PENGARUH IKAHIMBI KEPADA MASYARAKAT
IKAHIMBI
(IKATAN HIMPUNAN MAHASISWA BIOLOGI INDONESIA)
Nama : Nur Fajri Rahmawati
NIM : 1112051100023
Jurusan : Jurnalistik 1A
I. Latar belakang
Ikatan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKAHIMBI) merupakan sebuah ikatan organisasi mahasiswa sejenis (IOMS) yang menghimpun seluruh Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) yang terdapat di seluruh Indonesia. Ikahimbi dibentuk atas dasar keinginan bersama seluruh mahasiwa biologi di Indonesia untuk mengembangkan dan memajukan biologi serta untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.
Menurut Pahrudin dia menganggap masyarakat yang sejahtera merupakan hasil dari pelaksanaan tri dharma. Ikahimbi sebagai organisasi yang beranggotakan mahasiswa biologi berkomitmen dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Sebagai bentuk dari komitmennya adalah pengabdian terhadap masyarakat.
Alasan IKAHIMBI ini sebagai bahan penelitian saya karena komunitas ini dapat Mengembangkan wawasan kebiologian dalam bentuk kegiatan bersama dan pertukaran informasi antar fakultas/jurusan/departemen/program studi biologi.
II. Pertanyaan pokok
Bagaimana pola hubungan IKHAIMBI ini dengan masyarakat?
III. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cara saya terjun langsung kelapangan dengan mengajukan pertanyaan kepada rekan yang ingin saya tanyakan (metode wawancara) dan metode ini saya gunakan agar saya dapat mengetahuinya lebih dalam maksud di bentuknya IKAHIMBI ini . Penelitian ini dilakukan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 20 November 2012
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Jalan Raya Nurul Huda Kampung Utan Pondok Syifa-Tangerang Selatan
IV. Gambaran Objek
Awal mulu terbentuknya kumunitas ini berdiri pada tahun 1993 dengan sebutan IMBIP (Ikatan Mahasiswa Biologi Indonesia Perorangan) dengan satu sekjen ketuanya kemudian pada tahun 2001 diubah dengan sebutan JHMBI (Jaringan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia) yang dimaksud disini adalah salah satu himpunan mahasiswa yang mengkondisikan dari semua himpunan di Indonesia dan selanjutnya pada tahun 2005 diresmikan sebutan baru dengan sebutan IKAHIMBI (Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia) dengan satu sekjen ketua tetapi anggota dari himpunan – himpunan biologi .
Ikatan Mahasiswa Biologi Indonesia (Ikahimbi) merupakan sebuah ikatan organisasi mahasiswa sejenis (IOMS) yang mengikat seluruh Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) yang terdapat di seluruh Indonesia. Ikahimbi dibentuk atas dasar keinginan bersama seluruh mahasiwa biologi di Indonesia untuk mengembangkan dan memajukan biologi serta untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.Terbentuknya Ikahimbi berawal dari adanya keinginan membentuk suatu wadah komunikasi antar mahasiswa biologi, sehingga pada tanggal 3 sampai dengan 6 September 2001 diadakan Musyawarah Nasional I (Munas I) di Universitas Brawijaya, Malang. Dari pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan pembentukan wadah komunikasi mahasiswa biologi se-Indonesia di bawah naungan Jaringan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (JHMBI). Dalam perjalanan menuju perkembangannya JHMBI terbentur oleh beberapa permasalahan terutama mengenai komunikasi dan koordinasi. Selain itu, juga terjadi kekosongan kekuasaan dipertengahan masa kepengurusan. Dari berbagai permasalahan yang timbul menjadi latarbelakang munculnya kesepakatan bersama untuk melaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang kemudian dilaksanakan pada tanggal 28 September sampai dengan 01 Oktober 2003 di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Hasil-hasil dari pertemuan tersebut masih dianggap belum sempurna dan juga dengan nama 'Jaringan' tidak ada kepemimpinan tunggal di dalam organisasi yang mengakibatkan kepemimpinan organisasi menjadi semu. Dalam perkembangannya JHMBI berganti nama menjadi Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (Ikahimbi) dalam Munas III JHMBI atau Munas I Ikahimbi di Universitas Mataram pada tanggal 6 sampai dengan 8 Desember 2005.
Pada Munas I Ikahimbi yang dilaksanakan pada tanggal 6 sampai dengan 8 Desember 2005 di Universitas Mataram terpilih E. Arip Miharja yang merupakan mahasiswa Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai Sekertaris Jenderal pertama untuk kepengurusan Ikahimbi periode 2005-2007. Pada tahun 2011, berdasarkan SK BPP IKAHIMBI Nomor : 01/SK/SK/BPP IKAHIMBI/III/II/2011, di tetapkan kepengurusan baru dengan masa jabatan hingga tahun 2013, dengan Sekertaris Jendral saat ini adalah Kardi Sambanoa (Univ. Tadulako Palu).
Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Jendral sebagai pimpinan tinggi Nasional dibantu oleh 3 Wakil Sekjend yang meliputi Wasekjend I yang berfungsi dalam mengkoordinasi Biro kesekretariatan dan biro keuangan, Wasekjend II membidangi Departeman Penalaran keilmuan dan departemen penelitian dan pengembangan (Litbang), serta Wasekjend III bertugas dalam mengkoordinasikan Departemen Kajian Strategi Kebijakan (Kastrat), departemen Pengembangan Organisasi dan Kaderisasi (POK), dan departemen Jaringan Informasi dan Komunikasi (Infokom). Semua departemen dan biro di atas berfungsi dalam mengkoordinasikan realisasi program kerja dalam kancah nasional. Sekjend dalam melaksanakan amanahnya sebagai Mandataris Munas Ikahimbi, selain dibantu oleh wakil sekjend dan kepala departemen/biro yang terhimpun dalam Badan Pengurus Pusat (BPP) Ikahimbi, maka menunjuk Koordinator Wilayah (Korwil) sebagai perpanjangan tangan Sekjend di wilayah kerja Ikahimbi. Dalam merealisasikan kepengurusan wilayah, dibentuk Badan Pengurus Wilayah (BPW) Ikahimbi sebagai perpanjangan tangan Badan Pengurus Pusat.
Badan Pengurus Wilayah (BPW) merupakan organisasi lanjutan sebagai perpanjangan tangan dari Badan Pengurus Pusat (BPP), BPW dalam kepengurusannya memiliki struktural tersendiri namun tetap mengacu pada AD/ART. BPW dibentuk dengan tujuan tercapainya pemerataan pelaksanaan program kerja di seluruh wilayah Indonesia, Ikahimbi memiliki 11 wilayah kerja dari sabang sampai merauke.
Wilayah kerja III Jawa I adalah bagian dari 11 wilayah kerja yang ada, Sejarah pembentukan BPW ialah sejalan dengan awal terbentuknya Ikahimbi. Badan Pengurus Wilayah Jawa I periode 2007-2009 dipimpin oleh Ade Wahyudi atau yang biasa lebih dikenal dengan panggilan Dewa yang berasal dari UIN Jakarta. Setelah itu diadakan Musyawarah Wilayah Jawa 1 yang diadakan di IAIN Cirebon yang menghasilkan Koordinator Wilayah terpilih tetap berada di UIN Jakarta yang dipegang oleh saudara Ali Akbar. Dalam perjalanannya terjadi pergantian Koordinator Wilayah pada Wilayah Kerja III yaitu Sigatullah Mujadedi pada tahun 2010 di STKIP Garut. Pada akhir tahun menjelang 2012, diadakan Musyawarah Wilayah di Institut Pertanian Bogor yang menghasilkan Mochammad Lanrega Hafiz sebagai Koordinator Wilayah terpilih untuk periode 2011-2013.
V. Analisis
IKAHIMBI dalam pola kerja kumunitas ini mereka mempunyai program hubungan dengan masyarakat dengan membentuk suatu devisi dalam bentuk kesatuan seperti DIKLIT yaitu suatu kesatuan yang ditunjukan untuk masyarakat dengan melakukan penelitian terhadap lingkungan masyarakat dengan pembuatan jurnal dan kemudian hasil penelitian tersebut dilaporkan kepada pemerintah untuk di tindak lanjuti terhapat perkembangan lingkungan tersebut, PENGMAS (Pegabdian Masyarakat) pengabdian masyarakat disini dimaksud dengan memberikan suatu pembinaan berupa pendidikan didesa untuk meningkatkan taraf kehidupan didesa agar tidak ada penduduk desa yang buta huruf. Diantara devisi kesatuan organisasi DIKLIT dan PENGMAS sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan oleh RT dan RW setempat.
Diantara hubungan dengan masyarakat (eksternal) IKAHIMBI juga memiliki kesatuan pola hubugan internal seperti RSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia) untuk regenerasi pengurusan biologi di IKAHIMBI, BOS (Bidang Olahraga dan Seni) untuk meningkatkan kesehatan rohani dan jasmani kesatuan ini juga dapat mengambangkan usahanya dengan membuat jaket, pin dan aksesoris, DANSUS ( Dana dan Usaha) menaungi mahasiswa biologi yang menyukai bidang enterpener atau usaha, INFOKOM (Informasi dan Komunikasi) kesatuan ini dibuat untuk memberikan suatu informasi atau berita dan informasi tersebut didapatkan dari pusat kemudian di sebarkan kepada masyarakat biologi.
VI. Daftar Pustaka
- Muhammad Pahrudin, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :2012
- www.ikahimbi.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar