PERUBAHAN SOSIAL : STUDI KASUS PASKIBRA SMPN 1 DEPOK
Nama : Arie Permana (1112051100012)
Jurusan : Jurnalistik 1A
1. Latar Belakang
Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di 3 tempat, yakni tingkat Kabupaten/Kota (Kantor Bupati/Walikota), Provinsi (Kantor Gubernur), dan Nasional Istana Negara. Anggotanya berasal dari pelajar SLTA Sederajat kelas 1 atau 2. Penyeleksian anggotanya biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus.
Adapun tujuan didirikannya paskibra adalah untuk memasyarakatkan peraturan baris-berbaris, untuk memasyarakatkan tata upacara bendera, dan untuk memasyarakatkan perlakuan terhadap bendera kebangsaan.
Akhir-akhir ini pamor paskibra sebagai ekskul mulai naik daun. Ditandai dengan banyaknya animo dari para siswa di tiap tahun ajaran baru. Memang, ekskul ini masih kalah popular dibandingkan dengan ekskul futsal ataupun basket, namun beberapa tahun belakangan peminat ekskul keterampilan mengibarkan bendera pusaka ini selalu ramai di tiap sekolah menengah pertama maupun tingkat menengah atas.
Tidak terkecuali di sekolah menengah pertama negeri 1 Depok, seperti kasus diatas, di sekolah ini pun antusiasme siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibra sangat tinggi.
2. Pertanyaan Pokok
- Bagaimana pola hubungan pelatih dengan para anggota ekskul paskibra ?
3. Metode penelitian
Kembali penulis menggunakan metode kualitatif dalam penelitian kali ini. Hal ini dimaksudkan utuk memperoleh informasi secara mendalam tentang Paskibra SMPN 1 Depok. Selain itu, antara penulis dan Instruktur kepala dari Paskibra SMPN 1 Depok ini memiliki hubungan dekat sehingga mudah untuk menggunakan metode kualitatif.
Waktu : Sabtu, 1 Desember 2012
Pukul : 10.00 WIB – Selesai
Tempat : SMP Negeri 1 Depok, Jl. Pemuda no. 53 Depok
4. Gambaran Tokoh
Narasumber ialah salah satu pelatih Paskibra SMPN 1 Depok yang bernama Nina Roswati. Beliau adalah teman seangkatan Wahidiyat Fauzi, pelatih Futsal SMPN 1 Depok yang pernah penulis bahas dalam penelitian sebelumnya. Nina juga adalah senior sekaligus rekan penulis dalam kegiatan ekstrakurikuler SMPN 1 Depok. Beliau saat ini berprofesi sebagai guru TK, namun masih terus mengabdi pada kegiatan Paskibra SMPN 1 Depok.
5. Analisis
Ekskul Paskibra di SMPN 1 Depok pada awalnya terbentuk karena untuk meringankan tugas para anggota ekskul Pramuka. Karena pada saat itu, sekitar tahun '80an tugas pengibar bendera masih ditugaskan kepada para anggota Pramuka baik di sekolah maupun pengibaran di kabupaten Bogor (sebelum April 1999 Depok masih menjadi bagian dari kabupaten Bogor).
Berawal dari situlah perlahan kegiatan pengibaran bendera mulai memakai siswa diluar para anggota ekskul Pramuka, dengan tujuan memberikan pelatihan kepada seluruh siswa tentang tata upacara bendera. Kemudian, pada tahun 1987 ekskul Paskibra SMPN 1 Depok diresmikan. Bernaung dibawah satu pangkalan bernama Boenga Merekah (BM) bersama Pramuka SMPN 1 Depok.
Pada dekade '90an, Paskibra SMPN 1 Depok sempat berjaya di setiap perlombaan yang diadakan oleh Purna Paskibraka Indonesia Depok atau disingkat PPI Depok. Namun, pada sekitar tahun 2003, Paskibra SMPN 1 Depok mulai mengalami penurunan prestasi. Hal ini mengakibatkan Paskibra SMPN 1 Depok tidak lagi diperhitungkan dalam setiap lomba ketangkasan baris-berbaris di Depok.
Adalah Nina Roswati dan Rudi Kurniawan yang meneruskan estafet kepelatihan dari pelatih sebelumnya yaitu Awaludin Januar pada akhir tahun 2008. Rudi sendiri tidak lain adalah teman seangkatan penulis semasa SMP. Meskipun mereka berdua berlatarbelakang dari Pramuka, namun mereka berdua merasa 'terpanggil' karena melihat prestasi Paskibra SMPN 1 Depok semakin menurun setiap tahunnya.
Pada awal kepelatihan mereka, Rudi yang kala itu baru lulus dalam seleksi calon Paskibraka kota Depok, masih menggunakan cara lama yaitu cara fisik. Namun cara itu sepertinya salah karena semakin hari ada saja anggota yang keluar dari ekskul ini. Kemudian mereka berdua merubah metode kepelatihan mereka dengan cara pendekatan personal dan asas kekeluargaan. Walhasil, cara seperti ini membuat sisa anggota yang ada merasa betah.
Bermodalkan 13 anggota yang tersisa, Nina dan Rudi setiap sabtu menerapkan latihan santai tapi serius kepada mereka. Hingga pada puncaknya, saat perlombaan LKBB (lomba ketangkasan baris-berbaris) PPI Depok tahun 2009, ke-13 orang pasukan itu berhasil meraih juara 3. Sebuah prestasi yang mengejutkan mengingat telah lama Paskibra SMPN 1 Depok puasa prestasi.
Perlahan tapi pasti, Nina dan Rudi bahu-membahu menghimpun para anggota baru di setiap tahun ajaran baru. Hingga sampai sekarang, kepelatihan dengan cara pendekatan personal dan kekeluargaan masih dilakukan. Hal ini, menurut Nina, sangat efektif mengingat dengan cara ini hubungan antara pelatih dan anggota tidak dianggap seperti senior-junior namun dianggap sebagai kakak-adik sehingga jumlah anggota Paskibra SMPN 1 Depok hampir selalu tetap, sangat berbeda saat ketika 2003 silam.
Jerih payah Nina dan Rudi selama ini terbilang sukses. Hal ini terbukti dengan berhasil meraih juara dibeberapa perlombaan tahunan yang mana, dalam lomba tersebut, generasi sebelumnya belum pernah juara. Sebut saja, juara 3 PPI Depok 2009, juara 2 PPI Depok 2010, juara 2 dan mc terbaik di SMAN 3 Depok 2010, harapan 1 dan komandan pasukan terbaik di SMAN 3 Depok 2011, juara 2 dan mc terbaik di SMAN 3 Depok 2012, serta yang terakhir juara umum 1 di SMP Bina Taqwa 2011.
Selain itu, Nina dan Rudi selalu membina anak-anak anggota Paskibra SMPN 1 Depok untuk selalu ingat dengan wadah dimana mereka berada sekarang, yaitu Boenga Merekah. Nina selalu berkata kepada para anggota pasukan, "Jangan tanyakan apa yang BM berikan pada kalian namun tanyakan apa yang kalian berikan kepada BM". Kalimat itulah yang membuat para anggota termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi Paskibra SMPN 1 Depok. Kalimat itu juga yang membuat para alumni angkatan pertama kepelatihan Nina dan Rudi selalu kembali dan mengabdi kepada Paskibra SMPN 1 Depok
Secara tidak langsung selama 3 tahun kepelatihan mereka, pamor Paskibra SMPN 1 Depok sebagai pasukan yang diperhitungkan di Depok perlahan mulai naik dan memberikan warna baru dalam setiap perlombaan. Saat ini Nina dan Rudi melatih di Paskibra SMPN 1 Depok dibantu oleh rekan-rekan para alumni hasil binaan mereka selama ini yang beberapa diantaranya berhasil menjadi anggota PPI Depok 2010 dan 2011.
6. Daftar Pustaka
- id.wikipedia.org/wiki/Paskibraka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar