Metode Sosiologi Kuantitatif dan Kualitatif
Metode sosiologi kuantitatif dan kualitatif merupakan metode penelitian yang bisa digunakan dalam pengembangan dan penelitian ilmu sosiologi. Sering ada perbedaan antara dua jenis penyelidikan sosiologis : kuantitatif dan kualitatif.
1. Metode Kuantitatif
Penelitian sosiologi dengan menggunakan metode kuantitatif mendekati fenomena sosial dari perspektif bahwa fenomena sosial dapat diukur atau dikuantifikasi. Sosiolog kuantitatif cenderung menggunakan metode khusus pengumpulan data dan pengujian hipotesis, termasuk : desain eksperimental, survei, analisis data sekunder, dan analisis statistik. Metode ini dalam analisis datanya mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka. Sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala, indeks, label, dan formula tertentu yang cenderung menggunakan uji statistik. Metode penelitian ini bersifat induktif, yaitu berangkat dari sebuah teori. Biasanya digunakan untuk menguji dan membuktikan kebenaran suatu teori. Metode penelitian ini lebih objektif dan ilmiah. Hal ini disebabkan oleh metode pengambilan dan pengolahan data yang tidak melibatkan interpretasi subjektif penelitinya. Metode kuantitatif ini pertama kali di perkenalkan oleh Emile Durkheim (1968) dalam penelitiannya tentang laju bunuh diri. Metode penelitian kuantitatif merupakan definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan presentase tanggapan mereka. Dengan metode penelitian kuantitatif, peneliti dapat mempelajari ada tidaknya kecenderungan tertentu dalam masyarakat.
2. Metode Kualitatif
Penelitian sosiologi menggunakan metode kualitatif cenderung mendekati fenomena sosial dari perspektif pemahaman. Digunakan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam terhadap suatu fenomena tertentu. Metode kualitatif dapat juga digunakan untuk menyelidiki hubungan antara variabel. Sosiolog kualitatif cenderung menggunakan metode yang berbeda dalam pengumpulan data dan pengujian hipotesis, termasuk : observasi partisipan, wawancara, kelompok fokus, analisis isi, dan perbandingan sejarah. Metode ini mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan hasil penelitian berdasarkan penilaian dan pemaknaan terhadap data yang diperoleh. Fokus penelitian dalam metode ini berangkat dari data yang ada, bukan dari teori. Jadi bukan pada pembuktian teori yang sudah ada. Hasil data lapangan diolah dalam bentuk ringkasan fakta, bukan dengan angka-angka statistik. Metode ini bersikap subjektif namun bukan berarti juga bahwa metode penelitian ini tidak ilmiah. Ciri-ciri metode penelitian kualitatif, yaitu :
· Pengumpulan data dilakukan dalam kondisi yang alamiah atau natural setting.
· Peneliti sebagai alat peneliti.
· Diusahakan pengumpulan data secara deskriptif yang dituangkan dalam bentuk laporan.
· Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil.
· Latar belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya.
· Mengutamakan data langsung atau first hand.
· Di pergunakan metode tringulasi.
· Mementingkan rincian kontekstual.
· Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti.
· Mengutamakan perspektif emik.
· Verifikasi.
· Pengambilan sampel secara purposif.
· Menggunakan "audit trial".
· Analisis dilakukan sejak awal.
· Teori dasar (grunded theory).
Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti harus mempelajari beratus-ratus bahkan beribu-ribu halaman catatan penelitian yang dibuatnya tiap hari tatkala dia berada dilapangan, yang secara rinci memuat tidak hanya hasil wawancara mendalam dengan para subjek penelitian serta orang lain yang berada ditempat penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar