Rabu, 11 Maret 2015

Assalamualaikum pak, tugas sebelumnya juga sudah saya lampirkan kemarin sore melalui Gmail.

Maria Angelina/ BPI 6/ FIDKOM

1112052000003

Metodologi Penelitian Kualitatif

Deskripsi Kamar


Kamar saya, terletak di kanan belakang di dalam rumah yang bersampingan dengan kamar mandi. Letaknya pun tak jauh dari ruang tamu dan tangga. kamar saya memiliki dua jendela berukuran 1,5x1 meter yang berfungsi sebagai ventilasi udara ke dalam kamar, dilapisi gorden berwarna krem agak kecoklatan. Cat jendela berwarna putih dengan tangkai besi berwarna hijau tua yang berbentuk lingkaran menyerupai bunga di setiap bentuknya.

Kamar yang berukuran  3x4 m dengan tinggi sekitar 2,5 m ini pun memakai warna cat dinding yang lembut yaitu warna putih berpadu dengan warna krem sehingga memberikan kesan sejuk, natural dan tenang. Pada pintu kamar yang berwarna coklat, terdapat beberapa poster boyband korea kesukaan saya, anatara lain boyband EXO-K, EXO-M, Shinee dan juga actor korea favorit saya, Kim So Hyun.

Di samping pintu kamar, terdapat sis dinding yang dihiasi gantungan kaligrafi mungil bertuliskan lafaz Allah dan Nabi Muhammad. Ketika memasuki kamar, maka banyak orang-orang yang memberi kesan bahwa kamar saya mempunyai lampu yang redup, gelap , menyeramkan karena didukung juga oleh nuansa rumah saya yang sepi dikarenakan hanya ditinggali oleh dua jiwa,lampu bercahaya redup itu  dikarenakan ibu saya memasang lampu kamar yang watt-nya tidak besar karena dapat meminimalisir keborosan dalam listrik.

Untuk membaca buku di dalam kamar,  dibutuhkan penerang yang lebih terang,maka dari itu setiap saya membaca buku, saya lebih menyukai membaca di ruang tamu yang berlampu terang. Namun dengan penerangan kamar yang sedikit remang membuat saya lebih cepat mengantuk dan tertidur karena tidak memberikan efek silau pada mata karena tidak perlu mematikan lampu kamar lagi ketika ingin tidur

Di dalam kamar terdapat beberapa perabotan seperti lemari, kasur, meja kursi, rak buku dan tempelan dinding. Ketika memasuki kamar, di sebelah kanan pintu terdapat lemari kecil yang digunakan sebagai tempat penyimpanan album foto dari zaman ibu saya muda hingga sekarang ini, beberapa file tentang resep-resep masakan dan diatas lemari terdapat beberapa pigura foto yang saya pajang, yakni foto keluarga dan teman-teman Aliyah saya.

Di samping itu, terdapat lemari besar berwarna hitam yang memiliki dua pintu berisi pakaian sehari-hari, baik untuk diluar ataupun di dalam rumah. Di kanan ruangan, persis di samping lemari besar hitam terdapat rak kecil berukuran panjang berwarna kuning yang biasanya dipergunakan untuk menyimpan tas, kaset-kaset music,alat-alat melukis dan beberapa buku lama nan using saat ibu saya masih bekerja dulu di kantor.

Bisa dibilang, kamar saya adalah tempat serbaguna untuk banyak menaruh barang-barang seperti dokumen, boneka-boneka, baju-baju saat saya masih bayi,buku-buku lama, dsb. Di hadapan rak tersebut,  terdapat kasur yang biasa saya gunakan untuk tidur. Kasur itu bertingkat dua, yakni kasur atas dan kasur bawah berwarna biru dongker.

Kasur saya saat ini menggunakan seprai berwarna biru muda bergambar animasi sapi. Di atas kasur, terdapat dua bantal,satu bantal imut bergambar kodok keroppi berwarna hijau, satu guling, selimut strawberry shortcake berwarna pink, dan beberapa boneka diantara lain satu boneka monyet, dua boneka perempuan kecil, satu boneka anjing puppy berwarna coklat muda dan tiga boneka babi ukuran kecil dan besar berwarna pink.

Di samping kasur terdapat rak buku yang berisi buku-buku saya yang cukup banyak, mulai dari buku-buku kuliah, kamus-kamus, buku tentang beberapa Bahasa Negara luar, beberapa novel dan juga komik-komik koleksi saya. Di rak paling atas terdapat boneka Barbie berkostum bola yang masih terbungkus rapi dengan kotaknya dan satu buah jam yang berukuran 10x10 cm. Jarak antara rak buku dengan kasurpun hanya berkisar sekitar 30 cm saja.

Lalu di samping kiri sebelah Kasur yang letaknya langsung berlawanan arah dengan pintu, terdapat lemari lagi berwarna biru dan putih berukuran sekitar 1x1,5 meter yang berisi kain-kain seperti taplak meja, seprai, gorden, dan juga berisi beberapa buku saat masih duduk di bangku sekolah menengah. Diatas lemarinya terdapat sebuah kaca yang biasa saya gunakan setiap hari, bedak, lotion, parfum, minyak angin dan berbagai aksesoris wanita lainnya.

Tak jauh dari situ, yakni di sebelah kiri yang sejajar dengan jendela kamar terdapat kipas angin dan sebuah papan tulis yang gunanya sebagai reminder, tempat menulis vocabulary , huruf hiragana, dan catatan penting lainnya. Lalu, di bagian dinding kamar, terdapat beberapa hiasan kamar yakni diatas rak buku terdapat sebuah kaligrafi yang berukuran cukup panjang sekitar 60x40 cm yang bertuliskan lafaz ayat kursi yang dibeli oleh ibu sewaktu pulang dari Makkah.

Di sbelah kanan kaligrafi terdapat lukisan yang saya bingkai dan dibuat oleh teman saya dari bahan cat air. Gambar itu merupakan sebuah pemandangan dalam hutan yang biasanya tergambar dalam buku-buku dongengdan full colour. Di dinding yang tepat di atas kasur saya, adapula wallpaper dinding berupa sepeda ontel yang dihiasi dengan pohon sakura diatasnya, sehingga memberikan kesan nuansa di jepang pada saat musim semi,

Lalu terdapat pula sebuah bingkai yang isinya berupa washi dari bahan kain berbentuk sepasang orang jepang memakai baju kimono yang letaknya berdampingan dengan wallpaper dinding. Kamar yang saya tempati, sebisa mungkin saya sulap dengan hiasan-hiasan gambaran Negara lain sebagai acuan motivasi saya untuk dapat pergi kesana.itulah beberapa deskripsi tentang kamar saya yang terletak di sebuah rumah yang berlokasikan di BSD Tangerang Selatan.

TUGAS MENDESKRIPSIKAN KAMAR KOST

Lusyiana Nursyahbani
1112052000018
BPI 6

Mendeskripsikan Kamar kost

 

Sejak tanggal 6 april 2014 saya memutuskan untuk ngekost, disebuah kostan Pondok Anasti berlokasikan di daerah kampung utan samping kampus masuk gang triguna utama. Karena jarak antara rumah dan kampus saya itu terlalu jauh sehingga saya memutuskan untuk ngekost, saya mengetahui tempat kost tersebut dari teman saya dan kebetulan teman saya ngekost disana. Sebenarnya saya masih belum bisa jauh dari orang tua dan saya masih belum bisa meninggalkan kamar saya dirumah. Karena kamar saya dirumah banyak koleksi kartun kesukaan saya yaitu Winie The Pooh, saya menyukai Winie The Pooh berawal sejak SMA hingga sekarang koleksi tersebut begitu banyak dikamar saya seperti , bantal, boneka, sprei, selimut, guling selimut, jam dinding, jam beker, pas foto, stiker dinding, cermin, pokoknya yang berbau Winie The Pooh terpampang dikamar tidur saya Winie The pooh itu yang selalu menemani waktu istirahat saya selama dirumah. Dikamar tidur saya ditemani oleh adik saya bernama Dini Aulia dikamar saya terkadang suka ribut dengan adik saya sendiri dan terkadang juga adik saya bercanda dan gurau dengan saya hingga larut malam, bercerita tentang kejadian dihari itu disekolah. Saking asyiknya bercerita hingga larut malam kita tak sadar bahwa kita mengganggu istirahat kedua orangtua kita sehingga kami berdua dimarahi oleh ibu .

Ooh iya saya sampai lupa saya kan akan mendeskripsikan kamar kost yang selalu menemani saya beristirahat sesudah melakukan kegiatan perkuliahan dikampus.

Saya kost dilantai 2 nomor 14 pintu yang berwarna coklat serta ada 2 buah jendela disamping pintu, yang berwarna silver serta jendela tersebut kacanya begitu bening , dibelakang jendela ada sebuah gorden yang berwarna hijau tosca yang selalu menghiasi jendela didalam kamar kost saya terdapat sebuah meja yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil tetapi cukup untuk meletakan barang-barang seperti , televisi , buku-buku perkuliahan dari semester awal hingga sekarang. Fasilitas yang terdapat di kostan tersebut adalah sebuah spring bed kecil berwarna biru dan bergambar donald bebek, bantal berwarna putih dan bergambar pulau-pulau, lemari kecil berwarna coklat muda berfungsi untuk meletakan baju-baju saya, kamar mandi yang ukurannya sederhana di dalam kamar mandi tersebut, saya sempat berfikir bahwa kamar mandi tersebut akan sama dengan dirumah saya yang berisi bak mandi tetapi ternyata pikiran saya meleset dengan yang saya duga, kamar mandi dikostan saya terdapat 2 ember berwarna biru dan hijau (hehehee….) sampai lupa dikamar kost saya terdapat kipas angin yang selalu menemani saya saat tidur. Cat kamar kostan saya berwarna hijau daun karna membawa suasana yang sejuk. Terdapat 2 cermin kecil dan besar , kalender , serta jam dinding berwarna hitam dan merah. Walaupun saya kost sendiri saya tidak merasa kesepian malah saya belajar untuk mandiri, dikamar itulah saya selalu mencurahkan isi hati saya sedih maupun senang hanya kamar itulah yang mengetahui isi hati saya.

Lokasi kostan saya tidak terlalu sepi, apalagi disamping kamar kost saya terdapat 2 kamar yang yang berpenghuni laki-laki sehingga begitu ramai dan gaduh suaranya saat penghuni kostan membawa teman kampusnya kesana. Kadang saya merasa terganggu / risih karena kebisingan mereka. Awalnya sih ada niat untuk menegur mereka agar tidak terlalu berisik, tetapi saya ragu untuk menegurnya karena itu hak mereka selagi mereka tidak terlalu membuat saya terganggu saat saya belajar atau mengerjakan tugas. Ohh iya saya juga sering membawa teman saya untuk menginap atau main di kostan saya. Bercerita dan sharing berbagi pengalaman kampus dia ke saya begitu pula sebaliknya saya merasa senang sekali memiliki kamar kostan yang tidak begitu besar tetapi nyaman untuk saya. Dua minggu sekali saya harus meninggalkan kamar kostan saya untuk pulang melepas rindu kepada kedua orangtua saya serta adik saya yang berada di karawang. Sebenarnya sih merasa sedih meninggalkan kamar kost tersebut untuk beberapa hari ke depan, tetapi mau bagaimana lagi rindu ini mengalahkan kesedihan saya sehingga saya harus pulang dua minggu sekali.

 

 

 

Nama Lusyiana Nursyahbani

1112052000018

Bimbingan Dan Penyuluhan Islam 6


TUGAS MENDESKRIPSIKAN KAMAR KOST


Lusyiana Nursyahbani
1112052000018
BPI 6



Mendeskripsikan Kamar kost

 

Sejak tanggal 6 april 2014 saya memutuskan untuk ngekost, disebuah kostan Pondok Anasti berlokasikan di daerah kampung utan samping kampus masuk gang triguna utama. Karena jarak antara rumah dan kampus saya itu terlalu jauh sehingga saya memutuskan untuk ngekost, saya mengetahui tempat kost tersebut dari teman saya dan kebetulan teman saya ngekost disana. Sebenarnya saya masih belum bisa jauh dari orang tua dan saya masih belum bisa meninggalkan kamar saya dirumah. Karena kamar saya dirumah banyak koleksi kartun kesukaan saya yaitu Winie The Pooh, saya menyukai Winie The Pooh berawal sejak SMA hingga sekarang koleksi tersebut begitu banyak dikamar saya seperti , bantal, boneka, sprei, selimut, guling selimut, jam dinding, jam beker, pas foto, stiker dinding, cermin, pokoknya yang berbau Winie The Pooh terpampang dikamar tidur saya Winie The pooh itu yang selalu menemani waktu istirahat saya selama dirumah. Dikamar tidur saya ditemani oleh adik saya bernama Dini Aulia dikamar saya terkadang suka ribut dengan adik saya sendiri dan terkadang juga adik saya bercanda dan gurau dengan saya hingga larut malam, bercerita tentang kejadian dihari itu disekolah. Saking asyiknya bercerita hingga larut malam kita tak sadar bahwa kita mengganggu istirahat kedua orangtua kita sehingga kami berdua dimarahi oleh ibu .

Ooh iya saya sampai lupa saya kan akan mendeskripsikan kamar kost yang selalu menemani saya beristirahat sesudah melakukan kegiatan perkuliahan dikampus.

Saya kost dilantai 2 nomor 14 pintu yang berwarna coklat serta ada 2 buah jendela disamping pintu, yang berwarna silver serta jendela tersebut kacanya begitu bening , dibelakang jendela ada sebuah gorden yang berwarna hijau tosca yang selalu menghiasi jendela didalam kamar kost saya terdapat sebuah meja yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil tetapi cukup untuk meletakan barang-barang seperti , televisi , buku-buku perkuliahan dari semester awal hingga sekarang. Fasilitas yang terdapat di kostan tersebut adalah sebuah spring bed kecil berwarna biru dan bergambar donald bebek, bantal berwarna putih dan bergambar pulau-pulau, lemari kecil berwarna coklat muda berfungsi untuk meletakan baju-baju saya, kamar mandi yang ukurannya sederhana di dalam kamar mandi tersebut, saya sempat berfikir bahwa kamar mandi tersebut akan sama dengan dirumah saya yang berisi bak mandi tetapi ternyata pikiran saya meleset dengan yang saya duga, kamar mandi dikostan saya terdapat 2 ember berwarna biru dan hijau (hehehee….) sampai lupa dikamar kost saya terdapat kipas angin yang selalu menemani saya saat tidur. Cat kamar kostan saya berwarna hijau daun karna membawa suasana yang sejuk. Terdapat 2 cermin kecil dan besar , kalender , serta jam dinding berwarna hitam dan merah. Walaupun saya kost sendiri saya tidak merasa kesepian malah saya belajar untuk mandiri, dikamar itulah saya selalu mencurahkan isi hati saya sedih maupun senang hanya kamar itulah yang mengetahui isi hati saya.

Lokasi kostan saya tidak terlalu sepi, apalagi disamping kamar kost saya terdapat 2 kamar yang yang berpenghuni laki-laki sehingga begitu ramai dan gaduh suaranya saat penghuni kostan membawa teman kampusnya kesana. Kadang saya merasa terganggu / risih karena kebisingan mereka. Awalnya sih ada niat untuk menegur mereka agar tidak terlalu berisik, tetapi saya ragu untuk menegurnya karena itu hak mereka selagi mereka tidak terlalu membuat saya terganggu saat saya belajar atau mengerjakan tugas. Ohh iya saya juga sering membawa teman saya untuk menginap atau main di kostan saya. Bercerita dan sharing berbagi pengalaman kampus dia ke saya begitu pula sebaliknya saya merasa senang sekali memiliki kamar kostan yang tidak begitu besar tetapi nyaman untuk saya. Dua minggu sekali saya harus meninggalkan kamar kostan saya untuk pulang melepas rindu kepada kedua orangtua saya serta adik saya yang berada di karawang. Sebenarnya sih merasa sedih meninggalkan kamar kost tersebut untuk beberapa hari ke depan, tetapi mau bagaimana lagi rindu ini mengalahkan kesedihan saya sehingga saya harus pulang dua minggu sekali.

 

 

 

Nama Lusyiana Nursyahbani

1112052000018

Bimbingan Dan Penyuluhan Islam 6

Tugas metlit kualitatif BPI 6

Nama : Hisan Harir Ridho
Kelas : BPI 6

Ruang Cermin

Kamar persegi dengan satu pintu dan satu jendela. Di pintu yang berwarna coklat usang terpampang jelaa sekumpulan gambar dan tulisan yang selalu menyambut dari tempat peraduan dalam mencari jati diri diluar sana. Di pintu itu terlihat wajah sang pejuang HAM dan tokoh politik bahkan ada tulisan yang tidak dapat dijelaskan maknanya.

Ketika membuka dan melihat pintu itu selalu terlihat wajah Munir yang terlihat lelah seolah menjadi gambaran wajahku ketika pulang dari peraduan dalam proses aktualisasi diri. Setelah melihat wajah Munir dan kemudian membuat wajahnya tergeser setelah sedikit didorong maka dihadapkan pada tumpukan buku dan baju yang bertempat bukan pada tempatnya. Hanya seenggok lemari kayu dan sekumpulan kapuk yang terbungkus kain biru yang berasa pada posisi seharusnya. Saat melihat tembok ruangan tertulis jelas coretan- coretan abstrak menghiasinya. Saat menatap langit- langit kamar terlihat warna yang putih mulai berubah kecoklatan.

Inilah ruangan yang menjadi saksi bisu akan hidupku. Layaknya buku dan baju yang bertempat bukan pada tempatnya, diriku inipun selalu menempatkan diri ditempat yang seharusnya tidak ditempati. Layaknya seenggok lemari kayu dan kasur uang berada pada posisi seharusnga akupun pernah bertahan pada posisi yang tepat. Jika melihat coretan- coretan yang menghiasi tembok maka aku teringat coretan- coretan masa lalu yang mengindahkan diriku saat ini. Saat melihat langit- langit kamar yang putih mulai berubaj menjadi kecoklatan maka aku sadar bahwa seiring dengan berjalannya waktu yang dilalui akupun telah berubah.

Aprina Yanti Syam
1112052000037
BPI 6

Tugas Kualitatif

Aprina yanti syam      

1112052000037

BPI 6

Mendeskripsikan Ruang Tidur

 

            Sebelum kedua orang tua saya pindah disebuah perumahan yang terletak di daerah cisauk kab. Tangerang, saya dan kedua orang tua saya mengontrak disebuah perkontrakan di daerah serpong ya.. tidak begitu besar sih kontrakan itu kira-kira terdapat teras, ruang tamu, satu kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Sehingga ruang tamu itu disulap sama kedua orang tua saya menjadi kamar tidur saya dan seorang pembantu rumah tangga yang membantu menjual dagangan orang tua saya. Di ruang kamar tidur saya sejak dari kelas satu SMP hingga kelas 2 SMA, ruang kamar saya itu terdapat lemari kayu jati yang dulunya pernah dipakai sama ibu muda dulu, tempat tidur yang tidak busa, dinding yang setara dengan ruang tamu disebelah kamar, dan beberapa buku pelajaran yang tertata rapi di lemari kecil yang sangat tua sekali. Dulu di kamar saya tidak terdapat fasilitas yang begitu banyak dikarenakan saat itu saya sangat tidak menyukai beberapa hal yang lucu atau unik, saya lebih fokus menyimpan boneka-boneka hello kitty, dan hingga saatnya saya setelah taman SMP yang dulu masa-masa SMP saya sempat salah pergaulan hingga akhirnya tamat SMP saya dipaksa dipindahkan ke padang melanjutkan SMA disebuah kampung di Sumatra barat, kayutanam. Dengan berat hati saya bersekolah di kampung halaman kedua orang saya, saya tinggal dengan kedua kakek dan nenek serta keluarga etek eli, dan saya juga harus merelakan kamar kesayangan saya meskipun jelek dan tidak banyak fasilitas disana, tetapi saya merasa nyaman disana. Saya juga harus beradaptasi dengan kondisi saya di kampung, dengan rumah dan kamar baru di tempat nenek dan kakek, serta dengan lingkungan masyarakat disekitar rumah nenek. Hari demi hari kegiatan beraktifitas selalu saya kerjakan dengan senang hati dan memiliki banyak orang-orang yang tulus sayang dan mengurus saya semasa saya bersekolah disana, tetapi ada suatu peristiwa yang sangat saya kenang hingga sekarang yaitu suatu gempa bumi yang sangat dahsyat mengnimpah wilayah Sumatra barat pada tahun sekitar 2009 awalnya saya merasa itu bukan gempa bumi dan pada saat itu salah satu keluarga dari ibu saya melangsungkan acara pernikahan anaknya sebelum gempa bumi itu terjadi, saya dan beberapa sepupu-sepupu saya sedang melakukan makan siang bersama dirumah nenek dari kakaknya nenek tiba-tiba guncangan itu datang, pertama sangat pelan dan semakin lama guncangan itu semakin kencang  sehingga membuat panic seluruh kampung hingga membuat panik pengantin baru. Semua orang-orang segera berlari ke ruangan terbuka seperti tanah lapang, tetapi saya yang baru kali ini merasakan guncangan tersebut Cuma bisa bingung memandang orang-orang yang sibuk menyelamatkan diri sendiri, hingga setelah peristiwa tersebut membuat saya merasa sangat bersalah selama ini atas apa yang saya kerjakan, seperti salah pergaulan, membolos saat sekolah dulu, bandel masa-masa SMP dulu dan melakukan perbuatan yang sering membuat kedua orang tua saya kecewa dan sedih. Maka dari peristiwa itu saya dapat mengambil keputusan yang terbaik untuk memperbaiki kelakuan saya selama dulu yang jelek, hingga saya memutuskan untuk meninta maaf kepada kedua orang saya dulu, dan meminta untuk melanjutkan sekolah di daerah serpong dan selalu berada didekat kedua orang tua saya, akhirnya keputusan saya diiyakan oleh kedua orang tua saya….

Saya memiliki ruang tidur yang tidak begitu besar dan tidak begitu pula kecil, kira-kira ruang tidur saya berukuran cukup untuk seorang anak seusia saya yang begitu sederhana tetapi mengasikan dan menyenangkan bagi saya. Fasilitas di dalam ruang tidur saya terdapat berbagai macam, seperti disamping pintu kamar saya terdapat meja belajar dan dibawa meja terdapat buku-buku perkuliahan dari semester pertama hingga sekarang tertata rapi, di sebelah meja belajar ada lemari pakaian yang berwarna hitam dan menurut selera saya begitu bagus dan berukuran besar. Di kamar saya juga terdapat tempat tidur yang tidak terlalu besar dan empuk seperti kamar kedua orang tua saya sih, tetapi itu lebih dari cukup dan nyaman buat saya, di tempat tidur saya juga terdapat beberapa koleksi boneka teddy bear, hello kitty, boneka baby, kura" dan bantal love kesayangan yang selalu menemani saya beristirahat. Di sebelah tempat tidur juga terdapat meja kecil disana tempat berbagai make up dan tempat print yang saya punya Di depan meja tersebut terdapat tempat tidur yang tak berbusa dan tak begitu empuk tetapi fasilitas di atas tempat tidur saya terdapat berbagai koleksi boneka sepeti boneka tedy bear yang berukuran besar dan bantal love kesayangan sejak dari SMP kelas satu bantal love itu selalu ada menemani saya dikala tidur dan selalu menemani saya dikala senang dan sedih. Kamar tidur saya dicat sama seperti ruang tamu, dapur, ruang tidur kedua orang tua saya yang berwarna hijau daun menurut pendapat kedua orang tua saya sih hijau daun itu menggambarkan suasana nan sejuk, nyaman dan damai padalah sebenarnya saya tidak menyetujui kamar tidur saya berwarna hijau sama seperti kamar tidur orang tua saya, saya lebih menginginkan kamar tidur saya berwarna pink seperti warna kesukaan saya sejak saya kecil. Tetapi bagaimana mungkin saya menolak pendapat kedua orang tua saya tentang warna tersebut maka saya mengiyakan saya asalkan kamar tidur yang saya miliki nyaman dan mengasikan buat saya beristirahat dan bermanja-manja setelah sibuk melakukan aktifitas perkuliahan seharian. Fasilitas lain yang terdapat di ruang kamar tidur saya yaitu AC dan kipas angin, oh iya sampai lupa dinding kamar tidur saya dihiasi dengan poster hello kitty berwarna pink dan mickey mouse yang terpampang di dinding kamar tidur saya serta kamar tidur saya tidak memiliki jendela seperti kamar tidur anak remaja lainnya. Di karenakan di sebelah rumah saya terdapat fasilitas umum dari perumahan yang untuk digunakan sebagai sarana beribadah untuk umat islam, sehingga hal hasil saya tidak membuat jendela kamar saat masa renopasi rumah dulu  (sedih sekali rasanya).

Inilah sebuah gambaran tentang ruang tidurku, menurutku sekecil apapun ruang tidur kita akan serasa nyaman, mengasikan dan bahagia jika kita selalu bersyukur dan tidak banyak mengeluh tentang apa yang kita punya. Belum tentu orang-orang diluar sana memiliki ruang tidur yang nyaman seperti kita J

TUGAS MENDESKRIPSIKAN KAMAR KOST

Lusyiana Nursyahbani
1112052000018
BPI 6

Tugas Kualitatif

Ahmad Yusuf Afifurrohman             
NIM 1112052000022
Metode Penelitian Kualitatif
Bimbingan dan Penyuluhan Islam

DESKRIPSI RUANG KAMAR TIDUR PONDOK PESANTREN LUHUR SABILUSSALAM

Saya akan mendiskripsikan tempat tinggal  ruang kamar tidur saya dipondok pesantren luhur sabilussalam yang beralamat  Jl. WR. Supratman No. 81 RT. 02 RW 09 Gg. Bacang Cempaka Putih Ciputat Timur.di Jakarta Selatan, kamar tidur yang saya tinggali sekarang luasnya berukuran 6x4 meter warna temboknya berwarna putih dengan kombinasi hijau muda sehingga kamarnya terlihat bersih nyaman, seperti dipondok pesantren yang lain setiap kamar memiliki nama identitas sebagai ciri khas bagi santri yang menempatinya, kamar yang saya tempati saat ini bernama kamar umar bin khattab. Jumlah santri yang menempati kamar umar ada 10 0rang Nama-nama nya ahmad yusuf afifurrohaman yang berasal dari jepara dan mengambil jurusan BPI Fakultas Dakwah, Ahmad Haitami dari Bekasi dan mengambil Jurusan PAI Fak. Tarbiyah, Ahmad Rendi berasal dari Bogor dan mengambil jurusan ilmu Hukum Fak. Syariah, Farid Wajidi berasal dari  Banten dan mengambil jurusan Perbandingan Mazhab Fiqih Fak. Syariah, Ilham Fuadi berasal dari Jakarta Utara dan mengambil jurusan Ilmu Hukum Fak. Syariah, ahmad Farid berasal dari Bekasi mengambil jurusan PAI Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Muhammad Anggi Berasal dari Bekasi dan mengambil Jurusan Tafsir Hadist Fak. Ussuludin, Dede Munawir berasal dari Bekasi dan mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fak.Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Muhammad Falah Berasal dari Bekasi dan mengambil Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Ahamad Fauzi dari Pandegelang dan mengambil Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah semuanya kuliah di Universitas Islam Negeri Syahid Jakarta.
Dari data diatas mayoritas penghuni kamar Umar bin Khattab bersal dari Jawa Barat dan mengambil beragam jurusan di UIN Syahid Jakarta. Anggota kamar Umar bin Khattab satu sama lain saling saharing dan diskusi mengenai jurusannya masing-masing sehingga memberikan pengetahuan yang multi jurusan dan memberikan kita paham keilmuan yang lain biasa nya setiap satu minggu sekali kamar Umar memiliki progam untuk berdiskusi rutin tentang isu-isu yang lagi hangat dan untuk pembahas topik disesuaikan dengan keilmuan dan jurusan yang sesuai sehingga mengahsilkan diskusi yang bagus terjadi komunikasi dua arah dan satu sama lain bisa saling berargumen untuk menemukan jawaban yang paling akurat dan tepat sesui dengan teori dan fakta yang terjadi.
Tempat tidur kamar umar di pondok Pesantren sabilussalam menurut saya tempat yang indah dan nyaman meskipun kamarnya kecil dan di huni banyak orang namun saya bisa merasakan kebersamaan, apalagi ditambah adanya pemandangan lukisan-lukisan kaligrafi yang mengandung motivasi bagus yang menjadi cirri khas dipondok pesantren karna berkaitan dengan seni keislaman. Kamar umar terdapat banyak lemari sejumlah orang yang tinggal di kamar Umar yaitu sepuluh lemari dan lemarinya tidak hanya berisi baju-baju namun juga berisi buku-buku kuliah dan kitab-kitab pondok pesantren yang di jadikan refrensi dengan tujuan untuk menambah pengetahuan keilmuan di bidang agama maupun Ilmu Umum.
Kebersihan dan kerapian kamar Umar Pondok pesantren Sabilussalam kurang terjaga banyak dari santri yang menaruh baju dan buku di sembarang tempat sehingga kerapian dan kebersihannya kurang terjaga dengan baik seakan sudah menjadi hal yang wajar berada dilingkungan yang kurang rapi nama nya juga santri tidur tanpa alaspun jadi, meski usaha dari ketua kamar sudah membuat jadwal piket harian dan sudah mencantumkan Nama-nama yang bertugas untuk merapikan dan membersihkan setiap harinya, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kebersihan dan kerapian kamar, namun terkadang hanya bertahan sebentar setelah itu sudah mulai menaruh baju-baju dan buku sembarang namun setidaknya dengan adanya jadwal piket yang diberikan sedikit membantu untuk mengajarkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kerapian kamar. Santri biasa kalau lemari untuk menaruh baju tidak muat banyak yang menggantungkan puluhan baju nya di tembok dan mengurangi kenayamanan kamar karena setiap mau tidur langsung melihat baju yang bergelantungan diatas kamar umar, awalnya memang merasa tidak nyaman dengan keadaan kamar yang seperti itu namun lama kelamaan ikut terbawa dengan suasana itu merupakan hal yang sudah biasa, namun saya terkadang selalu mengingatkan kepada anggota kamar untuk menjaga kebersihan dan kerapian dan menaruh barang sesuai dengan tempatnya.
Tempat tidur yang dipakai kebanyakan santri biasanya pakek kasur lantai yang terbuat dari kapuk namun dikamar umar yang punya kasur hanya sebagian saja sekitar 5 kasur dari 10 anggota penghuni kamar Umar dan yang lainya numpang ikut tidur ditempat temannya kalau ada yang tidak kebagian biasanya pakek sajadah buat alas tempat tidur dan mayoritas pada saat waktu tidur santri kamar umar khususnya banyak yang menggunakan 1 bantal untuk digunakan 2 orang hal seperti ini sudah menjadi hal yang biasa bagi santri, dengan keadaan yang demikian mereka tetap bisa tidur dengan nyeyak dan pulas.
Setiap malam sebelum tidur banyak santri dikamar umar yang belajar untuk mempersiapkan materi-materi yang hendak di bahas diesok harinya  dan ketika ada hal yang tidak diketahui bisa ditanyakan kepada teman yang lainnya dengan adanya suasana belajar berama teman yang tidak belajar ikut terdorong untuk bergabung belajar bersama meskipun yang dipelajari berbeda-beda sesuai dengan jurusan dan keinginan meraka namun hal ini bisa memberikan dampak yang positif bagi santri ketikan diskusi dikampus maupun dipondok pesantren. Didalam kamar umar juga terdapat tempat untuk menyimpan sepatu bagi santri supaya lebih aman karna banyak kejadian santri memakai sepatu atau sandal tanpa izin kepada yang punya.
1 buah cermin berukuran kecil dan satu sisir yang diikatkan di paku kecil yang dipasang di tembok dengan tali warna biru, cermin yang ada dikamar umar dianggap merupakan sesuatu yang sangat penting karena setiap hari banyak yang bercermin untuk merapikan dan memastikan bahwa dirinya sudah rapi tidak heran bila setiap hari ketika mau berangkat ke kampus banyak yang berkaca, bingkai ukir yang membalut kacanya pun menambah terlihat indah dan bagus. Kamar umar memiliki aturan dan tata tertib masalah waktu tidur sampai bangun tidur dalam aturan tersebut dikatakana semua anggota kamar umar untuk jam 11 segera bergegas untuk tidur namun apabila lebih dari jam 11 belum tidur karena masih belajar dan melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kampus maupun pondok pesantren di perbolehkan asalkan izin kepada ketua kamar, di tengah malam terkadang ada yang bangun untuk menjalankan sholat malam dan di waktu subuh pengurus  harus sudah membangunkan semua santri untuk melaksanakan sholat berjamaah dan ngaji bersama. Menurut saya kamar umar adalah tempat tidur yang cukup nyaman bagi santri begitu juga dengan saya sebelum masuk kamar umar ada pintu warna hijau yang bahannya dari kayu, juga di lengkapi dengan dua jendela yang cukup besar dan diatasnya terdapat empat ventilasi udara dan itu menambah keindahan tersendiri bagi kamar umar bin khattab dan secara keseluruhan kamar yang saya tempat ini merupakan tempat yang bagus dan penuh kebersamaan nya meski banyak kekurangan namun saya bisa merasakan cukup nyaman tempat tidur dikamar Umar bin khattab Pondok Pesantren Luhur Sabilussalam.
 

TUGAS KUALITATIF

KAMARKU
 
Nama  : Muhammad Ali Nurdin
NIM    : 1112052000017
Kelas   : BPI 6
 
Sebelum saya mendeskripsikan kamar tempat saya tidur, tidak ada salahnya jika saya menggambarkan sedikit tentang  rumah saya, semoga gambaran tentang rumah saya ini dapat membantu penjelasan saya mengenai kamar tidur saya.
Rumah yang menjadi tempat saya dan keluarga berlindung dari sengatan matahari dan ganasnya hujan berada di perkampungan pinggiran kota Depok, tepatnya di kelurahan Bedahan, kecamatan Sawangan, kota Depok. Saya katakan pinggiran kota Depok karena berada di tengah perkampungan dan 120 meter ke arah belakang rumah saya terdapat sungai yang menjadi pembatas kota Depok dan Kabupaten Bogor.
Rumah yang saya tempati terbilang kecil atau untuk menghindari kata kecil maka sering digunakan kata 'minimalis. Meskipun demikian rumah saya ini layak huni dan tidak terlalu sempit karena hanya dihuni oleh 3 orang saja, yakni saya dan kedua orang tua saya saja. Saya anak terakhir dari 3 bersaudara, dua kakak saya sudah mempunyai rumah masing-masing dengan kehidupannya masing-masing.
Rumah saya menghadap ke arah utara dengan luas bangunan 12 x 8 meter. Menurut orang tua saya, rumah ini sudah 2 kali dipugar atau direnovasi sejak pendiriannya pada tahun 1983. Setiap menjelang Idul Fitri, sudah menjadi budaya di masyarakat Betawi bahwa setiap orang termasuk saya mempercantik rumah dengan melakukan pengecatan/ pewarnaan pada dinding setiap tahunnya. Saat ini dinding rumah saya berwarna merah jambu/ pink.
Tidak banyak ruangan yang terdapat di dalam rumah saya, hanya terdapat 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 kamar mandi dan sedikit ruang terbuka di depan jendela rumah yang ditaruh bangku panjang untuk menerima tamu yang sungkan masuk ke dalam rumah, ruang terbuka ini adalah yang pertama kali terlihat dari rumah saya dan berfungsi sebagai gazebo rumah.
Dua kamar tidur yang terdapat di rumah saya, satu kamar tidur untuk saya yang letaknya di sayap kiri rumah paling depan dan satu kamar lainnya adalah kamar tidur untuk orang tua saya yang letaknya di belakang kamar tidur saya.
Kamar tidur saya dan kamar tidur orang tua saya berukuran sama, yakni 3 x 3 meter. Orang tua saya jarang sekali tidur di kamar tidur belakang, mereka lebih sering tidur di ruang tamu dengan beralaskan kasur yang dibawa dari kamar tidur mereka tanpa ranjang. Menurut mitos yang berkembang di masyarakat betawi, cara tidur seperti itu dapat menangkal teluh atau sihir. Terserah mau percaya atau tidak, yang jelas orang tua saya dan hampir seluruh warga di kampung saya memercayai mitos itu.
Kamar tidur saya bisa dibilang bukanlah kamar idaman. Dindingnya berwarna merah muda/ pink, sama dengan warna cat rumah saya. Di dalam kamar tidur yang hanya berukuran 3 x 3 meter terdapat beberapa barang yang lebih dari separuhnya saya beli dari uang saya sendiri.
Dinding bagian utara kamar saya tidak semua terbuat dari campuran batako, pasir dan semen, namun di tengahnya ada daun jendela yang juga merupakan salah satu jendela rumah bagian depan; Dinding bagian timur kamar saya terdapat pintu kamar berwarna putih di posisi pojok bersinggungan dengan tembok bagian selatan; Dinding bagian selatan kamar saya terdapat stop contack  lampu (lampu berada di atas pintu kamar) dan terminal/ colokan listrik; Dan terakhir dinding bagian barat kamar saya. Dinding bagian barat kamar saya inilah yang saya anggap paling spesial, karena di bagian atas dinding bagian barat kamar saya ini saya menempelkan banner acara tour BPI 2012 yang dilaksanakan bulan april tahun 2014. Jadi ketika ada orang masuk ke kamar saya, banner acara tour kelas saya yang berukuran 3 x 1 meter inilah yang pertama kali terlihat. Selain menjadi penghias dinding, banner ini juga menjadi kebanggan tersendiri buat saya.
Pintu kamar yang berada di dinding bagian timur kamar berwarna putih yang terbuat dari rangkaian papan triplek yang sudah mulai terkelupas di sana-sini menandakan pintu berusia tua, yakni 15 tahun saat ini usianya. Pintu kamar ini menghadap ke timur, jadi jika memasuki kamar saya maka berjalan dan menghadap ke arah barat.
Ranjang tidur saya terbuat dari kayu berukuran panjang 2 meter dan lebar 1,5 meter berwarna coklat kehitaman seperti warna ranjang tidur pada umumnya, yang membedakan hanyalah ranjang yang saya pakai tidur ini tidak memakai unsur seni, ini bisa dibuktikan dengan tidak adanya ukiran atau hiasan apapun.
Ranjang tidur di kamar saya sudah ada sebelum saya lahir, karena dibeli oleh orang tua saya pada tahun 1987 dengan harga Rp. 400 ribu. Ranjang ini diletakan di sisi utara kamar dengan posisi kepala di barat dan kaki di timur.
Seperti bentuk ranjang tidur pada umumnya, ranjang bagian kepala jika berbaring pasti lebih tinggi daripada ranjang bagian kaki jika berbaring. Saya sering menyebutnya 'kepala ranjang'. Nah ketinggian 'kepala ranjang' ini mencapai 30 cm ke atas dari permukaan kasur dan mempunyai lebar 15 cm.
Saya memanfaatkan bagian atas 'kepala ranjang' yang lebarnya 15 cm dan panjang keseluruhan 1,5 meter untuk menaruh dokumen selama saya kuliah, mulai dari mendaftar kuliah di UIN Jakarta hingga saat ini. Saya menjadikan bagian atas 'kepala ranjang' ini perpustakaan kecil-kecilan bagi saya yang isinya kertas-kertas fotocopy-an hingga buku bacaan yang dijadikan buku referensi saya dalam membuat makalah atau tugas-tugas kuliah, hampir semua fotocopy-an yang pernah pernah saya pegang dan di bahas di kelas ada di situ. Mulai dari soal-soal tes seleksi masuk UIN jalur PTAIN, formulir dan tata tertib Ma'had UIN Jakarta, Draft Raker HMJ BPI 2012, kumpulan makalah semua matakuliah semester 1, 2, 3, 4 dan 5, catatan tangan saya selama di kelas semester 1, 2, 3, 4 dan 5, hingga fotocopy-an pembahasan seminar dari pembicara di seminar-seminar yang pernah saya ikuti. Tak hanya itu, di situ juga ada beberapa buku bacaan wajib saat semester 1 hingga semester 5, novel, cerpen, puisi-puisi taufiq ismail dan tidak lupa ada al-Quran ukuran sedang dan ukuran kecil.
Jika di sisi utara kamar terdapat ranjang tidur seperti yang telah dijelaskan di atas, maka di sisi selatannya terdapat lemari pakaian berukuran tinggi 1, 5 meter dan lebar 50 cm menghadap ke arah utara atau ke ranjang tidur yang saya letakan di sudut antara selatan dan barat. Lemari ini berwarna coklat mocca dengan 6 pintu kecil berbentuk kotak.
Di sebelah lemari terdapat meja yang di atasnya terdapat televisi 21 inci bermerk LG. Ukuran meja ini lebih besar dari ukuran televisi, karena selain televisi terdapat juga kalender lipat, alat setrika pakaian serta asesoris untuk pakaian dan badan seperti minyak wangi, deodorant, dan lain-lain.
Terakhir, saya juga menempelkan 4 paku untuk dijadikan tempat menaruh pakaian yang sudah terpakai seperti handuk, kemeja, sweater, sarung dan lain sebagainya di dinding bagian timur. Selain itu, saya juga memanfaatkan setengah dari ranjang tidur sebagai tempat menaruh barang-barang yang sifatnya sering terpakai seperti tas, laptop, helm dan lain-lain. Wa Allahu A'lam bi Ash-Shawaab.

Tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif/deskripsi ruang tidur/Nely Lailatul Maghfiroh--BPI 6--1112052000013

Nama               : Nely Lailatul Maghfiroh
Nim                  : 1112052000013
Mata kuliah       : Metodologi Penelitian Kualitatif
Prodi                 : Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) 6
Fak.                  : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
 

DESKRIPSI RUANG TIDUR SAYA
Nama saya Nely Lailatul Maghfiroh. Saya salah satu mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menempuh studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam semester 6. Saya berasal dari Temanggung Jawa Tengah. Oleh karena itu sekarang saya berdomisili di Ciputat. Tepatnya di belakang rumah sakit UIN Jakarta. Saya tinggal di kost bu Tarsa kamar 7 lantai 2.
Kamar saya berukuran 3x3 m. Yang isinya terdiri dari dua kasur, satu meja serbaguna, satu lemari yang berisi empat kotak. Kurang lebih gambaran kamar saya seperti berikut

Jadikan gambar sebaris
Kamar saya menghadap ke arah timur. Ketika masuk kamar saya terdapat dua buletan yang berada di samping kiri pintu yang tepatnya di samping meja. Buletan yang pertama adalah tempat sampah. Kenapa tempat sampah di tempatkan di situ? Alesannya adalah jika di tempatkan di luar atau depan kamar sangat memungkinkan kucing untuk mengacak-acak sampah. Di samping sampah ada galon. Selanjutnya di samping galon yang gambarnya memanjang tersebut adalah meja serbaguna yang bisa saya gunakan untuk keperluan makan dan belajar. Barang yang permanen diletakkan di atas meja yang paling ujung menempel dengan tembok ada miyako untuk memasak nasi. Selebihnya, sisa meja yang tidak kami letakkan apapun kami manfaatkan untuk belajar. Kemudian di bawah meja sendiri ada meja kecil yang sengaja kami letakkan di bawah untuk meletakkan perabotan masak beserta bumbu-bumbunya dan beras yang diletakkan di toples bekas wafer Tango rasa cokelat untuk kelangsungan hidup kami di kost an.
Untuk lemari sendiri, saya mendapat bagian kanan atas dan bawah. Kurang lebih ini gambaran lemari saya

Jadikan gambar sebaris
Sterofom dan whiteboard saya letakkan di lemari bagian atas dimaksudkan untuk mempermudah saya menyusun buku mata kuliah yang sedang atau akan saya pelajari, karena lemari saya bagian atas diisi dengan buku-buku yang menunjang perkuliahan saya. Sterofom yang berwarna biru, warna favorit sata sengaja di letakkan dibagian atas agar warna birunya menonjol. Manfaatnya untuk meletakkan jadwal kuliah, catatan-catatan penting yang berguna untuk mengingatkan saya mengenai segala sesuatu yang penting. Whiteboard berguna untuk menulis kegiatan saya setiap harinya, baik kegiatan kampus seperti tugas menugas maupun kegiatan lain di luar kampus. Di samping kiri lemari juga terdapat whiteboard yang ukurannya lebih besar yang saya gunakan untuk menulis kosa kata bahasa Inggris yang saya hafalkan setiap harinya. Whiteboard diletakkan di samping lemari dengan alasan agar saya bisa membacanya setiap kali sebelum tidur.
Setelah lemari, kita pindah pembahasan alasan peletakan kasur. Kasur saya berwarna biru, seperti yang saya tuliskan tadi di atas warna favorit saya. Kasur diletakkan dengan posisi letter L. Kenapa? Alasannya agar kita mempunyai ruang tamu apabila ada teman kita yang sedang berkunjung ke kamar kita. Selain itu juga agar kita mempunyai privasi masing-masing karena kebetulan teman saya terbiasa tidur di rumah sendiri jadi dia ingin mempunyai privasi tersendiri. Begitu juga dengan saya yang terbiasa tidur sendiri. Meskipun begitu, kami di kamar tetap kompak. Selain kasur, Tembok dibagian samping kasur, saya memanfaatkan tembok di samping kasur saya untuk menempelkan kertas yang berisi motivasi hidup saya beserta target-target tertentu yang ingin saya capai. Nah, di samping tempat tidur saya tepatnya tembok yang menghadap ke pintu terdapat jendela yang kurang lebih berukuran 2x1 m dan terdapat tirainya yang berwarna biru muda.
Di belakang pintu, saya memanfaatkan ruang kosong untuk meletakkan ember tempat nyuci saya yang juga berwarna biru lagi dan ember teman saya yang berwarna biru tua. Di pintu bagian belakang juga saya manfaatkan untuk menggantung mukena. Demikianlah deskripsi kamar saya. Silahkan bagi temen-temen mahasiswi yang mau silaturrahim atau sharing ilmu dan pengalamannya boleh.  *_*

Jadikan gambar sebaris

Cari Blog Ini