Minggu, 02 Desember 2012

Laporan 1, Sosok Pengubah, Ahmad Hilman Zulfahmi, KPI 1/E

Pendiri Teater Modern (Kontemporer) dalam Masyarakat Tradisional
 
Nama    : Ahmad Hilman Zulfahmi
NIM       : 1112051000153
 
I.                    Latar Belakang
Teater merupakan suatu wadah untuk mengekspresikan banyak hal.  Bisa juga sebagai kritik sosial dan lain-lain. Menurut Ratna Riantiarno (Pembina Teater Koma), teater mengajarkan bagaimana mengendalikan ego. Sebagai seni pertunjukkan, teater juga menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan sosial, misalnya  kehidupan moral, agama, politik, dan sebagainya.
Di Indonesia sendiri, ada teater tradisional dan ada juga teater modern atau kontemporer. Kasim Achmad dalam bukunya Mengenal Teater Tradisional di Indonesia (2006) mengatakan, sejarah teater tradisional di Indonesia dimulai sejak sebelum Zaman Hindu. Pada zaman itu, ada tanda-tanda bahwa unsur-unsur teater tradisional banyak digunakan untuk mendukung upacara ritual.
Tak bisa dipungkiri bahwa pengaruh teater juga menjadi penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam penelitian kali ini akan membahas seorang pendiri sekaligus ketua komunitas teater kontemporer yang berlokasi di Jakarta Barat. Nama teater tersebut adalah "Teater Palmerah". Bagaimana dia bisa mendirikan sebuah komunitas teater kontemporer ditengah-tengah pemukiman warga yang notabene penduduknya adalah masyarakat tradisional dan urban yang tidak begitu memahami tentang teater kontemporer itu sendiri.
I.                    Pertanyaan Pokok
Bagaimana anda bisa membangun sebuah komunitas teater kontemporer ditengah-tengah masyarakat tradisional?

II.                  Metodelogi Penelitian
Penelitian ni menggunakan metode kualitatif. Metode Kualitatif merupakan metode yang menggunakan sistem penelitian secara lebih mendalam melalui pendekatan secara individual, wawancara, dan penelitian-penelitian melalui seorang tokoh yang akan di teliti. Metode ini lebih banyak memberikan informasi-informasi mengenai seorang tokoh yang akan di teliti, karena bisa memberikan pengetahuan lebih mengenai tokoh tersebut. Karena metode ini dilakukan langsung dilapangan melalui pendekatan secara individual, wawancara secara mendalam mengenai tokoh tersebut.
Penelitian dilakukan di Sekertariat Karang Taruna Palmerah, Jakarta Barat yang sekaligus menjadi tempat berkumpul dan berlatih Komunitas Teater Palmerah. Waktu penelitian dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 November 2012, pada jam 13.00.

III.                Gambaran Tokoh
Tokoh yang diteliti pada penelitian kali ini bernama Teuku Arief Irawan. Beliau mengawali karir dalam dunia teater sejak menjadi mahasiswa di Universitas Islam Indonesia. Lahir di Aceh 8 Juni. Beliau pernah memegang peran penting sebagai sutradara di Teater Koin Jogjakarta. Sekarang beliau mendirikan Komunitas Teater Palmerah dan sudah menyutradai beberapa produksi teater ini. Beberapa produksi yang ia sutradarai antara lain "Disebabkan oleh Angin" naskah karya WS Rendra dan "Opera Primadona" karya N. Riantiarno.

IV.               Analisis
Komunitas Teater Palmerah didirikan pada 10 Oktober 2010. Komunitas ini berada dalam naungan Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat. Teuku Arief Irawan yang biasa disapa Bang Arif ini tidak sendirian dalam membangun sebuah komunitas, ia bersama tiga orang teman lainnya berkomitmen untuk memajukan teater kontemprer di Jakarta khususnya Palmerah Jakarta Barat. Saat ini anggota komunitas ini berjumlah 38 orang warga Palmerah dan sekitarnya dari latar belakang yang berbeda.
Mengenai teater kontemporer, menurut Bang Arief teater kontemporer merupakan teater yang mempunyai pakem tersendiri dalam pementasannya. Berbeda dengan teater tradisional yang cenderung bersifat bebas dan banyak berimprovisasi. Teater kontemporer juga lebh mudah berinteraksi dengan kehidupan sosial apapun dan latar belakang sosial apapun.
Bang Arief mengajak masyarakat sekitar untuk sadar betapa banyak manfaat yang bisa diambil dalam teater. Membangun teater kontemporer dalam masyarakat tradisonal tidaklah mudah. Menurut Bang Arief, harus ada pendekatan-pendekatan untuk membangun sebuah kepercayaan masyarakat. Sebagai contoh untuk melegalkan komunitas ini di Kelurahan Palmerah sendiri tidaklah mudah. Dalam masyarakat yang awam tentang teater, mereka selalu bertanya "apa sih gunanya teater?"  Bang Arief menjelaskan bahwa teater bukan hanya sebuah pertunjukkan, teater juga ada fungsi estetisnya dan juga sebagai alat propaganda, misanya dalam mensosialisasikan program pemerintah.
Komunitas yang dibangun Bang Arief ini juga mendapat tanggapan positif dari remaja Palmerah, dilihat dari dominasi remaja yang menjadi anggota komunitas ini. "tidak perlu kontrak tertulis dalam menjaring anggota komunitas ini, hanya dengan kontrak hati dan kepercayaan saja." Kata Bang Arief. Karena kebanyakan remaja yang menjadi anggota ini juga masih dalam pengawasan orang tua, maka komunitas ini juga menunjukkan hasil berupa pertunjukkan yang berhasil. Apabila masyarakat sekitar melihat hasil yang baik, maka diharapkan dapat menumbuhkan citra positif untuk komunitas ini.

M.HIDAYATUL MUNIR KPI 1E LAP.1Tokoh perubah sosiaL

LAPORAN LAPANGAN 1
TOKOH PERUBAH KEHIDUPAN SOSIAL
Nama:M.Hidayatul Munir
NIM : 1112051000131
 
I.) Latar Belakang
               Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Berbicara tentang perubahan, kita membayangkan sesuatu yang terjadi setelah jangka waktu tertentu; kita berurusan dengan perbedaan keadaan yang diamati antara sebelum dan sesudah jangka waktu tertentu. Perubahan sosial adalah setiap perubahan yang tak terulang dari sistem sosial sebagai satu kesatuan
 
               Salah satu adala perubahan social adalah pendidikan,karena pendidikan yang menjadikan kita tidak tahu menjadi tahu,Pendidikan juga merupakan suatu lembaga social utuk pendidikan anak-anak sampai perguruan tinggi.Disamping itu pula pendidikan dapat merubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik.Karena manusia yang tidak  berpendidikan itu akan menjadikan kegelapan,kebodohan dalam hidupnya.
 
              Dan menurut Ustad Syaiful seorang tokoh perubah social di masyarakat beliau beranggapan pendidikan agama itu sangatlah penting,karena apabila seseorang tidak mendapat pendidikan agama dengan benar maka dalam kehidupannya akan berantakan,terutama dalam agama islam apabila tidak bisa membaca Al-Qur'an sangal rugi sekali orang itu,karena membaca Al-qur'an kita bisa sedikit-sedikit tahu makna firman Allah.
 
             Ustad Syaiful juga beranggapan anak-anak itu bagaikan kertas putih,yang dimana kertas  tersebut diisi dengan apa yang menggambarkan criteria kertas tersebut,begitu pula anak-anak itu mendapat pelajaran dari keluarga dan lingkungan sekitarnya.Karena dengan hal itu anak-anak tahu criteria mereka yang baik dan buruk.
 
II.) Pertanyaan Pokok Penelitian
      1.Bagaimana hubungan seorang Ustad dalam berinteraksi dengan masyarakat sehingga timbul  perubahan social?
 
III.) Metode Penelitian
Metode penelitian: kualitatif
Lokasi penelitian: TPA Nurul Islam Jln.Tanah Kusir 3 Kebayoran lama
Waktu penelitian: 1 Desember 2012
  
IV.) Gambaran Subyek/Obyek Penelitian
         Ustad Syaiful beliau adalah seorang tokoh agama di masyarakat,yang berperan megajari anak-anak membaca Al-Qur'an dan membina anak-anak dari tahun 2002 sampai sekarang.Dan tokoh perubah social dari anak-anak sampai orang tua.
 
V.) Analisis
             Setelah kami analisa bahwa Ustad Syaiful dalam berhubungan masyarakat adalah dengan metode pendekatan.Karena dengan pendekatan kita tahu bagaimana kondisi masyarakat yang sebenarnya dan bisa tahu bagaimana masyarakat bisa mengikuti apa yang kita serukan.Dan juga kita dalam bermasyarakat tidak langsung dapat mengenal criteria mereka dan apa yang mereka inginkan dari kita.
           
              Ustad syaiful juga dalam membina masyarakat yang pertama ia lakukan adalah lingkungan sekitar dan keluarga dari masing-masing warga.Sehingga ia bisa mengadakan pengajian Al-Qur'an untuk anak-anak.
           
            Hubungan seorang Guru dengan anak didiknya harus harmonis karena dengan hal itu satu sama lain merasakan nyaman ketika mengajar dan di ajar.Dalam mengajar pun tidak asal ngajar tapi harus memahami yang diajar karena pemahaman seseorang dengan yang lain itu berbeda-beda.Dan apabila mengajar lebih mengutamakan yang paling tidak paham dalam materi pelajaran atau paling bodoh.
               Dalam perubahan social pun kita harus tahu bahwa masyarakat tidak lepas dari yang namanya usur kebudayaan  semisal adat istiadat di dalam masyarakat daerah setempat.Dan juga kestabilan dalam kesepakatn bersama.Seperti tadi Ustad Syaiful dengan metode pendekatan masyarakat dengan keluarga masing-masing warga sehingga setelah dekat bisa adanya kesepakatan untuk mengadakan suatu kegiatan pengajian untuk anak-anak.
                     
 
 
 

Arif Syahrizal ( Tokoh Pengubah )

PENGARUH GURU MENGAJI DALAM MASYARAKAT

Nama               : Arif Syahrizal

NIM                : 1112051000133

 

A.    Latar Belakang

 

Menurut al-Ustadz Saiful bahwa beliau menjadi guru mengaji karena menjadi seorang guru adalah perbuatan atau pekerjaan yang sangat mulia di mata Allah SWT. Guru adalah seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam perkembangan anak serta sebuah lingkup pendidikan yang sangat baik dan guru yang sangat berpengaruh dalam bidang agama adalah seorang guru mengaji karena guru mengaji adalah seorang tokoh yang mendidik anak-anak menuju jalan yang di ridhai oleh Allah SWT serta sebuah pembinaan yang berpengaruh terhadap pola hidup anak-anak namun pada hakikatnya bukan hanya guru yang berpengaruh terhadap pembentukan akhlak anak akan tetapi ada lagi factor lainnya, yaitu keluarga dan lingkungan serta pergaulan.

 

Pendidikan merupakan suatu lembaga yang membentuk pola pandangan anak-anak terhadap apa yang akan dijalaninya baik pada saat ini hingga akhir hayatnya. Manusia didunia ini harus memiliki ilmu karena dengan ilmulah manusia akan dinaikan derajatnya ketingkat yang lebih tinggi dan baik dan ini sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi : Allah akan menaikan derajat manusia yang beriman dan orang yang mencari ilmu.

 

Pengajian adalah salah satu pendidikan yang berpotensi unutk membina akhlak anak-anak yang didasari dengan ajaran-ajaran islam serta sesuai dengan petunjuk dari Allah dan Rasulnya sehingga anak-anak yang didik dapat mengetahui islam bukan dari luar saja akan tetapi mengetahui islam dari dalamnya juga.

 

Al-Ustadz Saiful juga beranggapan bahwa anak-anak merupakan ibarat suatu kertas yang putih, yang dimana kertas tersebut diisi dengan apa yang menggambarkan criteria kertas tersebut dan begitu pula dengan anak-anak yang bagaimana anak tersebut diberi warna oleh lingkungan dan keluarga.

 

B.     Pertanyaan Pokok

 

1.      Bagaimana pola hubungan yang diberikan seorang pengajar agama terhadap masyarakat serta terhadap keluarganya ?

Pertanyaan ini diajukan untuk mendapatkan sebuah informasi yang menyangkut apakah seorang guru mengaji benar-benar memberikan dampak yang positif atau sebaliknya serta dimana letak keberhasilan seorang guru pengaji ? apakah dalam pendidikan atau dalam hal lainnya.

 

C.    Metode Penelitian

 

Metode                        :  Metode kualitatif, metode ini digunakan agar peneliti dapat mengerti apakah seorang guru pengaji sangat berpengaruh terhadap anak-anak dan berapa besar pengaruh yang diberikan oleh seorang pengubah masa depan anak-anak khususnya.

 

Waktu                          :  1 Desember 2012, jam ( 19.30 )

 

Tempat                        : TPA Nurul Islam Jln Tanah Kusir 3 Kebayoran Lama

 

D.    Sumber Penelitian

 

Pada penelitian ini bersumber dari seorang guru mengaji yang bernama al Ustadz Saiful, beliau berperan aktif dalam pembinaan anak anak mulai tahun 2002 hingga saat ini sehingga syukur Alhamdulillah sudah banyak yang beliau berikan kepada masyarakat sehingga dapat dikategorokan beliau seorang pengubah yang berhasil.  

 

E.     Analisis

 

Sebuah metode yang diberikan pengajar terhadap peserta didiknya merupakan suatu proses yang dapat menjadikan peserta didiknya berhasil dan guru tersebut dapat dikategorikan sebagai guru yang berhasil dalam sebuah pendidikan karena tujuan dari pengajaran adalah suatu keberhasilan para peserta didik dalam menimbah ilmu atau mendapatkan ilmu.

 

Salah satu metode yang dijalani oleh Ustadz Saiful adalah pendekatan terhadap masyarakat umumnya dan khususnya bagi para orang tua peserta didik karena tanpa ada dorongan dari mereka semua maka peserta didiknyapun akan menjadi peserta yang malas sehingga pengajarpun bisa menjadi seorang pengajar yang gagal dalam sebuah lembaga pendidikan.

 

Pengajar menginginkan adanya komunikasi antara keluarga atau orang tua peserta didik sehingga ketika ada suatu masalah terhadap peserta didiknya bisa langsung memberitahukan kepada orang tuanya dan dapat membantu pengajar dalam menangani masalah yang ada pada anaknya tersebut, namun tidak banyak orang tua yang mau terlibat dalam hal pendidikan agama sehingga dapat menjadi masalah bagi pengajar dalam hal pembinaan anak-anaknya. Orang tua yang membantu pengajar dalam proses pendidikan hanya minim sekali pada saat ini karena meraka beranggapan bahwa pendidikan agama tidaklah begitu penting dibandingkan dengan pendidikan umum sehingga para orang tua hanya menyerahkan semua pendidikan agama kepada guru pengaji.

 

Hubungan antara pengajar dengan masyarakat setempat begitu baik karena ketika ada suatu kegiatan atau perlombaan masyarakat setempat ikut andil dalam kegiatan tersebut sehingga menimbulkan pandangan yang baik di mata masyarakat dan begitu pula hubungan dengan keluarga para peserta didik karena setiap selesai pengajian para peserta didik diharuskan mengaji dirumah lagi.

 

Pengajar hanya mengharapkan kepada para peserta didik untuk mentaati peraturan yang telah dibuat oleh ketua pengajian serta adanya kerjasama antara para orang tua dengan para anak-anaknya sehingga menimbul;kan suatu kebrhasilan dalam pendidikan keagamaan.

Cari Blog Ini