KELOMPOK SOSIAL (KELOMPOK BELAJAR SMP PUSPITA BANGSA)
Pengaruh Kelompok Belajar Bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama Beserta
Manfaatnya Bagi Seluruh Anggota
AVISSA SUSENO (NIM : 1112051100042)
JURNALISTIK 1 B
- Latar belakang
Kita memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial dan karena itu manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya. Sehingga untuk melangsungkan kehidupannya, manusia senantiasa hidup berkelompok. Ini bukan karena tak ada alasannya. Manusia cenderung hidup berkelompok salah satunya dikarenakan untuk mempermudah pekerjaannya karena setiap manusia akan saling membantu manusia lainnya jika manusia tersebut butuh bantuan. Kemudian alasan lainnya ialah karena faktor kepentingan yang sama.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti mempunyai sebuah tujuan atau motto hidup. Tak dapat di pungkiri tujuan hidup tiap manusia berbeda beda jenisnya, namun ada kalanya beberapa tujuan yang sama. Sesama manusia yang mempunyai tujuan hidup yang sama cenderung saling bergabung. Ini mungkin dikarenakan kepentingan yang sama dalam menggapai tujuan tersebut. Kelompok sosial tersebut contohnya ada kelompok berburu, kelompok tani, kelompok arisan, kelompok belajar, kelompok pecinta lingkungan hidup, dll.
Seiring dengan perjalanannya, ada dua sifat kelompok sosial yang berkembang di sekitar masyarakat, yaitu kelompok yang positif dan kelompok yang negatif. Dilihat dari namanya, keduanya sudah terlihat sangat bertolak belakang. Kepribadian kita salah satunya terbentuk dari kelompok sosial di atas. Disekitar masyarakat, terdapat beberapa kelompok sosial, ada yang kegiatannya cenderung ke arah negatif, ada pula yang cenderung ke positif. Baik buruknya kepribadian kita tergantung pada kelompok yang kita masuki.
II. Pertanyaan Pokok
- Apakah yang menjadi penyebab dibentuknya kelompok belajar ini?
Awal mula dibentuknya kelompok belajar ini sebenarnya dari inisiatif para siswa sendiri karena disebabkan dari para siswa yang kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru dikelas, namun jika tidak memiliki cukup biaya untuk mengikuti les diluar. Dari situ, kami berkeputusan untuk membentuk suatu kelompok belajar guna membahas materi – materi pelajaran yang belum kami mengerti. Dalam kelompok belajar ini pun tidak dibentuk siapa ketuanya, kami semua memiliki rasa kekeluargaan, jadi semisalnya ada yang memiliki usulan untuk kelompok belajar kami, selama usulan itu baik, maka kami akan menghargainya.
- Bagaimana antusiasme anggota kelompok belajar terhadap kegiatan belajar yang dibentuk kelompok?
Dengan dibentuknya kelompok belajar ini, setidaknya rasa minat belajar para anggota menjadi terbangun, karena dari kegiatan kelompok belajar ini, mereka dapat mengasah materi yang sebelumnya tidak mereka mengerti. Mereka pun juga sangat berminat dengan kegiatan kelompok belajar ini. Dalam kelompok belajar ini, mereka yang sudah mengerti bisa saling membagi ilmunya kepada para anggota lain yang memang belum terlalu memahami materi yang sedang dipelajari. Jadi, jika ingin belajar lebih efektif lagi, tidak perlu mengikuti les – les diluar apalagi khususnya bagi mereka yang memiliki ekonomi menengah kebawah yang tidak memungkinkan mereka mengikuti les berbayar. Dari sinilah kemudian dapat dijadikan tolok ukut bahwa kegiatan belajar kelompok juga bisa dijadikan sebagai pilihan bagi kami.
III. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif, karena metode ini dirasakan lebih efektif dalam menggali sebuah informasi kepada sebuah kelompok masyarakat yang tidak terlalu formal. Penulis melakukan wawancara kepada salah seorang anggota kelompok belajar Yayasan Puspita Bangsa untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan kelompok belajar ini dan penulis lebih bisa melakukan pendekatan dengan siapa yang ingin penulis dapatkan informasi tentang dirinya.
Lokasi penelitian : Jalan Masjid Darussalam Gang H. Reba no. 12
Waktu penelitian : Senin, 26 November 2012 pkl. 14.35 – 16.00 WIB
IV. Gambaran Subyek
Callista, salah seorang anggota kelompok belajar yang selalu diadakan dirumah salah satu anggota kelopok belajar menuturkan bahwa kelompok belajar ini dirasa sangat efektif untuk menunjang proses belajar disekolah. Disamping kami mendapat ilmu disekolah, sepulang dari sekolah pun kami juga mendapat pelajaran tambahan dari kawan – kawan yang sudah mengerti akan apa yang dipelajari disekolah. Jadi, kami bisa saling bertukar pikiran apa yang belum dimengerti dan apa yang sudah dimengerti. Kegiatan kelompok belajar ini terkadang dilakukan di rumah anggota dengan diatur secara bergiliran, diruang kelas yang tidak sdipakai pada saat jam sepulang sekolah dan bisa juga ditempat lain yang memenuhi syarat ada ketersediaan meja, kursi dan penerangannya.
V. Analisis
Kelompok belajar bersama salah satu fungsinya ialah sebagai suatu wadah atas proses belajar yang disokong oleh anggota-anggotanya, sehingga ada ketergantungan antar sesama anggota untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati bersama. Cara pelaksanaan kegiatan kelompok belajar ini diantaranya membahas dan menyelesaikan soal, tanya jawab soal, memahami kata dan istilah yang cukup kompleks dan mencatat pertanyaan untuk diajukan kepada guru dikelas dan lain – lain. Tujuan itu umumnya adalah untuk bersama-sama mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan semoga mendapat berkah dari-Nya.
Di negara kita sendiri khususnya di daerah daerah, telah banyak tumbuh tempat-tempat berkumpul bagi kelompok belajar bersama. Bukan hanya para remaja yang masih menginjak bangku SMP dan SMA, para mahasiswa juga banyak yang mengadakan kelompok belajar bersama. Ini bertujuan untuk lebih mendalami materi – materi yang sudah di ajarkan disekolah ataupun dikampus. Contoh yang paling mudah ialah : ketika kita di sekolah dulu, kita dibagi oleh guru ke dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas tertentu, misalnya prakarya, menerjemahkan buku, merangkum, menyelesaikan soal fisika, biologi, kimia, maupun tugas-tugas lainnya. Bahkan ada juga kelompok yang dibentuk oleh guru sekolah untuk menjadi kelompok belajar ilmu menyanyi atau paduan suara.
Banyak manfaat yang bisa didapat jika kita membentuk kelompok belajar bersama, antara lain:
- Belajar dengan membentuk kelompok belajar sendiri dapat memotivasi semangat belajar antara teman yang satu dengan teman yang lainnya.
- Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman. Teman yang pandai dapat mengajari dan menularkan kepandaiannya kepada teman lainnya dalam satu kelompok belajar.
- Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.
- Bekerjasama menyelesaikan PR sekaligus bersosialisasi di luar sekolah.
- Memotifasi siswa ke arah kegiatan yang berhbungan denganmasyarakat, dalam arti dengan kerja kelompok, siswa dapatmenerapkan teori di sekolah dalam praktik hidup sehari-hari,disamping itu dapat mengembangkan pemikirannya/ide-idenyaserta tenaga bagi masyarakat sekitar.
- Dengan melakukan kerja kelompok memberi pengalaman padasiswa untuk mengenal kepemimpinan atau leadership, sepertimembuat rencana sebalum melakukan suatu pekerjaan,memecahkan masalah, menyelesaikan tugas dengan kerjasama.
- Dengan bekerjasama itu siswa dapat mengumpulkan bahaninformasi atau data yang lebih banyak tentang berbagai jenis aspek suatu masalah dalam suatu waktu yang relative singkat.
Cara ini sangat dianjurkan bagi anak yang mempunyai tipe pemalu untuk bertanya kepada guru. Karena apabila belajar bersama dengan teman-teman, anak tersebut diharapkan tidak malu bertanya kepada temannya sendiri bila ada materi yang belum dia mengerti.
VI. Daftar Pustaka
Callista, anggota kelompok belajar Yayasan Puspita Bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar