|
Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Minggu, 21 Oktober 2012
Lihat profil Facebook saya
Lukman Hakim_Jurnalistik 1A
Metode Sosiologi Kuantitatif dan Kualitatif
Metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk memudahkan kita dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan, agar tercapai tujuan seperti yang telah kita tentukan dan harapkan. Metode sekurang-kurangnya memiliki beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut.
1. Ada permasalahan yang akan dikaji atau diteliti.
2. Ada hipotesis, yaitu kesimpulan yang bersifat sementara, yang harus dibuktikan kebenarannya melalui data. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang akan dikaji melalui teori yang ada.
3. Ada usulan mengenai cara kerja atau cara penyelesaian permasalahan dari hipotesis yang ada.
Dalam penelitian sosiologi, kita menggunakan dua metode, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
1. Metode Kualitatif
Metode ini mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak. Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya penelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, di samping juga tentang peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif.
Ada tiga teknik mendasar dalam metode kualitatif yaitu:
a. Metode Historis
Metode historis ini berguna karena menyediakan informasi detail sekaligus penjelasan-penjelasan yang luas. Ia juga menyediakan pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa pada masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Dalam pelaksanaannya penelitian historis ini akan menjadi sulit karena rekaman-rekaman historis terkadang tidak tepat atau tidak akurat.
b. Metode Komparatif
Metode yang membandingkan satu masyarakat dengan masyarakat lain, satu kelompok dengan kelompok lain, satu kebudayaan dengan kebudayaan lain, sehingga akan diperoleh garis-garis persamaan dan perbedaan yang berlaku umum. Dengan demikian, dapat memberikan prediksi terhadap perkembangan berikutnya dalam masyarakat antara masyarakat pada masa lalu dengan masa yang akan datang.
c. Metode Studi Kasus
Metode pengamatan tentang suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga, ataupun individu-individu. Alat-alat yang digunakan dalam studi kasus adalah wawancara (interview), pertanyaan-pertanyaan atau kuesioner (questinnaire), daftar pertanyaan, dan teknik keterlibatan si peneliti dalam kehidupan sehari-hari dan kelompok sosial yang sedang diamati (participant observer technique). Dalam penelitian ini, peneliti harus benar-benar membaur dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, dengan tidak memberi sugesti kepada masyarakat yang sedang diteliti.
2. Metode Kuantitatif
Metode ini digunakan dalam penelitian yang analisis datanya mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode ini adalah survei dan eksperimen. Gejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks, tabel, atau formula-formula tertentu yang cenderung menggunakan uji statistik. Metode kuantitatif dalam sosiologi diperkenalkan oleh Emile Durkheim (1968) dalam penelitiannya tentang "laju bunuh diri". Durkheim menggambarkan laju bunuh diri dengan angka bunuh diri dalam tiap masyarakat yang dari tahun ke tahun cenderung konstan. Laju bunuh diri dipengaruhi oleh derajat integrasi sosial, seperti :
1. bunuh diri altruistik, terjadi karena derajat integrasi sosial yang terlalu kuat.
2. bunuh diri egoistik, terjadi ketika derajat integrasi sosial terlalu lemah.
3. bunuh diri anomi, terjadi karena masyarakat tidak memberikan pegangan kepada seseseorang.
Aragea Noorma Gustina Jurnalistik 1A
Metode Sosial
Dalam melakukan sebuah penilitian dalam ilmu sosiologi, terdapat metode sosial. Metode social ini sendiri terdiri dari 2 macam, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Secara singkatnya metode kualitatif adalah metode yang berdasarkan kepada tindakan-tindakan soialnya. Sedangkan kuantitatif adalah metode yang mengacu kepada statistic atau perhitungan-perhitungan. Maka dari itu kita akan bahas satu persatu mengenai kedua metode tersebut.
1 Metode Kuantitatif
Metode ini lebih mengarah kearah statistika seperti yang di sebutkan di atas. Dia lebih menekankan kepada jumlah secara matematika dan angka untuk menjawab pertanyaan seputar kehidupan sosial di suatu tempat.
Metode ini pun terbagi menjadi beberapa metode yang sangat penting dan sangat sering digunakan dalam pengambilan data atau informasi secara kuantitatif. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengembangkan dan menggunakan model matematis, teori-teori dan hipotesis yang berkaitan dangan fenomena alam.
Metode ini banyak digunakan dalam ilmu ilmu alam dan ilmu social. Metode ini banyak menggunakan survey sebagai metode yang paling berpengaruh dalam pengumpulan data kuantitatif tersebut. Istilah penelitian kuantitatif sering digunakan sebagai pembanding penelitian kualitatif.
Hal yang perlu di perhatikan dalam penelitian kuantitatif:
· Identifikasi masalah
· Merumuskan hipotesis
· Merumuskan istilah
· Melakukan observasi atau penilitian lapangan
· Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif metode yang digunakanantaralain :metode survey, expost facto, eksperimen, evaluasi, action research, policy research (selainmetode naturalistic dansejarah ).
2 Metode Kualitatif
Metode ini banyak dii pergunakan oleh para ilmuan untuk menentukan dan mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana perilaku sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat secara sosial. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand) fenomena atau gejala social dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji dari pada memerincinya menjadi variabel-variabell yang saling terkait.Setidaknya ada beberapa jenis penelitian kualitatif, yakni:
1. Etnografi (ethnography)
2. StudiKasus (case studies)
3. StudiDokumen/teks (document studies)
4. ObservasiAlami (natural observation)
5. WawancaraTerpusat (focused interviews)
6. Fenomenologi (phenomenology)
7. StudiSejarah (historical research)
Metode-metode Sosiologi / Novi Fitriani 1112051000147/ KPI I/E
Metode-metode Sosiologi
A. Metode Kualitatif
Yaitu teknik-teknik penelitian yang didesain untuk memperoleh pemahaman, penafsiran, dan subjektif atas perilaku sosial. Tujuan penting dari metode kualitatif adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam atas apa yang masyarakat lakukan, dan menafsirkan oerilaku mereka dengan cara-cara yang dipahami oleh mereka sendiri. Konsekuensinya, penelitian kualitatif berusaha menangkap perasaan, tekstur, dan makna perilaku dan konteks yang lebih luas yang didalamnya suatu peristiwa tejadi. Untuk memperoleh pemahaman seperti itu, para peneliti kualitatif bersandar pada tiga teknik dasar yaitu sebagai berikut :
1. Rekaman-rekaman Historis, analisa historis biasanya berdasarkan kepada surat-surat, catatan-catatan harian, laporan-laporan masa lalu, dan materi-materi serupa lainnya.
2. Interview dan Life Histories, adalah sebuah prosedur dimana sang peneliti menanyakan responden serial pertanyaan dan merekam jawabannya, biasanya dengan menuliskan kata per kata, atau dengan menandai respon-respon dalam sebuah daftar jawaban, atau dengan tape recorder yang akan di transkrip kemudian hari.
Teknik kualitatif lain yang biasa digunakan disebut life history. ini adalah sebuah interview panjang (long interview), atau serial-serial interview dimana sang peneliti berusaha menemukan bentuk-bentuk esensial, momen-momen penting, atau titik-titik balik dalam suatu kehidupan responden. Syarat dalam melakukan teknik ini adalah sang peneliti harus menghabiskan banyak waktu selama beberapa hari berbicara dengan responden secara mendalam. Sang peneliti biasanya menanyakan pertanyaan-pertanyaan umum dan mendorong responden untuk memberi jawaban rinci. Kesuksesan penggunaan metode ini mensyaratkan keahlian yang tinggi dan kesabaran sang peneliti. Metode ini hanya akan berjalan saat digunakan kepada satu atau sedikit responden.
3. Participant observation. Tujuan mempelajari participant observation adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam dari pengetahuan yang rinci dan terkadang bersifat pribadi dari masyarakat yang sedang dikaji. Untuk mencapai tujuan ini , para peneliti kadangkala ikut terlibat dalam berbagai aktivitas masyarakat yang menjadi objek kajian. Saat mereka melakukan hal demikian, metode seperti ini lah yang disebut participant observation. Disisi lain, jika para peneliti melakukan observasi namun tidak melibatkan dirinya, metode semacam ini disebut observasi. Kajian-kajian observasional yang bersifat terlibat (participant) atau yang tidak terlibat (non-participant) masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Hadir dan disuatu tempat dimana aktivitas sedang terjadi, sang sosiolog bisa mendeskripsikan perilaku dan konteksnya. Seorang peneliti yang baik akan memahami signifikansi dari berbagai perilaku, kata-kata, dan sinyal yang tampaknya kurang penting.
B. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif sangat bergantung kepada statistika dan matematika untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar perilaku sosial. Dalam 50 tahun terakhir metode kuantitatif menjadi yang terdepan dalam penggunaannya . para sosiolog sekarang lebih banyak melakukan penelitian kuantitatif ketimbang metode penelitian yang lain. Yang termasuk teknik dalam metode kuantitatif yaitu :
1. Survei. Survei mungkin adalah metode yang paling luas dan banyak dipakai untuk mengumpulkan informasi atau data kuantitatif. Metode ini sangat populer sehingga banyak orang pada waktu yang sama atau waktu yang lain menjadi taret dari survei yang sama. Survei ilmiah ditunjukkan pada sebuah populasi. Sebagai yang digunakan dalam sains, populasi merujuk pada setiap kelompok yang seorang peneliti sedang teliti, seperti semua pelajar dalam satu kelas, semua narapidana dalam lembaga permasyarakatan.
2. Eksperimen Terkendali (Controlled Experiment). Eksperimen adalah sebuah metode untuk mengkaji relasi antara dua atau lebih variabel dalam kondisi-kondisi yang sangat terkendali. Untuk megilustrasikan suatu eksperimen dalam ilmu-ilmu sosial, bayangkan bahwa seorang peneliti pada sebuah perusahaan bisnis besar ingin menguji efektivitas akan sebuah tayangan pelatihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan etos kerja para karyawan
Meski model eksperimen terkendali ini sangat cocok untuk mencari kaitan sebab-akibat, para sosiolog jarang menggunakannya. Alasannya adalah bahwa berbagai eksperimen paling baik dilakukan dalam sebuah laboratorium. Sementara kebanyakan sosiolog ingin mengkaji perilaku sebagaimana adanya yang terjadi di alam nyata. Pengecualiannya jika objek penelitiannya adalah kelompok yang kecil.
Rista Dwi Septiani, Jurnalistik 1A
Metode Sosiologi Kuantitatif dan Kualitatif
Metode sosiologi kuantitatif dan kualitatif merupakan metode penelitian yang bisa digunakan dalam pengembangan dan penelitian ilmu sosiologi. Sering ada perbedaan antara dua jenis penyelidikan sosiologis : kuantitatif dan kualitatif.
1. Metode Kuantitatif
Penelitian sosiologi dengan menggunakan metode kuantitatif mendekati fenomena sosial dari perspektif bahwa fenomena sosial dapat diukur atau dikuantifikasi. Sosiolog kuantitatif cenderung menggunakan metode khusus pengumpulan data dan pengujian hipotesis, termasuk : desain eksperimental, survei, analisis data sekunder, dan analisis statistik. Metode ini dalam analisis datanya mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka. Sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala, indeks, label, dan formula tertentu yang cenderung menggunakan uji statistik. Metode penelitian ini bersifat induktif, yaitu berangkat dari sebuah teori. Biasanya digunakan untuk menguji dan membuktikan kebenaran suatu teori. Metode penelitian ini lebih objektif dan ilmiah. Hal ini disebabkan oleh metode pengambilan dan pengolahan data yang tidak melibatkan interpretasi subjektif penelitinya. Metode kuantitatif ini pertama kali di perkenalkan oleh Emile Durkheim (1968) dalam penelitiannya tentang laju bunuh diri. Metode penelitian kuantitatif merupakan definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan presentase tanggapan mereka. Dengan metode penelitian kuantitatif, peneliti dapat mempelajari ada tidaknya kecenderungan tertentu dalam masyarakat.
2. Metode Kualitatif
Penelitian sosiologi menggunakan metode kualitatif cenderung mendekati fenomena sosial dari perspektif pemahaman. Digunakan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam terhadap suatu fenomena tertentu. Metode kualitatif dapat juga digunakan untuk menyelidiki hubungan antara variabel. Sosiolog kualitatif cenderung menggunakan metode yang berbeda dalam pengumpulan data dan pengujian hipotesis, termasuk : observasi partisipan, wawancara, kelompok fokus, analisis isi, dan perbandingan sejarah. Metode ini mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan hasil penelitian berdasarkan penilaian dan pemaknaan terhadap data yang diperoleh. Fokus penelitian dalam metode ini berangkat dari data yang ada, bukan dari teori. Jadi bukan pada pembuktian teori yang sudah ada. Hasil data lapangan diolah dalam bentuk ringkasan fakta, bukan dengan angka-angka statistik. Metode ini bersikap subjektif namun bukan berarti juga bahwa metode penelitian ini tidak ilmiah. Ciri-ciri metode penelitian kualitatif, yaitu :
· Pengumpulan data dilakukan dalam kondisi yang alamiah atau natural setting.
· Peneliti sebagai alat peneliti.
· Diusahakan pengumpulan data secara deskriptif yang dituangkan dalam bentuk laporan.
· Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil.
· Latar belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya.
· Mengutamakan data langsung atau first hand.
· Di pergunakan metode tringulasi.
· Mementingkan rincian kontekstual.
· Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti.
· Mengutamakan perspektif emik.
· Verifikasi.
· Pengambilan sampel secara purposif.
· Menggunakan "audit trial".
· Analisis dilakukan sejak awal.
· Teori dasar (grunded theory).
Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti harus mempelajari beratus-ratus bahkan beribu-ribu halaman catatan penelitian yang dibuatnya tiap hari tatkala dia berada dilapangan, yang secara rinci memuat tidak hanya hasil wawancara mendalam dengan para subjek penelitian serta orang lain yang berada ditempat penelitian.
metode sosiologi ( RIDHO FALAH ADLI,KPI 1E) TUGAS 7
Oleh RIDHO FALAH ADLI (KPI 1E) TUGAS 7
Metode kualitatif
Metode kualitatif adalah teknik-teknik penelitian yang di desain untuk memperoleh pemahaman, penafsiran, dan subjektif atas perilaku sosial. Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam atas apa yang masyarakat lakukan, dan menafsirkan perilaku mereka dengan cara-cara yang dipahami oleh mereka sendiri. Resikonya, penelitian kualitatif berusaha menangkap perasaan, tekstur, dan makna perilaku dan konteks yang lebih luas yang terjadi suatu peristiwa di dalamnya. Para peneliti kualitatif mebagi tekniknya menjadi 3, yaitu:
[1].Rekaman-rekaman Historistik. Analisa historistik biasanya berdasarkan kepada surat-surat, catatan-catatan harian, laporan-laporan masa lalu, dan materi-materi serupa yang lain. Metode ini berguna karena menyediakan informasi detail dan penjelasan yang luas. Ia juga menyediakan suatu rasa (sense) tempat kita berada dan membantu kita memahami tempat kita di dunia ini.
Dalam memahami peristiwa historis penting untuk waktu saat suatu peristiwa itu terjadi. Perilaku yang tampakya irasional bisa terlihat makna baru sepenuhnya saat dilihat dari perspektif waktu historis sang objek sendiri. Pelaksanaaannya bisa menjadi sulit karena rekaman-rekaman historis sering tidak akurat, tidak lengkap atau bias.
[2].Interview dan Life Historis. Sebuah prosedur dimana sang peneliti menanyakan responden serial pertanyaan dan merekam jawabannya , baisanya dengan menuliskan kata per kata atau menggunakan tape recorder yang akan ditranskrip di kemudian hari.
Teknik kualitatif lain yang biasanya di gunakan disebut life history. Ini adalah sebuah interview panjang, atau serial-serial interview, dimana sang peneliti berusaha menemukan bentuk-bentuk esensial, momen-momen penting, atau titk balik dalam suatu kehidupan responden. Kesuksesan penggunaan metode ini mensyaratkan keahlian yang tinggi dan kesabaran sang peneliti.
[3]. Participant observation. Untuk memperoleh pemahaman mendalan dari pengetahuan yang rinci dan terkadang bersifat pribadi dari masyarakat yang sedang di kaji. Maka metode penelitian seperti ini disebut participant observation. Disisi lain jika melakukun observasi tapi tidak melibatkan dirinya, metode seperti ini disebut observasi.
Dalam sisi negatifnya, kritik paling serius dari penelitian observasional terfokus pada generalisasinya. Generalisasi merujuk pada tingkatan dimana hasil dari subuah kajian bisa di perluas ke populasi manusia yang lebih luas.
Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif sangat bergantung pada statistika dan matematika untuk menjawab berbagai macam pertanyaan seputar perilaku sosial.
[1].Survei, adalah metode yang luas dan paling banyak digunakanuntuk mengumpulkan informasi dan data kuantitatif.metode ini sangat populer sehingga banyak orang pada saat yang sama atau waktu yang lain menjadi taret dari survei yang sama.misalnya di sebuah mall anda diminta mencicipi du minuman dan menentukan mana yang lebih anda suka.
Survei ilmiah ditujukan kepada sebuah populasi. Sebagai yang digunakan dalam sains, populasi merujuk kepada setiap kelompok yang seorang peneliti sedang teliti, seperti semua pelajar dalam sebuah kelas.
Dari pada menggunakan sample dalam jumlah besar, para peneliti kuantitatif menggunakan sebuah sampel respresentatif yang merupakan cerminan kecil dari sebuah populasi. Ia bertindak seolah mewakili realitas sebenarnya dari populasi tersebut. Sebuah prosedur pengambilan sampel dimana setiap orang di sebuah populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai responden.
[2]. Eksperimen Terkendali (Controlled Experiment), sebuah metode untuk mengkaji relasi antara dua atau lebih variabel dalam kondisi-kondisi yang sangat terkendali. Meski model eksperimen terkendali ini sangat cocok untuk mencari kaitan sebab-akibat, para sosiolog jarang menggunakannya. Alasannya adalah bahwa eksperimen paling baik dilakukan di laboratorium, sementara para sosiolog ingi mengkaji perilaku sebagaimana adanya yang terjadi di alam nyata.kecuali jika objek penelitaiannya dalam kelompok yang kecil.
Daftar Pustaka
Razak, Yusron.2008.sosiologi sebuah pengantar.Tangerang.mitra sejahtera.