Senin, 17 September 2012

Resume Demografi- Yulia Yusyunita-PMI 5-Tugas I

Nama                          : Yulia Yusyunita
Jurusan                      : PMI 5
Fakultas                     : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Judul                          : Resume Tentang Demografi
 
1.      Transisi demografi
Teori transisi demografi merupakan teori kependudukan yang dominan meskipun bukan dengan tanpa kritikan-kritikan. Teori ini merupakan salah satu diantara teori-teori kependudukan yang tergolong social theories. Kelompok teori kependudukan sosial beranggapan bahwa perubahan penduduk merupakan hasil dari kondisi sosial ekonomi penduduk yang bersangkutan. Teori transisi demografi menyatakan bahwa setiap masyarakat memulai dengan fase angka kelahiran-kematian tinggi, kemudian disusul oleh fase menurunnya angka kematian sementara angka kelahiran masih tetap tinggi dan fase menurunya angka kelahiran secara perlahan-lahan hinggaberada pada angka kelahiran dan kematian rendah.
Fase kelahiran dan kematian tinggi sejajar dengan fase perkembangan masyarakat yang tradisional agraris, dicirikan oleh ekonomi berlandaskan pertanian dengan pendapatan rendah. Unsur-unsur industrialisasi/mordenisasi relatif belum berpengaruh. Tahap permulaan atau mulainya industrialisasi/modernisasi suatu masyarakat untuk pertama kali berpengaruh atas angka kematian hingga mengalami penurunan. Ini bertalian dengan pengetahuan medis yang mulai maju, perawatan kesehatan dan perbaikan gizi.
Turunnya angka kelahiran secara perlahan-lahan dimulai ketika masyarakat yang bersangkutan mengalami industrialisasi/modernisasi yang cukup mendalam. Akhirnya ketika telah  menjadi masyarakat industry atau masyrakat modern (unsur-unsur modernisasi telah berpengaruh secara mendalam) barulah dicapai fase angka kalahiran-kematian rendah
 
2.       Teori Kependudukan
Demografi adalah studi ilmiah terhad1ap penduduk manusia, terutama mengenai jumlah, struktur, dan perkembangannya. Menurut Bogue demografi adalah matematik dan statistik terhadap jumlah, komposisi, dan distribusi spasial dari penduduk manusia, dan perubahan-perubahan dari aspek-aspek tersebut yang senantiasa terjadi sebagai akibat kerjanya ilmu proses yaitu : fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi, dan mobilitas sosial.
Batasan formal dari demografi telah pula diberikan oleh Hauser dan Duncan yang menyatakan :
Demografi adalah suatu studi mengenai jumlah, distribusi territorial, dan komposisi penduduk, perubahan-perubahan yang bertalian dengannya serta komponen-komponen yang menyebabkan perubahan yang bersangkutan yang dapat diidentifikasi sebagai natalitas, mortalitas, gerak penduduk territorial dan mobilitas sosial (perubahan status).
Demografi dapat dilihat dalam makna yang sempit, yang dalam hal ini sama dengan anlisa demografi atau dalam makna yang luas yang mencakup baik analisa demografi  maupun studi kependudukan .
Pemisahan antara studi kependudukan dan analisa demografi umpamanya telah dilakukan oleh Hauser yang menyatakan bahwa :
a.       Analisa demografi merupakan analisa statistic terhadap jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk, serta komponen-komponen variasinya dan perubahan, sedangkan
b.      Studi kependudukan mempersoalkan hubungan-hubungan antara variable demografi dan variable sistem lain.
 
3.      Robert Thomas Maltus dan Teori-teori Alamiah
            Robet Thomas Maltus (1766-1834) terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan (population studies) sebagai bagian dari rentetan perkembangan demografi yang telah dimulai sejak peretengahan abad ke-17.
            Selama perjalanan abad ke-19 dengan majunya berbagai bidang akibat revolusi industry, revolusi pertanian dan berbagai penemuan baru,minat orang terhadap teori kependudukan Maltus melemah. Dewasa ini timbul kesadaran bahwa eksploitasi sumber daya dunia ada batasnya. Jika cepatnya perkembangan penduduk dunia berlangsung terus pada suatu saat akan melampaui kemampuan dunia menyediakan berbagai kebutuhan untuk suatu tingkat hidup yang layak. Ditambah lagi kenyataan bahwa, tingkat hidup dibanyak Negara berkembang masih rendah dan perbaikannya relative lambat. Perkembangan penduduk yang begitu cepat dapat menjadi faktor penghambat bagi perbaikan tingkat hidup yang rendah itu. Dari kekhawatiran ini orang membicarakan kembali teori kepndudukan Maltus sebagai suatu yang berharga.
            Dalam pada itu muncul nya teori-teori kependudukan hukum alamiah (natural theories) dan teori-teori kependudukan sosial merupakan pula bagian dari usaha-usaha pencarian hukum-hukum kepndudukan. Mereka yang dapat dikategorikan sebagai pendukung kelompok "teori alamiah" atau "teori fisiologis" antara lain Michael Thomas sadler, ThomasDoubleday, Herbert Spencer, Corrado gini, Raymond Pearl, mereka percaya bahwa ada hukum-hukum alam yang mengatur dan membabaskan setiap tanggung jawab manusia dari pengendalian pertumbuhan penduduk.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


[i]   Rusli Said, Pengantar Ilmu Kependudukan, Jakarta; LP3ES, 1995.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini