Selasa, 27 November 2012

Avissa Suseno_Laporan 3_Kelompok Sosial

KELOMPOK SOSIAL (KELOMPOK BELAJAR SMP PUSPITA BANGSA)

Pengaruh Kelompok Belajar Bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama Beserta

Manfaatnya Bagi Seluruh Anggota

 

AVISSA SUSENO (NIM : 1112051100042)

JURNALISTIK 1 B

 

 

  1. Latar belakang


Kita memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial dan karena itu manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya. Sehingga untuk melangsungkan kehidupannya, manusia senantiasa hidup berkelompok. Ini bukan karena tak ada alasannya. Manusia cenderung hidup berkelompok salah satunya dikarenakan untuk mempermudah pekerjaannya karena setiap manusia akan saling membantu manusia lainnya jika manusia tersebut butuh bantuan. Kemudian alasan lainnya ialah karena faktor kepentingan yang sama.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti mempunyai sebuah tujuan atau motto hidup. Tak dapat di pungkiri tujuan hidup tiap manusia berbeda beda jenisnya, namun ada kalanya beberapa tujuan yang sama. Sesama manusia yang mempunyai tujuan hidup yang sama cenderung saling bergabung. Ini mungkin dikarenakan kepentingan yang sama dalam menggapai tujuan tersebut. Kelompok sosial tersebut contohnya ada kelompok berburu, kelompok tani, kelompok arisan, kelompok belajar, kelompok pecinta lingkungan hidup, dll.

Seiring dengan perjalanannya, ada dua sifat kelompok sosial yang berkembang di sekitar masyarakat, yaitu kelompok yang positif dan kelompok yang negatif. Dilihat dari namanya, keduanya sudah terlihat sangat bertolak belakang. Kepribadian kita salah satunya terbentuk dari kelompok sosial di atas. Disekitar masyarakat, terdapat beberapa kelompok sosial, ada yang kegiatannya cenderung ke arah negatif, ada pula yang cenderung ke positif. Baik buruknya kepribadian kita tergantung pada kelompok yang kita masuki.

 

 

 

 

 

 

 

 

II. Pertanyaan Pokok

  1. Apakah yang menjadi penyebab dibentuknya kelompok belajar ini?

Awal mula dibentuknya kelompok belajar ini sebenarnya dari inisiatif para siswa sendiri  karena disebabkan dari para siswa yang kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru dikelas, namun jika tidak memiliki cukup biaya untuk mengikuti les diluar. Dari situ, kami berkeputusan untuk membentuk suatu kelompok belajar guna membahas materi – materi pelajaran yang belum kami mengerti. Dalam kelompok belajar ini pun tidak dibentuk siapa ketuanya, kami semua memiliki rasa kekeluargaan, jadi semisalnya ada yang memiliki usulan untuk kelompok belajar kami, selama usulan itu baik, maka kami akan menghargainya.

  1. Bagaimana antusiasme anggota kelompok belajar terhadap kegiatan belajar yang dibentuk kelompok?

Dengan dibentuknya kelompok belajar ini, setidaknya rasa minat belajar para anggota menjadi terbangun, karena dari kegiatan kelompok belajar ini, mereka dapat mengasah materi yang sebelumnya tidak mereka mengerti. Mereka pun juga sangat berminat dengan kegiatan kelompok belajar ini. Dalam kelompok belajar ini, mereka yang sudah mengerti bisa saling membagi ilmunya kepada para anggota lain yang memang belum terlalu memahami materi yang sedang dipelajari. Jadi, jika ingin belajar lebih efektif lagi, tidak perlu mengikuti les – les diluar apalagi khususnya bagi mereka yang memiliki ekonomi menengah kebawah yang tidak memungkinkan mereka mengikuti les berbayar. Dari sinilah kemudian dapat dijadikan tolok ukut bahwa kegiatan belajar kelompok juga bisa dijadikan sebagai pilihan bagi kami.

III. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif, karena metode ini dirasakan lebih efektif dalam menggali sebuah informasi kepada sebuah kelompok masyarakat yang tidak terlalu formal. Penulis melakukan wawancara kepada salah seorang anggota kelompok belajar Yayasan Puspita Bangsa untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan kelompok belajar ini dan penulis lebih bisa melakukan pendekatan dengan siapa yang ingin penulis dapatkan informasi tentang dirinya.

Lokasi penelitian : Jalan Masjid Darussalam Gang H. Reba no. 12

Waktu penelitian : Senin, 26 November 2012 pkl. 14.35 – 16.00 WIB

 

 

IV. Gambaran Subyek

Callista, salah seorang anggota kelompok belajar yang selalu diadakan dirumah salah satu anggota kelopok belajar menuturkan bahwa kelompok belajar ini dirasa sangat efektif untuk menunjang proses belajar disekolah. Disamping kami mendapat ilmu disekolah, sepulang dari sekolah pun kami juga mendapat pelajaran tambahan dari kawan – kawan yang sudah mengerti akan apa yang dipelajari disekolah. Jadi, kami bisa saling bertukar pikiran apa yang belum dimengerti dan apa yang sudah dimengerti. Kegiatan kelompok belajar ini terkadang dilakukan di rumah anggota dengan diatur secara bergiliran, diruang kelas yang tidak sdipakai pada saat jam sepulang sekolah dan bisa juga ditempat lain yang memenuhi syarat ada ketersediaan meja, kursi dan penerangannya.

 

V. Analisis

Kelompok belajar bersama salah satu fungsinya ialah sebagai suatu wadah atas proses belajar yang disokong oleh anggota-anggotanya, sehingga ada ketergantungan antar sesama anggota untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati bersama. Cara pelaksanaan kegiatan kelompok belajar ini diantaranya membahas dan menyelesaikan soal, tanya jawab soal, memahami kata dan istilah yang cukup kompleks dan mencatat pertanyaan untuk diajukan kepada guru dikelas dan lain – lain. Tujuan itu umumnya adalah untuk bersama-sama mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan semoga mendapat berkah dari-Nya.
Di negara kita sendiri khususnya di daerah daerah, telah banyak tumbuh tempat-tempat berkumpul bagi kelompok belajar bersama. Bukan hanya para remaja yang masih menginjak bangku SMP dan SMA, para mahasiswa juga banyak yang mengadakan kelompok belajar bersama. Ini bertujuan untuk lebih mendalami materi – materi yang sudah di ajarkan disekolah ataupun dikampus. Contoh yang paling mudah ialah : ketika kita di sekolah dulu, kita dibagi oleh guru ke dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas tertentu, misalnya prakarya, menerjemahkan buku, merangkum, menyelesaikan soal fisika, biologi, kimia, maupun tugas-tugas lainnya. Bahkan ada juga kelompok yang dibentuk oleh guru sekolah untuk menjadi kelompok belajar ilmu menyanyi atau paduan suara.
Banyak manfaat yang bisa didapat jika kita membentuk kelompok belajar bersama, antara lain:

  • Belajar dengan membentuk kelompok belajar sendiri dapat memotivasi semangat belajar antara teman yang satu dengan teman yang lainnya.
  • Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman. Teman yang pandai dapat mengajari dan menularkan kepandaiannya kepada teman lainnya dalam satu kelompok belajar.
  • Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.
  • Bekerjasama menyelesaikan PR sekaligus bersosialisasi di luar sekolah.
  • Memotifasi siswa ke arah kegiatan yang berhbungan denganmasyarakat, dalam arti dengan kerja kelompok, siswa dapatmenerapkan teori di sekolah dalam praktik hidup sehari-hari,disamping itu dapat mengembangkan pemikirannya/ide-idenyaserta tenaga bagi masyarakat sekitar.
  • Dengan melakukan kerja kelompok memberi pengalaman padasiswa untuk mengenal kepemimpinan atau leadership, sepertimembuat rencana sebalum melakukan suatu pekerjaan,memecahkan masalah, menyelesaikan tugas dengan kerjasama.
  • Dengan bekerjasama itu siswa dapat mengumpulkan bahaninformasi atau data yang lebih banyak tentang berbagai jenis aspek suatu masalah dalam suatu waktu yang relative singkat.

Cara ini sangat dianjurkan bagi anak yang mempunyai tipe pemalu untuk bertanya kepada guru. Karena apabila belajar bersama dengan teman-teman, anak tersebut diharapkan tidak malu bertanya kepada temannya sendiri bila ada materi yang belum dia mengerti.

 

VI. Daftar Pustaka

Callista, anggota kelompok belajar Yayasan Puspita Bangsa

www.google.com

 

DEMOGRAFI_RESA PURNAMA_MIGRASI

DEMOGRAFI_MIA MAISYATUR R_MIGRASI

Demografi ANFAL Migrasi

 Nama :Anfal
Nim:1110054000031

Pertanyaan tentang migrasi
1.apakah ibu/bapak mengetahui apa itu migrasi ?
2.Kalau ibu/bapak tahu, apakah ibu/bapak pernah bermigrasi ?
3.Menurut ibu/bapak penting atau tidak dengan adanya migrasi?
4.Apakah ada saudara ibu/bapak yang melakukan migrasi?
5.Apakah ada tetangga ibu/bapak yang  pernah melakukan migrasi ?

TOR migrasi Anfal

TUGAS DEMOGRAFI :            MIGRASI

                                               
                                                                          
I. PENDAHULUAN
Terjadinya migrasi (perpindahan) penduduk dari sebuah tempat atau negara ke tempat lain dari waktu ke waktu terus mangalami perubahan. Perubahan migrasi tidak hanya dipengaruhi demograsi saja, namun cukup kompleks mulai dari ekonomi, politik, konflik sampai perubahan iklim.

Rista Dwi Septiani_Lap 3_Studi Kampus HIMABO

Studi Kasus Himpunan Mahasiswa Bogor (HIMABO)
Rista Dwi Septiani (1112051100011)
Jurnalistik 1A

I. Latar Belakang
            Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki. Menurut Sorjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Menurut Hendro Puspito, kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama. Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt, kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
          

Taufik Abdullah KPI 1E, Tugas ke 10

PERANAN PONDOK PESANTREN LA TANSA DALAM PANDANGAN AGAMA
Nama                     : Taufik Abdullah
Kelas                      : KPI 1 E
NIM                        : 1112051000163
A.  Latar belakang
            Menurut al Ustadz Rasyidi bahwa pondok pesantren la tansa berartikan jangan lupa yang dalam arti lingkup kecil bahwa setiap orang yang hanya sekedar ingin tahu jangan sampai pernah melupakan pondok yang pernah ia singgahi dan dikhususkan bagi para santri yang menimbah ilmu disana jangan pernah sampai lupa dengan apa yang telah La Tansa berikan padanya.
           

Ferdy Rizky Saputra, KPI 1E, Tugas 10

PENGARUH PONDOK PESANTREN DI DALAM LINGKUNGAN MASYARAKAT
PONDOK PESANTREN LA TANSA
Parakansantri, Cipanas, Lebakgedong – Lebak, Banten 42372

Nama   : Ferdy Rizky Saputra
NIM    : 1112051000140

A.    Latar Belakang
pendidikan memiliki peranan dalam mencerdaskan suatu bangsa. karena melalui pendidikan akan timbul generasi-generasi emas calon penerus bangsa. pendidikan dilakukan dengan cara formal ataupun nonformal. contoh dari pendidikan formal adalah sekolah ataupun perguruan tinggi, sedangkan contoh dari pendidikan nonformal adalah pendidikan yang bersifat diluar sekolah. pendidikan yang ada di Indonesia dikelola oleh dua departemen yaitu Departemen Pendidikan dan Departemen Agama. masing-masing departemen mempunyai naungan dalam hal pendidikan. namun dalam hal ini yang akan menjadi objek penelitian adalah pondok pesantren dimana objek ini mengarah kepada kedua departemen tersebut.

Nur Fajri Rahmawati_Lap3_IKAHIMBI

PENGARUH IKAHIMBI KEPADA MASYARAKAT
IKAHIMBI
(IKATAN HIMPUNAN MAHASISWA BIOLOGI INDONESIA)
Nama     : Nur Fajri Rahmawati
NIM      : 1112051100023
Jurusan : Jurnalistik 1A
I.            Latar belakang
     Ikatan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKAHIMBI) merupakan sebuah ikatan organisasi mahasiswa sejenis (IOMS) yang menghimpun  seluruh Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) yang terdapat di seluruh Indonesia. Ikahimbi dibentuk atas dasar keinginan bersama seluruh mahasiwa biologi di Indonesia untuk mengembangkan dan memajukan biologi serta untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.
    

Muhammad Aidillah Putra_KPI 1 E

-->
PONDOK PESANTREN LA TANSA DALAM PANDANGAN AGAMA
Nama                     : Muhammad Aidillah Putra
Kelas                      : KPI 1 E
NIM                        : 1112051000137
A.  Latar belakang
            Menurut al Ustadz Rasyidi bahwa pondok pesantren la tansa berartikan jangan lupa yang dalam arti lingkup kecil bahwa setiap orang yang hanya sekedar ingin tahu jangan sampai pernah melupakan pondok yang pernah ia singgahi dan dikhususkan bagi para santri yang menimbah ilmu disana jangan pernah sampai lupa dengan apa yang telah La Tansa berikan padanya.
          

M.Ridho.Andriansyah KPI 1 E

PERANAN PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN
Nama   : M.Ridho.Aandriansyah
Nim     : 1112051000152
Kelas   : KPI 1 E
A.      Latar belakang
Di Indonesia memiliki banyak jenis lembaga-lembaga dalam pendidikan. Dari sekolah umum sampai yang berbasis asrama. Pondok pesantren adalah salah satunya yang merupakan sekolah berasrama khususnya bagi pemeluk agama Islam. Pesantren yang sejarah awalnya bercerita ada seorang anak yang ingin belajar dan mendalami agama islam kepada seorang kyai, lalu kemudian semakin hari semakin banyak orang yang ingin belajar. Pada saat itulah sang kyai berinisiatif untuk membangun gubug atau rumah kecil yang digunakan untuk menampung santri yang semakin banyak. Karena semakin banyak santri maka semakin banyak pula gubug atau rumah kecil yang didirikan, lalu santri-santri mempopulerkan pondok pesantren ini sehingga terkenal kemana-mana.

Andre Anang Pratama_Lap 3_Studi Kasus GUPES (Paguyuban Pemuda Sempur)

Studi Kasus GUPES (Paguyuban Pemuda Sempur)
'Ikatan Kebersamaan yang Tertanam dalam GUPES'
ANDRE ANANG PRATAMA (1112O51100017)
Jurnalistik 1A
I. Latar Belakang
            Menurut Josep S Roucekdan Roland S Warren, kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan. Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Konsep paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft) dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies. Pengertian paguyuban adalah suatu bentuk kehidupan bersama, dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah, serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Bentuk paguyuban terutama akan dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya.

Cari Blog Ini