Rabu, 10 April 2013

KEPEMIMPINAN_ IIS SUDIYANTI_Tugas

Tugas 4_"KEPEMIMPINAN"
Nama : IIS SUDIYANTI_PMI 4_1111054000006_fak ; Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi

I.          Pengertian Kepemimpinan
Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

KEPEMIMPINAN SOSIAL_Nur halimah


KEPEMIMPINAN SOSIAL
Nama   : Nur halimah
Kelas   : PMI 4
1.        Pengertian
Kepemimpinan adalah kemampuan dari seseorang untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut. Kadangkala dibedakan antara kepemimpinan sebagai kedudukan dan kepemimpinan sebagai suatu proses sosial. Kepemimpinan Sebagai kedudukan merupakan suatu kompleks dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang dapat dimiliki oleh seorang atau suatu badan. Sedangkan sebagai suatu proses sosial, kepemimpinan meliputi segala tindakan yang dilakukan seseorang atau suatu badan yang menyebabkan gerak dari warga masyarakat.

Kepemimpinan Sosial_SITI NURAINI_Tugas4

Kepemimpinan Sosial
Kepemimpinan adalah orang yang diamanatkan mengemban tugas serta tangung jawab atas kepercayaan masyarakat. Banyak pernyataan tentang kepemimpinan yang diusungkan dari beberapa opini orang lain. Setiap orang yang ditanyai apakah itu kepemimpinan sebagian besar mendefinisikan orang yang mempunyai gagasan tentang memimpin dan sudah matang tentang apa yang harus diembannya. Jika seorang penyelidik mencatat dengan cepat apa yang dikatakan penduduk tentang kepemimpinan, ia mungkin akan memperoleh pernyataan sebagai berikut :
·        

Kepemimpinan Fevi Saleha_Tugas 5

NAMA: Fevi Saleha 1111054000024
PMI IV
A.    PENGERTIAN
Kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin, hal tersebut merupakan sebuah kemampuan yang dapat dipelajari dari pengalaman, akan tetapi juga harus memperhatikan kepribadian dasar individual. Dalam teori kepribadian pemimpin itu dilahirkan dengan sifatsifat kepemimpinannya. Sedangkan dalam teori lingkungan pemimpin dibentuk dari stimulus lingkungan, yang mana pemimpin  tidak harus dilahirkan dengan jiwa pemimpin akan tetapi pemimpin dapat belajar dari lingkungan untuk dapat menjadi pemimpin yang baik dan berkharisma.
Pengertian Kepemimpinan dari psikologi sosial merupakan sebuah deskripsi temtang kegiatan seseorang yang dinilai sebagai pemimpin, dan pemimpin itu sendiri mempunyai aspek-aspek,yaitu:

Kepemimpinan_Syifa Thoyyibah_Tugas4


Syifa Thoyyibah (1111054000020)
Kepemimpinan
Menurut George R. Terry, kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secara suka rela. Robert Tannenbaum, Irving R. Weschler, dan Fred Messarik mendefinisikan sebagai pengaruh antar pribadi yang dilakukan dalam suatu situasi yang diarahkan, melalui proses komunikasi, pada pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu. Harold Koontz dan Cyril O'Donnel mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang-orang untuk ikut dalam pencapaian tujuan bersama.  Hasil tinjauan terhadap penulis-penulis lain mengungkapkan bahwa para penulis manajemen umumnya sepakat bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau sekelompok orag untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.

TEORI IDEALIS_sita mawarni_tugas 4

TEORI IDEALIS (PENDEKATAN ISI/KONTEN)
SITA MAWARNI MURDIATI (NIM 109051000167)
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM VI/G

PENDAHULUAN

Kata idealis merupakan serapan kata dari bahasa Belanda, yaitu idealist. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, idealisme adalah (1) aliran dalam falsafah yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dirasakan dan dipahami; (2) hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita atau patokan yang dianggap sempurna; (3) karangan atau lukisan yang fantastis yang menunjukkan keindahan dan kesempurnaan.

TEORI KRITIS_Sita Mawarni_Tugas 3

TEORI KRITIS ( PENDEKATAN KONTEKS KEPENTINGAN
SITA MAWARNI MURDIATI 109051000167 KPI 6 G

I.       Pendahuluan
Teori kritis dikemukakan oleh sekelompok neo-Marxis dari The Institute of Social Research di Frankfurt, Jerman[1]. Teori kritis sendiri berisi tentang kritik terhadap beragam aspek kehidupan sosial yang ada di masyarakat, diantaranya adalah kritik terhadap sosiologi, masyarakat modern, dan kultur (kebudayaan). Teori kritis awalnya timbul karena ketidakpuasannya dengan keadaan teori Marxian. Teori kritis telah berkembang melampaui aliran Frankfurt, dan sebagian besar berorientasi kepada para pemikir Eropa, meskipun pengaruhnya timbul di dalam sosiologi Amerika.[2]

TEORI STRUKTURALISME_sita mawarni_Tugas 2

TEORI STRUKTURALISME
(PENDEKATAN INSTITUSIONAL)

Sita Mawarni Murdiati (109051000167) KPI 6 G

Teori Strukturalis
Pendahuluan
Strukturalisme adalah paham atau pandangan yang menyatakan bahwa semua masyarakat dan kebudyaan memiliki suatu struktur yang sama dan tetap.  Strukturalisme juga adalah sebuah pembedaan secara tajam mengenai masyarakat dan ilmu kemanusiaan dari tahun 1950 hingga 1970, khususnya terjadi di Perancis. Strukturalisme berasal dari bahasa Inggris, structuralism; latin struere (membangun), structura berarti bentuk bangunan. Trend metodologis yang menyetapkan riset sebagai tugas menyingkapkan struktur objek-objek ini dikembangkan olerh para ahli humaniora. Struktualisme berkembang pada abad 20, muncul sebagai reaksi terhadap evolusionisme positivis dengan menggunakan metode-metode riset struktural yang dihasilkan oleh matematika, fisika dan ilmu-ilmu lain.  

TEORI KRITIS (PENDEKATAN KOTEKS KEPENTINGAN)_farwah assegaf_tugas 4


Nama   : Farwah Assegaf (109051000146)
Kelas   : KPI 6 F

A. PENDAHULUAN
Tradisi kritis berasal dari pemikiran Karl Marx dan Frederich Engels yang disebut "Marxisme". Teori kritis sendiri berisi tentang kritik terhadap beragam aspek kehidupan sosial yang ada di masyarakat, diantaranya adalah kritik terhadap sosiologi, masyarakat modern, dan kultur (kebudayaan). Teori kritis awalnya timbul karena ketidakpuasannya dengan keadaan teori Marxian. Teori kritis telah berkembang melampaui aliran Frankfurt, dan sebagian besar berorientasi kepada para pemikir Eropa, meskipun pengaruhnya timbul di dalam sosiologi Amerika.[1]

TEORI KRITIS (PENDEKATAN KOTEKS KEPENTINGAN)_yusly anggriyawan kelana_tugas 4


Nama   :  Yusly Anggriyawan Kelana (109051000155)
Kelas   : KPI 6 F

A. PENDAHULUAN
Teori kritis merupakan salah satu perspektif teoritis yang bersumber pada berbagai pemikiran yang berbeda perti pemikiran Aristoteles, Foucault, Gadamer, Hengel, Marx, Kant, Wittgenstein dan pemikiran-pemikiran lain.[1] Pemikiran-pemikiran berbeda tersebut disatukan oleh sebuah orientasi atau semangat teoritis yang sama, yakni semangat untuk melakukan emansipasi.[2]

Perspektif Teori Sosiologi untuk Komunikasi massa_Farwah Assegaf_Tugas 1

Perspektif Teori Sosiologi untuk Komunikasi Massa_ Tugas 1

Nama   : farwah Assegaf
Kelas   : KPI 6 F
Nim     : 109051000146

A.    Pendahuluan
Emile Durkheim mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari institusi. Oleh sebab itu institusi sosial utama adalah masyarakat. [1]
Suka atau tidak suka, sadar atau tidak sadar, para ahli sosiologi akan melakukan penelitian mereka dengan melihat pada asumsi-asumsi yang telah ada; karakter sosiologi bergantung pada asumsi-asumsi tersebut dan akan berubah bilamana asumsi-asumsi tersebut mengalami perubahan. Oleh sebab itu, untuk mengetahui karakter sosiologi, untuk memahami apa sebenarnya sosiologi itu, kita dipaksa untuk mengetahui asumsi-asumsinya yang paling dasar tentang manusia dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam memahami karakter sosiologi saya bukan melihat pada metode studinya, tetapi pada asumsi-asumsinya tentang manusia dan masyarakat. Penggunaan metode-metode tertentu menunjukkan eksistensi asumsi-asumsi tertentu tentang manusia dan masyarakat (Gouldner). [2]

Perspektif teori sosiologi untuk komunikasi massa_Yusly Anggriyawan Kelana_Tugas 1

A.      pendahuluan
Sosiologi menurut Durkheim adalah Suatu ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial merupakan cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang berada diluar individu.  Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan efek dari media massa, sosiologi yang terdapat pada komunikasi massa terletak pada cara kita menanggapi efek media massa tersebut.
Jadi para  Ahli Sosiologi memandang bahwa komunikasi massa merupakan misi khusus dari komunikasi sosial yang melibatkan berbagai bentuk kondisi pengoperasian terutama sifat khalayak, sifat bentuk komunikasi, dan sifat komunikatornya.

teori strukturalis_Farwah Assegaf_Tugas 2

Teori Strukturalis (Pendekatan Institusional)_Tugas 2

A. Pendahuluan
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli bahasa Swiss, Ferdinand de Saussure yang mengembangkan ilmu bahasa struktural. Saussure memandang bahasa sebagai gudang (lumbung) dari tanda tanda diskusif yand dibagikan oleh sebuahkomunitas.[1] Bahasa bagi Saussure adalah modal interpretasi utama dunia, dan menuntut suatu ilmu yang disebut semiologi.
Ciri pokok perspektif ini adalah gagasan tentang kebutuhan masyarakat (societal needs). Asumsinya adalah ciri-ciri sosial yang ada memberi kontribusi yang penting dalam mempertahankan hidup dan kesejahteraan seluruh masyarakat atau subsistem utama dari masyarakat tersebut.

teori strukturalis_Yusly Anggriyawan Kelana_tugas 2

Teori Strukturalis (Pendekatan Institusional)_Tugas 2

Nama   : Yusly anggriyawan kelana (109051000155)
Kelas   : KPI 6 F

A. Pendahuluan
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli bahasa Swiss, Ferdinand de Saussure yang mengembangkan ilmu bahasa struktural. Saussure memandang bahasa sebagai gudang (lumbung) dari tanda tanda diskusif yand dibagikan oleh sebuahkomunitas.[1] Bahasa bagi Saussure adalah modal interpretasi utama dunia, dan menuntut suatu ilmu yang disebut semiologi.
Ciri pokok perspektif ini adalah gagasan tentang kebutuhan masyarakat (societal needs). Asumsinya adalah ciri-ciri sosial yang ada memberi kontribusi yang penting dalam mempertahankan hidup dan kesejahteraan seluruh masyarakat atau subsistem utama dari masyarakat tersebut.

Teori Idealis_Farwah Assegaf_Tugas 3

TEORI IDEALIS (PENDEKATAN ISI/KONTEN)

Nama   : Farwah Assegaf (109051000146)
Kelas   : KPI 6 F

A. PENDAHULUAN
Teori idealis merupakan hasil dari pemikiran seorang sarjana hukum, tokoh sosiologi ini lahir pada tanggal 21 april 1864, yaitu Max Weber. Max Weber dikenal sebagai seorang sosiologi besar yang ahli kebudayaan, politik, hukum, dan ekonomi. Kata idealis merupakan serapan kata dari bahasa Belanda, yaitu idealist. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, idealisme adalah aliran dalam falsafah yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dirasakan dan dipahami.[1]Menurut Weber, ilmu kebudayaan memiliki peran untuk memahami makna-makna. Ilmu kebudayaan bertujuan untuk memahami suatu proses yang sedang berjalan dengan semacam bukti khusus yang dikaitkan dengan jalinan hubungan-hubungan yang bermakna.Teori idealis melihat bahwa perubahan sosial dapat disebabkan oleh faktor non-material, seperti ide, nilai, dan ideologi.  Ide merujuk pada pengetahuan dan kepercayaan, nilai merupakan anggapan terhadap sesuatu yang pantas atau tidak pantas, sedangkan ideologi berarti serangkaian kepercayaan dan nilai yang digunakan untuk membenarkan atau melegitimasi bentuk tindakan masyarakat.[2]

Teori Idealis_Yusly anggriyawan Kelana_Tugas 3

TEORI IDEALIS (PENDEKATAN ISI/KONTEN)

Nama   : Yusly Anggriyawan Kelana
Kelas   : KPI 6 F

A. PENDAHULUAN
Teori idealis merupakan hasil dari pemikiran seorang sarjana hukum, yaitu Max Weber. Pemikiran Weber dipengaruhi oleh dua orang ilmuwan, yaitu Dilthey sebagai seorang Neoidealis dan Rickert sebagai seorang NeoKantian. Para Neoidealis memperhatikan dunia sebagai sebuah lapangan untuk melakukan aksi, sementara para NeoKantian berurusan dengan dunia sebagai sebuah objek pengetahuan.[1]

Cari Blog Ini