GLOBALISASI PERILAKU MORALITAS PARA REMAJA KINI
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Globalisasi menurut Malcom Waters, adalah suatu situasi dimana tidak adanya lagi pembatasan kebudayaan di suatu wilayah, sehingga sosial budaya apapun bisa saja keluar masuk. Lalu menurut Anthony Giddens, Globalisasi adalah suatu jembatan penghubung antar daerah yang jaraknya sangat jauh hingga bermil-mil jauhnya, sehingga tidak ada istilah lagi interlokal, karena semua yang terhubung menjadi lokal.
Namun dari kedua pendapat para ahli tersebut mengenai globalisasi, kita dapat menarik suatu benang merah yang dapat kita ambil sebagai suatu kesimpulan dari dua pernyataan di atas yang telah dikemukakan oleh kedua ahli tersebut, yakni pada intinya globalisasi adalah keterhubungan atau keterkaitan antar wilayah atau kita dapat mengartikannya sebagai suatu negara, yang mempuyai hubungan dan mempunyai pengaruh terhadap negara yang lain.
Globalisasi merupakan suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, maupun antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Globalisasi juga merupakan sebuah proses menuju suatu sistem kehidupan yang lebih global dan terbuka luas dalam berbagai aspek kehidupan.
Terlepas dari hal itu, mengenai tema penelitian di atas telah ketahui secara seksama terhadap realitas sosial dewasa ini terkait dengan globalisasi perilaku moralitas para remaja kini. Kata Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence ini mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini, sebenarnya seseorang tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa ataupun tua. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja/adolensence dapat diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri, dimana pada fase ini mereka belajar untuk memahami dan menerima keadaan dan kenyataan yang ada dalam dirinya dan orang lain, juga termasuk lingkungan sosial yang membentuknya. Berbicara mengenai remaja dengan globalisasi dewasa ini, telah banyak memunculkan berbagai isu-isu untuk terus diikuti perkembangannya, juga sebagai bahan pembicaraan yang tidak kalah menarik. Di zaman era globalisasi ini, remaja dituntut untuk menjadi seorang remaja yang tidak buta teknologi atau yang lebih kerap dikenal dengan istilah "Gaptek" dengan adanya peran media di zaman sekarang ini yaitu baik media elektronik, seperti gadget, smart phone, laptop, dan lain sebagainya, maupun media cetak,seperti surat kabar, yang secara otomatis telah mempengaruhi perilaku moralitas remaja kini. Adapun perilaku yang dipengaruhi oleh era globalisasi ini berupa dampak positif maupun negatif. Pada dasarnya kesemuanya itu tergantung dari pribadi remaja tersebut dalam menginfiltrasinya.
B. PENTING PENELITIAN
Dalam penelitian ini, adapun alasan mengapa penelitian ini layak untuk dijadikan sebagai bahan untuk observasi, yakni dengan mengidentifikasi pelbagai dampak positif maupun negatif dari era globalisasi ini terhadap perubahan perilaku remaja dalam kehidupan mereka bermasyarakat.
C. ASUMSI
Pengaruh globalisasi terhadap remaja amatlah memiliki pengaruh yang signifikan, baik secara mental, fisik, maupun psikis. Salah satu contoh dampak yang nyata, contohnya yakni telah membuat banyak remaja di Indonesia telah kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesiayang menganut budaya timur. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai gejala- gejala yang muncul dalam pola kehidupan mereka yang cenderung lebih hedonis. Sebagai missal, yaitu dari tata cara berpakaian banyak remaja - remaja kita yang bersolek seperti idolanya. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang sepatutnya tidak untuk dijadikan konsumsi publik, dan hal ini telah mengindikasikan bahwa remaja yang berperilaku tersebut meniru/merecovery terhadap budaya Barat, yang sangat bertolak belakang terhadap pola hidup bangsa Indonesia yang menganut budaya Timur, karena mayoritas penduduknya menganut agama muslim yang menjunjung tinggi nilai-nilai, norma, keberadaban dalam berperilaku.
Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna, mengikuti trend gaya rambut ala-ala jaman sekarang seperti di skin, mohak, di gimbal, memasang hair extention (rambut sambungan). dan model-model lainnya seperti penyanyi girl band atau boy band dari luar negeri. Mereka melakukan itu semua demi mengikuti trend masa kini dan mengikuti gaya atau penampilan idola mereka (artis) yang mereka lihat banyak di media . Selain itu juga kebanyakan dari para remaja sekarang yang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa kita dengan berpenampilan yang sopan. Dan dalam dunia remaja tak terlepas dari tahun hingga ke tahun mengenai fenomena yang terjadi pada remaja yang tak mampu menginfiltrasi terhadap era globalisasi ini dan tidak baik untuk di contoh, dan dilakukan yaitu seperti banyaknya tawuran pelajar, kebiasaan bolos sekolah, minuman keras, kecanduan merokok, serta ketergantungan terhadap Narkotika dan Zat Adiktif lain seperti Ganja,Sabu-Sabu, dan lainnya
Penyimpangan perilaku tersebut menjadi ukuran atas kurangnya moral dan akhlak diri. Selain itu, Teknologi internet juga merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi pemuda yang mampu dalam menginfiltasi budaya globalisasi, menggunakan internet sudah menjadi santapan tentu kita memperoleh manfaat yang berguna.
Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan siswa/siswa yang menggunakan internet itu tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat mereka sehari- hari, seperti update di situs jejaring sosial. Jika digunakan secara semestinya menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak remaja kini yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan bahkan apatis , serta tidak memiliki rasa simpatik terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka.
II. TEORI SOSIOLOGI
Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori tindakan sosial yang dipelopori oleh Max Weber. Tindakan sosial menurut Max Weber adalah suatu tindakan individu sepanjang tindakan itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain.
III. PERTANYAAN PENELITIAN
1. Apakah pengaruh globalisasi terhadap perilaku moralitas remaja kini ?
2. Bagaimana proses interaksi sosial terhadap remaja yang tidak mampu menginfiltrasi dengan baik pada budaya globalisasi ?
IV. METODE LAPANGAN
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif, karena penelitian ini dilakukan dengan wawancara mengajukan beberapa pertanyaan dan observasi. Metode kualitatif dipilih karena penelitian ini mengamati fenomena yang tengah terjadi di masyarakat yang tidak dapat diukur dengan angka atau ukuran matematis lainnya.
V. AREA RISET
Adapun lokasi penelitian dilakukan di daerah Jalan Dharma Putra 4, Kebayoran Lama Selatan,Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, bertempat di SMAN 74 Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Mei 2014. Untuk memperoleh data penelitian dilakukan dengan mewawancarai beberapa remaja pada daerah tersebut.
VI. PERTANYAAN LAPANGAN
1. Apakah dampak positif era globalisasi terhadap perilaku moralitas remaja ?
2. Apakah dampak negatif era globalisasi terhadap perilaku moralitas remaja ?
3. Bagaimana langkah yang harus ditempuh oleh remaja untuk menginfiltrasi budaya globalisasi dengan baik ?
VII. HASIL LAPORAN PENELITIAN
A. Dampak Positif
- Kemajuan teknologi berkembang dengan pesat (internet: memudahkan akses informasi dan komunikasi; ajang silaturahmi dan eksistensi remaja lewat situs jejaring sosial (dengan adanya facebook, twitter); bisnis online, dll.
- Mempercepat pertumbuhan perkembangan remaja (memiliki rasa ingin tahu yang tinggi) dengan mudah memperoleh wawasan ilmu pengetahuan melalui internet, maupun jejaring sosial.
- Membuat segala kegiatan/aktivitas kita menjadi lebih praktis, sebab dengan menggunakan media online internet juga dapat meminimalisir tenaga, serta efisiensi waktu.
B. Dampak Negatif
- Terkikisnya akar budaya yang merupakan cermin kepribadian diri bangsa, seperti halnya remaja Indonesia kini merasa malu dengan budaya sendiri dan merasa bangga dengan budaya asing. Dengan adanya penyimpangan terhadap pemanfaatan budaya, sehingga dalam mengakses media sosial, mereka mencoba merecovery budaya Barat, yang merupakan budaya dari era globalisasi ini. Di satu sisi hal ini berdampak positif karena memacu perubahan, namun di lain sisi telah mengantarkan mereka pada budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma pada masyarakat Indonesia yang menganut budaya ketimuran. Misalnya: perilaku hedonis, konsumtif, dan lain sebagainya.
- Dengan adanya kemajuan teknologi, membuat remaja menjadi pemalas (membuang waktu percuma di hadapan komputer hanya untuk chatting, atau facebook-an), hal tersebut bisa membuat perkembangan sosialisasi (khususnya remaja) tidak baik, enggan berkomunikasi langsung dengan orang lain, akan menimbulkan keegoisan dan individualis (tidak mau bekerja sama dengan orang lain), dll.
- Hilangnya identitas diri (para remaja dihadapkan pada proses mengikuti dan meniru trend asing terus-menerus, misalnya K-Pop, yang merupakan pengaruh budaya Korea yang sedang menjadi kiblat para remaja kini. Mereka merubah penampilan (model rambut, model pakaian), gaya hidup, dan lebih mudah menerima budaya bangsa lain dibanding melestarikan budaya sendiri, hal ini dapat melahirkan asimilasi budaya sebagai akibat dari adanya globalisasi.
Dari munculnya berbagai dampak globalisasi (peran media) terhadap perilaku moralitas remaja yang sangat kurang itu, diperlukan perhatian dan pengawasan dari berbagai pihak, agar dalam proses perkembangan berikutnya tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan, baik bagi remaja sendiri maupun bagi kelangsungan moralitas bangsa ini. Maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Adanya kontrol sosial dari orang tua, serta masyarakat sekitar, juga dengan mengadakan kegiatan-kegiatan positif yang melibatkan remaja;
• Perhatian dan pengawasan dari orang tua terhadap remaja harus lebih besar dan lebih dekat terhadap mereka, agar mereka lebih terbuka dan mudah diarahkan;
• Komunikasi yang baik antara orang tua, dan remaja; serta
• Perkembangan tentang globalisasi dan informasi harus terus diikuti oleh orang tua.
Semua hal ini mengakibatkan remaja sekarang sering meniru gaya orang luar negeri. Mereka beranggapan biasa dan menjadi lebih menarik jika melakukan hal itu. Padahal semua itu salah besar. Mereka tidak menyadari akan dampak yang kan mereka terima jika mereka sampai salah jalan. Apalagi mereka yang mulai memasuki dunia remaja dimana mereka sedang mencari jati diri.
VIII. KESIMPULAN
Masa remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi individu pada kenyataannya merupakan suatu periode yang rentan munculnya masalah. Meskipun demikian adanya pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di jenjang kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, dan sempurna.
Maka wajib bagi tiap remaja harus mampu menginfiltasi terhadap budaya globalisasi, yakni dengan membedakan mana kegiatan positif dan negatif agar mendapat manfaat yang bisa menunjang masa depan. Zaman era globalisasi sekarang ini banyak sekali hal yang menarik, sesuatu yang masih baru, maka kita pun harus bisa memilih yang terbaik, jangan sampai terpengaruh hal negative. Apabila sudah ada yang terjerumus kedalam hal negative, maka cepatlah sadar diri karena masih banyak kesempatan untuk merubah masa depan. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
Narasumber :
Nama : Rahmat Hidayat
Usia : 17 Tahun
Status : Pelajar SMAN 74 Kelas XII
Nama : Muhammad Khoiruddin
Usia : 16 Tahun
Status : Pelajar SMAN 74 Kelas XI
Nama : Imam Romadhon
Usia : 16 Tahun
Status : Pelajar SMAN 74 Kelas XI
Nama : Agung Laksono Wibowo
NIM : 1113054100004
Kelas : Kessos 2A