Jumat, 26 September 2014

tugas 1- Ahmad Zainuddin Syah

BAB II
PEMBAHASAN
 
ETIKA DAN MORAL
            Dari segi etimologi istilah Etika berasal dari kata latin "Ehicos" yang berarti kebiasaan, atau Etika adalah suatu ilmu yang mebicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Etika juga disebut ilmu normative, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan membahas bagaimana seharusnya manusia itu berlaku benar.
            Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988), etika dirumuskan dalam tiga arti, yaitu:
1.      Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2.      Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.      Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
            Etika adalah cabang dari aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai, yang menitikberatkan pada pencarian salah dan benar dalam pengertian lain tentang moral
AMORAL DAN IMMORAL
            Menurut betens dalam buku Etika karangannya, bahwa amoral artinya tidak berhubungan dengan konteks moral. Amoral sama artinya dengan non moral adalah sesuatu yang tidak berhubungan dengan konteks moral, diluar suasana etis. Menurut kamus Bahasa Indonesia, tidak bermoral berarti tidak berakhlak. Sedangkan dalam sudut bhasa latin, netral dari sudut moral atau tidak mempunyai relevansi etis.
Immoral menurut Concise Oxford Dictionary adalah sesuatu yang bertentangan dengan moralitas yang baik, secara moral buruk, tidak etis.
ETIKA DAN ETIKET
            Kedua istilah tersebut memang hampir sama pengertiannya, tetapi tidak sama dalam hal titik berat penerapan atau pelaksanaannya, yang satu lebih luas dari pada yang alin.         
Istilah etiket berasal dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah etiket berubah bukan lagi berarti kartu undangan yang dipakai raja-raja dalam mengadakan pesta. Dewasa ini istilah etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara menerima tamu dirumah maupun di kantor dan sopan santun lainnya. Jadi, etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan.
MORALITAS
            Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. Moralitas merupakan suatu cirri khas manusia yang tidak dapat ditemukan pada makhluk dibawah tingkat manusia.
SUBYEKTIF
            Subjektif adalah lebih kepada keadaan dimana seseorang berpikiran relatif, hasil dari menduga duga, berdasarkan perasaan atau selera orang.
ETIKA DESKRIPTIF
            ialah gambaran atau lukisan tentang etika. Etika dsekriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu-individu tertentu, dalam kebudayaan-kebudayaan atau sub kultur yang tertentu dalam suatu periode sejarah dan sebagainya.
ETIKA NORMATIF DAN METAETIKA
            ialah norma-norma tertentu tentang etika agar seorang dapat dikatakan bermoral. Etika normative itu tidak deskriptif melainkan preskriptif atau memerintah, tidak melukiskan melainkan menentukan besar tidaknya tingkah laku atau anggapan moral. Secara singkat etika normative bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggung jawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktek
            Awalan meta berasal dari bahasa yunani mempunyai arti melebihi atau melampui mata etika. Mempelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis. Mataetika kadang-kadang juga disebut etika analitis.
HAKIKAT ETIKA FILOSOFIS
            ialah etika sebagai filsafat, yang menyelidiki kebenaran. Etika termasuk filsafat dan dikenal sebagai salah satu cabang filsafat yang paling tua. Dalam konteks filsafat Yunani kuno, etika sudah terbentuk dengan kematangan yang mengagumkan.
            Ciri khas filsafat itu dengan jelas tampak pada etika. Etika pun tidak berhenti pada yang konkret, pada yangs ecara factual dilakukan, tapi ia bertanya tentang yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Tentang yang baik atau yang buruk untuk dilakukan.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini