143,7 ha

Perkantoran                 : 0,5 ha

Lahan pekarangan                   : 2,5 ha

3.      Topografi Desa

Secara umum keadaan topografi desa Cibitung Tengah adalah merupakan daerah datrana rendah dengan ketinggian antara 1350 M diatas permukaan laut. Dengan suhu rata-rata 27,5 0 C dengan kemiringan antara 25-35. Disebelah timur dibatasi dengan sungai cinangneng, yang menjadi pembatasan dengan desa situdaun, disebelah barata oleh sungai ciampea yang sekaligus menjadi batas antar desa Cibitung Tengah dengan desa Ciampea Udik Kec. Ciampea.

Iklim desa Cibitung Tengah sebagaimana desa-desa yang ada di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan.

4.      Demografi Desa

Jumlah penduduk berdasarkan sensus penduduk Tahun 2010 per Mei adalah  dengan jumlah jiwa :

a.       Laki-laki                      : 4.805

b.      Perempuan                  : 4.666

Jadi jumlah keseluruhan adalah 9.471 jiwa

5.      Tingkat Pendidikan Penduduk

 

No

Tingkat Pendidikan Penduduk

Juumlah

Prosentase (%)

1

Tidak Tamat SD

2.814

28,2%

2

Tamat SD

2.123

23,06%

3

Tamat SLTP

2.083

22%

4

Tamat SLTA

664

7%

5

D1

95

1%

6

D2

75

0,8%

7

D3

47

0,5%

8

S1

39

0,4%

9

S2

4

0,04%

10

S3

-

0%

11

Lain-lain

1527

14%

Jumlah

9471

100%

 

6.      Sarana Tempat Usaha

 

No

Jenis Tempat Usaha

Jumlah

Lokasi

1

Konveksi

2

Dusun 1

2

Bengkel

4

Menyebar

3

Warnet

3

Menyebar

4

Toserba                                       

1

Dusun 1

5

Warung

105

Menyebar

6

Penggilingan Padi

8

Menyebar

7

Bengkel Las

2

Menyebar

8

Tambal Ban

3

Menyebar

9

Klinik Kesehatan

3

Menyebar

10

Pengemudi Ojeg

179

Menyebar

11

Konter HP

15

Menyebar

12

Loket pembayaran Listrik

3

Menyebar

13

Rental Komputer

3

Menyebar

14

Pengrajin Kursi/Lemari

1

Dusun 1

15

Kontrakan

4

Dusun 1

16

Penjahit

11

Menyebar

17

Pasar

1

Dusun 1





 

7.      Sarana Olahraga

No

Jenis sarana olahraga

Jumlah

Lokasi

1

Lapangan sepak bola

1

Dusun 1

2

Lapangan bola voli

4

Menyebar

3

Lapangan bulu tangkis

10

Menyebar

4

Lapangan footsal

1

Dusun1

5

Sarana olahraga lain

-

-

Jumlah

16


 

8.      Pola-pola Pencarian Nafkah

Secara garis besar mata pencaharian penduduk Desa Cibitung Tengah adalah beraneka ragam, diantaranya adalah :

a.       Petani                          : 212 orang

b.      Buruh atau swasta                   : 576 orang

c.       PNS UMUM               : 25 orang

d.      Buruh tani                               : 567 orang

e.       Pedagang                                : 263 orang

f.       Dokter                                     : 1 orang

g.      Bidan                          : 1 orang

h.      Tidak bekerja              : 2.785 orang

i.        PNS Guru                   : 167 orang

j.        Pensiun BUMN                      : 4 orang

k.      Kuli                             : 210 orang

l.        Ojeg                            : 179 orang

m.    Mahasiswa                  : 317 orang

n.      Dukun Beranak                       : 2 orang

o.      Pedagang Keliling       : 110 orang

Dan masih banyak juga jenis pekerjaan lainnya.

 

9.      Kelompok-Kelompok Strategis

No

Jenis kesenian/Budaya

Jumlah

Lokasi

1

Upacara Adat

-

Menyebar

2

Calung

-

Menyebar

3

Band

-

Menyebar

4

Wayang Golek

-

Menyebar

5

Qosidah

-

Menyebar

6

Degung

-

Menyebar

7

Jaipong

-

Menyebar

8

Pencak Silat

-

Menyebar

9

Lainnya

-

Menyebar

 

10.  Strategi pencapaian

Berdasarkan gambaran umum dengan mengkaji berbagai potensi permasalahan, isu-isu strategis dan kondisi yang dihadapi desa Cibitung Tengah saat ini , serta memperhatikan visi dan misa desa Cibitung tengah tahun 2011-2015 maka perlu diwujudkan dengan menentukan program-program akselerasi pembagunan desa yaitu diantaranya:

a)      Melanjutkan berbagai program Desa yang belum dicapai oleh kepala Desa sebelumnya.

b)      Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, pemerataan dan optimalisasi dibidang pendidikan dasar dan menegah baik formal maupun non-formal, terutama seluruh masyarakat Desa Cibitung Tengah telah selesai menerapkan program wajib belajar pendidikan dasar 12 tahun.

c)      Penataan, pembangunan rehabilitasi dan pemeliharaan sarana insfrastruktur ekonomi , terutama jalan Desa dan jaringan irigasi Desa.

d)     Pengembangan dan peningkatan dibidang pelayanan kesehatan masyarakat.

e)      Penataan dan pengawasan, serta pengendalian lingkungan hidup.

f)       Mengupayakan berbagai hal yang dapat membangkitkan ekonomi dan daya masyarakat.

g)      Peningkatan, pemeliharaan, dan pengelolaan dibidang keolahragaan.

h)      Meningkatkan serta mewujudkan keamanan dan ketentraman dilingkungan Desa Cibitung Tengah.

 

 

11.  Kekurangan

 

Bidang Pendidikan

a.       PAUD Nurul Huda di Dusun 1 bellum memiliki gedung

b.      SDN Cibitung 02 belum mempunyai ruang perpustakaan

c.       WC SDN Cibitung 03 sudah tidak layak pakai

d.      SDN Cibitung 4 masih kekurangan mebeler

e.       MI Mathlaul Anwar Cibitung belum mempunyai ruang perpustakaan

f.       MTS. SMI masih kekurangan ruang kelas baru

g.      SMPN Tenjolaya masih perlu ruang kelas baru

h.      Gedung sekolah MA-SMI sudah rusak parah

i.        Ponpes Riyadhul Fikri belum meiliki gedung sendiri

j.        SDIT PUI masih kekurangan ruang kelas

 

Bidang Kesehatan

a.       Di setiap RW belumada MCK

b.      Sebagian warga Dusun 2 kekurangan air bersih

c.       Masih ada kader posyandu yang kurang aktif

d.      Manfaat Desa siaga belum terasa

e.       Belum adanya penanganan masalah narkoba

f.       Kurangnya tambahan gizi balita dan ibu hamil

g.      Anak usia sekolah masih kekurangan gizi

h.      Belum ada intensiv untuk kader posyandu

 

Bidang pekerjaan umum

a.       Bangunan pasar desa banyak yang rusak

b.      Jalan yang menghubungkan desa dari RT 05/02 perbatasan desa Tapos 2 rusak

c.       Jalan dari RT 17a/05- RT 17b/05 rusak

d.      Irigasi sungai Cinangka dari RT 18/04 sampai RT 15/05

e.       Sungaai Cibitung dari RT 03/01 – RT 02/01 kondisinya rusak (jebol)

 

Bidang Perumahan

a.       Masih banyak rumah RTM yang tidak layak huni dan rusak

b.      Belum adanya TPS sementara

5.      Bidang Penataan Ruang

a.       Tata ruang wilayah masih belum tersusun rapi

b.      Perlunya pemetaan ulang luas wilayah desa

 

Bidang koperasi dan UKM

a.       Para pelaku usaha kecil dan menengah masih kekurangan modal

b.      Koperasi pasar masih kekurangan modal

c.       Para pelaku wirausaha masih belum terampil        

 

12.  Kelembagaan Desa

a.       Semangat masyarakat untuk aktif dalam berbagai organisasi dan kelembagaan masih sangat tinggi.

b.      Lembaga-lembaga yang ada didesa Cibitung Tengah : Pemerintahan Desa (Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa ( BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Majlis Ulama Desa (MUD), Karang Taruna, PKK, Linmas, Pam Desa, Kelpompok Tani, Desa Siaga "Cibitung Tengah", Paguyuban RT, Organiasi Olahraga, Organisasi Kesenian, Lembaga Pendidikan, Yayasan dan Parpol.

 

Adapun kelebihan dari desa Cibitung Tengah adalah potensi ikan hiasnya yang sangat banyak dan bagus sehingga desa ini pada tahun 2007 pernah mendapatkan juara tingkat Propinsi yang di ikuti oleh kelompok ikan hias yaitu MINA NUSA HIAS, tidak hanya itu menurut Perda Tata Ruang Desa, desa ini merupakan pusat pertumbuhan. Dan ada juga menurut BPS Tahun 2014 desa Cibitung Tengah merupakan penghasil produk petanian dalam jenis umbi-umbian, tidak dipungkiri memang jika kita melawati desa ini maka disepanjang jalan desa Cibitung banyak sekali masyarakat yang menanam berbagai macam jenis umbi-umbian.

 

Jenis Sumber Daya Alam

 

No

Jenis

Jumlah Luas

Lokasi

1

Sungai             

-

Menyebar

2

Sawah

4,2 Ha

Menyebar

3

Galian Pasir/ Batu

-

Menyebar

4

Perkebunan

1,5 Ha

Menyebar

5

Sumber Air Bersih

-

Menyebar

6

Perikanan

6,5 ha

Menyebar

7

Pekarangan

2,5 Ha

Menyebar

 

Sumber Daya Alam

Keberadaan sumber daya alam yang ada di desa Cibitung Tengah sangat melimpa, seperti

batu, bambu, lahan yang masih luas, tanah hibah/waqaf masyarakat, sumberdaya alam lainnya : irigasi, sungai dan lainnya yang masih bisa digali dan mendukung program-program pembangunan.

 

Sumber Daya Manusia 

1.      Umumnya masyarakat rela lahan miliknya dihibahkan untuk obyek pebangunan demi kepentingan umum.

2.      Masyarakat masih mau menghibahkan tanhanya untuk digunakan pembanguanan sarana prasarana umum, misalnya : untuk jalan, posyandu, masjid, dll.

3.      Masyarakat memiliki semangat yang tinggi untuk membangun desanya dalam upaya mengatasi permasalahan.

4.      Semangat gotong-royong  masih tinggi walaupun sudah mulai dilanda krisis oleh gaya perkotaan.

 

 

BAB V

ANALISIS

Dalam  proses penelitian setelah data yang dikumpulkan dan diperoleh tahap berikutnya yang penting adalah melakukan analisis. Pada prinsipnya analisis data dibedakan menjadi dua macam: analisis kualitatif dan kuantitatif. Perbedaan kedua analisis tersebut terletak pada sifat datanya. Apabila data yang diperoleh dari lapangan hanya sedikit dan bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus (sehingga tidak dapat disusun secara klasifikatoris), maka analisis yang dilakukan sebaiknya analisis kualitatif.

Ukuran-ukuran yang biasa dipakai untuk menggolong-golongkan anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan adalah:

1.      Ukuran kekayaan (material)

2.      Ukuran kekuasaan

3.      Ukuran kehormatan

4.      Ukuran ilmu pengetahuan

 

Untuk menjadikan desa itu maju tentunya pasti ada seseorang yang menjadi pelopor atau tokoh utama dalam menjalankan programnya, diantara pelopor atau tokoh desa Cibitung Tengah adalah :

1.      Kepala desa Cibitung Tengah yaitu bapak Totong Arja ,karena peran kepala desa sangatlah penting bagaimana ia menjadikan agar desanya itu bisa maju.

2.      Bapak budi, dia adalah pelopor ikan hias yang berhasil menjadi juara tingkat propinsi.

3.      Dukungan masyarakat, dan yang paling penting dalam membentuk desa itu maju atau mandiri tentunya ada kerjasama atau partisipasi masyarakat desa itu sendiri, masyarakat desa Cibitung Tengah tentunya sangat mendukung dari berbagai program maupun kegiatan yang diselengggarakan oleh pemerintahnya sehingga bisa menjadikan desa itu lebih maju.

 

 

BAB VI

KESIMPULAN

Mau tidak mau ada sistem lapisan masyarakat, oleh karena gejala tersebut sekaligus memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat, yaitu penempatan individu dalam tempat-tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya agar melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan kedudukan serta peranannya.

Masyarakat desa Cibitung Tengah sangat mendukung dari berbagai program maupun kegiatan yang diselengggarakan oleh pemerintahnya sehingga bisa menjadikan desa itu lebih maju.

 

Kelas sosial (Social Clases) adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukannya didalam suatu lapisan, sedang kedudukan mereka itu diketahui erta diakui oleh masyarakat umum.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Suyanto, Bagong Dan Sutinah. 2010. Metode Penelitian Social: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana.

Soekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Black, James dan Champion, Dean. 2009. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama

 

Sumber data : Desa Cibitung Tengah

 

 

 

Cari Blog Ini