Metode-metode Sosiologi
A. Metode Kualitatif
Yaitu teknik-teknik penelitian yang didesain untuk memperoleh pemahaman, penafsiran, dan subjektif atas perilaku sosial. Tujuan penting dari metode kualitatif adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam atas apa yang masyarakat lakukan, dan menafsirkan oerilaku mereka dengan cara-cara yang dipahami oleh mereka sendiri. Konsekuensinya, penelitian kualitatif berusaha menangkap perasaan, tekstur, dan makna perilaku dan konteks yang lebih luas yang didalamnya suatu peristiwa tejadi. Untuk memperoleh pemahaman seperti itu, para peneliti kualitatif bersandar pada tiga teknik dasar yaitu sebagai berikut :
1. Rekaman-rekaman Historis, analisa historis biasanya berdasarkan kepada surat-surat, catatan-catatan harian, laporan-laporan masa lalu, dan materi-materi serupa lainnya.
2. Interview dan Life Histories, adalah sebuah prosedur dimana sang peneliti menanyakan responden serial pertanyaan dan merekam jawabannya, biasanya dengan menuliskan kata per kata, atau dengan menandai respon-respon dalam sebuah daftar jawaban, atau dengan tape recorder yang akan di transkrip kemudian hari.
Teknik kualitatif lain yang biasa digunakan disebut life history. ini adalah sebuah interview panjang (long interview), atau serial-serial interview dimana sang peneliti berusaha menemukan bentuk-bentuk esensial, momen-momen penting, atau titik-titik balik dalam suatu kehidupan responden. Syarat dalam melakukan teknik ini adalah sang peneliti harus menghabiskan banyak waktu selama beberapa hari berbicara dengan responden secara mendalam. Sang peneliti biasanya menanyakan pertanyaan-pertanyaan umum dan mendorong responden untuk memberi jawaban rinci. Kesuksesan penggunaan metode ini mensyaratkan keahlian yang tinggi dan kesabaran sang peneliti. Metode ini hanya akan berjalan saat digunakan kepada satu atau sedikit responden.
3. Participant observation. Tujuan mempelajari participant observation adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam dari pengetahuan yang rinci dan terkadang bersifat pribadi dari masyarakat yang sedang dikaji. Untuk mencapai tujuan ini , para peneliti kadangkala ikut terlibat dalam berbagai aktivitas masyarakat yang menjadi objek kajian. Saat mereka melakukan hal demikian, metode seperti ini lah yang disebut participant observation. Disisi lain, jika para peneliti melakukan observasi namun tidak melibatkan dirinya, metode semacam ini disebut observasi. Kajian-kajian observasional yang bersifat terlibat (participant) atau yang tidak terlibat (non-participant) masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Hadir dan disuatu tempat dimana aktivitas sedang terjadi, sang sosiolog bisa mendeskripsikan perilaku dan konteksnya. Seorang peneliti yang baik akan memahami signifikansi dari berbagai perilaku, kata-kata, dan sinyal yang tampaknya kurang penting.
B. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif sangat bergantung kepada statistika dan matematika untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar perilaku sosial. Dalam 50 tahun terakhir metode kuantitatif menjadi yang terdepan dalam penggunaannya . para sosiolog sekarang lebih banyak melakukan penelitian kuantitatif ketimbang metode penelitian yang lain. Yang termasuk teknik dalam metode kuantitatif yaitu :
1. Survei. Survei mungkin adalah metode yang paling luas dan banyak dipakai untuk mengumpulkan informasi atau data kuantitatif. Metode ini sangat populer sehingga banyak orang pada waktu yang sama atau waktu yang lain menjadi taret dari survei yang sama. Survei ilmiah ditunjukkan pada sebuah populasi. Sebagai yang digunakan dalam sains, populasi merujuk pada setiap kelompok yang seorang peneliti sedang teliti, seperti semua pelajar dalam satu kelas, semua narapidana dalam lembaga permasyarakatan.
2. Eksperimen Terkendali (Controlled Experiment). Eksperimen adalah sebuah metode untuk mengkaji relasi antara dua atau lebih variabel dalam kondisi-kondisi yang sangat terkendali. Untuk megilustrasikan suatu eksperimen dalam ilmu-ilmu sosial, bayangkan bahwa seorang peneliti pada sebuah perusahaan bisnis besar ingin menguji efektivitas akan sebuah tayangan pelatihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan etos kerja para karyawan
Meski model eksperimen terkendali ini sangat cocok untuk mencari kaitan sebab-akibat, para sosiolog jarang menggunakannya. Alasannya adalah bahwa berbagai eksperimen paling baik dilakukan dalam sebuah laboratorium. Sementara kebanyakan sosiolog ingin mengkaji perilaku sebagaimana adanya yang terjadi di alam nyata. Pengecualiannya jika objek penelitiannya adalah kelompok yang kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar