SOCIAL MAPPING METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF
DAERAH KELURAHAN SERPONG KECAMATAN SERPONG
DISUSUN OLEH :
· MARIA ANGELINA 1112052000003
· APRINA YANTI SYAM 1112052000037
· LUSYANA NURSYAHBANI
JURUSAN BPI SEMESTER 6
BAB I
LATAR BELAKANG
Dalam membangun generasi bangsa, pendidikan adalah salah satu hal yang paling utama dalam meningkatkan kualitas masyarakat. banyaknya jumlah penduduk baik dari masyarakat pendatang maupun penduduk pribumi, menjadi salah satu alasan tingginya tingkat pengangguran yang ada di masyarakat kecamatan Serpon, karena kurang tersedianya lapangan kerja. Tidak terpenuhinya segala kebutuhan hidup, membuat beberapa masyarakat tidak mampu memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya sehingga banyak dari generasi muda di kecamatan ini akhirnya memutuskan untuk bekerja serabutan, salah satu contohnya menjadi preman demi mendapatkan uang untuk kebutuhan hidupnya. Tak sedikit dari masyarakat yang juga menjadi pengangguran.
Pada hari kamis, tanggal 30 April 2015, kami melakukan observasi ke daerah kelurahan serpong, kecamatan serpong yang berletak tak jauh dari stasiun serpong. Kami berangkat pada pukul 08 pagi dengan menggunakan kereta commuter line dari pondok ranji menuju ke arah stasiun serpong. Kami tiba di serpong sekitar jam setengah 10 dan beristirahat sejenak di musholla yang berletak dekat dengan kelurahan dan pasar serpong sembari merapatkan apa saja yang akan kami lakukan dan bicarakan nanti. Sebelum kami memulai perjalanan, kami singgah sebentar di pasar serpong untuk sarapan. Setelah kami merasa kenyang, kami pun langsung pergi ke Kelurahan Serpong yang terletak tak jauh dari Pasar Serpong. Disana kami bertemu dengan bapak Mahpudin selaku bagian umum di Kelurahan Serpong, kami banyak mengobrol seputar kegiatan yang berada di kelurahan tersebut dan juga kami meminta data-data profil Kelurahan Serpong sambil banyak berbincang mengenai hal-hal yang ada di kecamatan serpong.
BAB II
ALASAN PENELITIAN
Tingginya jumlah penduduk, serta tingkat pendidikan yang rendah menjadi salah satu alasan dalam penelitian kami. Banyaknya masyarakat yang berpendidikan yang tidak melanjutkan pendidikan perguruan tinggi, bahkan banyak juga yang putus sekolah dikarenakan kurangnya biaya ataupun pikiran para remaja mudanya yang malas belajar dan lebih memutuskan untuk bekerja dan mencari uang. Adapun tingkat pengangguran sekitar 10% dari jumlah penduduk, yaitu berdasrakan data yang ada di Kelurahan Serpong berkisar sekitar 1,560 dari 15,870 Jiwa. Maka , jumlah pencari kerja selalu bertambah setiap tahunnya karena banyak lulusan sekolah yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan seterusnya, sedangkan jumlah lapangan pekerjaan juga tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang yang mencari kerja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang dilakukan atau cerita dalam menggali data yakni kami melakukan observasi selama dua kali yaitu pada hari Kamis, 30 April 2015 dan hari Senin, 4 mei 2015. Di dalam observasi, kami meminta data-data yang ada melalui Kelurahan Serpong dan UPT pendidikan Kecamatan Serpong. Kami banyak berbincang bincang dengan para pengurus yang ada di Kelurahan dan di UPT. Kami membicarakan masalah pendidikan yang dan juga mata pencaharian, karena antara jenis pekerjaan dan pendidikan menurut kami saling berkesinambungan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka dipastikan akan lebih mendapatkan jenis pekerjaan yang lebih baik. Setelah kita mengobrol, kita juga mengamati keadaan penduduk sekitar. Banyak perbedaan yang terlihat di setiap RW. Dari RT 01 hingga RT 04 yang terletak berdekatan dengan Stasiun Serpong dan Pasar Serpong kebanyakan dari mereka adalah penduduk pribumi dan rumah yang mereka miliki berukuran kecil dan berdempet-dempetan, bahkan di tempat tempat yang terpelosok kedalam. Sedangakn dari RW 05 hingga 08 yang kebanyakan dari masyarakat pendatang yang terletak dekat dengan kelurahan dan lembaga-lembaga pendidikan memilki rumah-rumah mewah, terlihat sangat kontras sekali dengan 4 RW sebelumnya.
Pada hari kedua observasi, yaitu hari Senin, 4 mei 2015 kami melakukan wawancara dengan Bu RW 04 yaitu Bu Bustam. Kami berbicara mengenai kondisi wilayah dan penduduk. Beliau bercerita bahwa generasi muda yang tinggal di RW tersebut banyak yang mengalami putus sekolah, selain dikarenakan biaya, disebabkan juga dari generasi muda yang malas melanjutkan pendidikannya dan hanya ingin mencari uang saja. Diperkirakan sekitar 30% dari penduduknya mengalami putus sekolah pada masa SMP dan masa SMA. Tak sedikit dari para remaja di lingkungan mereka yang menjadi pengangguran dan menjadi preman di pasar Serpong. Masalah ini sudah sering diberikan solusi dengan membangun karang taruna, namun percuma saja, karena dari para remaja yang putus sekolah tersebut sudah asik dengan dunianya sendiri. Mereka lebih memilih kerja, nongkrong di pasar dan sebagainya. Selain tingkat pendidikan yang rendah cukup banyak terjadi, ada pula beberapa remaja yang mengalami nikah muda sekitarpada usia yang belum cukup umur, dikarenakan kecelakaan (hamil diluar nikah). Dari RT dan RW sudah sering memberikan solusi untuk menanggulangi masalah tersebut yaitu dengan kegiatan-kegiatan seperti karang taruna, ikatan remaja masjid, dan lain-lain, namun dari lingkungan masjidpun tidak ada kaum remajanya yang turut aktif di pengajian ataupun shalat berjamaah.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PENDUDUK
Adapun data-data yang kami dapatkan yaitu :
a. Kondisi geografis kelurahan serpong
Kelurahan Serpong adalah bagian dari wilayah Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten yang terletak di bagian Selatan wilayah Kecamatan Serpong dan merupakan Ibukota kecamatan Serpong . memiliki luas wilayah wilayah 198,80 Ha atau 7,76% dari wilayah kecamatan Serpong , jarak Kelurahan Serpong ke kantor kecamatan Serpong sekitar 1,2 km dan dapat ditempuh selama 2,5 menit. Batas wilayah kelurahan Serpong sebagai berikut :
• Utara : berbatasan dengan Kelurahan Cilenggang
• Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ciater/Rawabuntu
• Barat : berbatasan dengan Kecamatan Cisauk Kab. Tangerang
• Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Setu
Kelurahan Serpong merupakan wilayah daratan yang memiliki ketinggian 47 meter di atas permukaan laut (dpl), kelurahan Serpong termasuk wilayah yang ber-iklim panas dengan suhu berkisar rata-rata 28C-32C, karena letak geografis Kelurahan Serpong cukup strategis, maka sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah pemukiman.
b. Pemerintahan
Kelurahan Serpong terdiri dari 8 RW dan 52 RT, dalam menjalankan roda pemerintahan, kel. Serpong memiliki kantor Kelurahan yang terletak di Kavling Serpong Rt.001/Rw.04 kode pos 15311. Kelurahan Serpong adalah salah satu dari tiga kelurahan di kec. Serpong yang Kepala Kelurahannya masih dijabat oleh pelaksana tugas (plt) dari pejabat Kepala Desa yang diperpanjang masa jabatannya, sedangkan Sekretaris Kelurahan diisi oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari lingkungan pemerintah Kota Tangerang Selatan, adapun kepala Seksi dan Pelaksana yang ada masih merupakan pegawai tidak tetap.
c. Penduduk dan Tenaga Kerja
Kependudukan di Kelurahan Serpong Kecamatan Serpong pada Tahun 2014 tercatat mengalami peningkatan dibanding tahun 2013, hal ini juga disebabkan banyaknya warga pendatang yang ingin mencari kerja atau pindah danmenetap diwilayah Serpong kecamatan Serpong penduduk kelurahan serpong tercatat sebanyak 15.870 jiwa, dengan rincian penduduk laki-laki 8,175 jiwa dan penduduk perempuan 7.695 jiwa serta jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 5.290 kepala keluarga (KK), juml;lah rata-rata kepadatan penduduk 87 jiwa per KM, Di kelurahan serpong jumlah pencari kerja makin bertambah setiap tahunnya, hal ini disebabkan semakin banyak lulusan sekolah yang tidak melanjutkan kejenjang pendidikan seterusnya, sedangkan lapangan perkerjaan yang ada tidak berimbang dengan kebutuhan, adapun jumlah pencari kerja sementara ini tercatat 1. 887 jiwa diantaranya laki-laki 997 jiwa dan perempuan 890 jiwa .
d. Sosial
Dalam hal kegiatan sosial di bidang pendidikan diwilayah kelurahan serpong kecamatan serpong terdapat beberapa fasilitas pendidikan baik itu dikelolah oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta diantaranya 6 tingkatan SD/ Sederajat, 4 tingkatan SLTP/ sederajat, dan 2 SLTA/ sederajat bahkan terdapat pula satu sarana pendidikan dibidang agama yaitu pondok pesantren. Selain fasilitas pendidikan dikelurahan serpong terdapat juga beberapa fasilitas kesehatan yang cukup diantaranya berdirinya dua puskesmas kecamatan serpong, dibidang keagamaan dikelurahan serpong ini juga terdapat sarana peribadatan yang cukup seperti masjid, TPA dan masjlis taklim.
e. Perekonomian
Di wilayah kelurahan serpong ada beberapa industri baik industri rumah tangga, sedang, bahkan industri ringan yang dapat memberikan lahan perkerjaan untuk warga sekitar. Di kelurahan serpong ini pula terdapat pasar tradisional yang merupakan pusat perekonomian warga kelurahan serpong khususnya dan warga sekitar kecamatan serpong umumnya.
f. Perhubungan dan Komunikasi
Sarana dan prasarana di wilayah kelurahan serpong sudah cukup baik hal ini dibuktikan dengan adanya pembangunan atau perbaikan jalan-jalan di wilayah kelurahan serpong bahkan ada beberapa proyek pembangunan yang sedang berjalan pada tahun ini diantaranya pembanguan gedung kantor kelurahan serpong dan pembangunan gedung sekolah SD 2 serpong, disamping itu ada juga proyek pembangunan yang sedang dalam perencanan
g. Jumlah Keseluruhan
Berdasarkan hasil observasi kita di Kelurahan Serpong Kecamatan Serpong, terdapat jumlah kepala keluarga pada tahun 2014 sebesar 5.290 KK dan dengan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin:
1. Laki-laki: 8.175 jiwa
2. Perempuan: 7.695 jiwa
Total 15.870 jiwa
· Jumlah penduduk berdasarkan agama/kepercayaan:
1. İslam: 13.178 jiwa
2. Kristen: 1.531 jiwa
3. Katoliik: 873 jiwa
4. Hindu: 37 jiwa
5. Budha: 159 jiwa
6. Konghucu: 87 jiwa
7. Aliran kepercayaan lain: 5 jiwa
Total: 15.870 jiwa
· Jumlah penduduk berdasarkan pedidikan:
1. Tidak/ belum: 1.454 jiwa
2. Belum tamat SD : 1.550 jiwa
3. Tamat SD: 2.784 jiwa
4. SLTP: 3.380 jiwa
5. SLTA: 4.872 jiwa
6. D III: 923 jiwa
7. D IV/ S1: 711 jiwa
8. S2: 147 jiwa
9. S3: 49 jiwa
Total: 15.870 jiwa
· Jumlah penduduk berdasarkan perkerjaan:
1. Tidak/belum berkerja: 1.560 jiwa
2. Mengurus rumah tangga: 3.975 jiwa
3. Pe;ajar/mahasiswa: 3.275 jiwa
4. Pensiun: 123 jiwa
5. Pegawai negeri sipil(PNS): 173 jiwa
6. Tentara nasional indonesia/ tni: 52 jiwa
7. Polisi republik indonesia(polri):38 jiwa
8. Pedagang:1.614 jiwa
9. Petani: 3 jiwa
10. Pertenak: 9 jiwa
11. Nelayan: 0 jiwa
12. Karyawan BUMN/BUMD/Swasta: 3.250 jiwa
13. Buruh harian lepas: 1.250 jiwa
14. Guru: 320 jiwa
15. Dosen: 9 jiwa
16. Dokter: 32 jiwa
17. Perawat:48 jiwa
18. Bidan: 34 jiwa
19. Lainnya:105 jiwa
Total:15.870 jiwa
· Jumlah peduduk negara asing/ pendatan:
1. Laki-laki: 7 jiwa
2. Perempuan: 10 jiwa
Total: 17 jiwa
· Ketenaga kerjaan
1. Angkatan kerja
Laki-laki: 5.650 jiwa
Perempuan: 5.010 jiwa
Total: 10.660 jiwa
2. Pencari kerja
Laki-laki: 997 jiwa
Perempuan:890 jiwa
Total: 1.887 jiwa
· Sarana pendidikan:
1. TK/PAUD: 5 buah
2. SD/sederajat: 6 buah
3. SLTP/sederajat: 4 buah
4. SLTA/sederajat: 2 buah
5. Perguruan tinggi/Universitas: 2 buah
6. Taman Pedidikan Al-qur'an(TPA):20 buah
7. Pondok pesantren: 1 buah
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapatkan dalam penelitian ini adalah banyaknya dari generasi muda di KelurahanSerpong Kecamatan Serpong yang mengalami putus sekolah yang mencapai hingga 30% di beberapa wilayah RW tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah tersebut membuat beberapa remaja dari lingkungan tersbut menjadi pengangguran dan akhirnya lebih memilih nongkrong-nongkrong ketimbang melanjutkan pendidikan sekolah atau ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar