Minggu, 21 Oktober 2012

Fahmi KPI/1/E tugas 7

Metode-Metode Sosiologi
 

A. Metode Kualitatif
                Banyak juga sosiolog yang bersandar kepada metode-metode kualitatif, yaitu teknik-teknik penelitian yang didesain untuk memperoleh pemahaman, penafsiran, dan subjek atas perilaku sosial. Tujuan penting dari penelitian kualitatif adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam atas apa yang masyarakat lakukan, dan menafsirkan perilaku mereka dengan cara-cara yang dipahami oleh mereka sendiri. Untuk memperoleh pemahaman seperti itu, para peneliti kualitatif bersandar kepada tiga teknik mendasar berikut :
 
            1. Rekaman-rekaman Historis. Analisa historis biasanya berdasarkan kepada surat-surat, catatan-catatan harian, laporan-laporan masa lalu, dan materi-materi serupa yang lain. Metode ini berguna karena menyediakan informasi detail sekaligus penjelasan-penjelasan yang luas.

2. Interview dan Life Histories. Banyak sosiolog yang secara khusus tertarik dengan berbagai permasalahan yang melibatkan makna, simbolisme, atau beberapa aspek lain dari perilaku social yang sulit diterjemahkan menjadi respon-respon numerical. Untuk ini penulis dapat menggunakan structure interview: Prosedur dimana sang peneliti menanyakan responden serial pertanyaan dan merekam jawabannya, biasanya dengan menuliskan kata per kata, atau dengan menandai respon-respon dalam sebuah daftar jawaban.
Life history merupakan sebuah interview panjang, atau serial-serial interview, di mana sang peneliti berusaha menemukan bentuk-bentuk esensial, momen-momen penting, atau titik-titik balik dalam suatu kehidupan responden.
 
3. Participant Observation. Tujuan untuk mempelajari metode ini adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam dari pengetahuan dengan rinci dan terkadang bersifat pribadidari masyarakat yang sedang dikaji, dan disaat peneliti melakukan hal tersebut metode ini disebut participant observation. Jika para peneliti melakukan observasi tanpa melibatkan dirinya, metode ini disebut observasi.
 
 
 
 B. Metode Kuantitatif
 
          Metode kuantitatif sangat bergantung pada statistika dan matematika untuk menjawab  berbagai pertanyaan seputar perilaku sosial. Berikut adalah metode-metodenya :

 1.    Survei.  Survei adalah metode yang paling luas dan banyak dipakai untuk mengumpulkan informasi atau data kuantitatif. Survei ilmiah ditunjukkan pada sebuah populasi. Populasi merujuk kepada setiap kelompok yang seorang peneliti sedang teliti, seperti semua perempuan dalam sebuauh masyarakat. Sebagai sebuah materi praktis, biasanya tidak mungkin untuk mensurvei setiap anggota populasi, khususnya jika sedang meneliti sebuah negara, misalnya Indonesia dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Meski memungkinkan, namun penelitiannya akan menjadi penghalang yang signifikan lantaran sangat mahal biayanya, karena itu sampel dengan sejumlah kecil kasus dan menjadikannya untuk mewakili keseluruhan populasi. Yang jelas dalam pengambilan sampel dengan unit kecil itu tidak praktis untuk setiap ukuran kelompok. Untuk secara acak mendapatkan sampel unit besar, misalnya kelompok bisnis, sekolah, kota atau negara.
 
2. Eksperimen Tekendali (Controlled Experiment). Eksperimen adalah sebuah metode untuk mengkaji relasi antara dua atau lebih variabel dalam kondisi-kondisi yang sangat terkendali. Pertama, menyeleksi sampel dari para pekerja dan mengukur tingkatan etos kerja mereka, dengan memberinya daftar pertanyaan. Pengukuran semacam ini disbeut pre-test. Kedua, secara acak membagi subjek-subjek tersebut ke dalam dua kelompok. Ketiga, peneliti kembali mengukur tingkat etos kerja mereka. Pengukuran seperti ini disebut post-test. Meski model eksperimen terkendali ini sangat cocok untuk mencari kaitan sebab-akibat, para sosiolog jarang menggunkaannya. Alasannya adalah bahwa berbagai eksperimen paling baik dilakukan dalam sebuah laboratorium sementara kebanyakan sosiolog ingin mengkaji perilaku sebagaimana adanya yang terjadi di alam nyata. Pengecualiannya jika objek penelitiannya adakah kelompok yang kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini