Selasa, 20 Mei 2014

Yusmar Abdillah_Tugas7_TOR DAN Hasil Penelitian Ke-3

PRILAKU MASYARAKAT TERHADAP LANSIA DIDAERAH BINTARO

Latar Belakang

Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004).

Rizkia Indriyani_tugas7_TOR dan Hasil Penelitian ke-3

Semakin Rendahnya kesadaran pemuda/pemudi dalam kegiatan karang taruna

 

a.    Latar belakang

Suatu organisasi dibentuk karena adanya tujuan bersama dan agar dapat memberi manfaat kepada masyarakat serta anggotanya sendiri. Untuk mencapai tujuan bersama tersebut harus juga disertai dengan kegigihan bersama. Dalam berdirinya organisasi pasti disertai visi dan misi bersama. Suatu organisasi bisa dikatakan berkembang jika para anggotanya aktif baik dalam program kerjanya maupun diakui dimasyarakatnya karna memberikan banyak manfaat. Namun seiring berkembangnya zaman, tingkat kesadaran pada remaja semakin rendah akan pentingnya suatu organisasi maupun pengajian dilingkungannya. Kebanyakan dari mereka lebih mementingkan nongkrong-nongkrong yang tidak jelas, bahkan ada beberapa warga yang merasa khawatir dengan pergaulan anak nya yang sudah kurang baik.

 

-       Pentingnya penelitian

Semakin berkembangnya zaman para pemuda/pemudi semakin memiliki tinggkat kesadaran yang rendah dalam peranan dilingkungannya.

-       Asumsi

Organisasi yang telah berdiri semakin kurang kinerja nya, tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dan banyak para orang tua yang mengeluhkan pergaulan anak nya yang semakin salah jalan.

 

b.    Teori Penelitian

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Emile Durkheim, karena subjek yang di teliti adalah kelompok remaja dan menggunakan cara observasi, serta menghasilkan output dengan bentuk narasi atau sebuah penjelasan yang dihasilkan dari observasi yang sudah dilakukan

 

c.    Metode penelitian

Metode yang saya gunakan yaitu metode kualititatif karena mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data yang diperoleh. Karena penelitian ini dilaksanakan dengan wawancara mengajukan beberapa pertanyaan dan observasi.

 

d.   Area riset

Penelitian ini dilakukan disalah satu organisai remaja yang ada di Duren Mekar-Bojong Sari. Untuk memperoleh data yaitu dengan mewawancarai beberapa anggota organisasi tersebut.

 

e.    pertanyaan penelitian

Bagaimana langkah kalian agar organisasi tersebut dapat tetap aktif begitu pun dengan para anggotanya yang tidak lain adalah para pemuda-pemudi lingkungan ini ?

 

f.     hasil penelitian

kami cari tau alasan mengapa mereka sudah kurang aktif dalam organisasi, lalu kami cari solusinya agar mereka aktif kembali, atau kita membuat kegiatan yang lain seperti biasanya agar mereka dapat dengan sukarela tanpa paksaan mengikuti organisasi ini dan dan dapat aktif kembali dalam pengajian rutin dilingkungan ini. Agar pergaulan remaja dilingkungan ini pun tidak lagi membuat warga atau para orang tua khawatir.

 

Narasumber

-Elba Bayinah, 17tahun, pelajar

-Ahmad Lutfi, 21tahun, pekerja

-Ricko Setyawan, 19tahun, pekerja

 

 

 

Janos Prakoso_Tugas7_TOR DAN Hasil Penelitian Ke-3

Tema: Ledakan Urbanisasi Di Kota Jakarta


Latar Belakang

Urabinisasi merupakan fenomena yang biasa terjadi di sebuah negara, khususnya negara-negara berkemabang seperti Indonesia. Urbanisasi terjadi akibat adanya faktor-faktor pendorong dan penarik yang menyebabkan masyarakat melakukan perpindahan ke daerah lain. Faktor yang dominan adalah masalah ekonomi. Dengan alasan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat berpindah dari satu daerah ke daerah lain yang dianggap mampu menyediakan sumber-sumber perekonomian yang baik. Hal ini biasanya terjadi pada masyarakat desa yang melakukan migrasi ke perkotaan, khususnya adalah kota-kota besar yang dalam bayangan mereka mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang luas dan beragam, dan tentunya dengan harapan untuk penghasilan yang lebih baik secara ekonomi. Anggapan mereka tidak keliru, karena kenyataannya kota-kota besar memang menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak dan beragam. Namun demikian menjadi keliru jika mereka masih menganggap mudah untuk mengakses ragam pekerjaan yang disediakan oleh kota-kota besar, terlebih lagi pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Tentu saja mereka tidak akan mempertimbangkan hal ini, dan pada akhirnya merekapun melakukan migrasi besar-besaran dengan hanya bermodakan "nekat". Tidak ada modal keahlian maupun modal finansial yang mereka miliki sebagai langkah untuk bertahan di perkotaan dengan kehidupan yang serba modern, heterogen dan individualistis.

Di Indonesia, gejala urbanisasi mulai tampak menonjol sejak tahun 1970 -an, di saat pembangunan sedang digalakkan, ter utama di kota-kota besar. Beberapa faktor disinyalir menjadi pendorong meningkatnya arus urbanisasi, di antaranya: (1) perbedaan pertumbuhan dan ketidakmerataan fasilitas antara desa dengan kota dalam berbagai aspek kehidupan (2) semakin meluas dan membaiknya sarana dan prasarana transportasi, (3) pertumbuhan industri di kota-kota besar yang banyak membuka peluang kerja, (4) pembangunan pertanian, khususnya melalui paket program revolusi hijau. Tetapi pada umumnya faktor ekonomi dianggap sebagai faktor utama menjadi pendorong arus urbanisasi.

Adanya urbanisasi yang berlebih ini telah menimbulkan berbagai masalah di Indonesia. Tidak hanya menimbulkan masalah di kota yang dituju namun juga menimbulkan masalah di desa yang ditinggalkan. Masalah yang terjadi kota antara lain yaitu meningkatnya angka kemiskinan sehingga pemukiman kumuhnya juga meningkat, peningkatan urban crime dan masih banyak masalah lain. Di desa juga akan timbul masalah diantaranya yakni berkurangnya sumber daya manusia karena penduduknya telah pergi ke kota, desa akhirnya tidak mengalami perkembangan yang nyata.

Perkembangan urbanisasi di Indonesia sendiri perlu diamati secara serius. Banyak studi memperlihatkan bahwa tingkat konsentrasi penduduk di kota-kota besar di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Studi yang dilakukan oleh Warner Ruts tahun 1987 menunjukkan bahwa jumlah kota-kota kecil (<100 ribu penduduk) sangat besar dibandingkan dengan kota menengah (500 ribu sampai 1 juta penduduk). Kondisi ini mengakibatkan perpindahan penduduk menuju kota besar cenderung tidak terkendali. Ada fenomena kota-kota besar akan selalu tumbuh dan berkembang, kemudian membentuk kota yang disebut kota-kota metropolitan. Salah satu kota yang telah mengalami hal ini adalah kota Jakarta sebagai ibu kita dari negara Indonesia sendiri. Dimulai sebagai kota besar kemudian berkembang menjadi kota metropolitan dan saat ini mengarah menjadi kota megapolitan.

 

Pertanyaan Penelitian.

1.      Apa yang mempengaruhi masyarakat berbondong-bondong pindah dari desa ke kota?

2.      Bagaimana kondisi saat ini ketika berada di kota?

 

Metode Penelitian

Metode yang digunakan ialah metode Kualitatif. Karena datanya berdasarkan cara kerja dan cenderung menggunakan analisis dan tidak menggunakan uji statistik atau menghitung. Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini ialah wawancara dan pertanyaan-pertanyaan,



Teori Yang Digunakan

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah teori Emile Durkheim, karena melihat perubahan sosial yang terjadi yang mengubah kehidupan masyarakat untuk mencari kehidupan yang layak di kota.

 

Area Riset

Penelitian dilakukan di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan. Penelitian ini didapatkan setelah mengamati beberapa tempat dan juga mewawancarai beberapa orang pedagang yang berjualan di sekitar Rs. Fatmawati.

 

 

Narasumber

Nama               : Bambang Sulistyo

Pekerjaan         : Wiraswasta

Usia                 : 45 tahun

Asal Kota        : Solo, Jawa Tengah

 

Pertanyaan Lapangan

1.      Sudah berapa lama anda menetap di Jakarta?

2.      Berapa pendapatan anda dalam sebulan?

3.      Lebih enak hidup di kota atau di desa?

 

Jawaban Pertanyaan Lapangan

1.      Saya di Jakarta dari tahun 92,  pada waktu itu  saya diajak oleh teman sekampung saya yang sudah  pernah bekerja di Jakarta. Karena pada waktu itu saya berfikir bahwa lebih mudah mencari pekerjaan  di kota, kebetulan pada tahun itu sangat sulit sekali mencari pekerjaan di desa.

2.      Pendapatan saya dalam berdagang sehari-hari tidak menentu, terlebih harga bahan baku untuk jualan saya sudah semakin mahal. Saya tidak bisa begitu saja menaikan harga kepada pelanggan, bisa-bisa tidak ada yang mau membeli dagangan saya. Biasanya saya mendapatkan uang keuntungan dari saya berjualan minimal 75ribu.

3.      Lebih enak hidup di kota karena di kota ramai tidak seperti di desa dan juga di kota lebih enak karena akses dari tempat yang satu ke tempat yang lain mudah dicapai. Tapi hidup di kota juga tidak enak karena sangat rawan sekali tingkat kejahatannya, seperti premanisme.

 

Kesimpulan

Dari hasil penelitian diatas bisa saya simpulkan, bahwa faktor penyebab terjadinya tingginya urbanisasi  adalah karena kurangnya lapangan pekerjaan dan intensitas kebutuhan masyarakat di desa mulai berubah karena masyarakat berfikir bahwa jika ia pergi ke kota maka ia akan mendapatkan pekerjaan dan pekerjaan tersebut akan menghasilkan uang untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya.


Tugas Hendri Afriliansyah

HENDRI AFRILIANSYAH_TUGAS7_TOR DAN HASIL PENELITIAN

TEMA : MARAKNYA ANAK SMP MEROKOK

A.LATAR BELAKANG

Banyak remaja sekarang yang belum cukup umur tetapi sudah berani merokok. Misalnya, anak SD dan SMP sudah banyak yang merokok bahkan di tempat umum sekalipun. Tidak usah jauh-jauh, di Jakarta/lingkungan sekitar saja sudah banyak anak seumuran SD dan SMP yang berani merokok, padahal mereka masih menggunakan seragam sekolah, bukannya itu hanya akan merusak diri sendiri dan mempermalukan nama sekolah. Rokok jelas-jelas juga akan mengganggu kesehatan dalam jangka panjang.
Diantara para remaja (khususnya pria) menganggap bahwa dengan merokok mereka dianggap "gaul", gagah dan pemberani atau dengan kata lain lebih percaya diri (PD). Padahal hal itu tidaklah mutlak benar, efek dari merokok antara lain: akan dianggap menganggu orang lain, mengurangi uang saku, dan mungkin akan terjerumus ke hal-hal negatif (misalnya: narkoba, pencurian, dll.).
Berdasarkan pemikiran di atas, penelitian ini ingin mengetahui pengaruh merokok terhadap pergaulan menurut persepsi remaja (siswa kelas 7) MTS (Madrasah Tsanawiyah) Manaratul Islam.

B.PERTANYAAN PENELITIAN

1.Mengapa banyak anak remaja merokok?

2.Apa faktor utama untuk merokok?

C.Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam observasi ini adalah metode kualitatif atau lebih menitikberatkan kepada bagaimana hal itu bisa terjadi sekaligus bagaimana cara mengatasinya. Agar observasi ini berguna untuk mengungkap apa penyebab permasalahan ini terjadi dan memberi kejelasan cara mengatasinya, sehingga menjadi satu kesatuan hasil observasi yang baik dan bermanfaat bagi khalayak umum.

D.Teori

Teori yang digunakan pada observasi ini adalah teori dari Emile Durkheim, karena subjek yang diteliti adalah kelompok anak-anak yang dipakai adalah observasi, serta output yang dihasilkan adalah narasi atau sebuah penjelasan dari penemuan-penemuan observasi yang telah dilakukan

E.AREA RISET

Penelitian ini dilakukan di belakang sekolah MTS MANARATUL ISLAM,JAKARTA SELATAN.

Hasil Penelitian

Pertanyaan Lapangan Penelitian :

1.       Apa penyebab anda merokok?

2.       Mengapa anda merokok?

3.       Sejak kapan anda merokok?

 

Jawaban Penelitian Lapangan :

Penyebab saya merokok biar " GAUL " saja dan nongkrong juga enak kalau dengan merokok, awalnya saya tidak tahu merokok dengan enak itu seperti apa,setelah saya coba-coba merokok lama-kelamaan jadi kebiasaan. Saya merokok dari SD kelas 6, awalnya ikut-ikutan teman saja lalu saya jadi kecanduan merokok sampai saat ini.

Merokok itu enak tapi membuat uang saku berkurang dan menurun karena uangnya saya beli rokok walaupun kadang-kadang patungan.

NARASUMBER :

      Nama         :  Septio Hadi

Usia           :  13 Tahun

Pekerjaan   : Pelajar

 

 

NAMA       : HENDRI AFRILIANSYAH

NIM            : 1113054100019

JURUSAN  : KESEJAHTERAAN SOSIAL  2A

Cari Blog Ini