Analisis Strukturalis di Desa Tapos II Kecamatan Tenjolaya, Bogor
Oleh Dwi Aryurini PMI 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Desa Tapos II, Tenjolaya, Bogor
Jarak dari Jalan provinsi (jalan Raya Cinangneng) ke desa Tapos 2 kl. 8 km. dengan jalan beraspal hotmix. Untuk sampai ke desa ini ada jasa transportasi angkutan kota (angkot) trayek terminal Laladon-Tenjolaya. Kepala desa yang pernah memimpin desa ini adalah: H. Jali (pejabat), H. Rubaih (pejabat), H. Damanhuri (dua periode), sekarang Bubun. Desa Tapos II merupakan desa pendidikan, dalam arti bahwa di desa ini banyak lembaga pendidikan baik pendidikan formal maupun pondok pesantren.
Lembaga Pendidikan formal adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tapos 1, 2, dan 3. Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Mathla'ul Anwar. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hikmah, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Majma'ul Bahrain. Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Hikmah. Adapun pendidikan non-formal pondok pesantren (Ponpes) di Desa Tapos II antara lain Ponpes Sirojul Athfal (Kyai Harun, pimpinan), Nurul Habib (K.H. Memed Abdul Lathif, pimpinan), Majma'ul Bahrain (Drs. K.H.Udin Syafrudin, pimpinan), Ponpes Masalikul Falah dan Majlis taklim Sirojul Qori Al-Mubatadi (Ustazah Een Nurainy, pimpinan). Di samping itu ada dua Taman Kanak-Kanak dan 2 PAUD.
B. Latar Belakang Melakukan Studi Desa Tapos II
Pembangunan yang merata di segala bidang adalah sebuah bentuk konsisten yang bertumpu pada kegotongroyongan masyarakat dan pamong desa. Hal ini yang saat ini, menjadi ikon pembangunan di Desa Tapos II, Kecamatan Tenjo Laya, Kabupaten Bogor. Desa Tapos II yang dinahkodai Bubun Burhanudin saat ini, sedang giat melakukan pembangunan sarana dan prasarana air bersih dengan suntikan APBN. Saat ini sedang dilaksanakan di wilayah Desa Tapos II, tepatnya di Dusun I dan Dusun II. Selain pembangunan sarana dan prasarana air bersih dalam tahun ini juga direalisasikan infrastruktur jalan desa, pembangunan MCK, dan muhsala. Pembangunan di Tapos II ini adalah sebuah bukti kegotongroyongan elemen masyarakat demi menciptakan akselerasi pembangunan desa yang merata di segala bidang.
Terkait pembangunan sarana dan prasarana air bersih, secara umum menjelaskan bahwa kebutuhan air bersih bagi kelangsungan kehidupan masyarakat adalah vital. Untuk itu masyarakat agar dapat memanfaatkan secara maksimal air bersih yang ada. Desa Tapos II dapat menjadi percontohan bagi penggunaan air bersih baik pada tingkat kecamatan maupun Kabupaten Bogor. Menurut para warga Tapos II menilai, aparatur desa Tapos II telah membangun segala kebutuhan desa. Kepemimpinan Kepala Desa saat ini patut diteladani terlebih mampu membawa Tapos II selangkah lebih maju dalam pembangunan yang merata di segala bidang dan mampu menjadikan desa Tapos II sebagai desa mandiri.
C. Profil Desa
1. Legenda Desa (Sasakala)
Menurut cerita yang sudah turun temurun yang disampaikan oleh para sesepuh maupun orang tua, pada zaman penjajahan Belanda ataupun Jepang Dsa Tapos tidak pernah disinggahi oleh para penjajah, bahkan konon katanya tembakan meriam yang diarahkan kepada para pejuang yang berada di Desa Tapos, tidak pernah jatuh melewati Desa Tapos, konon katanya berkah Do'a dari tokoh agama sekaligus salah satu tokoh pejuang kemerdekaan yaitu H. Mama Marga yang mempunyai kemampuan dan kesaktian yang dapat mencegah mara bahaya dan ancaman keselamatan bagi masyarakat Desa Tapos. Ada juga yang mengatakan nama Tapos diambil dari nama pohon langka yang ada di Desa Tapos yaitu pohon Tapos.
2. Terbentuknya Desa Tapos II
Terbentuknya Desa Tapos II adalah hasil pemekaran dari Desa Tapos, berdasarkan pengkajian baik luas wilayah ataupun jumlah penduduk serta kepentingan untuk penngkatan pelayanan dan percepatan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat, maka pada tahun 1984 dilaksanakan pemekaran, dari satu desa menjadi dua desa, yaitu Desa Tapos I dan Desa Tapos II. Wilayah Desa Tapos I berada disebelah atas (Selatan) berbatasan dengan Gunung Salak yang dikepalai oleh kepala Desa M. Said. Wilayah Desa Tapos II berada disebelah bawah (Utara) berbatasan dengan Desa Cibitung Tengah yang dikeplai oleh Pjs. M. Suja'i, tahun 1984. Dengan luas wilayah 2.221 KM.
BAB II
METODOLOGI
Perjalanan menuju Desa Tapos II dari Ciputat bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum seperti bus atau kereta, bahkan angkutan kota. Pertama, jika kita ingin pergi ke Desa Tapos II menggunakan Bus, kita bisa menggunakan bus "Agra Mas" Lebak Bulus-Bogor, perjalanan sekitar satu jam setengah menuju Terminal Barangang Siang, setelah itu naik angkutan kota 03 menuju Terminal Laladon, sesampainya di Laladon naik kembali angkutan yang menuju dan melewati Desa Tapos II.
Jika menggunakan kereta, kita bisa menggunakan kereta "Commuter Line" Jabodetabek, naik dari Stasiun Pondok Ranji, turun terlebih dahulu di Stasiun Tanah Abang, setelah itu naik kereta yang menuju Stasiun Bogor. Sesampainya di Stasiun Bogor bisa naik angkutan kota 02 atau 03 menuju Terminal Laladon, sesampainya di Laladon naik kembali angkutan yang menuju dan melewati Desa Tapos II.
Ketika observasi di Desa Tapos II, pertama kita bertemu dengan Bapak Firman, seorang pegawai PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Kecamatan Tenjolaya, disana kami wawancara mengenai Kecamatan, dan kemudian kami mengunjungi desa terdekat yaitu Desa Tapos II.
Perjalanan menuju Desa Tapos II tidak jauh dari PNPM Kecamatan Tenjolaya dan letaknya dipinggir jalan raya yang dilalui angkutan umum. Di Desa Tapos II kami bertemu dengan Ibu Yuliana, seorang pegawai desa yang sudah bekerja sejak tahun 2002, jadi beliau hampir tahu betul mengenai perkembangan Desa Tapos II.
Setelah wawancara dengan pegawai di Desa Tapos II, kami mengunjungi BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) dan kami bertemu dengan Bapak Dadang, seorang pengurus BUMDES Desa Tapos II. Disana kami melakukan wawancara kembali dan mendapat informasi yang cukup banyak dari beberapa hasil wawancara dengan orang-orang yang kami temui.
BAB III
TEORI YANG DIPERGUNAKAN
Teori yang dipergunakan dalam penjelasan studi kasus di desa Tapos II Kecamatan Tenjolaya, Bogor adalah teori Strukturalis. Yang dimaksud dengan Teori Strukturalis didefinisikan sebagai Fungsionalisme Struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan.Teori Strukturalis merupakan teori yang terencana, teratur dan menganalisis yang terdiri dari struktur desa dan aturan desa menurut UU No. 6 tahun 2014 – Peraturan Perundang-undangan No. 48 tahun 2014 dan Peraturan Perundang-undangan No. 60 tahun 2014. Peraturan tersebut meliputi tata kelola desa, perencanaan pembangunan desa, keuangan desa, dan sumber daya manusia di desa tersebut yaitu Desa Tapos II, Kecamatan Tenjolaya. Pada struktur dan aturan desanya harus bisa merencanakan pengembangan desa tersebut yang terdapat dua macam perencanaan yaitu RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) dan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Pendek Desa). Pada studi kasus Desa Tapos II ini akan dibahas dengan menggunakan teori strukturalis yang dijelaskan dengan pendekatan struktur dan aturan desa yang dimuat dalam teori strukturalis yang ada.
BAB IV
GAMBARAN UMUM DESA
Kondisi Geografi dan Demografi
A. Letak Geografis
Desa Tapos II terletak antara 6.19º - 6.67º Lintang Selatan dan 106º - 107º Bujur Timur, dengan luas wilayah 221 Ha, yang terdiri dari 2 Dusun dengan 7 Rukun Warga (RW) dan 22 Rukun Tetangga (RT), Desa Tapos II memiliki batas wilayah administratife sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Cibitung Tengah
Sebelah Timur : Desa Gunung Mulya
Sebelah Selatan : Desa Tapos I
Sebelah Barat : Desa Gn. Bunder I Kec. Pamijahan
B. Topografi
Desa Tapos II merupakan desa yang berada di daerah lereng Gunung Halimun Salak sebelah selatan, dengan ketinggian antara 500-600 M, dpl (diatas permukaan laut). Sebagian besar wilayah Desa Tapos II adalah lahan pertanian dan sisanya lahan kering dan pemukiman, disebelah timur dibatasi oleh sungai Cinangneng sekaligus batas dengan Desa Gunung Malang, dan disebelah barat dengan sungai Ciampea sekaligus batas wilayah dengan Desa Gunung Bunder I Kecamatan Pamijahan.
C. Hidrologi dan Klimatologi
Aspek hidrologi suatu desa yang sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengaturan tata air wilayah desa. Berdasarkan hidrologinya, aliran sungai di wilayah Desa Tapos II membentuk pola Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu sungai Ciampea dan Sungai Cinangneng, tercatat beberapa solokan baik skala kecil, sedang, dan besar terdapat di desa Tapos II, seperti:
1. Sungai Ciampea (Batas Desa Tapos II dengan Desa Cibening dan Desa Gunung Bunder 1 Kecamatan Pamijahan)
2. Sungai Cinangneng (batas wilayah dengan Desa Gunung Malang)
3. Daerah Irigasi (D.I) Toblongan 1 dan 2
4. Daerah Irigasi (D.I) Susukan Tengah
5. Solokan Kacapi
6. Solokan Citapos
7. Solokan Curug Cibitung
8. Solokan Jandong
9. Solokan Jaemah
10. Solokan Gambreng
Disamping itu ada pula beberapa sumber mata air yang bisa digunakan sebagai sumber mata air bersih bagi masyarakat, sumber air untuk pertanian, maupun untuk perikanan. Mata air utama yang menghidupi masyarakat Desa Tapos II adalah diantaranya:
1. Mata Air Cikirai 1 dan 2
2. Mata Air Cipeundey
3. Mata Air Ciateng
4. Mata Air Cirawa
5. Mata Air Citapos
6. Mata Air Tapos Tengah
Secara umum akhir-akhir ini terjadi penurunan kualitas dibanding keadaan tahun-tahun sebelumnya, hal ini dapat menjadi sangat berpengaruh terhadap beberapa sumber-sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat ataupun bagi para petani penggarap sawah dan perikanan .Yang disebabkan oleh semakin berkurangnya pepohonan besar yang berada disekitar sumber-sumber mata air maupun lahan yang beralih fungsi menjadi area pemukiman penduduk.
D. Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan
Pada umumnya lahan yang terdapat di Desa Tapos II digunakan secara produktif, dan hanya sedikit saja yang tidak dipergunakan, hal ini menunjukkan bahwa kawasan Desa Tapos II memiliki sumber daya alam yang memadai dan siap untuk dikelola.
Luas lahan berupa Sawah Teknis seluas: 500 Ha, Semi Teknis seluas: 85 Ha, Perikanan: 2 Ha, Hutan Rakyat seluas: 0 Ha, dan lahan lainnya berupa pekarangan pemukiman: 77 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai luas wilayah dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan
Di Desa Tapos II Kecamatan Tenjolaya
Sawah (Ha)
|
Darat (Ha)
| ||||
Teknis
|
Teknis
|
Perikanan
|
Hutan Rakyat
|
Pekarangan Pemukiman
|
Lain-Lain
|
150
|
25
|
2
|
-
|
49
|
1,17
|
Sumber: Data Desa Tapos II
E. Kependudukan
Penduduk Desa Tapos II berdasarkan data terakhir hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 tercatat sebanyak 7.016 jiwa, Tahun 2009 sebanyak 6.963 jiwa, Tahun 2008 sebanyak 6.858 jiwa, mengalami kenaikan setiap tahunnya rata-rata 2,5 %, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Jumlah Penduduk Desa Tapos II
Berdasarkan Sensus Terakhir 2008-2011
No
|
Tahun
|
Jumlah
|
Laju Pertumbuhan
|
1
|
2008
|
6.858
|
1,5 %
|
2
|
2009
|
6.963
|
1,5 %
|
3
|
2010
|
7.016
|
2,5 %
|
4
|
2011
|
7.296
|
2,5 %
|
Sumber: Data Desa Tapos II
Usia Penduduk
KELOMPOK UMUR
|
JUMLAH JIWA
|
JUMLAH
| |
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
| ||
0-4
|
394
|
336
|
730
|
5-9
|
381
|
303
|
684
|
10-14
|
479
|
335
|
814
|
15-19
|
396
|
362
|
758
|
20-24
|
412
|
354
|
766
|
25-29
|
391
|
313
|
704
|
30-34
|
281
|
300
|
581
|
35-39
|
265
|
222
|
487
|
40-44
|
223
|
189
|
412
|
45-49
|
174
|
162
|
336
|
50-54
|
173
|
136
|
309
|
55-59
|
95
|
101
|
196
|
60-64
|
109
|
77
|
186
|
65-69
|
67
|
55
|
122
|
70-KEATAS
|
105
|
106
|
211
|
Sumber: Data Desa Tapos II
|
F. Jenis Mata Pencaharian
No
|
Jenis Mata Pencaharian
|
Jumlah
|
1
|
PNS
|
26
|
2
|
Guru Honor/GTY/GTT
|
25
|
3
|
TNI
|
2
|
4
|
POLRI
|
3
|
5
|
Pensiunan TNI/POLRI
|
1
|
6
|
Pensiunan PNS
|
27
|
7
|
Karyawan Swasta
|
332
|
8
|
Buruh
|
375
|
9
|
Tukang
|
35
|
10
|
Pedagang
|
331
|
11
|
Petani
|
278
|
12
|
Buruh Tani
|
265
|
13
|
Kuli
|
89
|
14
|
Pengemudi Ojek
|
50
|
15
|
Ustadz
|
30
|
16
|
Dokter
|
1
|
17
|
Bidan
|
2
|
18
|
Dukun Beranak
|
6
|
19
|
Wartawan
|
1
|
20
|
Mahasiswa
|
25
|
21
|
TKI (TKW)
|
2
|
22
|
Tidak Bekerja
|
660
|
Sumber: Data Desa Tapos II
BAB V
ANALISIS
A. Tata Kelola Desa
1. Transportasi dan Perhubungan
Panjang jalan di Desa Tapos II pada tahun 2009 sepanjang 6 km (6.000 Meter), yang terdiri dari atas jalanan Kabupaten 3 km, serta jalan desa sepanjang 3 km.
Mulai tahun 2007, Desa Tapos II mulai dilintasi oleh Trayek angkutan angkutan umum yaitu Terminal Tenjolaya –Terminal Laladon, sehingga amat membantu bagi transportasi masal penduduk. Namun demikian angkutan ojek masih menjadi alat transportasi tambahan penduduk, hal ini dapat terlihat dari banyaknya jumlah pengemudi ojek di Desa Tapos II sebanyak 50 orang.
2. Telekomunikasi dan Informasi
Penggunaan jaringan Komunikasi di Desa Tapos II khususnya sambungan telepon telah ada, walaupun masih terbatas di sekitar wilayah Dusun I. (Jaringan kabel telepon baru sampai Dusun I) jumlah sambungan yang ada (konsumen) yang menggunakan jasa telepon rumah baru mencapai 0% SST/rumah. Selanjutnya jasa PT. Pos Indonesia amat membantu mobilisasi komunikasi dan distribusi barang dan jasa pos, sehingga berbagai transaksi bisnis maupun jasa yang diperlukan masyarakat semakin mudah dijangkau.
3. Pengairan dan Keirigasian
Penanganan keirigasian/pengairan diarahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan para petani sawah dan kolam air tawar, maupun tanaman palawija. Kondisi jaringan irigasi di Desa Tapos II pada Tahun 2007 kondisinya sangat memprihatinkan, mengingat rusaknya pintu-pintu irigasi, saluran irigasi. Pemerintah Desa Tapos II melakukan terobosan dengan melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang hasilnya telah dibangun Pintu air dan perbaikan saluran irigasi diantaranya pintu air Toblongan 1 dan 2, Pintu air Kacapi dan rehabilitasi saluran irigasi Toblongan 1 dan 2 serta saluran Kacapi. Namun 80% masyarakat petani yang ada di desa Tapos II masih ada yang mengeluh kekurangan air disebabkan saliran irigasinya masih rusak. Inipun masih jadi pekerjaan rumah Pemerintah Desa Tapos II yang perlu segera terselesaikan.
4. Drainase
Sistem drainase makro menjad sistem yang hampir seluruhnya digunakan di Desa Tapos II, serta sistem yang melalui saluran-saluran lingkungan atau disebut drainase mikro.
5. Air Bersih
Tabel
Jenis Sumber Air yang Digunakan Masyarakat
Di Desa Tapos II Tahun 2010
No
|
Jenis Sumber Air Bersih yang Digunakan Masyarakat
|
Jumlah Rumah Tangga Pengguna
|
Persentase
(%)
|
1
|
PAM Desa
|
160
|
5%
|
2
|
Sumur Pompa
|
98
|
2%
|
3
|
Artesis
|
-
|
0%
|
4
|
Sumur Gali
|
121
|
3,5%
|
5
|
Fasilitas Air Bersih
|
300
|
5%
|
6
|
Kali/ Sungai
|
50
|
1,5%
|
Sumber: Data Desa Tapos II
6. Air Limbah
Sistem pembuangan domestic di Desa Tapos II selain menggunakan jamban keluarga septytank/cubluk, juga memanfaatkan sungai dan kolam, dan pembuangan langsung ke drainase yang ada. Namun berdasarkan data yang ada pada tahun 2009, masyarakat sudah mulai sadar membuang limbah domestic melalui saluran septitank dan pembangunan Sepitank Komunal yang berlokasi di Dusun II.
7. Energi
Pada umumnya masyarakat di Desa Tapos II sudah hampir 90% tersambung jaringan listrik mengingat jaringan listrik sudah sampai ke setiap RW se Desa TaposII, hanya ada beberapa rumah yang belum tersambung karena faktor ekonomi. Mereka umumnya mengambil aliran listrik kepada tetangga terdekat. Jumlah rumah tangga yang memasang sambungan listrik di Desa Tapos II pada tahun 2009 sebnyak 120 Rumah Tangga.
8. Pola Penggunaan Lahan Pertanian
a. Lahan sawah dimusim penghujan dan dimusim kemarau ditanami padi atau palawija, musim hujan dan kemarau tidak terlalu berpengaruh pada pola pengguaan lahan pertanian dikarenakan curah hujan cukup tinggi dan saluran irigasi sudah hampir memadai.
b. Lahan Pekarangan ditanami macam-macam tanaman kecil, pohon Buah dan Kayu bahan Bangunan, serta tanaman bunga.
B. Keadaan Ekonomi
1. Pajak dan Retribusi
Pajak dan Retribusi desa di Desa Tapos II Tahun 2010 mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya. Penerima pajak dan retribusi desa pada Tahun 2010 sebesar Rp. 14.081.029,- (Empat Belas Juta Delapan Satu Ribu Dua Puluh Sembilan Rupiah).
Tabel Pajak dan Retribusi Desa
Di Desa Tapos II Tahun 2008-2010
No.
|
Uraian
|
2009
|
2010
|
2011
|
1
|
Pajak Desa
|
7.718.457
|
14.081.029
| |
2
|
Retribusi Desa
| |||
3
|
Lain-lain
|
-
|
-
|
-
|
Jumlah
|
Sumber: Data Desa Tapos II
2. Alokasi Dana Desa (ADD)
Dana Desa pada dasarnya adalah merupakan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bogor yang dialokasikan kepada Desa untuk mendanai kebutuhan desa dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. Untuk desa Tapos II besarnya Alokasi Dana Desa (ADD) 3 Tahun terakhir (2007-2009).
Tabel Besar Alokasi Dana Desa (ADD)
Desa Tapos II Tahun 2008-2010
No
|
Tahun
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
2009
|
53.200.000
|
Naik
|
2
|
2010
|
121.575.152
|
Naik
|
3
|
2011
|
142.109.444
|
Naik
|
Sumber: Data Desa Tapos II
3. Sumber Penerimaan Desa Lainnya
Sumber penerimaan desa Lainnya di Desa Tapos II dalam kurun waktu 2007-2009 adalah dari berbagai sumber. Sumber-sumber tersebut untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
280.679.000
|
Naik
|
2
|
346.490.000
|
Naik
|
3
|
639.019.443
|
Naik
|
Sumber: Data Desa Tapos II
4. Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi
Pada umumnya jenis sarana sosial ekonomi masyarakat desa Tapos II berupa usaha dibidang perdagangan, terutama warung kebutuhan rumah tangga sehari-hari yang berskala kecil sekali. Disamping itu sarana ekonomi yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat desa Tapos II adalah Pertanian, sarana transportasi ojek, dan sarana lahan perikanan, peternakan dengan skala kecil pula. Adapun jumlah warung yang menjual kebutuhan sehari-hari di Desa Tapos II sebanyak 52 buah, Petani sebanyak 278 orang, sekitar 5,5 % dari jumlah penduduk Desa Tapos II.
5. Sumber Daya Finansial
Alokasi Dana Desa, Bumdes, PAM Desa, Kencleng Masjid/pengajian, sumbangan warga, sumber lainnya.
Indeks Pembangunan Manusia
Perkembangan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Desa Tapos II Tahun 2008 s/d Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Desa Tapos II Tahun 2008-2010
No
|
Uraian
|
2008
|
2009
|
2010
|
1
|
Indeks Pendidikan
|
86,17
|
87,88
|
89,91
|
2
|
Indeks Kesehatan
|
76,88
|
77,98
|
79,99
|
3
|
Indeks Daya Beli
|
75,91
|
76,15
|
77,98
|
4
|
Target IPM Kec. Tenjolaya
|
78,91
|
79,98
|
81,05
|
5
|
Target IPM Kab. Bogor
|
79,99
|
82,96
|
85,79
|
6
|
Realisasi IPM
|
80,15
|
81,66
|
82,89
|
Sumber: Data Desa Tapos II
Indeks Pendidikan dan Daya Beli memberikan kontribusi yang cukup tinggi dalam capaian IPM Desa Tapos II, sehingga membuat Desa Tapos II IMP-nya dapat mendekati pencapaian target IPM Kab Bogor.
Kebijakan Pembangunan Desa
Berdasarkan masalah yang dihadapi desa serta program prioritas tahun 2011-2015 maka arah kebijakan belanja desa adalah sebagai berikut :
a. Efisiensi anggaran pada belanja tidak langsung.
b. Memperbesar alokasi belanja langsung dan belanja bantuan sosial dalam mempercepat pengurangan kemiskinan , serta
c. Mencari peluang pendanaan dari berbagai sumber, baik dari Pos Bantuan Pemerintah maupun Bantuan Langsung Masyarakat yang digulirkan oleh pemerintah pusat.
C. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
Penyusunan RPJMDes, diawali dengan Penjaringan masalah yang dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Rt dan Rw dan Dusun. Dari data ini menghasilkan data dan informasi dari tingkat komunitas, selanjutnya Tim Review (Tim 11) mnyelenggarakan lokakarya yang mengkompilasikan data hasil Penjaringan masalah.
Beberapa isu strategis yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan di wilayah Desa Tapos II antara lain: Peningkatan Kualitas pelayanan masyarakat, peningkatan sumber daya manusia melalui pemerataan fasilitas pendidikan (keuangan Gedung SD Negeri), peningkatan laju pertumbuhan ekonomi kemasyarakatan, peningkatan kondisi lingkungan hidup, pemerataan dan peningkatan Infrastrukur secara umum (Jalan Desa dan Gang, Jaringan Irigasi, sarana Olahraga, dan pelayanan kesehatan, dan Pariwisata). Hal ini merupakan tantangan yang harus di hadapi kepemimpinan Kepala Desa Tapos II, yang terpilih periode 2007-2013, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.
Berdasarkan kondisi saat ini maupun tantangan dan peluang yang akan dihadapi pada lima (5) tahun kedepan, maka harus disusun sebuah agenda dan prioritas pembanguan bagi pemerintah Desa Tapos II, agar tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dapat terukur dan terkendali. Dengan demikian, Visi dan Misi Kepala Desa terpilih harus mengakomodir hal tersebut yang selanjutnya akan dijabarkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa Tapos II Tahun 2011-2015, yang akan dijadikan pedoman bagi setiap stakeholder (pemangku kepentingan/seluruh masyarakat) dalam menyusun rencana program kerja dan melaksanakan kegiatan pemerintahan di Desa Tapos II dalam kurun waktu 2011-2015.
Visi dan Misi Desa Tapos II
Berdasarkan kondisi saat ini dan tantangan yang akan dihadapi dalam 5 tahun mendatang serta dengan mempertimbangkan modal dasar yang dimiliki, maka visi pembanguanan Desa Tapos II Tahun 2008-2012 adalah terwujudnya Desa Tapos II yang "Maju, Adil dan Mandiri" Visi tersebut dapat diringkas menjadi "MADANI" yang dapat diartikan sebagai Desa yang "Terwujudnya masyarakat yang Makmur, Pembangunan yang berkeadilan dan Mandiri".
Desa Tapos II yang "MADANI" ditandai dengan kondisi lingkungan kehidupan sosial yang makin dijiwai oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan masyarakat yang diakui dalam sistem keagamaan Nasional, kondisi ideal kehidupan Agamis ditunjukan dari :
1. Meningkatnya jatidiri dan karakter masyarakat yang makin beriman dan bertakwa.
2. Menguatkan kemitraan dan tanggung jawab dalam pembangunan pendidikan keagamaan serta sarana dan prasarana keagamaan di Desa Tapos II.
3. Menguatnya kesalehan sosial masyarakat dan aparatur pemerintah Desa serta memperkokoh silaturahmi, antar umat beragama untuk menguatkan pengamalan agama dalam kehidupan berkelurga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Meningkatkan dan memberdayakan peranan perempuan dan pemuda, dengan tetap memelihara adat istiadat dan budaya lokal.
5. Membangun sarana dan prasarana yang berbasis ke[ada ekonomi pertanian yang produktif, infrastruktur pedesaan, dalam upaya untuk meningkatkan Indeks Daya Beli Masyarakat, serta sumber daya masyarakat desa yang berkualitas melalui "Program Desa Pendidikan" yang berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berwawasan global.
D. Sumber Daya di Desa Tapos II
1. Sumber Daya Alam
Keberadaan sumber daya alam di Desa Tapos II melimpah, seperti Batu alam/pasir, Bambu, Kayu, lahan yang masih luas, Tanah hibah masyarakat, Sumber daya alam lainnya, irigasi, sungai, dan lainnya yang bisa digali dan mendukung program pembangunan desa.
2. Sumber Daya Manusia
· Umumnya masyarakat rela lahan miliknya dihibahkan untuk obyek pembangunan.
· Masyarakat masih mau menghibahkan tanahnya untuk digunakan pembangunan sarana dan prasarana umum, misalnya : untuk Jalan, Masjid, Posyandu, dll.
· Masyarakat memiliki semangat yang tinggi untuk membangun desanya dalam upaya mengatasi permaslahan.
· Semangat gotong royong di Desa Tapos II masih cukup tinggi.
· Tingkat kepedulian masyarakat melalui iuran/sumbangan masih tinggi
· Banyak tersedia tenaga-tenaga teknik (tukang kayu, tukang tembok, dan pertukangan lainnya)
· Tingkat pendidikan dan pergaulan masyarakat sudah lumayan maju.
· Guru, Bidan, tenaga perawat, kader, masyarakat olahraga, masyarakat seni, dan tenaga profesional lainnya.
· Tokoh Agama, Ulama, Ustadz, Guru Ngaji, Pelaku Seni, olahragawan, tokoh pendidik, politikus, tenaga profesional lainnya dalam mendukung pembangunan Desa Tapos II.
3. Sumber Daya Kelembagaan
· Semangat masyarakat untuk aktif dalam berbagai organisasi dan kelembagaan sangat tinggi.
· Lembaga-lembaga yang ada di Desa Tapos II; Pemerintah Desa (Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Majelis Ulama Desa (MUD), Karang Taruna, PKK, Linmas, Bumdes, PAM Desa, Kelompok Tani (Gapoktan), Desa Siaga Harapan Jaya, Organisasi Kesenian, Lembaga Pendidikan.
4. Sumber Daya Sarana
Saat ini kondisi sarana yang ada di Desa Tapos II terdiri dari Sarana Pelayanan Umum, sarana Keagamaan, sarana Kesehatan, sarana sosial, sarana olahraga, sarana Infrastruktur jalan, sarana ekonomi, sarana budaya dan kesenian, sarana pariwisata, serta sarana Teknologi dan Informasi. Mengenai kepemilikan sarana ini adalah merupakan asset desa, dan umumnya merupakan milik warga serta pihak swasta serta yayasan.
E. Kelebihan dan Kekurangan yang ada di Desa Tapos II
1. Kelebihan
Setiap wilayah tersedia sumber dan potensi atau kelebihan yang dapat dimanfaatkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Suatu wilayah mungkin memiliki sumber dan potensi yang relatif berlimpah, sedangkan wilayah lain mempunyai sumber dan potensi terbatas, disamping sumber dan potensi disetiap wilayah juga akan berbeda. Sumber daya dan potensi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat apabila kemampuan masyarakat dalam mengelolanya.
Secara garis besar dapat digunakan lima kriteria untuk menentukan dan memilih potensi andalan. Pertama, potensi tersebut secara riil dan cukup signifikan ada di daerah yang bersangkutan. Kedua, agar benar-benar menjadi andalan daerah, potensi tersebut tidak saja mmpunyai peluang bagi peningkatan perkembangan sosial ekonomi daerah tetapi sebaiknya juga mempunyai peluang untuk melibatkan anggota masyarakat daerah yang bersangkutan dalam jumlah yang cukup besar, terutama dalam berbagai aktivitas guna peningkatan taraf hidup. Ketiga, potensi tersebut memberikan daya manfaat dalam jangka panjang. Keempat, potensi yang apabila dikembangkan mempunyai mata rantai perkembangan yang cukup luas. Kelima, lebih diprioritaskan pada otensi yang pendayagunaannya tidak membutuhkan persyaratan yang diluar jangkauan masyarakat pada umumnya.
Ada beberapa potensi atau kelebihan yang ada di Desa Tapos II dari berbagai macam bidang, diantaranya:
a. Sumber Daya Alam
JENIS DAN SUMBER DAYA ALAM
No
|
Jenis
|
Jumlah/Luas
|
1
|
Tanah Kas Desa
|
500 M
|
2
|
Hutan Bambu
|
2 Ha
|
3
|
Kayu
|
2 Ha
|
4
|
Lahan Pekarangan Masih Luas
|
27 Ha
|
5
|
Tanah Sawah
|
150 Ha
|
6
|
Tanah Perkebunan
|
25 Ha
|
7
|
Palawija
|
5 Ha
|
8
|
Tanah Hibah Masyarakat
|
2 Ha
|
9
|
Sumber Mata Air
|
5
|
10
|
Irigasi
|
4
|
11
|
Sungai/ Solokan
|
6
|
12
|
Perikanan
|
2 Hektar
|
Sumber: Data Desa Tapos II
b. Sumber Daya Kelembagaan
KELEMBAGAAN DAN ORGANISASI
No
|
Jenis Organisasi/Kelembagaan
|
Jumlah Anggota/Kelompok
|
1
|
BPD
|
9
|
2
|
LPM
|
5
|
3
|
PKK dan Kader PKK
|
20
|
4
|
Linmas
|
16
|
5
|
Karang Taruna
|
1
|
6
|
Posyandu
|
8
|
7
|
Koperasi
|
1
|
8
|
Kelompok Tani
|
10 kelompok
|
9
|
DKM
|
9
|
10
|
Yayasan
|
8
|
11
|
Rukun Warga
|
7
|
12
|
Rukun Tetangga
|
22
|
13
|
Partai Politik
|
10
|
14
|
Kelompok Arisan
|
15
|
Sumber: Data Desa Tapos II
c. Sumber Daya Finansial
JENIS SUMBER DAYA FINANSIAL
No
|
Jenis Sumber Daya Finansial
|
Jumlah
|
1
|
PAM Desa
|
1
|
2
|
Infaq Pengajian Mesjid
|
9
|
Sumber: Data Desa Tapos II
d. Sumber Daya Sarana
JENIS-JENIS SARANA
No
|
Jenis Sarana
|
Jumlah
|
1
|
TK/RA
|
2
|
2
|
PAUD
|
5
|
3
|
TKA/TPA
|
2
|
4
|
MD
|
3
|
5
|
SD Negeri
|
2
|
6
|
MI Swasta
|
2
|
7
|
SLTP
|
2
|
8
|
SLTA
|
2
|
9
|
Pondok Pesantren
|
6
|
10
|
Masjid Jami
|
8
|
11
|
Musholah
|
14
|
12
|
Lapangan Sepak Bola
|
1
|
13
|
Lapangan Bola Voli
|
1
|
14
|
Lapangan Tenis Meja
|
2
|
15
|
Lapangan Bulu Tangkis
|
3
|
16
|
Sarana Olah Raga Lainnya
|
5
|
Sumber: Data Desa Tapos II
2. Kekurangan
a. Bidang Pendidikan
1) Permasalahan untuk PAUD yaitu SP2a;
2) Kegiatan belajar PAUD sudah berjalan, sarana bangunan masih perlu;
3) APE (Alat Peraga Edukatif) untuk PAUD belum lengkap dan perlu dukungan opersional;
4) Kurangnya peningkatan kualitas dan mutu pendidikan
b. Bidang Kesehatan
1) Sarana Posyandu disetiap RW prasana belum lengkap dan ada yang masih menumpang;
2) Masih ada sekitar 30% warga belum memiliki MCK pribadi;
3) Masih ada sekitar 30% warga membuang air besar di selokan atau kali;
4) Kesadaran masyarakat akan kebersihan perlu ditingkatkan;
5) Sebagian masyarakat kekurangan air bersih ketika musim kemarau;
6) Penanggulangan sampah belum optimal masih banyak warga belum sadar;
7) Penertiban Ternak Rumah Tangga (Kandang Hewan Peliharaan).
c. Bidang Sosial Budaya
1) Sekitar 40% masyarakat usia produktif belum memiliki pekerjaan tetap;
2) Sarana pendukung pertanian masih kurang;
3) Kompetensi para petani masih kurang;
4) Banyak group kesenian tidak dikelola dengan baik;
5) Ada kesenian yang hampir punah.
d. Bidang Lingkungan
Pada musim kemarau warga di Dusun II, RW. 05,06, sering kekurangan air bersih dikarenakan sumur bor atau gali kering;
e. Bidang Kepemudaan dan Olahraga
Eksistensi karang taruna kurang berjalan baik.
BAB VI
KESIMPULAN
Desa Tapos II Kecamatan Tenjolaya merupakan salah satu contoh bentuk pembangunan desa yang berjalan dengan baik. Sehingga dapat dikategorikan sebagai desa peradaban yang mandiri serta maju yang dapat dilihat dari penggunaan teori strukturalis yang dijabarkan untuk menjelaskan studi kasus di Desa Tapos II. Pembangunan yang merata di segala bidang yang ada di Desa Tapos II adalah sebuah bentuk konsisten yang bertumpu pada kegotongroyongan masyarakat dan pamong desa. Pembangunan di Tapos II ini adalah sebuah bukti kegotongroyongan elemen masyarakat demi menciptakan akselerasi pembangunan desa yang merata di segala bidang. Selain berhasil sebagai desa pembangunan di segala bidang, Desa Tapos II merupakan desa pendidikan, dalam arti bahwa di desa ini banyak lembaga pendidikan baik pendidikan formal maupun pondok pesantren.
DAFTAR PUSTAKA
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern, Edisi Keenam. Jakarta: Kencana.
Salam, Syamsir dan Amir. 2008. Sosiologi Pedesaan. Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Soetomo. 2006. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat, Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
Suwondo Arief, dkk,. 1999. Pembangunan Lima Tahun di Propinsi Jawa Timur 1969-1988. Jakarta: CV ILHAM BANGUN KARYA.
Ahmad, Irdam dan Ilyas Saad. 2006. Kajian Implementasi Kebijakan Trilogi Pembangunan Di Indonesia. Jakarta: STEKPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar