Pengantar Ilmu kependudukan
Resa Purnama
Tugas ke-1
BAB I
Demografi adalah studi ilmiah terhadap penduduk manusia, terutama mengenai jumlah, struktur, dan perkembangan. Sementar pendapat Bogue memberikan batasan sebagai berikut :
Demografi adalah studi matematik dan statistic terhadap jumlah, komposisi, dan distribusi spasial dari penduduk manusia, dan perubahan-perubahan dari aspek-aspek tersebhut yang senantiasa terjadi sebagai akibat bekerjannya 5 proses yaitu: fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas social.
Batasan formal dari demografi telah pula diberikan oleh Hauser dan Duncan yang menyatakan:
Demografi adalah suatu studi mengenai jumlah, distribusi territorial, dan komposisi penduduk, perubahan-perubahan yang bertalian dengannya serta komponen-komponen yang menyebabkan perubahan yang bersangkutan yang dapat diidentifikasikan sebagai natalitas, mortalitas, gerak penduduk territorial dan mobilitas social (perubahan status).
Demografi dapat dilihat dalam makna yang sempit, yang dalam hal ini sama dengan analisa demografi atau dalam makna yang luas yang mencakup baik analisa demografi maupun stadi kependudukan.
Pemisahan antara studi kependudukan dan analisa demografi umpamanya telah dilakukan oleh Hauser yang menyatakan bahwa :
1. Analisa demografi merupakan analisa statistic terhadap jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk, serta komonen-komponen variasinya dan perubahan; sedangkan,
2. Studi kependudukan mempersoalkan hubungan-hubungan antara variable demografi; baik yang diperlakukan sebagai variable independen maupun variable dependen.
Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai mencakup penelitian makro demografi dan mikro demografi. Penelitian demografi terdiri dari penelitian unit skala besar, agregat orang dengan keseluruhan system dengan kebudayaan dan masyarakat. Sasaran ruang lingkup daerah penelitian makro demografi adalah benua, bangsa. Sedangkan penelitian mikro demografi merupakan penelitian unit skala kecil yang umumnya bersifat internal. Penelitian mikro demografi memusatkan diri atas individu, kesatuan-kesatuan keluarga autonomous , kelompok-kelompok kecil dan lingkungan ketetanggaan. Penelitian mikro demografi berlangsung pada tingkat luas wilayah yang relative kecil seperti disuatu desa di Indonesia.
Robert Thomas Malthus dan theory-theori Alamiah
Malthus memulai dengan merumuskan dua postulat yaitu:
1. Bahwa pangan dibutuhkan untuk hidup manusia;dan
2. Bahwa kebutuhan nafsu seksuil antara jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang masa.
Atas dasar postulat tersebut Malthus menyatakan bahwa, jika ada pengekangan, kecenderungan pertambahan jumlah manusia akan lebih cepat dari pertambahan subsisten (pangan).
Perkembangan penduduk akan megikuti deret ukur sedangkan perkembangan subsisten (pangan) mengikuti deret hitung dengan interval waktu 2 tahun seperti berikut :
Menurut Malthus, pengekangan perkembangan penduduk dapat berupa pengekangan segera dan pengekangan hakiki adalah pangan, sedangkan pengekangan segera dapat berbentuk pengekangan prefentif dan pengekangan positif. Pengekangan prefentif adalah factor-faktor yang bekerja mengurangi angka kelahiran. Pengekangan prefentif yang dianjurkan Malthus adalah pengendalian diri dalam hal nafsu seksuil antar jenis seperti penundaan perkawinan. Pengekangan positif merupakan factor-faktor yang mempengaruhi angka kematian; dapat berupa epidemi, penyakit-penyakit dan kemiskinan.
Kritik-kritik terhadap teori kependudukan Malthus yang juga sering dipandang sebagai kelemahan-kelemahan dari teori tersebut antaranya berkisar pada:
1. Malthus terlalu menekankan keterbatasan persediaan tanah meskipun dia adalah salah seorang penganjur industrialisasi dan penggunaan tanah secara lebih efisien.
2. Dia kurang memperhitungkan bahwa, penemuan-penemuan baru, tekhnologi unggul dan industrialisasi dapat memberikan efek yang cukup berarti pada penigkatan tingkat hidup.
3. Dia berpandangan bahwa pengontrolan kelahiran tidak bermoral dan tidak pernah meramalkan penggunaan alat-alat kontrasepsi secara meluas.
4. Dengan majunya system transportasi dan berlangsungnya perdagangan internasional membuka pasaran baru bagi barang-barang hasil pabrik/industry, sumber-sumber bahan mentah tambahan, dan mempermudah emigrasi.
Teori Transisi demografi dan Aliran-aliran pemikiran
Teori ini merupakan salah satu diantara teori-teori kependudukan yang tergolong social theories. Kelompok teori kependudukan social beranggapan bahwa perubahan penduduk merupakan hasil dari kondisi social ekonomi penduduk yang bersangkutan. Teori transisi demografi menyatakan bahwa setiap masyarakat memulai dengan fase angka kelahiran-kematian tinggi, kemudian disusul oleh fase menurunnya angka kematian sementara angka kelahiran masih tetap tinggi dan fase menurunnya angka kelahiran secara perlahan-lahan hingga berada pada angka kelahiran dan kematian rendah.
BAB 2
Beberapa Ukuran Dasar Teknik Analisa Kependudukan
Angka Mutlak dan Relatif
Dalam beberapa hal dan untuk tujuan tertentu angka-angka mutlak berguna secara langsung, bahkan sangat penting. Namun bagi tujuan-tujuan perbandingan, penggunaan angka-angka mutlak saja sering tidak memadai dan bahkan sering tidak banyak memberi arti. Umpamanya dengan hanya menyatakan jumlah penduduk golongan umur yang sama dari dua penduduk yang cukup banyak berbeda jumlahya, tidak akan memberikan gambaran yang jelas perbandingan struktur umur antar penduduk yang bersangkutan. Lebih jauh, peristiwa0peristiwa demografi seperti kelahiran bertalian dengan jumlah penduduk.
Jumlah kelahiran yang berbeda dari dua daerah atau negara dengan jumlah penduduk yang berbeda tidak memebrikan gambaran yang jelas mengenai pebandingan keadaan kelahiran antar kedua daerah atau negara yang bersangkutan.
Rasio dan Reit
Angka-angka mutlak tersedia dari daftar-daftar statistik yang dipelihara atau dipublikasikan oleh berbagai oleh berbagai instansi/badan yang memuat jumlah orang atau peristiwa-peristiwa demografi. Untuk mengetahui jumlah penduduk perempuan Indonesia usia 15-24 tahun misanya angka-angka absolut dapat dihitung langsung dalam tabel statistik tersebut. Angka-angka mutlak dapat beguna secara angsung bagi berbgai perencanaan (fasilitas sekolah, kesehatan, dsb).
Rasio merupakan hasil perbandingan atara dua angka. Rasio adalah ukuran relatif, sehingga tidak merupakan indikator besarnya angka-angka yang diperbandingkan.
Distribusi frekuensi
Dalam ilmu kependudukan distribusi frekuensi merupakan alat untuk menggambarkan profil penduduk menurut karakteristik tertentu. Karakteristik ini umpamanya umur, jenis kelamin, daerah tempat tinggal, lapangan pekerjaan, agama dan kewarganegaraan. Frekuensi dapat berbentuk angka-angka mutlak atau proforsi dan persentase (angka-angka relatif)
Teknik pro-rating
Dalam tabel-tabel hasil sensus penduduk mengenai jumlah penduduk menurut golongan umur kadang-kadang di jumpai suatu kategori yang tak terjawab. Jika jumlah penduduk yag tergolong kategori ini relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk secara keseluruhan, penerapan teknik pro-rating dipandang memadai. Melakukan pro-rating terhadap penduduk kategori itu berarti mendistribusikan mereka kedalam struktur umur penduduk yang ada dari penduduk yang bersangkutan.
Tehnik perhitungan umur median
Biasanya umur median dipake sebagai salah satu petunjuk untuk melihat struktur umur penduduk suatu negara atau wilayah tertentu dalam suatu negara. Struktur umur penduduk muda akan memperlihatkan umur median rendah, dan sebaliknya struktur umur penduduk tua akan menunjukkan umur median tinggi. Untuk menghitung umur median dengan sendirinya perlu tersedia data penduduk menurut umur. Umur median dapat dihitung masing-masing untuk penduduk laki-laki dan penduduk perempuan disamping untuk penduduk keseluruhan dari suatu wilayah atau negara.
Cara-cara pengukuran perkembangan penduduk
Jika suatu daerah mempunyai suatu sistem pencatatan berjalan dengan baik, jumlah penduduk pada akhir suatu periode waktu dari daerah yang bersangkutan dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan. Jika angka-angka jumlah kematian dan kelahiran tak tersedia, dan yang tersedia hanya angka jumlah penduduk pada waktu-waktu tertentu seperti pada waktu-waktu sensus, perkembangan penduduk dapat diperkirakan antara lain dengan menggunakan rumus-rumus geometrik dan ekspensial. Walaupun secara teoritis perkembangan penduduk berlangsung secara eksponensial, terjadi setiap saat, setiap detik, pada prakteknya reit perkembangan penduduk pertahun yang diperoleh dengan persamaan geometrik tak banyak bereda dengan reit perkembangan penduduk pertahun menggunakan persamaan eksponensial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar