Jumat, 26 September 2014

TUGAS MANDIRI INDAH KURNIAWATI (FERTILISASI DAN MORTALITAS)

NAMA : INDAH KURNIAWATI

NIM : 1112054000028

PRODI/ SEMESTER : PENGEMBENGAN MASYARAKAT ISLAM / LIMA (5)

MATA KULIAH : DEMOGRAFI

A.    FERTILITASI

Fertilisasi merupakan slah satu komponen pertumbuhan penduduk yang bersifat menambah jumlah penduduk. Fertilitas adalah kemempuan menghasilkan keturunan yang dikaitkan dengan kesuburan wanita atau disebut juga fekunditas. Akan tetapi dalam perkembangan ilmu demografi, fertilisasi lebih diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata (bayi lahir hidup) dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dalam studi demografi, istilah fertilisasi paing serimng digunakan dan kadang-kadang ketiga istilah tersebut digunakan saling berkaitan atau bahakan dianggap sama artinya, tergantung tujuan dan data yang dipakai. Misalnya, "tingkat fertilisasi di Indonesia yang diukur dengan angka fertilitas total antara tahun 1997-1999 adalah 2,34 anak per wanita, dan rata-rata anak yang dilahirkan hidup per wanita adalah 1,7 pada tahun 2000," (sensus penduduk 2000).  

1.      Konsep Dan Definisi Kelahiran

Dalam analisis fertilitas dikenal beberapa konsep tentang kelahiran, yaitu lahir hidup, lahir mati, dan abortus. Berikut ini adala definisi menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB)atau united Nations dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization (WHO)).

1.  Lahir hidup (live birth) adalah kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan pada saat dilahirkan. Misalnya, pada si bayi ada napas (bernapas), ada denyut jantung, ada denyut tali pusat, atau gerakan-gerakan otot.

2. Lahir mati (still birth) adalah kelahira seorang bayi dari kandungan yang sudah berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan pada saat dilahirkan.

3.     Aborsi adalah peristiwa kematian bayi dalam andungan dengan umur kehamilan dari 28 minggu. Ada dua macam, yaitu sebagai berikut :

a.   Aborsi disengaja (induced abortion) adlah peristiwa pengguguran kandungan karena alasan kesehatan atau karena alasan nonkesehatan lainnya, seperti malu dan tidak menginginkan janin yang anak dikandungan.

b.  Aborsi tidak disengaja atau secara spontan (spontaneous abortion) adalah peristiwa pengguguran kandungan karena janin tidak dapat diperhatikan lagi dalam kandungan.

2.      Ukuran-Ukuran Dasar  Fertilitas         

Ukuran dasar fertilitas dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan pendekatan. Pendekatan yang berbasis ukuran yang sifatnya 'kerat litang' (cross sectional), umumnya satu atau lima tahunan (yearly performance), yang sering pula disebut dengan istilah (current fertility). Pendekatan dengan ukuran yang sifatnya mencerminkan 'riwayat kelahiran' atau 'riwayat reproduksi' (reproductive history).

Ada enam ukuran fertilitas yang bersifat 'kerat lintang', yaitu kelahiran kasar, angka fertilitas umum, angka kelahiran menurut umur, angka fertilitas total, anak lahir hidup, dan rasio anak wanita.

a.       Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate (CBR)) adalah banyaknya kelahiran dalam satu tahun tertentu per seribu peduduk pada pertengahan tahun yang sama.

b.      Angka Fertilitasi Umum (General Fertility Rate (GFR)) adalah banyaknya kelahiran pada suatu tahun per 1.000 penduduk perempuan berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun yang sama.

c.       Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate (TFR)) adalah jumlah anak rata-rata yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksinya apabila perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung.

d.      Anak lahir hidup atau ALH (Childern Ever Born (CEB)) adalah anak lahir hidup (ALH) mencerminkan banyaknya kelahiran hidup sekelompok atau beberapa kelompok perempuan pada saat mulai memasuki reproduksi pada saat pengumpulan data dilakukan.

e.       Rasio anak wanita (child woman ratio (CWR)) adalah perbandingan antara jumlah anak di bawah lima tahun (0-4 tahun) dengan jumlah penduduk perempuan usia reproduksi.

3.      Ukuran Reproduksi

Dalam analisis fertilitas dikenal pula ukura reproduksi. Angia reproduksi, yaitu ukuran yang berkenaan dengan memampuan seorang perempuan unutk mengantikan dirinya. Oleh karena itu, hanya bayi perempuan yang disertakan dalam perhitungan ukuran reproduksi. Berikut adalah beberapa ukuran reproduksi yang dimaksud.

a.       Angka Reproduksi Bruto (GRR) adalah banyaknya bayi perempuan yang akan dilahirkan oleh suatu kohor perempuan selama usia reproduksi mereka.

b.      Angka Reproduksi Neto (Net Reproduction Rate-NRR) adalah angka fertilitas yang telah memperhitungkan faktor mortalitas, yaitu kemungkinan bayi perempuan meninggal sebelum mencapai akhir masa reproduksinya.

4.      Pemikiran Antardisiplin Tentang Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tingkat Fertilitas

Fertilitas merupakan hasil dari suatu proses prilaku yang dipengaruhi oleh anggapan atau kepercayaan yang dianut oleh masyarakat dimana perempuan tinggal. Misalnya, di masyarakat yang menganut paham keluarga paham keluarga besar dan perempuan harus kawin muda, tingkat fertilitas umumnya tinggi. Faktor gender juga berpengaruhi dimana ketika status perempuan rendah, maka tingkat fertilitas akan tinggi.

5.      Studi Fertilitas Di Indonesia

Indonesia sering dijadikan contoh keberhasilan dalam upaya penurunan angka kelahiran yag relative cukup cepat. Kebrhasilan tersebut disebabkan oleh adanya intervensi pemerintah melalui pelaksanaan program keluarga berencana (KB), yang dilaksanankan sejak awal tahun 1970-an. Pemerintah pada waktu itu berkeyakinan bahwa jumlah penduduk yang besar merupakan penghambat bagi pertumbuhan ekonomi yang cepat. Oleh sebab itu, penurunan angka kelahiran merupakan persyarat bagi pertumbuhan ekonomi. Menurut berbagai studi yang telah dilakukan, penurunan angka fertilitas total yang terjadi di Indonesia selain yan disebabkan oleh pelaksanaan program KB, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.

1.      Umur Kawin Pertama

Dalam masyarakat Indonesia, hubungan antara laki-laki dan perempuan dipandang harus melalui lembaga perkawinan yang sah menurut norma agama dan menurut undang-undang perkawinan 1974.

2.      Peningkatan Pendidikan Perempuan

Kesempatan peremepuan untuk memperoleh pendidikn yang lebih tinggi semakin terbuka pada saat ini, sehingga menyebabbkan banyak perempuan yang menunda perkawinan unutk menyelesaikan pendidikanyang diinginkan.

3.      Partisipasi Perempuan Dalam Pasar Kerja

Peningkatan pendidikan bagi perempuan dan peningkatan peluag bagi perempuan untuk bekerja menyebabkan peningkatan partisipasi angkatan kerja perempuan.

4.      Lingkungan Temapat Seseorang Dibesarkan

Tempat tinggal dari lahir sampai umur 12 tahun dianggap memengaruhi persepsi dan jalan pikiran seseorang untuk bersikap dan berperilaku, termasuk perilaku melahirkan.

5.      Sosial Budaya Dan Bias Gender

Dalam budaya Indonesia, peran perempuan adalah sebagai ibu dan istri yang bertanggung jawab pada penyelenggaraan rumah tangga, sedangkan suami lebih berperan untuk mencari nafkah.[1] 

B.     MORTALITAS

Mortalitas diartikan sebagai kematian yang terjadi pada anggota penduduk. Berbeda halnya dengan penyakit dn kesakitan, yang dapat menimpa manusia lebih dari satu kali, mortalitas hanya dialami sekali dalam hidup seseorang. Oleh karena itu, apabila pengertian mati tidak dikonsepkan secara baku, dikhawatirkan dapat terjadi perbedaan penafsiran tentang kapan seseorang dikatakan mati. Hal ini sangat penting unutuk mendapatkan data kematian secaa akurat dan tepat.  Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan WHO, definisi dari ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut:

1.      Lahir hidup (life birth) adalah peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan, dan setelah perpisahan tersebut terjadi, hasil konsepsi bernafas dan mempunyai tanda-tanda hidup lainnya, seperti denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan-gerakan otot, tanpa memendang apakah tali pusat sudah dipotong atau belum.

2.      Lahir mati (fetal death) adalah peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya.

3.      Mati (death) adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Dengan kata lain mati tidak pernah ada kalau tidak ada hidup, sedangkan hidup selalu dimulai dengan lahir hidup.

Sesuai dengan definisi WHO tersebut, dapat disimpulkan bahwa mati adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang dapat terjadi setiap saat setalah kelahiran hidup (LDFEUI,1981). Sementara itu, penyakit atau kesakitan didefinisikan sebagai penyimpangan dari keadaan kesehatan yang nomal, yan biasanya dibatasi pada kesehatan fisik dan mental.       

1.      Standardisasi

Dalam estimasi ukuran mortalitas maupun mordibilitas, dikenal istilah standardisasi. Standardisasi ukuran dilakukan untuk mendapat melakukan perbandingan angka-angka dengan lebih akurat, terutama untuk angka-angka ukuran kasar. Biasanya angak kematian kasar (CDR) di standardisasikan menurut struktur umum antarpenduduk dalam dua atau lebih wilayah/Negara.

Ada dua jenis stndardisasi, yaitu sebagai berikut :

1.      Standardisasi langsung adalah standardisasi angka kematian dengan menggunakan satu penduduk standar unutk mengaplikasikan angka kematian umur tertentu (ASDR) dari masing-masing penduduk yang akan dibandingkan.

2.      Standardisasi tidak langsung adalah standardisasi angka kematian dengan menggunakan suatu himpunan angka kematian umur tertentu (ASDR) standar yang kemudian diaplikasikan pada masing-masing penduduk yang akan dibandingkan untuk memperoleh angka kematian yang diperkirakan.[2]



[1] Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo, Ph. D & Omas Bulan Samosir, Ph. D. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Salemba Empat, 2013. Hlm 73-91

 

[2] Ibid Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo, Ph. D & Omas Bulan Samosir. Hlm 100, 117-119.

tugas 1- Ahmad Zainuddin Syah

BAB II
PEMBAHASAN
 
ETIKA DAN MORAL
            Dari segi etimologi istilah Etika berasal dari kata latin "Ehicos" yang berarti kebiasaan, atau Etika adalah suatu ilmu yang mebicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Etika juga disebut ilmu normative, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan membahas bagaimana seharusnya manusia itu berlaku benar.
            Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988), etika dirumuskan dalam tiga arti, yaitu:
1.      Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2.      Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.      Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
            Etika adalah cabang dari aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai, yang menitikberatkan pada pencarian salah dan benar dalam pengertian lain tentang moral
AMORAL DAN IMMORAL
            Menurut betens dalam buku Etika karangannya, bahwa amoral artinya tidak berhubungan dengan konteks moral. Amoral sama artinya dengan non moral adalah sesuatu yang tidak berhubungan dengan konteks moral, diluar suasana etis. Menurut kamus Bahasa Indonesia, tidak bermoral berarti tidak berakhlak. Sedangkan dalam sudut bhasa latin, netral dari sudut moral atau tidak mempunyai relevansi etis.
Immoral menurut Concise Oxford Dictionary adalah sesuatu yang bertentangan dengan moralitas yang baik, secara moral buruk, tidak etis.
ETIKA DAN ETIKET
            Kedua istilah tersebut memang hampir sama pengertiannya, tetapi tidak sama dalam hal titik berat penerapan atau pelaksanaannya, yang satu lebih luas dari pada yang alin.         
Istilah etiket berasal dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah etiket berubah bukan lagi berarti kartu undangan yang dipakai raja-raja dalam mengadakan pesta. Dewasa ini istilah etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara menerima tamu dirumah maupun di kantor dan sopan santun lainnya. Jadi, etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan.
MORALITAS
            Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. Moralitas merupakan suatu cirri khas manusia yang tidak dapat ditemukan pada makhluk dibawah tingkat manusia.
SUBYEKTIF
            Subjektif adalah lebih kepada keadaan dimana seseorang berpikiran relatif, hasil dari menduga duga, berdasarkan perasaan atau selera orang.
ETIKA DESKRIPTIF
            ialah gambaran atau lukisan tentang etika. Etika dsekriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu-individu tertentu, dalam kebudayaan-kebudayaan atau sub kultur yang tertentu dalam suatu periode sejarah dan sebagainya.
ETIKA NORMATIF DAN METAETIKA
            ialah norma-norma tertentu tentang etika agar seorang dapat dikatakan bermoral. Etika normative itu tidak deskriptif melainkan preskriptif atau memerintah, tidak melukiskan melainkan menentukan besar tidaknya tingkah laku atau anggapan moral. Secara singkat etika normative bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggung jawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktek
            Awalan meta berasal dari bahasa yunani mempunyai arti melebihi atau melampui mata etika. Mempelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis. Mataetika kadang-kadang juga disebut etika analitis.
HAKIKAT ETIKA FILOSOFIS
            ialah etika sebagai filsafat, yang menyelidiki kebenaran. Etika termasuk filsafat dan dikenal sebagai salah satu cabang filsafat yang paling tua. Dalam konteks filsafat Yunani kuno, etika sudah terbentuk dengan kematangan yang mengagumkan.
            Ciri khas filsafat itu dengan jelas tampak pada etika. Etika pun tidak berhenti pada yang konkret, pada yangs ecara factual dilakukan, tapi ia bertanya tentang yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Tentang yang baik atau yang buruk untuk dilakukan.
 
 

Cari Blog Ini