Senin, 22 Oktober 2012

metode sosiologi (Reza Armanda; Jurnalistik 1A; 1112051100005)

Kuantitatif
Metode penelitian sosiologi kuantitatif melakukan pendekatan terhadap fenomena sosial dari perspektif yang dapat ditakar dan/atau diukur. Penelitian sosiologi menggunakan metode kuantitatif mendekati fenomena sosial dari perspektif bahwa fenomena sosial dapat diukur dan/atau dikuantifikasi. Misalnya, dengan mengikuti pendekatan kuantitatif, kelas sosial dapat dibagi ke dalam kelompok yang berbeda – atas, menengah, dan kelas bawah – dan dapat diukur dengan menggunakan salah satu dari sejumlah variabel atau kombinasi darinya: pendapatan, pencapaian pendidikan, prestise, kekuasaan, dll. Sosiolog kuantitatif cenderung menggunakan metode khusus pengumpulan data dan pengujian hipotesis, termasuk: desain eksperimental, survei, analisis data sekunder, dan analisis statistik.

Metode penelitian kuantitatif cenderung menggunakan metode pengumpulan data dan uji hipotesis yang spesifik, termasuk: survei, analisis statistik, analisis data sekunder, dan desain eksperimental.

Kualitatif
Metode penelitian kualitatif dalam cenderung mendekati fenomena sosial dari perspektif verstehen (pemahaman). Perspektif tersebut digunakan untuk pemahaman yang lebih dalam terhadap sebuah fenomena. Metode kualitatif sering dengan bebas mengabaikan kuantitas—yang sering digunakan dalam analisis statistik—untuk mencapai kedalaman analisis fenomena yang diteliti. Bahkan, metode kualitatif dapat digunakan untuk melihat hubungan di antara bebagai variabel. Para sosiolog yang berorientasi kualitatif cenderung menggunakan berbagai metode pengumpulan data dan uji hipotesis, termasuk: observasi partisipatoris, wawancara, focus groups, analisis isi, dan perbandingan sejarah. Sementara ada sosiolog yang cenderung menggunakan salah satu dari metode kualitatif atau kuantitatif, banyak sosiolog yang melihat keuntungan dari kombinasi kedua pendekatan tersebut. Mereka melihat metode kuantitatif dan kualitatif sebagai metode yang saling melengkapi. Hasil dari kedua pendekatan tersebut dapat mengisi celah di antara keduanya. Sebagai contoh, metode kuantitatif dapat menjelaskan pola umum di masyarakat. Sementara pendekatan metode kualitatif dapat membantu memahami bagaimana individu di dalam pola-pola tersebut. 
Ciri-ciri metode penelitian kualitatif:

1.    Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan dalam kondisi yang alamiah atau natural setting.

2.    Peneliti sebagai alat peneliti.

3.    Dalam penelitian kualitatif diusahakan pengumpulan data secara deskriptif yang dituangkan dalam bentuk laporan.

4.    Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil.

5.    Latar belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya.

6.    Mengutamakan data langsung atau first hand.

7.    Dalam penelitian kualitatif dipergunakan metode tringulasi.

8.    Mementingkan rincian kontekstual.

9.    Subyek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti.

10.  Penelitian kualitatif mengutamakan perspektif emik.

11.  Verifikasi

12.  Pengambilan Sampel secara purposif.

13.  Menggunakan "audit trial".

14.  Ananlisis dilakukan sejak awal.

15.  Teori dasar (grunded theory).

 

Dalam penelitian selalu menjumpai hambatan. Hambatan-hambatan tersebut meliputi hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal merupakan hambatan kegiatan penelitian yang datangnya dari pihak peneliti sendiri,sedangkan hambatan eksternal datangnya dari pihak luar,yang berada di luar kemampuan peneliti untuk mengatasinya secara langsung.

Di dalam melakukan penelitian, peneliti harus melakukan penghargaan terhadap kode etik penelitian.Adapun butir-butirnya antar lain meliputi :

1.   1.  Keaslian permasalahan  peneliti.

2.    2. Kutipan pendapat orang lain.

3.    3. Pengumpulan data.

4.   4. kerahasiaan hasil penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini