Minggu, 18 Mei 2014

Lisda Nur Asiah_Tugas7_TOR dan Hasil Penelitian Tema ke 3

Tema : Kehidupan Seorang Penjual Jamu Gendong Keliling
 
        I.            Latar Belakang
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional untuk Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya. Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.

Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan. Selain itu jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik jamu oleh perusahaan besar seperti Jamu Air Mancur, Nyonya Meneer atau Djamu Djago, dan dijual di berbagai toko obat dalam kemasan sachet. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air panas terleih dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan selanjutnya jamu juga dijual dalam bentuk tablet, kapsul, dan kaplet.

Dalam perkembangan pola kehidupan global, keberadaan jamu dala kehidupan terasa mulai terancam dengan hadirnya berbagai jenis obat yang ternyata lebih cepat membereskan rasa sakit ini merupakan tantangan yang sangat berat bagi eksistensi jamu sebagai obat tadisional. Apalagi, pola pemikiran orang sekarang lebih banyak pada obat-obat modern yang lebih praktis dan lebih cepat kerjanya. Tetapi, tukang penjual jamu tidak pernah merasa tersaingi sebab pangsa pasar mereka masih tetap ada.

Seperti kita ketahui, dalam gaya hidup sehat, menjaga kesehatan memang merupakan aspek penting yang harus selalu kita lakukan jangan sampai kita mengalami gangguan kesehatan karena badan yang kecapekan atau sebangsanya. Pada saat badan mengalami kecapekan,sebenarnya pada saat tersebut membutuhkan regenerasi sel dan sebagainya. Dan, tukang penjual jamu memahami kebutuhan tersebut sehingga mereka siap dengan ramuan sehatnya.

Ø  Mengapa Penelitian itu penting ?
Adapun beberapa alasan mengapa saya mengangkat tema penelitian ini yakni memecahkan rasa ingin tahu masalah yang dihadapi, menambah wawasan tentang penelitian kehidupan seorang penjual jamu gendong keliling.

Ø  Asumsi
Jamu cenderung lebih efektif untuk keluhan kesehatan jangka lama yang tidak merespon baik terhadap obat tradisional. Jamu biasanya memiliki efek samping lebih banyak, dan mungkin lebih aman untuk digunakan lebih sering lagi.

      II.            Teori Sosiologi
Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori tindakan sosial yang dipelopori oleh Max Weber. Tindakan sosial menurut Max Weber adalah suatu  tindakan  individu sepanjang tindakan  itu mempunyai makna atau arti subjektif  bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain.

    III.            Pertanyaan penelitian
1)      Bagaimana profile kehidupan penjual jamu keliling untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya ?
2)      Apa motivasi dari penjual jamu keliling tersebut ?
 
    IV.            Metode
Metode yang saya gunakan adalah "Metode Kualitatif" yaitu metode yang mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak. Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya penelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, di samping juga tentang peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif. Pengamatan dilakukan dengan cara wawancara.

      V.            Area
Lokasi penelitian dilaksanakan di jalan Rawabelong IIE, Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai penjual jamu keliling yang sedang berdagang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2014.

    VI.            Pertanyaan lapangan
 
1.       Sudah berapa lama menjual jamu keliling ini ?
2.       Dari pukul berapa sampai pukul berapa anda menjual jamu ini dan dimana sajakah anda menjualnya ?
3.       Jenis apa saja jamu yang di jual dan apa saja manfaatnya?

Hasil Laporan Penelitian
Seorang penjual jamu gendong keliling yang menggunakan baju khas jawa kebaya dan kain jarit serta selendang itu bernama Mbak Sri. Beliau adalah asli orang solo dari cara berbicaranya masih terdengar kental gaya kemayu orang solo meskipun telah lama tinggal di Jakarta. Tutur katanya lembut mejadikan konsumen merasa senang saat membelinya. Saat ini Mbak Sri tinggal di jalan Pejuangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Wanita kelahiran 1976 mempunyai satu orang anak.

Mbak Sri sudah sekitar 4tahun menjual jamu keliling, tiap pagi  dengan berjalan kaki beliau berkeliling menyusuri jalan menawarkan jamu kepada pelangganya. Bahkan, beliau tidak segan mendatangi rumah-rumah mewah yang gaya hidupnya jauh berbeda dengan masyarakat umumnya. Bagi beliau yang penting dagangan laku. Beliau yakin bahwa para pemilik harta banyak tersebut tetap menjunjung tinggi gaya hidup sehat dan menjaga kesehatan. Keyakinan inilah yang membuat wanita penjual jamu ini bertahan untuk terus menekuni perkerjaan tersebut.

Mbak Sri menjual jamunya dari jam 07.00 – 10.00 WIB dan dilanjutkan lagi pada pukul 02.30-17.30 WIB. Jamu yang dijualnya hasil racikannya sendiri, sebab menurut beliau saat ini ada juga jamu gendong yang bukan alami tapi jamu instan yang di beli di pasaran. Inilah yang menjadikan kelebihan dari jamu buatan wanita asal solo ini alami dan bebas bahan kimia.

Ada berbagai macam jenis jamu yang di jual wanita asal solo ini termasuk jamu kunyit asam, jamu daun pepaya, jamu pahitan, serta jamu beras kencur. Manfaat jamu gendong banyak sekali seperti jamu kunyit asam bermanfaat melancarkan datang bulan. Jamu daun pepaya untuk melancarkan asi bagi ibu yang baru saja melahirkan selain itu jamu pepaya juga bermanfaat untuk menambah nafsu makan. Jamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan, seperti untuk gatal-gatal, kencing manis, kurang nafsu makan, menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol.  Serta jamu beras kencur untuk kekebalan tubuh.

  VII.            Kesimpulan :
Dari penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, mengingat jamu gendong dikonsumsi secara luas oleh masyarakat, perlu peningkatan mutu. Untuk itu, disarankan agar dalam pembuatan jamu gendong menggunakan takaran standar, tidak hanya dengan perkiraan komposisi. Dengan perlakuan secara standar, akan menghasilkan jamu gendong terstandar pula sehingga jamu yang diedarkan kepada masyarakat mempunyai ciri khas untuk setiap penjual jamu .

Profil Nara sumber :
Nama                            : Sri Ningsih
Profesi                          : Penjual jamu
Usia                               : 38tahun
 
Lisda Nur Asiah
1113054100030
Kesejahteraan Sosial 2A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini