Senin, 11 November 2013

AnisaLestari_KPI1A_Tugas7Sosiologi_Proposalpenelitian


I.    Dasar Pemikiran

            Seperti yang kita ketahui, masjid adalah sebuah tempat ibadah umat muslim. Di masjid pula banyak dilakukan berbagai kegiatan ibadah yang dilakukan oleh umat muslim, seperti sholat, berdzikir, sholat berjamaah, pengajian, dsb. Fungai masjid antara lain adalah sebagai:

(a) tempat orang-orang Islam beribadah terutamanya mendirikan sembahyang Jumat dan sembahyang-sembahyang lain
(b) tempat mengadakan pendidikan Agama Islam dan pendidikan-pendidikan yang memberi faedah kepada ahli kariah     yang beragama Islam
(c) tempat mengadakan sesuatu majlis perayaan yang berkaitan dengan Agama Islam
(d) tempat mengadakan syarahan atau ceramah agama oleh pensyarah atau penceramah yang dibenarkan oleh Majlis, Jabatan atau Pegawai Agama Islam daerah, mengikut mana yang berkenaan
(e) pusat penyebaran dakwah, maklumat, peraturan dan arahan daripada Majlis, Jabatan atau Pejabat Agama Islam Daerah

Antik Bintari KPI1A tugas 7 proposal sosiologi agama

I.     DASAR PEMIKIRAN
      Alasan logis mengapa penelitian harus dilakukan adalah karena sejatinya manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang sangat luas. Dalam kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang kita tidak ketahui, tidak jelas, tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia yang sangat terbatas, tidak sebanding dengan lingkungannya yang begitu luas. Bahkan faktor-faktor ketidaktahuan terhadap sesuatu dalam kehidupannya, seringkali menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan rasa terancam. Kesadaran atas keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan atau kemampuan manusia dalam kehidupannya perlu diatasi agar manusia dapat menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat.
      Alasan lainnya mengapa penelitian dilakukan karena dorongan rasa ingin tahu. Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu di dalam dan luar lingkungannya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas. Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman.

Musfiah Saidah KPI 1A_Tugas 7 Sosiologi_Proposal Penelitian Lapangan

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS LAPANGAN SOSIOLOGI AGAMA
I.                    Dasar pemikiran
Masjid merupakan tempat ibadah umat muslim. Disana umat muslim biasanya melakukan ibadah yang bertujuan untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT. Seperti  sholat atau berdzikir. Selain itu, masjid biasanya digunakan sebagai tempat pengajian sehingga masjid juga dapat dikatakan lembaga pengendalian sosial dari sisi penanaman nilai keagaamaan.
Ketika seseorang masuk ke masjid, berarti diharuskan mengikuti segala aturan atau norma yang berlaku di masjid itu. Karena ia telah menjadi bagian dari kelompok bukan lagi individu. Seperti kata Durkheim walau sebagi individu, manusia pun juga merupakan kelompok dimana dalam kelompok tersebut mereka dituntut untuk mengikuti norma yang belaku dalam kelompok tersebut dan akan mendapat sanksi jika melanggar baik berupa teguran dsb. Namun pada kenyataannya ada beberapa pelanggaran yang dilakukan saat seseorang ingin masuk kedalam masjid misalnya berpakain kotor, mengaktifkan handphone, dsb. Terlepas dari ketidak tahuan seseorang terhadap aturan saat masuk ke masjid karena minimnya pengetahuan tentang agama atau acuh terhadap aturan yang ada, tetapi pada kenyataanya orang disekitar masjid pun terkadang tidak menegurnya. Hal itu mengindikasikan jika penegakan aturan saat sedang berada di masjid kurang tegas dan hilangnya kepedulian untuk mengingatkan kepada sesama dalam kebaikan untuk menegakan norma agama yang berlaku dalam masjid tersebut.

Aida_KPI_1A_tugas7_Proposal_penelitian


Nama: Aida Nuraida
Kelas: KPI 1-A
Nim: 1113051000018
Proposal Studi Lapangan
Mencermati Hubungan Sosial Agama dalam berbagai Aspek Kehidupan di Jakarta Saat Ini
I.                  Dasar Pemikiran
Jika kita membahas mengenai agama di Indonesia tentu saja Indonesia memiliki beragam macam agama. Kemajemukan agama merupakan kekayaan bangsa. Masyarakat Indonesia memiliki peluang untuk hidup harmoni dan berdaya dalam Bhineka Tunggal Ika. Terutama masyarakat Jakarta yang menjadi pusat Ibu Kota Indonesia. Tidak sedikit warga Jakarta yang menjalin kerjasama antar agama yang satu dengan agama yang lain untuk terus bertahan hidup dan bersosialisasi. Nah, dari hubungan antar Agama tersebut tentunya mempunyai banyak peristiwa positif dan negatif yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam Aspek Ekonomi, social, politik, pendidikan, maupun kebudayaan. Seperti halnya keberhasilan suatu perusahaan dengan pegawai dan atasan yang berbeda agama, keharmonisasian pelajar yang berbeda agama sampai kepada hal yang menyebabkan konflik terpecahkannya keharmonisasian masyarakat karena perbedaan agama.

M.Irhamni /pmi lima/ demografi

Belda Eldrit Janitra KPI I A_Tugas 7 Sosiologi_Proposal Payung

NAMA: BELDA ELDRIT JANITRA
KELAS: KPI I A
NIM: 1113051000033
PROPOSAL STUDI LAPANGAN
MENILIK KEARIFAN BUDAYA LOKAL MASYARAKAT SUKU BADUY
I.                   Dasar Pemikiran
Masyarakat Baduy adalah masyarakat tradisional yang seolah jauh dari perkembangan hidup masyarakat modern. Mereka seperti terdiri atas satu kesatuan tersendiri, khususnya Baduy Dalam. Mereka tidak mau melibatkan diri dari segala urusan administratif pemerintahan, perkembangan teknologi, dan segala hal yang bersifat modern. Mereka memiliki sistem kepercayaan, hukum, pemerintahan,  mata pencaharian, hingga perjodohan yang mereka buat sendiri. Di tengah laju perkembangan zaman dengan segala kemodernan sistem informasi dan elektronik, masyarakat Baduy mampu bertahan dengan kearifan budaya lokal mereka. Solidaritas mekanis yang mereka pelihara mampu membawa mereka dalam harmonisasi alam dan kehidupan bermasyarakat. Berangkat dari sinilah, penyaji tertarik untuk melakukan studi lapangan  guna menilik, mengamati, dan mencari tahu lebih dalam tentang kehidupan dan kearifan lokal budaya suku Baduy yang masih terpelihara hingga saat ini.

Nur Fajrina _ Analisis Piramida Penduduk _ Wilayah Cijantung Rt 009/02 Jak-Tim

Nama                           : Nur Fajrina (1111054000009)
Tugas Demografi           : Analisis Piramida Penduduk

ANALISIS PIRAMIDA PENDUDUK RT 009/02 CIJANTUNG JAK-TIM




Analisa Piramida Penduduk

IKA SEPTI TRISNOWATI (PMI.7)_TUGAS DEMOGRAFI_ANALISA PIRAMIDA PENDUDUK

IKA SEPTI TRISNOWATI (PMI.7)_TUGAS DEMOGRAFI_ANALISA PIRAMIDA PENDUDUK (Wilayah RT 002/010, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan)

Berhubungan dengan tugas Demografi sebelumnya yakni studi lapangan mengenai Demografi di wilayah tempat tinggal. Berdasarkan sumber data yang didapat, dan kemudian dihitung berdasarkan rumus yang ada. Serta dengan menggunakan tabel usia penduduk dari 0 tahun hingga 55+ tahun. Didapatlah piramida penduduk sebagai berikut:

Analisa Piramida Penduduk:
Dari gambaran piramida penduduk tersebut, gambarnya hampir menyerupai "layang-layang" atau disebut konstruktive. Gambaran piramida penduduk tersebut merupakan hasil dari data yang didapat di wilayah RT 002/010, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Analisa dari gambar piramida tersebut, di mana pada usia balita 0 tahun hingga 25 tahun. Jumlah angkanya tidak banyak, oleh karena itu gambarnya merucut pada bagian bawah. Namun pada usia 26 tahun hingga 54 tahun, pada usia tersebut berjumlah lebih dari 100 jiwa, baik dari penduduk laki-laki dan juga penduduk perempuan. Hal demikian terjadi, karena memang di wilayah RT 002/010, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dari narasumber, bahwasanya pada tahun 80-an mulai berkembangnya wilayah tersebut. Karena sebelum banyak warga yang mendiami wilayah tersebut. Wilayah tersebut masih sepi dan banyak pohon-pohon rindang. Sejak mulai tahun 80-an itu, mulai banyak warga yang mendiami wilayah tersebut. Dan pada masa tersebut, angka balita hingga usia kisaran 20 tahun cukup tinggi. Oleh karena itu, pada tahun 2013 ini usia produktif dari 26 tahun hingga 54 tahun mendominasi.
Pada waktu pula, banyak warga yang sudah berumah tangga. Kebanyakan dari mereka memiliki lebih dari dua anak. Oleh karena itu, saat usia dari anak-anak tersebut beranjak dewasa. Usia mereka mendominasi wilayah tersebut. Dan memang itu sesuai dengan keadaan sebenarnya saat ini. Hanya tinggal beberapa saja penduduk usia di atas 55 tahun. Yang biasa dianggap sesepuh atau yang di-tua-kan. Selebihnya yakni dari usia dominan tersebut yakni 26 tahun hingga 54 tahun. Di mana pada usia itu, kebanyakan penduduknya sudah berumah tangga. Termasuk yang menjadi ketua RW 010, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Merupakan warga dari RT 002/010, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan; yang baru berusia 30 tahun.

Cari Blog Ini